Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. H DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI


PENDENGARAN DI RUANG GERANIUM

RSJDRM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

DI SUSUN OLEH :

SAKTI PRABANDARI
NIM : PB1701081

PROGRAM PROFESI NERS ALIH JALUR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH KLATEN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Tn. H DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG GERANIUM RSJD RM. SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH

Tanggal Pengkajian : Senin, 24 September 2018


Pengkaji : Sakti Prabandari
Sumber Informasi : Pasien dan Peraawat
Ruang : Geranium

I. IDENSTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / WNI
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sleman
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk : 12 September 2018
No. RM : 00077XXX
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Kakak
Alamat : Sleman
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan mendengar suara-suara bisikan laki-laki yang
menyuruhnya membanting barang dan marah-marah.
MK : - Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
- Resiko Perilaku Kekerasan
III. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Pasien mengatakan sebelum masuk Rumah Sakit, pasien mendengar suara –
suara seorang laki-laki yang menyuruhnya marah-marah dan membanting
barang-barang kemudian psien teriak-teriak, keluar rumah dan ngeluyur. Pasien
mengatakan mendengar bisikan dan marah-marah karena mencari baju
kesayangannya tidak ditemukan.
Pasien mengatakan dua hari sebelum masuk Rumah Sakit tidak minum obat
lagi.
MK : - Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
- Risiko Perilaku Kekerasan
- Koping Individu Tidak Efektif
- Regiment Terapeutik Inefektif

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pasien pernah dirawat di RSJ Klaten selama 2x dengan gangguan halusinasi,
terakhir diopname 1 tahun yang lalu, sekarang pasien masuk RSJ lagi yang
ke-3 kalinya.
MK : Regiment Terapeutik Inefektif

2. Pasien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu ditinggal


pacarnya pada tahun 2009.
MK : Koping Individu Infektif

3. Pasien tidak melakukan kontrol rutin serta tidak patuh minum obat.
MK : Regiment Terapeutik Inefektif

4. Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu istrinya pernah
sakit dan dirawat di RSJ Klaten juga.
MK : Koping Individu Inefektif
5. Pasien tidak mempunyai riwayat sakit berat, riwayat kecelakaan ataupun
trauma kekerasan.

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda - Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5º C

2. Ukur
BB : 46 kg
TB : 155 cm

3. Head To Toe
Kepala : Rambut lurus, rapi, tidak ada lesi, mesochepal
Mata : Sclera tidak ikteris, konjungtiva tak anemis, simetris
Hidung : Bersih, tidak ada sekret
Mulut : Bersih, jumlah gigi lengkap
Muka : Ekspresi wajah tegang
Dada :
Inspeksi : dada kanan dan kiri tampak simetris, tidak
tampak jejas atau luka, tidak ada retraksi
dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus (+)
Perkusi : redup
Auskultasi : bunyi nafas bronchovesicular
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri
Tekan
Ekstremitas :
Atas : lengkap, fungsi normal, tidak ada luka,
kekuatan otot 5 5
Bawah : lengkap, fungsi normal, tidak ada luka atau
oedema, kekuatan otot 5 5
4. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan batuk-batuk sudah satu minggu, riwayat pernah opname
di RSJD Sleman dengan batuk-batuk 2 bulan yang lalu.
Hasil RO : Cor tidak membesar
Gambaran Bronchitis

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki - Laki : Laki - Laki Meninggal

: Perempuan : Perempuan Meninggal

: Pasien : Tinggal Serumah

: Garis Perkawinan

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, pasien merasa
tubuhnya adalah ciptaan Tuhan yang harus di syukuri.

b. Identitas
Pasien mengatakan namanya “H” senang di panggil mas H, pasien
mengatakan berjenis kelamin laki-laki.
c. Peran
pasien mengatakan dirinya anak yang terakhir dari 7 bersaudara, pasien
mengatakan saat ini sebelum masuk RS pasien bekerja di RS Sleman
sebagai Cleaning Service.

d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa cepat
pulang dan bekerja.

e. Harga Diri
Pasien tidak merasa malu dan minder dengan keadaannya saat ini.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling dekat adalah kakaknya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Pasien mengatakan mengikuti kegiatan dimasyarakat yang diadakan
dilingkungan tempat tinggalnyaa

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Pasien mengatakan selama dirumah bergaul dengan tetangganya,
selama di RS pasien mengatakan bergaul dengan teman-teman satu
ruangan dan direhab.

4. Spiritual
a. Pasien mengatakan beragama islam
b. Pasien mengatakan selama di RS pasien menjalankan ibadah sholat,
dirumah juga menjalankan ibadah sholat 5 waktu.

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan dan cara berpakaian pasien rapih, dalam berpakaian pasien bisa
melakukan sendiri, pasien menggunakan baju yang disediakan ruangan,
penampilan sesuai umur.
2. Pembicaraan
Saat diajak bicara pasien berbicara jelas dan mudah dimengerti.

3. Aktivitas Motorik
Selama diruangan pasien mau melakukan kegiatan ruangan dan ketIka
kegiatan selesai pasien bersantai dan bercakap-cakap dengan teman satu
ruangan.

4. Alam Perasaan
Pasien merasa sedih ketika harus mondok lagi di RSJ.
MK : Ketidak Berdayaan

5. Afek
Afek pasien labil, emosi cepat berubah, kadang ekspresi pasien tampak
murung, kadang tampak ceria, kadang gelisah, kadang sedih, kadang tampak
sanang.
MK : Kerusakan Interaksi Sosial

6. Interaksi Selama Wawancara


Pasien cukup kooperatif saat diajak bicara, namun kontak mata pasien masih
kurang, kadang diam saat ditanya, bicara kadang pelan.
MK : Kerusakan Interaksi Sosial

7. Persepsi
Pasien mengatakan mendengar suara laki-laki yang menyuruhnya
membanting barang dan marah-marah, suara itu muncul 2x disiang hari dan
saat menjelang malam. Saat mendengar suara itu pasien merasa cemas dan
gelisah, pasien kemudian keluar rumah, ngeluyur dan mondar mandir serta
berteriak-teriak.
MK : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

8. Isi Pikir
Pasien tidak mengalami phobia, pasien tidak mengalami waham.
9. Arus Pikir
Ketika berinteraksi dan berdiskusi pasien mampu menjawab apa yang
ditanyakan lawan bicara secara berurutan dan sesuai dengan topik
pembicaraan.

10. Tingkat Kesadaran


Pasien mampu berorientasi dengan baik, pasien mampu menyebutkan nama
orang, tempat dan mampu membedakan waktu (pagi, siang, sore dan
malam). Pasien mengatakan saat ini sedang di Rumah Sakit.

11. Memori
a. Jangka Panjang
Pasien mampu mengingat kejadian dimasa lalu, baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Pasien mampu
mengingat bahwa tahun 2009 pasien pernah ditinggal pacarnya.

b. Jangka Pendek
Pasien mampu mengingat kejadian dua bulan yang lalu, pasien
mengatakan pernah opname di RSJD Sleman dengan sakit batuk.

c. Saat Ini
Pasien mampu menyebutkan kegiatan dari bangun tidur sampai akan
tidur lagi atau kegiatan yang dilakukan dari pagi sampai malam hari.

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik, pasien mampu berhitung 15 x 3
= 45, mampu berhitung 1 – 25 dengan benar.

13. Kemampuan Penilaian


Pasien mampu memilih dengan baik antara makan dulu dengan cuci tangan
dulu pasien memilih cuci tangan dulu.

14. Daya Tilik Diri


Pasien menyadari bahwa dirinya sendiri kini sedang mengalami perawatan
di RSJ dan opname yang ke-3 kalinya.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore) dengan menu yang berbeda
yang telah disediakan oleh Rumah Sakit, diit TKTP, pasien makan sendiri
tanpa bantuan.

2. BAB / BAK
Pasien mampu BAB / BAK mandiri di kamar mandi dan WC.

3. Mandi
Dalam sehari pasien mandi 2 kali (pagi, sore) menggunakan sabun,
menggosok gigi sehabis mandi dan keramas 2 hari sekali.

4. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan, pasien berpakaian rapih
dengan baju yang telah disediakan Rumah Sakit.

5. Istirahat / Tidur
Pasien dapat istirahat cukup dan tidur selama ± 8 jam tiap harinya. Pada
siang hari mulai tidur jam 13.00 lamanya ± 1 jam dan tidur malam dari jam
30.00 WIB sampai 04.30 WIB.

6. Penggunaan Obat
Pasien minum obat 2 kali sehari (pagi, sore), pasien minum obat sesuai
dosis dan anjuran yang telah ditentukan oleh dokter secara rutin.

IX. MEKANISME KOPING


Pasien mengatakan jika ada masalah hanya dipendam, tidak menceritakan
kepada orang lain.
MK : Koping Individu Inefektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan kadang mengikuti kegiatan dikampung, sholat berjama’ah
dimasjid.
XI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

2. Terapi
Obat Jiwa : Risperidone 2 x 2 mg
Trihexypenidyl 2 x 2 mg
Merlopam 1 x 2 mg
Obat Umum : Ambroxol 3 x 30 mg
Paracetamol k/p
Azithromycin 3 x 500 mg

XII. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan bahwa pasien lulusan SMA, pasien belum mengetahui
manfaat sistem pendukung seperti harus kontrol dan berobat secara rutin.

Pasien mengatakan bila ada masalah hanya dipendam sendiri, tetapi bila
tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut pasien mulai bercerita kepada
kakaknya.

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Regiment Terapeutik Inefektif
4. Koping Individu Inefektif

XIV. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN


1 DS : Gangguan Persepsi Sensori :
Pasien mengatakan mendengar suara Halusinasi Pendengaran
laki-laki yang menyuruhnya membanting
barang-barang dan marah-marah, suara
itu muncul dua kali disiang hari dan saat
menjelang malam, saat mendengar suara
itu pasien merasa cemas dan gelisah.
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Ekspresi wajah tegang
- Kontak mata kurang
- Mondar mandir
DS : Risiko Perilaku Kekerasan
Pasien mengatakan saat mendengar
suara-suara itu pasien merasa cemas dan
gelisah
2 DO :
- Pasien tampak mondar mandir
- Teriak-teriak
- Ekspresi wajah tegang
- Afek labil
DS : Regiment Terapeutik Inefektif
Pasien mengatakan dua hari sebelum
masuk RS pasien tidak minum obat lagi.
Pasien mengatakan belum mengetahui
manfaat sistem pendukung seperti harus
3
kontrol dan berobat secara rutin.
DO :
Pasien pernah dirawat di RSJ Klaten
terakhir opname 1 tahun yang lalu dan
saat ini opname yang ke-3 kalinya.
XV. POHON MASALAH
Risiko Perilaku Kekerasan ( Efect )

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran ( Core Problem )

( Causa )
Regiment Terapeutik Inefektif

XVI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi sewnsori: Halusinasi Pendengaran
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Regiment Terapeutik Inefektif

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Senin DS : S:
24 Sept 2018 Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
15.00 mendengar suara bisikan bernama H sering
seorang laki-laki yang dipanggil mas H
menyuruhnya membanting - Pasien mengatakan senang
barang-barang dan marah- diajari cara menghardik
marah halusinasi
DO : - Pasien mengatakan mau
Pasien tampak gelisah berlatih menghardik
ekspresi muka tegang, O:
mondar mandir - Pasien mampu
Diagnosa mengidentifikasi
Halusinasi Pendengaran halusinasinya
Tindakan : - Pasien mampu
1. Membina hubungan saling menyebutkan cara
percaya mengontrol halusinasinya
2. Mengidentifikasi - Pasien mampu
halusinasi, frekuensi, mempraktekan
situasi, perasaan dan mengontrol halusinasi
respon bila halusinasi dengan menghardik
muncul A : Halusinasi pendengaran
3. Menjelaskan cara masih ada
mengontrol halusinasi P : Lanjutkan Intervensi SP2
dengan menghardik, - Evaluasi kemampuan
minum obat, bercakap- pasien menghardik
cakap dan melakukan halusinasi
kegiatan - Ajarkan cara mengontrol
4. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan obat
halusinasi dengan RTL :
menghardik - Lakukan kontrak waktu
5. Memasukan pada jadwal dengan pasien (bertemu
kegiatan untuk latihan lagi jam 15.00 diruang
menghardik Geranium untuk melatih
mengontrol halusinasi
dengan minum obat
Senin DS : S:
24 Sept 2018 - Pasien mengatakan pada Pasien mengatakan kadang
15.00 saat mendengar bisikan masih ingin marah. Pasien
suara-suara menjadi mengatakan mau berlatih tarik
cemas dan gelisah. nafas dalam dan pukul bantal.
- Pasien mengatakan
masuk Rumah Sakit O :
karena teriak-teriak, Pasien mampu
keluar rumah dan mengidentifikasi PK. Pasien
ngeluyur mampu mempraktekkan cara
DO : tarik nafas dalam dan pukul
Ekspresi wajah klien tampak bantal.
tegang A : Risiko Perilaku Kekerasan
Diagnosa : P : Lanjutkan Intervensi SP2
Risiko Perilaku Kekerasan - Evaluasi kegiatan fisik
Tindakan : tarik nafas dalam dan
1. Mengidentifikasi pukul bantal
penyebab tanda dan gejala - Latih cara mengontrol PK
PK yang dilakukan dan dengan minum obat
akibat dari PK RTL :
2. Menjelaskan cara - Kontrak waktu dengan
mengontrol PK secara pasien, bertemu kembali
fisik, obat, verbal dan besok jam 15.00 diruang
spiritual Geranium untuk berlatih
3. Melatih cara mengontrol mengontrol PK dengan
PK secara fisik, tarik nafas minum obat.
dalam dan pukul
bantal/kasur
4. Memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
fisik
Senin DS : S:
24 Sept 2018 - Pasien mengatakan dua - Pasien mengatakan tidak
15.30 hari sebelum masuk RS patuh minum obat karena
pasien tidak minum obat. merasa bosan minum obat
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan tidak
sekarang masuk RS ada yang memperhatikan
untuk yang ke-33 ketika minum obat
kalinya. - Pasien mengatakan ingin
- Pasien mengatakan tidak berubah, ingin cepat
melakukan kontrol rutin pulang dan dapat kembali
serta tidak patuh minum bekerja
obat. O:
DO : - Pasien mampu
Dari data rekam medis pasien mengidentifikasi
opname yang ke-3 kali ini, penyebab tidak minum
terakhir opname 2017. obat
Diagnosa : - Pasien mampu
Regiment Terappeutik mengidentifikasi tujuan
Inefektif berubah
Tindakan A : Regiment Terapeutik
1. Mengidentifikasi Inefektif
penyebab pasien tidak P : Lanjutkan Intervensi SP2
patuh terhadap - Evaluasi alasan pasien
pengobatan untuk berubah
2. Mendorong pasien untuk - Identifikasi target tingkah
dapat mengidentifikasi laku yang dapat
nilai diri dibutuhkan untuk berubah
3. Kaji alasan pasien untuk RTL :
berubah - Lakukan kontrak waktu
4. Membantu pasien dengan pasien untuk
mengidentifikasi tujuan bertemu lagi diruang
berubah Geranium jam 15.00
5. Membantu pasien - Latih pasien
mengidentifikasi target mengungkapkan
tingkah laku yang dapat kemampuan untuk
dibutuhkan untuk dapat berubah
berubah
Selasa DS : S:
25 Sept 2018 - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan obat
09.00 masih mendengar suara yang diminum ada 3
laki-laki yang macam
menyuruhnya - Pasien mengatakan minum
membanting barang- ibat sehari 2x pagi dan
barang dan marah- sore
marah. - Pasien mengatakan warna
- Pasien mengatakan bila obat yang diminum yaitu
mendengar suara itu putih, salem dan salem
menjadi lemas, dan bentuk kecil
merasa ingin keluar O :
rumah - Pasien mampu
DO : mempraktekan cara
Pasien tampak gelisah, mengontrol halusinasi
ekspresi pasien tampak dengan menghardik
tegang dan mondar mandir - Pasien mampu
Diagnosa : menyebutkan jenis,
Halusinasi Pendengaran frekuensi dan cara minum
Tindakan : obat, serta waktu minum
1. Mengevaluasi kegiatan obat
menghardik. Beri pujian A : Halusinasi Pandengaran
2. Melatih cara mengontrol P : Lanjutkan Intervensi SP3
halusinasi dengan obat - Evaluasi cara mengontrol
(jelaskan 6 benar : jenis, halusinasi dengan
guna, dosis, frekuensi, menghardik dan minum
cara, kontinuitas minum obat
obat) RTL :
3. Memasukan pada jadwal - Lakukan kontrak waktu
kegiatan untuk latihan dan tempat dengan pasien
menghardik dan minum untuk pertemuan
obat berikutnya
- Latih pasien mengontrol
halusinaasi dengan
bercakap-cakap
Selasa DS : S:
25 Sept 2018 Pasien mengatakan kalau - Pasien mengatakan obat
09.00 mendengar suara-suara ingin yang diminum ada 3 jenis
teriak-teriak dan keluar berwarna putih, salem dan
rumah salem agak kecil
DO : - Pasien mengatakan minum
Ekspresi wajah masih seperti obat sehari 2 kali
tegang O:
Pasien cukup kooperatif - Pasien mampu
Diagnosa : mempraktekan cara
Risiko Perilaku Kekerasan mengontrol marah dengan
Tindaan : tarik nafas dalam dan
1. Mengevaluasi kegiatan minum obat
Latihan Fisik. Beri pujian - Pasien mampu
2. Melatih cara mengontrol menyebutkan obat yang
PK dengan obat (jelaskan diminum
6 benar : jenis, guna, A : Risiko Perilaku Kekerasan
dosis, frekuensi, cara, P : Lanjutkan Intervensi SP3
kontinuitas minum obat) - Evaluasi cara mengontrol
3. Memasukan pada jadwal PK dengan terik nafas
kegiatan untuk latihan dalam dan minum obat
fisik dan minum obat RTL :
- Lakukan kontrak waktu
untuk pertemuan
berikutnya jam 15.00
diruang Geranium
- Latih pasien mengontrol
marah dengan verbal :
mengungkaokan, meminta
dan menolak
Selasa DS : S:
25 Sept 2018 Pasien mengatakan tidak - Pasien mengatkan tidak
10..00 rutin dan tidak patuh minum minum obat karena
obat bosan, pasien ingin
DO : sembuh
Dalam catatan rekam medik - Pasien mengatakan ia
pasien mondok yang ke-3 bekerja sebagai cleaning
kalinya service
Diagnosa : O:
Regimen terapeutk Inefektif Pasien mampu
Tindakan : mengungkapkan kemampuan,
1. Mengevaluasi kemapuan nilai diri, dan kemampuan
pasien menilai diri untuk berubah.
2. Mengexplore A : regimen terpeutik Inefektif
kemampuan pasien P : Lanjutkan Intervensi SP3
berubah - Evaluasi kemampuan
3. Memberi reinforment pasien untu berubah
pada pasien sesuai RTL :
dengan kemampuannya - Lakukan kontrak waktu
4. Memasukan dalam untuk pertemuan
jadwal kegiatan harian berikutnya
pasien untuk - Waktunya (diruang
mengidentifikasi nilai geranium jam 15.00)
diri yang belum - Identifikasi keuntungan
terientifkasi dan kerugian dari suatu
perubahan

Rabu DS : S:
26 Sept 2018 Pasien mengatakan masih Pasien mengatakan saat
15.00 mendengar suara suara mendengar suara - suara
DO : kemudian mengobrol dengan
- Pasien cukup kooperatif teman yang ada di sampingnya
- Pasien tampak O :
berekspresi tegang - Pasien mampu
Diagnosa : mempraktekan cara
Halusinasi Pendengaran mengontrol halusinasi
Tindakan : dengan bercakap – cakap
1. Mengevaluasi kegiatan - Pasien cukup kooperatif
latihan menghardik dan A : Halusinasi pedengaran (+)
minum obat P : Lanjutkan intervensi SP4
2. Melatih cara mengontrol - Evaluasi kemampuan
halusinasi dengan cara kegatan latihan
bercakap cakap saat menghardik, minum obat,
terjadi halusinasi dan bercakap - cakap
3. Masukan pada jadwal RTL :
kegiatan untuk latian - Lakukan kontrak waktu
menghardik, minum untuk pertemuan
obat, dan bercakap - berikutnya (diruang
cakap geranium jam 15.00)
- Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian
( mulai 2 kegiatan )

Rabu DS : S:
26 Sept 2018 Pasien mengatakan bila Pasien mengatakan bila akan
09.30 mendengar suara suara itu marah pasien mengutarakannya
memukul kemudian teriak dan meminta orang lain untuk
teriak dan keluar rumah tidak menganggunya.
DO : O:
Ekspresi wajah masih tegang, Pasien tampak mampu
kontak mata ada mempraktekan cara
Diagnosa : mengontrol PK dengan cara
Resiko perilaku kekerasan verbal ( mengungkapkan,
Tindakan : meminta, dan menolak dengan
1. mengevaluasi kegatan benar)
latihan fisik dan berobat, A : Resiko Perilaku kekerasan
beri ujian P : Lanjutkan intervensi SP4
2. melatih cara mengontro - Lakukan evaluasi kegiatan
RPK secara verbal, 3 latihan fisik, obat dan
cara yaitu : verbal, beri pujian
mengungkapkan, RTL :
meminta, menolak - Lakukan kontrak waktu
dengan benar, untuk pertemuan
3. memasukan pada jadwal berkutnya hari kamis jam
kegiatan untuk latihan 15.00 akan berdiskusi lagi
fisik, minum obat dan - Latuh cara mengontrol PK
laatihan verbal dengan Spiritual

DS : S:
Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan bila tidak
patuh berobat dan tidak rutin minum obat tidak sembuh dan
kontrol tidak cepat pulang
DO : O:
- Pasien tampak menolak Pasien mampu menyebutkan
minum obat keuntungan dan kerugian dari
- Di catatan rekam medik suatu perubahan.
sudah menolak 3x ini A : Regiment Terapeutik
Diagnosa : Inefektif
Rabu Regimen Terapeutik Inefektif P : Lanjutkan Intervensi SP4
26 Sept 2018 Tindakan : - Evaluasi dan bantu pasien
1. Mengevaluasi untuk mengidentifikasi
kemampuan pasien kebiasaan
untuk berubah RTL :
2. Membantu pasien - Kontrak waktu dengan
mengidentifikasi pasien untuk pertemuan
keuntungan dan kerugian berikutnya
dai suatu perubahan - Bantu pasien
3. Memberikan reward mengidentifikasi metode
yang sesuai dengan yang tepat untuk
kemampuan pasien. mengontrol diri
Kamis DS : S:
27 Sept 2018 Pasien mengatakan masih Pasien mengatakan bila
08..00 mendengar suara suara mendengar suara suara pasien
sedikit melakukan kegiatan harian
DO : (mulai dari 2 kegiatan )
- Pasien cukup kooperatif mencuci gelas dan merapihkan
- Kontrak mata ada tempat tidur
- Pasien tampak tenang O:
Diagnosa : Pasien mempraktikan
Halusinasi pendengaran mengontrol halusinasi dengan
Tindakan : melakukan kegiatan
1. Mengevaluasi kegiatan A : Halusinasi Pedengaran (-)
latihan menghardik dan P : Lanjutkan Intervensi SP5
obat dan bercakap cakap, - Kegiatan latihan
beri pujian menghardik, obat,
2. Melatih cara mengontrol bercakap cakap, dan
halusinasi dengan kegiatan haian, beri pujian
melakukan kegiatan RTL :
harian (mulai 2 kegiatan) - Kontrak waktu untuk
3. Memasukan pada jadwal pertemuan berikutnya
kegiatan untuk latihan pada jam 15.00 diruang
menghardik, minum geranium latih kegiatan
obat, bercakap cakap dan harian
kegiatan harian
Kamis DS : S:
27 Sept 2018 Pasien mengatakan bila Pasien mengatakan bila akan
09,00 mendengar suara suara masih marah pasien wudhu dan
teriak teriak dan keluar berdzikir
rumah O:
DO : Pasien mampu mempraktikan
Pasien cukup kooperatif, cara mengontrol marah/PK
tegang dengn spiritual
Diagnosa : A : Resiko Perilaku Kekerasan
Resiko Perilaku Kekerasan P : Lanjutkan Intervensi SP5
Tindakan : - Evaluasi kegiatan latihan
1. Mengevaluasi kegiatan fisik 1 dan 2, obat dan
latihan fisik dan obat dan spiritual, beri pujian
verbal. RTL :
2. Melatih cara mengontrol - Lakukan kontrak waktu
spiritual (2 kegiatan ) dan tempat untuk
3. Memasukan pada jadwal pertemuan berikutnya jam
kegiatan untuk latihan 15.0 di ruang geranium
fisik, minum obat, verbal - Nilai kemampuan yan
dan spiritual telah mandiri

DS : S:
Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan bila
patuh minum obat mendengar suara suara dan
DO : ingin marah pasien minum obat
Pasien tampak ragu ragu dengan rutin
minum obat O:
Diagnosa : Pasien mampu
Regimen Terapeutik Inefektif mengidentifikasi metode yang
Tindakan : pas untuk mengontrol diri
Kamis
1. Membantu pasien A : Regimen Terapeutik
27 Sept 2018
mengidentifikasi Inefektif
10.00
kebiasaan P : Lanjutkan Intervensi SP5
2. Membantu pasien untuk - Latih kegiatan harian
mengidentifikasi metode RTL :
yang tepat untuk - Lakukan kontrak waktu
mengontrol diri untuk pertemuan
3. Memberikan penjelasan berikutnya
tentang efek dan - Nilai kemampuan yang
beberapa strategi tealh mandiri
peruahan terhadap
kehidupannya
Senin DS :
1 Oktober
2018 DO :
Diagnosa :
DS :
Pasien mengatakan bila suara
muncul kemudian teriak
teriak dsn keluar rumah dan
mengambil wudhu
DO :
Pasien cukup kooperatif
kontak mata ada
Ekspresi wajah tampak
tegang
Diagnosa :
JADWAL KEGIATAN HARIAN

NO WAKTU KEGIATAN
1 04.30 Sholat subuh
2 04.45 Tidur lagi
3 06.00 Bangun tidur, langsung minum obat
4 06.15 Mandi
5 06.30 Tidur tiduran santai
6 07.30 Senam pagi
7 08.30 Ke rehab
8 09.00 Senam di rehab
9 09.30 Pelatihan pembuatan kerajinan
10 10.30 Makan snak
11 11.00 Kembal ke bangsal geranium
12 12.00 Makan siang
13 12.15 Sholat dzuhur
14 12.30 Tidur siang
15 15.00 Sholat ashar
16 15.30 Mandi sore
17 15.40 Santai santai, latihan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
18 17.30 Makan sore minum obat
19 18.00 Sholat marib
20 18.15 Tiduran
21 18.45 Sholat isya
22 19.00 Santai santai dan bercakap cakap dengan teman sebelah
23 21.00 Tidur malam

Anda mungkin juga menyukai