OLEH
21203005
2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan Pada Tn. Ims Dengan Gangguan Persepsi Sensori Di Ruang Bisma Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Bali Tanggal 19 - 22 Juli 2022
Menyetujui
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 juli 2022 di ruang drupadi RSJ provinsi Bali
dengan sumber data yaitu pasien, perawat ruangan, catatan medik, pemeriksaan fisik
dan observasi.
1. Identitas Pasien
Ruang rawat : drupadi
Initial : Ny. I.N.M
Umur : 57 tahun
Pekerjaan : tidak bekerja
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal masuk : 9 juni 2022
No RM : 005272
Status : menikah
Pendidikan : tidak sekolah
2. Alasan masuk
a. Keluhan utama saat masuk RS : pasien mengamuk di rumah
b. Keluhan utama saat pengkajian : pasien cendrung marah dan menolak untuk
dikaji, ekspresi marah menonjol
c. Riwayat penyakit : pasien diantar ke IGD RSJ Bali pada
tanggal 9 juni karena gelisah dan mengamuk di rumah, namun pasien tidak
mengatakan alasan kenapa mengamuk. Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJ
pada tahun 2021, dan tidak rutin minum obat. Saat dikaji pada tanggal 19 juli
pasien cendrung tidak kooperatif dan menolak untuk dikaji, ekspresi wajah marah,
melotot dan tidak ada kontak mata.
3. Faktor predisposisi :
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya tidak
Pasien pernah dirawat di RSJ Bali sebelumnya pada tahun 2021 namun tidak rutin
berobat.
b. Pengobatan sebelumnya
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil
Pasien tidak rutin minum obat, pasien hanya minum obat pada malam hari dan
c. Penolakan dari lingkungan ? Ya tidak
Pasien tinggal bersam keluarganya
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya tidak belum diketahui
Hubungan :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan : -
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Belum dapat dikaji, pasien menolak menjawab
4. Faktor presipitasi :
Pasien mengamuk di rumah. Sebelum dirawat, pasien sempat bercekcokan dengan
saudaranya di rumah
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmhg
N : 78 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 0c
b. Ukuran
BB : 56 kg
TB : 147 cm
c. Keluhan fisik :
Pasien tidak mengatakan adanya masalah atau gejala fisik yang mengganggu
d. Pemeriksaan kepala-kaki
Kepala : rambut tampak rapi, tidak kotor, tidak tampak adanya kelainan
Leher : tidak tampak adanya pembengkakan pada kelenjar tiroid ataupun
baian leher.
Dada : pengembangan dada simetris, tidak tampak adanya kelainan
Perut : normal, tidak tampak asites, tidak tampa adanya kelainan maupun
cedera
Ekstremitas : tampak adanya luka pada lengan bagian dalam, luka tampak
kemerahan, tidak bengkak, dan tidak terdapat nanah. Pada kaki tidak
tampak adanya kelainan, pasien masih dapat melakukan aktivitas dengan
baik.
6. Psikososial
a. Genogram
Tidak diketahui, pasien menolak untuk menjawab
b. Konsep Diri :
Citra Tubuh :
Pasien puas dengan bentuk tubuh yang ada
Harga diri :
Pasien tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang sekitar karena emosi
yang tidak stabil
Peran :
Pasien adalah seorang ibu, selama dirawat ia melepaskan anaknya
Ideal diri :
Pasien tidak memiliki harapan yang lebih untuk dicapai
Identitas diri :
Pasien mengetahui identitas dirinya
c. Hubungan sosial
Orang yang berarti : anaknya
Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :-
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: pasien memiliki emosi
yang tidak stabil
d. Spiritual
Nilai dan keyakinan : pasien beragama hindu
Kegiatan ibadah : tidak diketahui
7. Stasus mental
1) Penampilan : rapi (√), tidak rapi ( ), penggunaan pakaian tidak sesuai
(), cara berpakaian tidak sesuai ( ),
Jelaskan : pasien tampak rapi, bersih dan menggunakan pakaian
yang sesuai
2) Pembicaraan : cepat ( ), keras(√), gagap ( ), inkoherensi ( ), apatis (√),
lambat ( ), membisu ( ), tidak mampu memulai pembicaraan ( ).
Jelaskan : pasien berbicara dengan suara keras, tidak ingin ditanya,
menjawab dengan ketus dan tidak suka berbicara banyak
3) Aktivitas Motorik : Lesu ( ), tegang(√), gelisah ( ), grimasen ( ), tremor ( ),
kompulsif ( ),
Jelaskan : pasien selalu tegang saat diajak komunikasi
4) Alam perasaan : sedih(√), ketakutan ( ), putus asa ( ), cemas ( ),
gembira berlebihan ( ),
Jelaskan : kadang-kadang pasien terlihat menyendiri dan tatapan
kosong
5) Afek dan emosi : adekuat ( ), inadekuat( ), datar/dangkal(√),
tumpul ( ), labil(√), anhedonia ( ), kesepian ( ), eforia( ), ambivalensi( ),
apatis(√), marah(√), cemas ( )
Jelaskan : pasien tidak senang diajak berbicra, cendrung
menjawab singkat dan datar,tidak memberikan respon yang baik saat ditanya,
tidak cooperative dan eksprei marah sangat menonjol
6) interaksi selama wawancara : bermusuhan(√), tidak kooperatif(√), mudah
tersinggung ( ), kontak mata kurang(√), defensif ( ), membisu ( ).
Jelaskan : pasien cendrung menolak saat diajak komunikasi,
sering berbicara dengan suara tegas, membentak, tidak ada kontak mata, tidak
ingin didekati.
7) Persepsi : apakah mengalami halusinasi : Ya ( ) Tidak (√)
8) Isi Pikir : Obsessi ( ), Phobia ( ), Hipokondria ( ), Depersonalisasi ( ), ide
yang terkait bunuh diri ( ), pikiran magis ( ), pikiran rendah diri ( ).
Waham : Ya ( ) Tidak (√)
9) Arus Pikir : koheren(√) inkoheren ( ) , Sirkumtansial ( ), tangensial ( ),
asosiasi longgar ( ) , flight of idea ( ), blocking ( ), penanggulangan
pembicaraan/ persevarasi ( ), logorea ( )
Jelaskan : pasien dapat menjawab sesuai dengan yang
ditanya
10) Bentuk pikir : realistik (√) , nonrealistik ( )
Jelaskan : pasien tidak menyebutkan hal-hal yang tidak
nyata, pasien cendrung tidak banyak bicara
11) Tingkat Kesadaran : bingung (√) , sedasi ( ), stuport ( )
Disorientasi : waktu ( ), tempat ( ), orang ( ).
Jelaskan : orientasi waktu, tempat, dan orang baik. Pasien
dapat mengenali orang dan lingkungan sekitarnya, namun pasien cendrung
menyendiri dan menolak bergabung dengan banyak orang.
12) Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang ( )
Gangguan daya ingat jangka pendek ( )
Gangguan daya ingat saat ini ( )
Konfabulasi ( )
Jelaskan : tidak terdapat masalah pada daya ingat pasien
13) Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Mudah beralih (√)
Tidak mampu berkonsentrasi ( )
Tidak mampu berhitung sederhana ( )
Jelaskan : pasien tidak mau diajak berhitung, konsentrasi
buruk, pasien sering membantah
14) Kemampuan penilaian : gangguan ringan ( ), gangguan bermakna ( )
Jelaskan : pasien cendrung susah diperinta, dan sering
membantah. Kemampuan untuk memutuskan hal yang mau dilakukan
15) Daya tilik diri :
Mengingkari penyakit yang di derita ( )
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya ( )
Jelaskan : tidak dapat dikaji, pasien menolak untuk
menjawab
16) Tanda dan gejala perilaku kekerasan :
Pasien pernah melakukan kekerasan di rumah : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien pernah mengamok di rumah : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien mengancam ingin memukul atau merusak barang : Ya (√) Tidak( )
Tanda fisik :
Mata melotot : Ya ( √ ) Tidak ( )
Tangan mengancung : Ya ( ) Tidak ( √ )
Berbicara dengan suara keras : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien membentak : Ya( √ ) Tidak ( )
Pasien menguasai pembicaraan : Ya ( ) Tidak ( √ )
17) Tanda dan gejala isolasi sosial
Pasien tidak pernah keluar rumah : Ya ( ) Tidak ( √ )
Pasien tidak pernah berbicara dan menemukan orang lain : Ya( ),Tidak
(√)
Tanda fisik :
Kepala menunduk : Ya ( ) Tidak ( √ )
Muka datar : Ya ( √ ) Tidak ( )
Diam : Ya ( ) Tidak ( √ )
Kontak mata kurang : Ya ( √ ) Tidak ( )
Tidak menjawab pertanyaan : Ya ( ) Tidak ( √ )
18) Tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri
Pasien menolak membersihkan diri di rumah : Ya ( ) Tidak
(√)
Penampilan pasien tidak rapih dan kotor : Ya ( ) Tidak ( √ )
Pasien menggunakan sabun : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien makan dengan baik : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien mampu menggunakan toilet : Ya ( √ ) Tidak ( )
Pasien mampu berdandan dan memakai baju : Ya ( √ ) Tidak ( )
C. perencanaan
Diagnosa : P:
Resiko perilaku kekerasan RTL :
SP2 : Anjurkan minum obat secara
Tindakan : teratur
Sp 1
Mengidentifikasi penyebab risiko perilaku
kekerasan yaitu jika kemauan pasien tidak dituruti
Mengidentifikasi tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan
Latih pasien melakukan cara mengontrol
kemarahan: ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
Tindakan :
Sp 2 :
Bantu pasien mengontrol perilaku kekerasan pasien
dengan minum obat secara teratur
Hari/ tanggal : 21 juli 2022 S:
Data : - Pasien mengatakan tidak mau
DS : bicara yang baik dengan orang lain
Pasien menolak diajak komunikasi dan sering membentak - Pasien lebih suka membentak
ketika ditanya
DO : O:
- ekspresi marah menonjol - Pasien tampak marah saat ditemui
- mata melotot - Suara tegas dan lantang, cendrung
- berbicara dengan suara keras membentak
- pasien membentak - Pasien tidak ingin ditemui
- tidak ingin diajak komunikasi - Pasien tidak kooperatif saat
- pasien tidak kooperatif diajarkan cara bicara yang baik
- kontak mata kurang
- pasien sering membantah dan tidak ingin ditemui A:
Risiko Perilaku kekerasan (+)
Diagnosa :
Resiko perilaku kekerasan P:
RTL :
Tindakan : SP 4 : Diskusikan bersama pasien
SP 3 cara mengendalikan risiko perilaku
Ajarkan kepada pasien bicara yang baik bila sedang kekerasan dengan cara beribadah
marah. Ada tiga cara:
Meminta dengan baik tanpa marah
Menolak dengan baik
Mengungkapkan perasaan kesal
Hari/ tanggal : 22 juli 2022 S:
Data : - Pasien mengatakan tidak ingin
DS : berdoa
Pasien menolak diajak komunikasi dan sering membentak O:
ketika ditanya - Pasien tidak kooperatif
DO : - Ekpresi marah menonjol
- ekspresi marah menonjol - Pasien menolak ditemui
- mata melotot
- berbicara dengan suara keras A:
- pasien membentak Risiko Perilaku kekerasan (+)
- tidak ingin diajak komunikasi
- pasien tidak kooperatif P:
- kontak mata kurang RTL : evaluasi SP1-4
- pasien sering membantah dan tidak ingin ditemui
Diagnosa :
Resiko perilaku kekerasan
Tindakan :
SP 4
Diskusikan bersama pasien cara mengendalikan risiko
perilaku kekerasan dengan cara beribadah.
Jam : Nama :
Pertemuan ke : Asal :
A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
DS :
DO :
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan khusus
4. Tindakan
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
c. Kontrak
Topik
Waktu
Tempat
2. Fase kerja
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi sunyektif
Evaluasi obyektif
b. Rencana tindak lanjut
c. Kontrak yang akan datang
Topik
Waktu
Tempat