INFEKSI PUERPERIUM
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas II
DisusunOleh:
RISKA DWI
SODIK DONI
UMI ULFAH
Jawaban:
1. Definisi
Infeksi Nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk
ke dalam organ genital pada saat persalinan dan masa nifas.
Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia yang terjadi
setelahmelahirkan, ditandai dengan kenaikan suhu sampai 38 derajat Celsius atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam
pertama (Joint Committee on Maternal Welfare, AS).
2. Fisiologi
a. Involusi Alat-alat Kandungan
1) Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil 2. Segera setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri
kira – kira sepusat. Korpusi uteri sekarang sebagian besar merupakan miometrium
yang dIbungkus serosa dan dilapisidesidua. Dinding anterior dan posterior
menempel dengan tebal masing – masing 4 – 5 cm. Karena adanya kontraksi
rahim pembuluh darah tertekan sehingga terjadi Iskemic. Selama 2 hari berikut
uterus masih tetap pada ukuran yang sama dan 2 minggu kemudian telah turun
kerongga panggul dan tidak dapat diraba diatas syimpisis dan mencapai ukuran
normal dalam waktu 4 minggu .Setelah persalinan uterus seberat kurang lebih 1
kg. karena involusi 1 minggu kemudian beratnya sekitar 500 gram, pada akhirnya
minggu kedua menjadi 300 gram dan segera sesudahnya menjadi 100 gram.
Jumlah sel – sel otot tidak berkurang banyak hanya ukuran selnya yang
berubah . Setelah 2 hari persalinan desidua yang terringgal di uterus
berdiferensiasi menjadi 2 lapisan. Lapisan superficial menjadi nekrotik, terkelupas
keluar bersama lochea dan lapisan basalis tetap utuh menjadi sumber
pembentukan endrometrium baru. Proses regenerasi endometrium berlangsung
cepat kecuali tempat plasenta. Seluruh endometrium pulih kembali dalam minggu
ke-3.
2) Bekas implantasi uri : Segera setelah persalinan, tempat plasenta terdiri dari
banyak pembuluh darah yang mengalami trombos. Setelah kelahiran, ukuran
pembuluh darah ekstra uteri mengecil menjadi sama atau sekurangnya mendekati
sebelum hamil.5 Placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum
uteri dengan diameter 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjasi 3,5 cm, pada minggu
keenam 2,4 cm, dan akhirnya pulih.
3) Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.
4) Rasa sakit, yang disebut after pain, (merian atau mules-mules) disebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan
pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan
obat-obat antisakit dan antimules.
5) Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
nifas:
a) Lochia rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa verniks kaseosa,
lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan.
b) Lochia sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke
3-7 pasca persalinan.
c) Lochia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
d) Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu.
e) Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f) Lochiostasis : lochia tidak lancar keluarnya.
6) Serviks : Seviks dan segmen bawah uterus menjadi struktur yang tipis, kolaps dan
kendur setelah kala III persalinan. Mulut serviks sempit, serviks menebal dan
salurannya akan terbentuk kembali.Miometrium segmen bawah uterus yang
sangat tipis berkontraksi tapi tidak sekuat korpus uteri. Beberapa minggu
kemudian segmen bawah menjadi istmus uteri yang hampir tidak dapat
dilihat.Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna
merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim;
setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1
jari. Vagina dan pintu keluar vagina akan membentuk lorong berdinding lunak
yang ukurannya secara perlahan mengucil. Rugaeterlihat kembali pada minggu
ketiga. Himen muncul sebagai potongan jaringan yang disebut carunclae
mirtiformis.
7) Ligamen-ligamen : Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada
waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan
pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi
retrofleksi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Setelah melahirkan,
kebiasaan wanita Indonesia melakukan “berkusuk” atau “berurut” , di mana
sewaktu dikusuk tekanan intra-abdomen bertambah tinggi. Karena setelah
melahirkan ligamenta, fasia, dan jaringan penunjang menjadi kendor, jika
dilakukan kusuk/urut, banyak wanita akan mengeluh “kandungannya turun” atau
“terbalik”. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan dan
gimnastik pasca persalinan2.
3. Etiologi
Dalam obstetri modern, sepsis puerperalis yang gawat jarang terjadi, pernah
dilaporkan epidemi yang disebabkan grup A streptoccocus hemolitikus. Infeksi nifas
pada umumnya disebabkan oleh bakteri yang pada keadaan normal berada pada usus atau
jalan lahir. Gorback mendapatkan dari 70% biakan cervix normal dapat pula ditemukan
bakteri aerob dan anaerob yang patogen. Walaupun dari cerviks dan jalan lahir ditemukan
kuman-kuman tersebut cavum uteri adalah steril sebelum ketuban pecah. Kuman anaerob
adalah coccus gram positif ( Peptostreptococus, Peptococus, Bakteriodes, dan
Clostridium). Kuman aerob adalah bermacam gram positif dan E.colli :
Infeksi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gabungan antara beberapa macam
bakteri. Bakteri tersebut bisa endogen atau eksogen.
a. Bakteri Endogen
Bakteri ini secara normal hidup di vagina dan rektum tanpa menimbulkan
bahaya (misal, beberapa jenis stretopkokus dan stafilokokus, E. Coli, Clostridium
welchii).Bahkan jika teknik steril sudah digunakan untuk persalinan, infeksi masih
dapat terjadi akibat bakteri endogen.
Bakteri endogen juga dapat membahayakan dan menyebabkan infeksi jika :
1) Bakteri ini masuk ke dalam uterus melalui jari pemeriksa atau melalui instrumen
pemeriksaan pelvic
2) Bakteri terdapat dalam jaringan yang memar, robek/ laserasi, atau jaringan yang
mati (misalnya setelah persalinan traumatik atau setelah persalinan macet)
3) Bakteri masuk sampai ke dalam uterus jika terjadi pecah ketuban yang lama.
b. Bakteri Eksogen
Bakteri ini masuk ke dalam vagina dari luar (streptokokus, Clostridium tetani, dsb).
Bakteri eksogen dapat masuk ke dalam vagina :
1) melalui tangan yang tidak bersih dan instrumen yang tidak steril
2) melalui substansi / benda asing yang masuk ke dalam vagina (misal, ramuan /
jamu, minyak, kain).
3) melalui aktivitas seksual.
Di tempat – tempat di mana penyakit menular seksual (PMS) (misal, gonorrhea
dan infeksi klamidial) merupakan kejadian yang biasa, penyakit tersebut merupakan
penyebab terbesar terjadinya infeksi uterus. Jika seorang ibu terkena PMS selama
kehamilan dan tidak diobati, bakteri penyebab PMS itu akan tetap berada di vagina
dan bisa menyebabkan infeksi uterus setelah persalinan.
6. Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip pengelolaan sepsis nifas adalah: kecepatan, keterampilan dan prioritas.
Penekanan terletak pada pentingnya bekerja dengan cepat dan menurut. Prioritas dalam
mengelola sepsis nifas adalah:
a. menilai kondisi pasien
b. memulihkan pasien
c. mengisolasi sesegera mungkin pasien yang diduga infeksi
d. mengambil spesimen untuk menyelidiki organisme kausatif dan mengkonfirmasikan
diagnosis
e. memulai terapi antibiotik yang sesuai prioritas, ini berarti harus dilakukan pertama
atau sebelum hal lainnya.