Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KECEMASAN PADA TN.

T
DI RUANG MARWAH
RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL

DI SUSUN OLEH

ERNA HIDAYANTI

NIM 82021040296

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN 2022

Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
59316
ASUHAN KEPERAWATAN KECEMASAN PADA TN. T DI RUANG MARWAH
RSI PKU MUHAMMADIYAH TEGAL
TAHUN 2022

TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
 Nama : Tn. T
 Umur : 52 tahun
 Alamat : Tarub 2/1, Tarub
b. Identitas penanggung jawab
 Nama : Ny. S
 Umur : 45 tahun
 Alamat : Tarub 2/1, Tarub
c. Identitas rumah sakit
 Tanggal masuk : 21 Agustus 2022
 Ruang : Marwah RSI PKU Muhammadiyah Tegal
 Diagnose medis : Dm dan Anemia
 No. RM : 13.84.43

2. Alasan Masuk
Keluarga mengatakan pasien mengeluh lemas sejak 5 hari sebelum masuk RS,
keluhan disertai pusing, sakit kepala, mual dan nyeri perut. Karena pasien memiliki
Riwayat DM dan tidak terkontrol, keluarga langsung membawa pasien ke IGD RSI
PKU Muhammadiyah pada tanggal 21 Agustus 2022 dan harus dirawat.

1
Saat dilakukan pengkajian tanggal 21 Agustus 2022 pasien sudah di ruang Marwah.
Pasien mengatakan cemas dan khawatir dengan kondisi penyakitnya saat ini, pasien
juga masih merasa lemas dan pusing.

3. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


a. Faktor Predisposisi
1. Faktor Perkembangan
Pasien mengatakan memiliki Riwayat penyakit DM sejak 1 tahun yang lalu dan
tidak rutin periksa ke dokter atau DM tidak terkontrol dan sering merasa lemas
serta pusing.
2. Factor Komunikasi dalam keluarga
Pasien mengatakan memiliki komunikasi yang baik antar anggota keluarga.
Ketika ada masalah, pasien memecahkan masalahnya bersama istri dan anak-
anaknya.
3. Faktor psikologis
Pasien termasuk orang terbuka, karena sering menceritakan masalah dan keluh
kesah kepada keluarganya. Pasien juga tidak merasa dirinya tidak berharga.
4. Faktor genetic
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
dirinya.
b. Factor Presipitasi
1. Factor Sosial Budaya
Pasien mengatakan tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Factor Biokimia
Adanya rasa khawatir dan cemas, serta takut terhadap penyakitnya yang semakin
parah karena tidak rajin berobat ata control ke dokter.
3. Faktor psikologis
Pasien merasa cemas dengan masalahnya dan juga pasien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit yang dialaminya.
4. Riwayat Trauma

2
Pasien mengatakan tidak mempunyai Riwayat trauma aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, ataupun Tindakan criminal.
5. Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
Pasien mengatakan tidak mempunyai Riwayat gangguan jiwa pada anggota
keluarganya.

4. Pemeriksaan Fisik (head to toe)


a. Keadaan umum pasien
Tn. T tampak lemas dan kesadaran compos mentis (E4V5M6).
TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 80 x/mnt, suhu 36,5 0C, dan RR 20 x/mnt.
b. Kepala
Bentuk kepala proporsional, tidak rontok, tidak ada lesi dan nyeri tekan.
c. Mata
Mata Tn. T simetris, pergerakan bola normal, reflek pupil isokhor, kornea bening,
konjungtiva sedikit anemis, sklera tidak ikterik, dan fungsi penglihatan masih
bagus untuk seusianya.
d. Hidung
Bentuk hidung Tn. T bilateral, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip, tidak ada peradangan, dan fungsi penciuman masih bagus.
e. Telinga
Bentuk daun telinga Tn. T normal, letaknya simetris, tidak ada peradangan, tidak
ada serumen, dan fungsi pendengaran masih bagus.
f. Mulut
Warna bibir Tn. T coklat tidak pucat dan lembap, tidak ada stomatitis, gigi sudah
ada yang ompong, dan fungsi pengecapan masih bagus, tidak ada gangguan
mengunyah atau menelan.
g. Leher
Tidak ada massa, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada deviasi trakea, dan tidak
ada kekakuan pada leher Tn. T.
h. Thorak

3
Bentuk dada Tn. T normal, pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, dan tidak ada iktus cordis, batuk, dan sesak nafas. Palpasi thorak pada Tn.
T tidak ada nyeri tekan dan krepitasi, serta perkusi sonor. Auskultasi irama
pernafasan reguler, bunyi nafas vesikuler, dan tidak ada suara tambahan.
Bagian jantung inspeksi tidak ada iktus kordis, palpasi teraba point maximal
impuls, perkusi redup, dan auskultasi bunyi reguler atau normal.
i. Abdomen
Bagian abdomen suprapubik terdapat bekas luka dan bunyi peristaltik usus 12
x/mnt, tidak ada pembesaran hepar, lien, dan ginjal. Saat perkusi bunyi timpani.
j. Ekstremitas
Kekuatan ekstremitas atas dan bawah 5, tidak ada pembatasan gerak pada. Tidak
ada edema, akral teraba hangat, CRT kurang dari 2 detik. Kaki sering kesemutan,
tidak ada ulkus.
k. Integument
Turgor kulit Tn. T baik, warna mukosa tidak pucat, dan tidak ada luka dekubitus,
l. Kelamin dan Anus
Kelamin Tn. T bersih,, produksi urin normal, tidak ada inflamasi, dan tidak ada
hemoroid.

5. Psikososial
a. Genogram

4
KETERANGAN :
= Laki-laki = Pasien = tinggal 1 rumah

= Perempuan = garis pernikahan = garis anak

x / x = Meninggal

Pasien merupakan anak pertama. Pasien berumur 52 tahun. Kedua orang tua
pasien sudah meninggal. Pasien sudah menikah dan memiliki dua anak laki-laki.
Pasien tinggal serumah dengan istri dan kedua anaknya. Hubungan pasien dengan
keluarga terjalin dengan baik. Orang terdekat dengan pasien adalah istri dan
anak-anaknya.

b. Konsep diri
i. Gambaran diri

5
Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung
kaki. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak
disukai.
ii. Identitas diri
Pasien mengatakan nama lengkapnya “tn. T”, pasien bisa menyebutkan
tanggal lahir dan usianya, pasien juga bisa menyebutkan alamatnya dengan
benar. Pasien mengatakan sudah menikah dan mempunyai dua anak.
iii. Peran
Pasien mengatakan dalam keluarganya ia berperan sebagai kepala keluarga.
iv. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungan, serta tidak
ingin menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya.
v. Harga diri
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain.

c. Hubungan sosial
i. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang terdekat yang biasa diajak untuk bermusyawarah
atau memecahkan amsalah adalah istri dan anak-anaknya.
ii. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam
masyarakat baik yang bersifat adan maupun umum karena sering merasa lemas
dan sudah tua.
iii. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain.
d. Spiritual
i. Nilai dan keyakinan

6
Pasien mengatkan beragama Islam dan meyakini dengan adanya Tuhan yang
Maha Esa. Pasien tidak mempunyai keyakinan yang berlebih terhadap agama
yang dianutnya.
ii. Kegiatan ibadah
Pasien rajin sholat lima waktu dan kadang mengikuti kegiatan keagamaan
yang dilakukan di tempat tinggalnya.

6. Status mental
a. Penampilan
Pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai dengan tempatnya. Rambut pasien
juga tampak rapi dan bersih.
b. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
tepat. Selama proses wawancara pasien berbicara mengenai satu topik
pembicaraan dengan jelas.
c. Aktivitas motoric
Saat wawancara pasien tampak tenang dalam berbicara, tidak ada Gerakan yang
diulang-ulang ataupun gemetar. Namun, saat membicarakan tentang penyakit dan
kondisinya sekarang, pasien tampak cemas.
d. Alam perasaan
Pasien terlihat menunjukkan ekspresi cemas dan khawatir serta takut karena
pasien merasa kondisi penyakitnya semakin memburuk.
e. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang
diberikan.
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara, pasien mau menjwab pertanyaan dari perawat. Pasien
mampu membuat kontak mata dan menatap wajah perawat saat wawancara dan
mau menjawab pertanyaan dengan antusias.
g. Persepsi

7
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
h. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak
diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik pembicaraan.
i. Isi pikir
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
j. Tingkat kesadaran
Pasien menyadari bahwa pasien sedang dirawat di rumah sakit, pasien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran
pasien terhadap waktu, orang, dan tempat jelas. Tingkat kesadaran pasien saat
dikaji compos mentis E4V5M6.
k. Memori
Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya, baik di masa lalu
maupun sekarang. Pasien juga masih ingat Ketika ditanya sudah makan atau
belum. Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka Panjang
maupun jangka pendek.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan focus terhadap apa yang
ditanyakan oleh perawat.
m. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan kegiatan merapikan
tempat tidur atau menyapu. Pasien memilih merapikan tempat tidur terlebih
dahulu karena kata pasien itu juga penting dan lebih mendesak.
n. Daya tilik diri
Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya.

7. Kebutuhan persiapan pulang


a. Makan
Pasien mengatakan bisa makan secara mandiri atau bantuan minimal.

8
b. Eliminasi
Pasien mengatakan bisa berkemih atau defekasi dengan bantuan minimal.
c. Mandi
Pasien mengatakan bisa mandi dengan bantuan minimal.
d. Berpakaian dan berhias
Pasien mengatakan bisa berpakaian dan berhias dengan bantuan minimal.
e. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidak biasa tidur siang. Untuk tidur malam pasien biasanya
tidur jam 21.00 sampai jam05.00.
f. Penggunaan obat
Pasien mengatakan untuk penggunaan obat dilakukan dengan bantuan minimal.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan akan melakukan perawatan lanjutan seperti control rutin, dan
memiliki system pendukung yaitu keluarga.
h. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan bisa melakukan kegiatan di dalam rumah seperti menjaga
kerapian rumah dan mengatur keuangan.
i. Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan bisa melakukam kegiatan di luar rumah seperti belanja dan
transportasi.

8. Mekanisme koping
Saat diwawancara reaksi pasien baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain tanpa
ada gangguan, dan dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga pasien.

9. Masalah psikologis dan lingkungan


Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan kelompok masyarakat karena pasien
dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga. Pasien bekerja
sebagai pedangan dan tidak memiliki masalah dengan pedagan lain. Pasien dan
keluarganya tinggal di rumah sendiri.

9
10. Pengetahuan tentang koping
Saat dilakukan wawancara pasien bertanya tentang bagaimana proses penyakit dan
cara pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh penyakitnya
saat ini.

11. Aspek medis (terapi, ECT, pemeriksaan penunjang)


a. Terapi medik yang didapatkan yaitu:
Inf. Nacl 0.9 % 20 tpm
Inj. Omeprazole 2x40 mg IV
Inj. Ondancentron 2x4 mg IV
Transfusi PRC 2 kolf.
b. Pemerikasaan penunjang
Pemeriksaan Self Reporting Quetionnare (SRQ) didapatkan skor SRQ jawaban
‘ya’ SRQ 1-20 ada 6 dan SRQ 21-29 ada 0. Sedangkan untuk jawaban ‘tidak’
SRQ 1-20 ada 14 dan SRQ 21-29 ada 9.
Hasil Laborat tanggal 21 April 2021
GDS 245 mg/dL
HB 8,0 g/dL

B. Analisa Data
Hari/tgl No. Data Fokus Masalah Paraf
/ jam Diagnosa Keperawatan
Minggu, 1. DS : Ansietas Erna
21  Pasien mengatakan memiliki
Agustus Riwayat penyakit DM sejak 1
2022 tahun yang lalu dan tidak rutin
periksa ke dokter atau DM tidak
terkontrol dan sering merasa
lemas serta pusing.
 Pasien merasa cemas dengan

10
kondisi penyakitnya dan juga
pasien mengatakan tidak mengerti
tentang penyakit yang
dialaminya.

DO :
 Saat dilakukan wawancara pasien
bertanya tentang bagaimana
proses penyakit dan cara
pencegahan terhadap komplikasi
yang mungkin ditimbulkan oleh
penyakitnya saat ini.
 Tn. T tampak lemas dan
kesadaran compos mentis
(E4V5M6).
 TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 80
x/mnt, suhu 36,5 0C, dan RR 20
x/mnt.

Minggu, 2. DS : Ketakutan Erna


21  Pasien mengatakan ada rasa
Agustus khawatir dan cemas, serta takut
2022 terhadap penyakitnya yang
semakin parah karena tidak rajin
berobat atau control ke dokter.

DO :
 Pasien terlihat menunjukkan
ekspresi cemas dan khawatir serta
takut karena pasien merasa
11
kondisi penyakitnya semakin
memburuk.
 TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 80
x/mnt, suhu 36,5 0C, dan RR 20
x/mnt

Minggu, 3. DS: Gangguan rasa Erna


21  Pasien mengeluh lemas sejak 5 nyaman
Agustus hari sebelum masuk RS, keluhan
2022 disertai pusing, sakit kepala, mual
dan nyeri perut.
 Pasien mengatakan masih lemas,
mual, nyeri perut, dan pusing.
 Pasien mengatakan memiliki
Riwayat penyakit DM sejak 1
tahun yang lalu dan tidak rutin
periksa ke dokter atau DM

DO :
 Tn. T tampak lemas dan
kesadaran compos mentis
(E4V5M6).
 TTV: TD 120/80 mmHg, Nadi 80
x/mnt, suhu 36,5 0C, dan RR 20
x/mnt.

C. Daftar Masalah Keperawatan


1. Ansietas
2. Ketakutan
3. Gangguan rasa nyaman
12
D. Pohon Masalah (dalam bentuk bagan)

Ketakutan ( Effect)

Kecemasan (Core Problem)

Gangguan Rasa Nyaman ( Edcausa)

E. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status Kesehatan ditandai dengan pasien
mengatakan cemas dengan penyakitnya.
2. Ketakutan berhubungan dengan factor internal yaitu proses penyakit ditandai dengan
pasien mengatakan takut.
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit ditandai dengan
mengeluh lemas dan cemas.

13
14
F. Rencana Keperawatan
Dx. Rencana Tindakan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
1,2,3 TUM: 1. Bina hubungan saling Pembinaan hubungan
Pasien mampu mengurangi percaya dengan: saling percaya merupakan
dan mengontrol a. Sapa pasien dengan dasar terjalinnya
kecemasannya. ramah baik verbal komunikasi terbuka
maupun nonverbal. sehingga meningkatkan
TUK: b. Perkenalkan diri dengan rasa komunikasi pasien.
1. Setelah diberikan askep  Wajah pasien cerah dan sopan.
selama 1x pertemuan tersenyum. c. Tanyakan nama lengkap
diharapkan pasien  Pasien mau membalas dan nama pnggilan yang
membina hubungan salam. disukai pasien.
saling percaya.  Pasien mau menyebutkan d. Jelaskan tujuan
nama sambal berjabat pertemuan.
tangan dan ada kontak e. Jujur dan menepati janji.
mata. f. Tunjukkan sikap empati

 Pasien bersedia dan menerima pasien apa

menceritakan perasaanya. adanya.

15
2. Pasien dapat  Pasien dapat menyebutkan 2. Adakan kontak sering dan Dapat mengetahui kapan
mengidentifikasi dan waktu, isi, frekuensi singkat secara bertahap pasien mengalami
menggambarkan timbulnya kecemasan. a. Bantu pasien untuk kecemasan.
perasaan tentang  Pasien dapat mengidentifikasi dan
kecemasannya. mengungkapkan perasaan menggambarkan perasaan Untuk mengadopsi
terhadap kecemasannya. yang mendasari koping yang baru, pasien
kecemasannya. pertama kali harus
b. Gunakan pertanyaan menyadari perasaan dan
terbuka beralih dari topik mengatasi penyangkalan
yang tidak mengancam yang disadari atau tidak
ke isu konflik disadari.
c. Tinjau penilaian terhadap
stressor, nilai-nilai yang
terancam dan cara konflik
berkembang.

3. Pasien dapat  Pasien dapat menceritakan 3. Identifikasi Bersama pasien Mengetahui cara yang
mengidentifikasi penyebab kecemasannya cara / Tindakan yang terbaik untuk mengontrol

16
penyebab  Pasien dapat menyebutkan dilakukan jika terjadi kecemasan.
kecemasannya. Tindakan yang biasanya kecemasan.
dilakukan untuk a. Ajarkan Teknik distraksi
mengendalikan dan relaksasi (Teknik
kecemasannya. generalis relaksasi
 Pasien dapat memilih cara progresif dan
mengatasi kecemasannya. penghentian pikiran)

17
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. T No. RM : 13.84.43
Ruang : Marwah Dx. Medis : DM, Anemia

IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari: Minggu, 21 Agustus 2022 pukul
14.00 WIB S: Pasien mengatakan Namanya Tn. T,
biasa dipanggil T. pasien mengatakan
Data: bekerja sebagai pedagang
a. Menyapa pasien dengan ramah baik
verbal maupun nonverbal. O:
b. Memperkenalkan diri dengan sopan. 1. Pasien mampu menjawab salam
c. Menanyakan nama lengkap dan nama 2. Pasien mau berbicara dengan
panggilan yang disukai pasien. perawat.
d. Menjelaskan tujuan pertemuan. 3. Pasien mengungkapkan penyebab
e. Menunjukkan sikap empati dan kecemasannya.
menerima pasien apa adanya, Jujur
dan menepati janji. A: Tujuan khusus tercapai

Diagnosa Keperawatan: P: Lanjutkan ke tujuan khusus ke dua


Ansietas

Therapi:
-

RTL:
Membina hubungan saling percaya
dengan pasien.
Hari: Senin, 22 Agustus 2022 pukul
15.00 WIB S: Pasien mengatakan yang membuat ia
cemas adalah penyakitnya dan kurang
Data: mengetahui tentang kondisinya,
a. Melakukan kontak sering dan singkat pencegahan serta pengobatan dari
secara bertahap penyakitnya.
b. Membantu pasien untuk
18
mengidentifikasi dan menggambarkan
perasaan yang mendasari O:
kecemasannya. 1. Pasien memilih tekhnik latihan
c. Menggunakan pertanyaan terbuka nafas dalam dan hipnosis lima jari.
beralih dari topik yang tidak 2. Pasien melakukan tekhniklatihan
mengancam ke isu konflik nafas dalam dan hipnosis lima jari.
d. Meninjau penilaian terhadap stressor,
nilai-nilai yang terancam dan cara A: Tujuan khusus tercapai
konflik berkembang.
e. Ajarkan Teknik distraksi dan relaksasi P: Lanjutkan intervensi.
(Terapi generalis: Latihan nafas dalam
dan hypnosis 5 jari)

Diagnosa Keperawatan:
Ansietas

Therapi:
Terapi generalis: Latihan nafas dalam dan
hypnosis 5 jari.

RTL:
Mengidentifikasi dan menggambarkan
perasaan pasien tentang kecemasannya.
Melakukan Teknik terapi generalis.
Hari: Selasa, 23 Agustus 2022 pukul
16.00 WIB S: Pasien mengatakan takut akan Kembali
merasa khawatir dan cemas di rumah. Saat
Data: diberikan Teknik relaksasi untuk
a. Identifikasi Bersama pasien cara / mengatasi kecemasannya pasien memilih
Tindakan yang dilakukan jika terjadi menggunakan Teknik relaksasi progresif.
kecemasan.
b. Ajarkan Teknik distraksi dan relaksasi O:
(Teknik generalis relaksasi progresif 1. Pasien memilih Teknik relaksasi

19
dan penghentian pikiran) progresif
2. Pasien melakukan Teknik relaksasi
Diagnosa Keperawatan: progresif untuk mengurangi rasa
Ansietas cemas.

Therapi: A: Tujuan khusus tercapai


Terapi generalis relaksasi progresif dan
penghentian pikiran P: Pertahankan kondisi pasien..

RTL:
Pasien dapat memilih cara mengatasi
kecemasannya

20

Anda mungkin juga menyukai