Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

Z DENGAN
MASALAH GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :
GANGGUAN PENDENGARAN
DI RUANG ABIMANYU RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa


pada tahap Profesi NERS

Disusun Oleh :
NASIKHATU NURAZIZAH J230215007

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Z
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tanggal pengkajian : 17 – 01 – 2022
No. RM : 027xxx
Informan : Klien

II. FAKTOR PRESIPITASI


Pasien mengatakan dibawa ke RSJD Surakarta oleh orangtuanya pada
tanggal 10 Januari 2022. Pasien mengatakan ada yang seperti menyuruh
untuk memukul orang lain tanpa sebab. Pasien sudah ± 2x masuk ke RSJD
Surakarta.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil Tidak ada
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan criminal

Jelaskan No 1, 2, 3 : -
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
- - -
Masalah Keperawatan :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Pasien mengatakan pernah sakit hati dengan perkataan temannya, dan
pasien mengatakan sekolah di SLB sejak SD.

IV. FISIK
1. TTV : N : 88x/menit, TD : 110/70 mmHg, RR : 22x/menit, S : 36,50C.
2. Ukur : TB :160 cm, BB: 55 Kg.
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

V. GENOGRAM
Keterangan :

Jelaskan :
Pasien anak laki laki (ke 1) dari 2 bersaudara, adik pasien perempuan masih
sekolah SMP.

VI. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan rambut berwarna hitam dan putih, kulit berwarna
sawo matang, pasien mengatakan menyukai seluruh bagian
tubuhnya.
b. Identitas :
Pasien merupakan anak laki – laki ke 1 dari 2 bersaudara. Pasien
mengatakan memiliki 1 orang adik perempuan. Klien mampu
menyebutkan nama, dan tempat tinggalnya.
c. Peran :
Pasien mengatakan di rumah berperan sebagai kakak dari adik
perempuannya, dan di masyarakat pasien jarang bersosialisasi.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan rindu adiknya, pasien juga mengatakan ingin
sembuh. Pasien mengatakan jika nanti keluar dari RSJD Surakarta,
pasien masih bisa mendapatkan kepercayaan jika bekerja nanti.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan kadang merasa tidak ada harapan, pasien juga
mengatakan tidak ada keluarga yang mau menerimanya. Pasien tidak
percaya diri. Pasien juga ingin bisa berhubungan baik keluarga dan
masyarakat di daerahnya.
Masalah Keperawatan : Ketidakberdayaan
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : tidak ada
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : saat di RS pasien
biasanya ikut berkumpul dengan teman – temannya. Dulu waktu di
rumah pasien mengatakan jarang berkumpul dengan masyarakat
sekitar. Saat observasi di RS pasien tak jarang duduk menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan
tidak memiliki hambatan saat berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan beragama islam, percaya
kepada Allah SWT sebagai sang pencipta yang sempurna.
b. Kegiatan ibadah : pasien mengatakan sholat 5 waktu ketika di
rumah.

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapih
Penampilan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Pasien memiliki rambut yang rapi, tidak ada kutu, rambut berwarna
hitam dan putih, pasien mandi sehari 1x atau 2x tanpa menggunakan
sabun, pasien rajin menggosok gigi.
Masalah keperawatan :
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tak mampu memulai
Jelaskan : pasien ketika diajak mengobrol mampu menjawab dengan suara
lirih, dan tak jarang pasien tidak menjawab pertanyaan dari perawat. Saat
observasi pasien biasanya juga berbicara sendiri.
Masalah Keperawatan :
3. Aktifitas motorik
() Lesu () Tegang () Gelisah () Agitasi
() Tik () Grimasen () Tremor () Kompulsif
Jelaskan : pasien tak jarang melakukan hal seperti selonjorin badan ketempat
tidur, tetapi dilakukan berulang hanya dalam beberapa detik.
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaan
() Sedih () Ketakutan () Putus asa
() Khawatir () Gembira berlebihan
Jelaskan : pasien mengatakan bahwa sudah tidak ada harapan.
Masalah Keperawatan :
5. Afek
() Datar () Tumpul () Labil () Tidak sesuai
Jelaskan : raut muka pasien ketika di ajak berbincang bincang ikut
menyesuaikan dengan pembicaraan yang dibahas.
Masalah Keperawatan: -
6. Interaksi selama wawancara
() Bermusuhan ()Tidak kooperatif () Mudah tersinggung
() Kontak mata () Defensif () Curiga
Jelaskan : ketika di ajak berinteraksi pasien ada kontak mata.
Masalah keperawatan :
7. Persepsi
() Pendengaran () Penglihatan () Perabaan
() Pengecapan () Penghidu
Jelaskan : pasien mengatakan ada yang menyuruh seperti “menonjok
orang lain tanpa sebab”. Pasien mengatakan biasanya muncul saat pagi
atau malam hari. Pasien mengatakan suaranya muncul jarang.
Masalah keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Pendengaran
8. Proses pikir
() Sirkumstansial () Tangensial () Kehilangan asosiasi
() Flight of idea () Blocking () Persevasari
Jelaskan : pasien dapat menceritakan kejadian yang dialaminya.
9. Isi pikir
() Obsesi () Fobia () Hipokondria
() Depersonalisasi () Ide yang terkait () Pikiran magis
Waham
() Agama () Somatik () Kebesaran () Curiga
() Nihilistik () Sisip piker () Siar piker () Kontrol piker
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
() Bingung () Sedasi () Stupor
Disorientasi
() Waktu () Tempat () Orang
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
11. Memori
() Gangguan daya ingat jangka panjang
() Gangguan daya ingat jangka pendek
() Ganguan daya ingat saat ini
() Konfabulasi
Jelaskan: pasien masih mampu menceritakan kejadian waktu kecilnya.
Pasien mampu menyebutkan hari dan tanggal saat ini.
Masalah Keperawatan: -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
() Mudah beralih () Tidak mampu konsentrasi
() Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pasien mampu menghitung dari 1 – 10
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
() Gangguan ringan () Gangguan bermakna
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
14. Daya tilik diri
() Mengingkari penyakit yang diderita () Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya
Jelaskan: pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang sedang berada di
bangsal sena RSJD Surakarta.
Masalah Keperawatan: -

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
() Bantuan minimal () Bantuan total
2. BAB/BAK
() Bantuan minimal () Bantuan total
3. Mandi
() Bantuan minimal () Bantuan total
4. Berpakaian/Berhias
() Bantuan minimal () Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


(√) Tidur siang lama: kadang – kadang
(√) Tidur malam lama: 6 – 8 jam
(√) Kegiatan sebelum dan sesudah tidur : pasien mengatakan kegiatannya
kalau di RS cuma ngobrol dengan teman – teman.
6. Penggunaan obat
() Bantuan minimal () Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan dukungan Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan (√) Ya ( )Tidak
Menjaga kerapian rumah (√) Ya ( ) Tidak
Mencuci pakaian (√) Ya ( ) Tidak
Pengaturan keuangan (√)Ya ( ) Tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja (√) Ya ( ) Tidak
Transportasi ( √) Ya ( ) Tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) Tidak
Jelaskan:
No 1 : Pasien mengatakan makan 3x sehari dan menghabiskan porsi
makannya, pasien minum 4 – 5 gelas/hari, pasien mampu makan dan
minum sendiri .
No 2 : Pasien mengatakan jika ingin BAB/BAK bisa sendiri tanpa bantuan
dari orang lain.
No 3 : Pasien mengatakan mandi 1x atau 2x sehari dengan mandiri dan
klien juga mengatakan selalu menggosok gigi.
No 4 : Pasien tampak rapi, potongan rambutnya pendek, terlihat segar
ketika setelah mandi, kuku tidak panjang, menggunakan pakaiannya
rapi.
No 5 : Pasien mengatakan jarang tidur di siang hari.
No 6 : Pasien mampu meminum obatnya dengan sendiri, pasien minum
obat sebanyak 2 butir.
No 7 : -
No 8 : Pasien megatakan jika dirumah juga membersihkan rumahnya,
mencuci pakaiannya, mencuci piring.
No 9 : Pasien mengatakan berbelanja sendiri.
Masalah keperawatan : -

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
() Bicara dengan orang lain () Minum alcohol
() Mampu menyelesaikan masalah ()Reaksi lambat/berlebih
() Teknik relaksasi () Bekerja berlebihan
() Aktifitas konstruktif () Menghindar
() Olah raga () Mencederai diri
() berdebar/deg-degan
() Lainnya : () Lainnya :
Jelaskan : pasien saat halusinasinya kambuh biasanya pasien melakukan
berwudhu, sholat dan berdzikir. Saat tidak bisa terkontrol pasien melakukan
membakar motor dan membacok kulkas.
Masalah Keperawatan :

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
5. Masalah dengan perumahan, spesifik
6. Masalah ekonomi, spesifik
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
8. Masalah lainnya, spesifik
Jelaskan :
1. No 1 : Pasien mengatakan tidak pernah berhubungan dengan
kelompok – kelompok tertentu
2. No 2 : Pasien mengatakan ketika dirumah jarang bersosialisasi
dengan masyarakat di sekitar rumahnya tetapi waktu di RS pasien
mampu bergabung dengan teman – teman yang ada di bangsal.
3. No 3 : Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya adalah SMA.
4. No 4 : Pasien mengatakan bekerja serabutan.
5. No 5 : Pasien mengatakan kalau tinggal sendiri di rumah.
6. No 6 : Pasien mengatakan ekonomi cukup untuk kebutuhan sehari –
harinya.
7. No 7 : Pasien mengatakan ketika di bawa ke RSJD Surakarta diantar
oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan :
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
() Penyakit jiwa () Sistem pendukung () Faktor presipitasi
() Penyakit fisik () Koping () Obat – obatan
() Lainnya
Jelaskan : pasien mengatakan meminum 2 obat yang berwarna orange dan
putih. Pasien mengatakan tidak mengerti manfaat dan efek samping dari
obat tersebut. Pasien mengatakan selalu meminum obat yang diberikan oleh
perawat.
Masalah keperawatan : Defisit Pengetahuan

XII. ASPEK MEDIK


Diagnose Medik : Skizofrenia tak terinci (F.20.3)
Terapi Medik :
Nama Obat Dosis Obat Pemberian
Risperidone (RISP) 2x2 mg Pagi & Malam
Triheksifenidil (THP) 2x2 mg Pagi & Malam
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori
2. Ketidakberdayaan
3. Defisit pengetahuan

XIV. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1. DS : Gangguan Gangguan Persepsi
- Pasien mengatakan ada yang pendengaran Sensori
menyuruh seperti “memukul
orang lain tanpa sebab”.
- Pasien mengatakan biasanya
muncul saat pagi atau malam
hari.
- Pasien mengatakan suaranya
muncul jarang.

DO :
- pasien berbicara sendiri
- pasien tak jarang duduk
menyendiri
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,50C
2. DS : Interaksi Ketidakberdayaan
- Pasien mengatakan pernah interpersonal tidak
sakit hati dengan perkataan memuaskan
temannya
- Pasien mengatakan kadang
merasa tidak ada harapan
- Pasien juga mengatakan tidak
ada keluarga yang mau
menerimanya.
DO :
- Pasien tidak percaya diri.
- Nada bicara lirih
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,50C

3. DS : Kurang terpapar Defisit pengetahuan


- Pasien mengatakan meminum informasi
2 obat yang berwarna orange
dan putih.
- Pasien mengatakan tidak
mengerti manfaat dan efek
samping dari obat tersebut.
- Pasien mengatakan selalu
meminum obat yang diberikan
oleh perawat.
DO :
- Obat Risperidone (RISP) 2x2
mg
- Obat Triheksifenidil (THP)
2x2 mg
TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,50C

XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. (D.0085) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan
pendengaran (halusinasi pendengaran)
2. (D.0092) Ketidakberdayaan berhubungan dengan interaksi interpersonal
tidak memuaskan
3. (D.0111) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
XVI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. (D.0085) Gangguan Persepsi (L.09083) Presepsi Sensori (I.09288)
Sensori berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen halusinasi
Gangguan Pendengaran selama 3 x 24 jam maka persepsi sensori Observasi
membaik  dengan kriteria hasil:  1. Monitor perilaku yang mengindikasi 
1. Verbalisasi mendengar bisikan halusinasi 
Menurun 2. Monitor dan sesuaikan tingkat
2. Perilaku halusinasi menurun aktivitas dan simulasi lingkungan
3. Konsentrasi membaik 3.  Monitor isi Halusinasi
4. Orientasi sesuai stimulus Terapeutik 
membaik 1. Pertahankan lingkungan yang aman
5. Orientasi membaik 2.  Lakukan tindakan keselamatan ketika
tidak dapat mengontrol perilaku
(L.09081) Orientasi Kognitif 3.  Diskusikan perasaan dan respon
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terhadap halusinasi
selama 3 x 24 jam diharpakan orientasi 4.  Hindari perdebatan tentang validitas
kognitif sensori meningkat dengan Halusinasi
kriteria hasil:  Edukasi
1. Identifikasi diri sendiri 1. Anjurkan memonitor sendiri situasi
meingkat terjadinya halusinasi
2. Identifikasi orang terdekat 2. Anjurkan bicara pada orang yang
meningkat dipercaya untuk memberi dukungan
3. Identifikasi tempat saat ini umpan balik korektif terhadap
4. Identifikasi hari halusinasi
5. Identifikasi bulan 3. Anjurkan melakukan distraksi
6. Identifikasi tahun misalnya mendengarkan musik,
7. Identifikasi peristiwa melakukan aktivitas dan teknik
penting relaksasi
Kolaborasi 
1. Kolaborasi Pemberian obat
antipsikotik dan antiansietas, jika
perlu 

(I.09326) Terapi Relaksasi


Observasi
1. Identifikasi penurunan tingkat
energy, ketidakmampuan berkonsentrasi
atau gejala lain yang mengganggu
kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi
yang efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan,
kemampuan dan penggunaan teknik
sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
5. Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahyaan dan suhu ruang nyaman
2. Gunakan pakaian
longer
3. Gunakan nada suara
lembut dengan irama lambat dan
berirama
4. Gunakan relaksasi
sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain
Edukasi
1. Jelaskan tujuan,
manfaat, dan jenis relaksasi (music,
meditasi, nafas dalam, relaksasi otot
progresif)
2. Jelaskan secara
rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan
mengambil posisi nyaman
4. Anjurkan rileks
dan merasakan sensasi relaksasi
5. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih
6. Demonstrasikan
dan latih teknik relaksasi (napas dalam,
peregangan atau imajinasi terbimbing)

2. (D.0092) Ketidakberdayaan (L.09069) Harga Diri (I.12463) Manajemen Perilaku


berhubungan dengan interaksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
interpersonal tidak memuaskan selama 3 x 24 jam maka harga diri 1. Identifikasi harapan
meningkat dengan kriteria hasil:  untuk mengendalikan perilaku
1. Penilaian diri positif meningkat Terapeutik
2. Perasaan memiliki kelebihan atau 1. Diskusikan
kemampuan positif mingkat
3. Postur tubuh menampakkan wajah tanggung jawab terhadap perilaku
meningkat 2. Jadwalkan kegiatan
4. Tidur meningkat terstruktur
5. Percaya diri berbicara meningkat 3. Ciptakan dan
6. Perasaan malu menurun pertahankan lingkungan dan kegiatan
7. Perasaan tidak mampu melakukan perawatan
apapun menurun 4. Bicara dengan nada
rendah dan tenang
(L.13112) Dukungan Keluarga 5. Lakukan kegiatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengalihan terhadap sumber agitasi
selama 3 x 24 jam maka dukungan 6. Beri pengutan positif
keluarga meningkat dengan kriteria hasil: terhadap keberhasilan mengendalikan
1. Anggota keluarga perilaku
verbalisasi keinginan untuk 7. Hindari bersikap
mendukung anggota keluarga menyudutkan dan menghentikan
yang sakit meningkat pembicaraan
2. Menanyakan kondisi 8. Hindari sikap
pasien meningkat mengancam dan berdebat
3. Mencari dukungan social Edukasi
bagi anggota keluarga yang sakit 1. Informasikan
meningkat keluarga bahwa keluarga sebagai dasar
4. Mencari dukungan
spiritual bagi anggota keluarga pembentukan kognitif
yang sakit meningkat
5. Bekerja sama dengan
penyedia layanan kesehatan (I. 09307) Promosi Harapan
dalam menentukan perawatan Observasi
meningkat 1. Identifik
6. Berpartisipasi dalam asi harapan pasien dan keluarga dalam
perencanaan pulang meningkat pencapaian hidup
Terapeutik
1. P
andu mengingat kembali kenangan yang
menyenangkan
2. L
ibatkan pasien secara aktif dalam
perawatan
3. B
erikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga terlibat dengan dukungan
kelompok
4. C
iptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikan kebutuhan spiritual
Edukasi
1.
terhadap kondisi dengan realistis
2.
3.
terapeutik dengan orang lain
4.
5.
masa lalu (prestasi, pengalaman)

3. (D.0111) Defisit pengetahuan (L.12111) Tingkat Pengetahuan (I.12383) Edukasi Kesehatan


berhubungan dengan kurang Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
terpapar informasi 1. Identifikasi kesiapan dan
selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat
kemampuan menerima informasi
pengetahuan meningkat dengan kriteria
2. Identifikasi faktor-faktor yang
hasil: 
dapat meningkatkan dan menurunkan
1.
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
tentang suatu topik
Terapeutik
2.
1. Sediakan materi dan
pengalaman sebelumnya yang sesuai
media pendidikan kesehatan
topik meningkat
2. Jadwalkan pendidikan
3. kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor
resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat

(I.12441) Edukasi Program Pengobatan


Observasi
1. Identfika
si pengetahuan tentang pengobatan
Terapeutik
1. F
asilitasi informasi tertulis atau gambar
untuk meingkatkan pemahaman
2. B
erikan dukungan untuk menjelani
program pengobatan dengan baik dan
benar
Edukasi
1.
pengobatan
2.
obat
3.
obat
4.
digunakan selama pengobatan
5.
keefektifan pengobatan
6.
indikasi
7.
tidak dimengerti sebelum dan sesudah
pengobatan dilakukan
8.
pengobatan mandiri

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Dx Implementasi Respon TTD
Senin, 17 Jnuari 1 Monitor isi Halusinasi RS : pasien mampu menceritakan frekuensi ZIZAH
2022 halusinasi muncul, isi dari bisikan yang
10.30 dialaminya.
10.45 1 Diskusikan perasaan dan respon terhadap RS : pasien mampu menceritakan respon
halusinasi ketika halusinasi yang dialaminya muncul
RO : pasien kooperatif
10.45 1 Pertahankan lingkungan yang aman RS : -
RO : berbincang – bincang di ruangan yang
aman
10.50 2 Identifikasi harapan pasien RS : pasien mengatakan harapannya semoga
anaknya mendapatkan kehidupan yang lebih
baik
RO : berbicara lirih dan sedih
Selasa, 18 1 Monitor perilaku yang mengindikasi  RS : - ZIZAH
Januari 2022 halusinasi RO : pasien sering berbicara sendiri
08.15
07.30 2 Lakukan kegiatan pengalihan terhadap RS : -
sumber agitasi RO : pasien melakukan kegiatan senam pagi
di bangsal
08.25 2 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan RS : pasien mengatakan akan melakukan
kegiatan rehabilitasi
RO : pasien pergi menuju tempat rehabilitasi
10.30 1 Diskusikan perasaan dan respon terhadap RS : pasien mampu menceritakan kalau suara
halusinasi yang didengarnya sudah jarang muncul
RO : pasien kooperatif
10.30 1 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang RS :
dengan analgetik atau tindakan medis lain RO :
10.40 1 Jelaskan tujuan, manfaat, dan jenis relaksasi RS : -
RO : menjelaskan tujuan, manfaat dan jenis
relaksasi (nafas dalam)
10.45 3 Identfikasi pengetahuan tentang pengobatan RS : pasien mengatakan minum obat 2 macam
dan pasien tidak mengerti manfaat dari obat
tersebut
RO : pasien bingung
Rabu, 19 2 Lakukan kegiatan pengalihan terhadap RS : - ZIZAH
Januari 2022 sumber agitasi RO : pasien melakukan kegiatan senam pagi
07.30 di bangsal
08.20 2 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan RS : pasien mengatakan akan melakukan
kegiatan rehabilitasi
RO : pasien pergi menuju tempat rehabilitasi
08.20 1 Diskusikan perasaan dan respon terhadap RS : pasien mampu menceritakan kalau suara
halusinasi yang didengarnya sudah jarang muncul
RO : pasien kooperatif
10.20 3 Jelaskan manfaat dan efek samping RS : -
pengobatan RO : pasien mendengarkan penjelasan yang
diberikan
10.30 3 Berikan dukungan untuk menjelani program RS : pasien mengatakan selalu meminum
pengobatan dengan baik dan benar oabat yang diberikan
RO : -
10.35 1 Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi RS : -
(napas dalam) RO : - pasien mengikuti gerakan yang di
contohkan

EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
Senin, 17 Januari (D.0085) Gangguan persepsi S: ZIZAH
2022 sensori berhubungan dengan pasien mengatakan suara yang di dengarnya muncul di pagi
gangguan pendengaran atau malam hari
(halusinasi pendengaran) O:
- Pasien terlihat tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Monitor kembali isi halusinasi pasien
- Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
- Latih kontrol halusinasi
- Jelaskan tentang teknik relaksasi
(D.0092) Ketidakberdayaan S:
berhubungan dengan interaksi - Pasien mengatakan ingin anaknya hidup lebih baik
interpersonal tidak memuaskan - Pasien mengatakan tidak ada harapan
O:
- Pasien terlihat sedih
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Berbicara lirih
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Menganjurkan pasien untuk tetap mengikuti kegiatan
rehabilitasi
- Memonitor perilaku
- Melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
Selasa, 18 Januari (D.0085) Gangguan persepsi S: ZIZAH
2022 sensori berhubungan dengan pasien mengatakan suara yang di dengarnya sudah jarang
gangguan pendengaran muncul
(halusinasi pendengaran) O:
- Pasien terlihat tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Monitor kembali isi halusinasi pasien
- Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
- Latih kontrol halusinasi
- Demonstrasikan teknik relaksasi
(D.0092) Ketidakberdayaan S:
berhubungan dengan interaksi - Pasien mengatakan kalau keluarga tidak ada yang mau
interpersonal tidak memuaskan menerimanya
- Pasien mengatakan semoga nanti ketika bekerja masih
ada yang percaya.
O:
- Pasien terlihat sedih
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Berbicara lirih
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Menganjurkan pasien untuk tetap mengikuti kegiatan
rehabilitasi
- Memonitor perilaku
- Melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
- Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
(D.0111) Defisit pengetahuan S:
berhubungan dengan kurang
terpapar informasi - Pasien mengatakan tidak begitu mengetahui apa itu
halusinasi terapi (obat-obatan) yang di konsumsinya
- Pasien mengatakan tidak di beri penjelasan lengkap
oleh petugas kesehatan tentang halusinasi dan terapi
yang di konsumsi.
O:

- Pasien terlihat tenang


- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Kooperatif
A:

- Masalah belum teratasi


P:

- Memberikan edukasi kesehatan


- Beri penjelasan tentang edukasi pengobatan
Rabu, 19 Januari (D.0085) Gangguan persepsi S: ZIZAH
2022 sensori berhubungan dengan - pasien mengatakan suara yang di dengarnya sudah
gangguan pendengaran jarang muncul
(halusinasi pendengaran) - pasien mengatakan merasa rileks setelah melakukan
napas dalam
O:
- Pasien terlihat tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
A:
- Masalah teratasi
P:

- Tetap latih kontrol dan pengalihan halusinasi

D.0092) Ketidakberdayaan S:
berhubungan dengan interaksi - Pasien mengatakan kalau keluarga tidak ada yang mau
interpersonal tidak memuaskan menerimanya
- Pasien mengatakan semoga nanti ketika bekerja masih
ada yang percaya.
O:
- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Berbicara lirih
A:
Masalah belum teratasi
P:
- Menganjurkan pasien untuk tetap mengikuti kegiatan
rehabilitasi
- Memonitor perilaku
- Melatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
- Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
(D.0111) Defisit pengetahuan S:
berhubungan dengan kurang
- Pasien mengatakan sudah lebih mengerti tentang
terpapar informasi
penjelasan edukasi kesehatan yang diberikan
- Pasien mengatakan lebih mengetahui kegunaan terapi
yang diberikan
- Pasien mengetahui materi tentang halusinasi,
manajemen koping, penyakit jiwa dan dll
- Pasien mengatakan sekarang lebih lega setelah
mendengar penjelasan yang diberikan
O:

- Pasien terlihat tenang


- Pasien kooperatif
- Kontak mata ada
- Pasien mampu menjawab pertanyaan dari pemateri
- Pada saat evaluasi pasien mampu menjelaskan kembali
penjelasan yang telah disampaikan
A:

- Masalah teratasi
P:

- Planning di hentikan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI : INTERAKSI PERAWAT – KLIEN EVALUASI
VERBAL NON VERBAL
P: S:
Assalamualaikum Mas Z, selamat Pasien mengatakan lebih lega
siang. Bagaimana kabarnya hari dan rileks setelah melakukan
ini ? napas dalam
K: O:
Waalaikumsalam mba, kabarnya - Pasien kooperatif
baik mba. - Pasien mendengarkan
P: pasien kooperatif penjelasan yang
Sebelumnya apakah mas masih diberikan oleh
ingat dengan saya ?? perawat
K: - Pasien tenang
Masih, mba Zizah. A:
P: Masalah teratasi
Benar mas, saya Zizah yang tadi P:
pagi berbincang – bincang dengan Planning di hentikan.
mas.
P:
Nah mas pada siang ini, kita nanti
akan berbincang – bincang
mengenai apa itu halusinasi yang
mas alami atau rasakan ya ??
K:
Ya mba
P:
Nah mas nanti kita akan
berbincang – bincang kurang
lebih 10 menit nggih mas.
K:
Ya mba
P:
Untuk tempatnya mas mau
dimana ? disini atau di tempat
yang lain ?
K:
Disini saja mba.
P:
Tadi pagi kan mas Z sudah
berbincnag – bincang dengan
saya mengenai halusinasi yang
mas rasakan. Halusinasi apa yang
mas alami ?
K:
Itu mba seperti ada yang
membisikan sesuatu di telinga
saya mba
P:
Bisikan yang mas dengar itu
seperti apa mas ?
K:
Suaranya itu menyuruh untuk
memukul teman saya tanpa sebab
apapun.
P:
Suara itu munculnya sering atau
tidak pak ?
K:
Kadang – kadang mba
P:
Suaranya itu biasanya muncul di
waktu apa mas ?
K:
Biasanya munculnya di pagi hari
kalau tidak malam hari mba.
P:
Baik mas, lalu menurut mas Z
halusinasi itu apa to mas ?
K:
Persepsi yang diciptakan tetapi
tidak nyata mba
P:
Betul mas, halusinasi adalah
persepsi yang diciptakan oleh diri
sendiri tetapi tidak nyata.
P:
Nah mas memiliki kelebihan atau
kegiatan apa yang sedang mas
sukai saat ini ??
K:
Saya suka silat mba.
P: Pasien menganggukkan
Nah baik mas disini saya akan kepala
memberikan terapi relaksi napas
dalam, tujuannya yaitu untuk
memberikan rasa rileksi pada
mas, untuk mengalihakan
halusinasi yang sedang dialami
mas. Apakah bapak bersedia
untuk melakukannya ?
K:
Ya mba bersedia
P:
Mohon maaf mas Islam nggih ?
K : Iya mba
P:
Nah ini nanti ketika mas Tarik
napas terus di hembuskan, setelah
dihembuskan mas bisa
mengucapkan
astagfirullahaladzim.
P: K&P:
Nah mari kita lakukan mas Tarik napas dari hidung
K : Iya mba di keluarkan melalui
P: mulut dan setelah itu
Tarik napas mas lalu hembuskan mengucapkan
astagfirullahaladzim dan
dilakukan sebanyak 3x
P:
Nah mas setelah tadi berlatih
teknik relaksasi napas dalam,
bagaimana perasaan mas ??
K:
Alhamdulillah lebih lega mba
P:
Baik mas, itu nanti biasa
dilakukan kembali ketika
halusinasi yang mas rasakan itu
muncul kembali
K : Iya mba
P:
Selain napas dalam tadi mas kan
memiliki kelebihan di pencak
silat, itu nanti bisa di jadikan
untuk mengalihkan rasa yang
sedang mas alami saat ini.
Nahh tadi kan sudah saya
jelaskna apa itu halusinasi ya mas
?? coba sekarang mas ulangi. Apa
itu halusinasi mas ?
K:
Halusinasi adalah persepsi dari
diri sendiri tetapi tidak nyata.
P:
Nah bagus mas, betul sperti itu.
P:
Baik mas, kita tadi kan sudah
berbincang bincang ya. Saya akan
menyimpulkan bahwa mas
mengalami halusinasi
pendengaran, dan suara –
suaranya itu sudah jarang muncul
ya mas dan biasanya kalau
muncul itu di waktu pagi atau
malam hari ya mas ?
K : Iya mba
P:
Baik mas, bincang – bincang kita
pada siang hari ini sudah selesai
ya mas.
Kalau besok kita melakukan
bincang – bincang kembali
apakah mas Z mau ?
K:
Boleh mba.
P:
Baik mas kalau begitu, saya
akhiri bincang – bincang pada
siang hari ini nggih mas.
Wassalammualaikum Wr. Wb
K:
Waalaikumsalam Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai