Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn.A DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN HALUSINASI


DI UPT REHABILITASI SOSIAL BINA LARAS PASURUAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Jiwa

Oleh :

Ihwanul Hakim
202020461011086
KELOMPOK 16

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.W (L) Tanggal Pengkajian : 7 April 2021
Umur : 30 tahun Sumber Informasi : Pasien & CI
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Kandangan
Pekerjaan : Tidak terkaji

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Pasien mengatakan masuk di UPT RSBL karena memakan sampah didepan rumahnya
b. Data Sekunder
CI UPT RSBL mengatakan pasien dibawa ke UPT 1 tahun yang lalu karena
mendengar suara dan memukul kaca serta juga memukuli temannya

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang mrminta pasien untuk memukul kaca
dan saudaranya. Pasien juga pernah dirantai oleh ayah tirinya.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Pasien perah diraawat di rsj lawang karena dulu pernah memukul kaca dirumah
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan:
Pasien pernah dirawat di rsj lawang karena dulu pernah memukul kaca dirumah serta
mendengar suara suara di telinga kanan
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: halusinasi pendengaran dan resiko
perilaku kekerasan
Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan :
Pasien tidak pernah mengalami ataupun memiliki penyakit fisik sebelumnnya
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
yang muncul pada pasien terkait penyakit fisik sebelumnya
 RIWAYAT TRAUMA
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - √ -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
Jelaskan:
Pasien mengatakan pernah dipukul oleh ayah tiri nya dan dipasung dirumah
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Pasien mengatakan pernah dipukul oleh ayahnya dan pernah dirantai.
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Ada
Tidak
Jelaskan : dikeluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul pada pasien
terkait riwayat keluarga klien.
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 7 April 2021
1. Keadaan umum : Cukup, klien tanpak sehat
2. Tanda vital:
TD : 110/60 mmhg
N : Tidak terkaji
S : Tidak terkaji
P : Tidak terkaji
3. Ukur: BB Tidak terkaji TB : Tidak terkaji
Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik

5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)


Pemeriksaan Wajah
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+/-), Kelopak mata/palpebra oedem (+/-)
ptosis/dalam kondisi tidak sadar mata tetap membuka (+/-), peradangan (+/-),
luka (+/-), benjolan (+/-), Bulu mata tidak rontok, Konjungtiva dan sclera tidak
mengalami perubahan warna, Warna iris (cokelat), Reaksi pupil terhadap cahaya
(normal), Pupil (isokor), Warna Kornea (hitam)

Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi (tidak
ada pembengkokan). Amati meatus : perdarahan (+/-), Kotoran (+/-),
Pembengkakan (+/-), pembesaran/polip (+/-), Tidak sedang menggunakan
oksigen .
Mulut
Amati bibir : Tidak ada kelainan konginetal, warna bibir (merah muda), lesi
(+/-), Bibir pecah (+/-), Amati gigi, gusi dan lidah : Caries gigi (+/-), Kotoran
(+/-), Gigi palsu (+/-), Gingivitis (+/-), Warna lidah merah muda, Perdahan
(+/-) abses (+/-). Amati orofaring atau rongga mulut : tidak terdapat benda
asing.
Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (oval), kesimetrisan (+/- ) Hidrochepalus (+/-), Luka
(+/-), darah (+/-), Trepanasi (+/-). Palpasi : Nyeri tekan (+/-).
Leher
Inspeksi : Bentuk leher (simetris), peradangan (+/-), jaringan parut (+/-),
perubahan warna (+/-), massa (+/-). Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (+/-),
pembesaran kelenjar tiroid (+/-), posisi trakea (simetris), pembesaran Vena
jugularis (+/-).
Pemeriksaan Thoraks/Dada
Pemeriksaan Paru
 Bentuk torak (normal chest),
 Susunan ruas tulang belakang (normal),
 Bentuk dada (simetris),
 Keadaan kulit (tidak ada masalah)
 Retrasksi otot bantu pernafasan: Retraksi intercosta (+/-), retraksi suprasternal
(+/-), Sternomastoid (+/-), pernafasan cuping hidung (+/-)
 Pola nafas : (18 x/menit, normal)
Amati : cyanosis (+/-), tidak ada batuk.
Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (flat), Massa/Benjolan (+/-), Kesimetrisan (+/-), Bayangan
pembuluh darah vena (+/-)
Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Klien mengatakan tidak ada lesi pada kulit punggung, Tidak terdapat kelainan
bentuk tulang belakang, Tidak terdapat deformitas pada tulang belakang, Tidak
terdapat fraktur dan tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (+/-), fraktur (+/-), terpasang
Gib (+/-), Traksi (+/-)

Palpasi
Oedem:

Pemeriksaan Kulit/ Integumen


Integument/Kulit
Inspeksi : Adakah lesi (+/-) pada tangan dan kaki kanan, Jaringan parut (+/-),
Warna Kulit (sawo matang), tidak ada luka bakar, cyanotik (+/-)
Palpasi : Tekstur (halus), Turgor/Kelenturan (baik), Lemak subcutan (tebal),
nyeri tekan (+/-)
Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi : Penyebaran (merata), rontok (+/-), warna rambut hitam ,
Alopesia (+/-), Hirsutisme (+/-)
Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna merah muda, bentuk oval, kuku bersih, CRT
kembali dalam < 3 detik.

Jelaskan : Pada tangan dan kaki kanan pasien terdapat lesi karena bekas garukan gatal

Diagnosa Keperawatan : Gangguan integritas Kulit

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:
Tidak Terkaji
2. Citra tubuh :
Pasien megngatakan tiddak ada bagian tubih yang disenangi
a. Identitas :
Pasien menatakan puas sebagai laki-laki
b. Peran :
Pasien mengatakan dia seoang pengangguran dan sudah lama tidak bekerja.
c. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin bekerja menyusul saudaranya yang bekerja di sawid
d. Harga diri :
Pasien mengatakan ingin cepat pulang agar bisa bekerja lagi
Diagnosa Keperawatan : Haga Diri Rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan sangat dekat dengan pakdenya, di UPT pasien dekat
dengan pak Slamet teman sekamarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan di UPT biasanya mengikuti senam dan bersih-bersih.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan bahwa dirinya baik kepada semua temannya.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul terkait
hubungan social.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan, menurutnya sakit ini dari tuhan dan pasien percaya akan ada
mukjizat dari tuhan untuk kesembuhannya
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Pasien tidak memiliki masalah dalam hal keyakinan dan budaya
c. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan jarang shalat 5 waktu
Diagnosa Keperawatan : Distress Spiritual
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Rapi
Jelaskan : Penampilan klien nampak rapi, dapat menggunakan baju sesuai dengan
fungsinya, cara berpakaian sesuai
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul pada pasien
terkait penampilan.
2. Kesadaran
 Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur
Disosiasi: ……………….
Berubah
Gangguan perhatian

Jelaskan : Klien tampak sehat


Relasi : Pasien tampak kooperatif dengan perawat, mahasiswa keperawatan, ataupun
kepada siapapun lawan bicaranya.
Limitasi : Saat pengkajian , pasien tidak membatasi pembicaraan dengan perawat,
mahasiswa keperawatan, ataupun kepada siapapun lawan bicaranya.
Realita : Pasien mengatakan mendengar suara perempuan dan membisikannya untuk
melakukan memukul kaca, muncul pada waktu tertentu biasanya siang hari pada saat
dikamar pasien, sehari muncul sekali dan pasien mengabaikan suara tersebut
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Pendengaran

3. Orientasi
waktu :
Mahasiswa : mas ,kalau saya boleh tau sekarang pagi,siang atau malam?
Pasien : siang
Mahasiswa : memang kalau siang tanda tanda yang muncul apa mas?
Pasien : ya ada panas mas
tempat
Mahasiswa : mas tau ini dimana ?
Pasien : di pasuruan mas
orang
Mahasiswa : mas tau ini siapa (menunjuk pasien lainnya) ?
Pasien : ini temen saya
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain : Suara tidak begitu jelas
Jelaskan : Pasien kadang sulit mengatakan sesuatu hal dan lambat untuk berbicara
Diagnosa Keperawatan:
4. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan : Klien tidak mengalami kelambatan pada aktivitas motoriknya.
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh Gelisah Katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksi konversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan: Pasien tidak mengalami peningkatan pada aktivitas motoriknya.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul pada pasien
terkait aktivitas motoriknya
5. Afek dan Emosi
Adekuat
Tumpul
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Anhedonia
Eforia
Ambivalensi
Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan : Pasien ingin cepat pulang
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan pada afek dan emosi
pasien

6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
……………..
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
Tidak ada
Jelaskan :

Isi : pasien sering mendengar suara wanita untuk menyuruh memukul kaca
Waktu : Pasien mengatakan jika sering mendengar suara tersebut pada saat tidak
tentu, kadang bisa malam, bisa pagi, terakhir
Frekuensi : Pasien mengatakan jika suara suatu bisikan jarang-jarang, sehari bisa
muncul 3-5 Kali
Respon : Pasien mengatakan dia tidak senang dengan suara tapi dia tidak
meresponya
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensorik (Pendengaran)
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain ……………………
Jelaskan: Pasien ketika diajak berbicara jawabannya kadang sulit dipahami
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Waham:
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar piker
 Kontrol pikir
 Lain – lain……………….

c. Bentuk Pikir
Realistik
Non Realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan: Pasien ingin cepat pulang dan bekerja di Kalimantan menyusul kakak
nya
Diagnosa Keperawatan :
8. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Jelaskan: Pasien ketika diajak wawancara kontak mata kurang
Diagnosa Keperawatan :
9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan memori
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan yang muncul terkait
memori pasien.

10. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:Klien mampu berkonsentrasi dan berhitung dengan baik
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul terkait
konsentrasi klien.

11. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:Pasien tidak mengalami gangguan penilaian
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul terkait
kemampuan penilaian pasien.

12. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan tilik diri
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul pada daya
tilik diri pasien

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)


1. Makan
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

3. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : pasien jarang tidur siang, jika tidur siang jam 13.00
– 14.30
Tidur malam lama : pasien tidur antara jam 23.00 – 02.00
Aktivitas sebelum : merokok
sesudah tidur : berolahraga, mandi, makan.

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung

8. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan

9. Aktifitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan kebutuhan aktivitas harian
Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yang muncul pada aktivitas
harian pasien.

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lain-lain……………. Lain-lain…………..
Diagnosa Keperawatan :

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok di sekitarnya
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Tidak ada masalah yang terjadi pada lingkungan di sekitar klien
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Tidak ada masalah yang terjadi pada tingkat pendidikan klien
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Pasien sudah lama menganggur, pasien belum bekerja lagi
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Tidak ada masalah antara klien dan perumahan
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Tidak ada masalah antara klien dengan ekonomi, setelah ayahnya meninggal peran
mencari nafkah digantikan oleh ibu klien.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Pasien ingin cepat pulang dari UPT dan kembali kerumah
Masalah lainnya, spesifiknya
Tidak ada masalah lain pada klien
Diagnosa Keperawatan : Mekanisme Koping Inefektif

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Penyakit/gangguan jiwa
Sistem pendukung
Faktor presipitasi
Mekanisme koping
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan : Klien tidak mengetahui masalah yang berkaitan dengan dirinya.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan
XII.ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : F20.1
Pemeriksaan Laboratorium : tidak terdapat pemeriksaan laboratorium
Terapi medik : Oral 2 x 1 Clorpromazine

XIII. ANALISA DATA

N DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


O
1. DS: Kerusakan Integritas Kulit
Pasien mengatakan tangan dan
kaki sebelah kanan gatal dan
digaruk

DO:
Pasien terlihat bekas garukan
Pasien terdapat luka bekas
garukan

2. DS: Gangguan Prespsi Sensosi :


Pasien mengatakan biasanya Pendengaran
mendengar suara wanita yang
menyuruhnya untuk memukul
kaca, pasien mendengar suara
tersebut biasanya pada siang hari,
suara tersebut muncul 1 kali,
biasanya pasien mendengar suara
tersebut di kamarnya dan pasien
tidak merespon.

DO:
Pasien tampak senyum sediri

3 DS : Harga Diri Rendah


Pasien mengatakan dia malu
karena sudah lama tidak bekerja,
dan pasien ingin cepat pulang
agar bisa ikut bekerja

DO:
Pasien suara sedikit pelan
Kontak mata kurang
Berbicara lambat
4 DS : Distress Spiritual
Pasien mengatakan jika di UPT
tidak pernah sholat

DO :
Pada waktu shola zuhur pasien
tidak sholat

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Pendengaran
2. Kerusakan Integritas Fisik
3. Distress Spiritual
4. Harga Diri Rendah

XV. POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan EFEK

Halusinasi (Gagguan Presepsi Sensori : Pendengaran) CORE PROBLEM

Peningkatan Hormon Halusinogen

Gangguan Neuro Transmitter

Stimulus Eksterna Menurun


Stimulus Interna Meningkat
Koping Individu Tidak Efektif

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


Pernah dipasung oleh ayah
- Px mengatakan ETIOLOGI
tiri
mendengar suara di
Memukul kaca dirumah siang hari,suara
wanita
karena mendengar suara

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Pendengaran
2. Kerusakan Integritas Fisik
3. Distress Spiritual
4. Harga Diri Rendah

Malang, 7 April 2021


Perawat yang mengkaji

Ihwanul Hakim
NIM : 202020461011086
SDKI, SLKI DAN SIKI

SDKI SLKI SIKI


D.0085 Gangguan Persepsi Setelah dilakukan tindakan 1.09288 Manajemen
Sensori (Pendengaran) keperawatan selama 1x24 Halusinasi
jam L.09068 Persepsi
Sensori didapatkan hasil: Observasi:

1.Verbalisasi merasakan  Monit


or perilaku yang
sesuatu melalui indra mengindikasi halusinasi
perabaan menurun (5)  Monit
or dan sesuaikan tingkat
2.Perilaku halusinasi aktivitas dan stimulasi
menurun (5) lingkungan
 Monit
3. Melamun menurun (5) or isi halusinasi (mis.
Kekerasan atau
4. Menarik diri meningkat
membahayakan diri)
(1) Terapeutik:
5. Konsentrasi meningkat (5)  Pertah
ankan lingkungan yang
6. Kontak mata membaik (5)
aman
 Lakuk
an tindakan keselamatan
ketika tidak dapat
mengontrol perilaku
 Disku
sikan perasaan dan
respons terhadap
halusinasi
 Hinda
ri perdebatan tentang
validitas halusinasi
Edukasi:

 Anjur
kan memonitor sendiri
situasi terjadinya
halusinasi
 Anjur
kan bicara pada orang
yang percaya untuk
memberi dukungan dan
umpan balik korektif
terhadap halusinasi
 Anjur
kan melakukan distraksi
(mis. Mendengarkan
musik, melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
 Ajarka
n pasien dan keluarga
cara mengontrol
halusinasi
Kolaborasi:

 Kolab
orasi pemberian obat
antipsikotik dan
antiansietas, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn.W Ruangan : UPT RSBL RM No. :

NO Tanggal IMPLEMENTASI
EVALUASI
Dx & Jam KEPERAWATAN

1. Rabu, 7 Sp 1 halusinasi pendengaran : Subjektif :


April
2020  Melakukan BHSP  pasien mengatakan lebih baik
( mengucapkan setelah diajak berdiskusi dan
salam,meperkenalkan diajarkan cara mengontrol
10.00
diri,menjelaskan kontrak halusinasi.
topik,waktu dan tempat)  Pasien mengatakan
 Membenatu pasien mengenal Isi : pasien sering
tentang halusinasi ( pengertian, mendengar suara wanita
tanda gejala) menyuruh memukul
 Mengidentifikasi halusinasi kaca
meliputi
Waktu : Pasien mengatakan
isi,waktu,frekuensi,dan respon
jika sering mendengar
pasien terhadap halusinasi
suara tersebut pada
tersebut.
siang hari
 Mengajarkan cara-cara
mengontrol halusinasi Frekuensi : Pasien
 Mpoengajarkan pasien mengatakan jika suara
mengontol halusinasi dengan suatu bisikan 1 kali
cara menghardik sehari

 Menganjurkan pasien
Respon : Pasien mengatakan
memaksukan kedalam jadwal
jika mendengar suara
kegiatan harian
tidak meresponya

 Pasien mengatakan belum


terlalu hafal dengan
pengertian halusinasi dan
gejala halusinasi
 Pasien mengatakan
mengetahui cara pertama
mengontrol halusinasi, tapi
cara ke 2,3,4 lupa
 Pasien mengatakan dapat
menggunakan cara pertama
halusinasi yaitu menghardik
 Pasien mengatakan bersedia
memaksukan cara pertama ke
dalam jadwal kegiatan
hariannya.
Objektif :

 pasien siap dan tenang saat


diajak untuk berdiskusi.
 Pasien terihat rapi dan bersih.
 Kontak mata pasien kurang
saat diajak berbicara
Assesment :

 kognitif :
Pasien dapat
menyebutkan nama
mahasiwa perawat

Pasein pasien dapat


menjelaskan kembali
pengertian dan tanda
gejalan halusinasi

pasien tidak dapat


mengulangi 4 cara untuk
mengontrol halusinasi

 afektif : pasien
mendengarkan saat di
jelaskan, menjawab saat
di tanya dan mampu
membina hubungan
saling percaya pada
mahasiswa perawat
 psikomotor : pasien dapat
menirukan cara
menghardik sesuai yang
di ajarkan oleh perawat
yaitu : bisa dengan
berzhikir
“Astagfirullahaladzim”
kemudian mengucapkan
“Pergi kamu, kamu
palsu, tidak nyata” secara
berulang-ulang
Planning :

 untuk pasien :
memberikan jadwal harian
untuk cara 1 yaitu menghardik
halusinasi

Mengevaluasi cara
mengontrol halusinasi cara
yang pertama.

Pasien melakukan latihan SP


1 (Menghardik)

 Untuk perawat :
mengajarkan cara yang ke dua
yaitu berbicara dengan orang
lain

 Untuk keluarga :
Mengontrol kerutinan minum
obat

Menganjurkan pasien agar


menghardik saat pasien
mengalami halusinasi

2 Rabu, 7 Sp 2 halusinasi pasien: Subjektif:


April
2020  melakukan BHSP  Pasien mengatakan
mengucapkan “selamat pagi, iya ingat,
salam,memperkenalkan mas Ihwan ya”
10.15
diri.menjelaskan  Pasien mengatakan masih
kontrak,topik,waktu dan ingat cara pertama yaitu
tempat) menghardik
 melakukan evaluasi validasi  pasien mengatakan
kemampuan pasien mengontrol bersedia untuk di ajarkan
halusinasi dengan cara yang cara ke dua yaitu
pertama mengontrol halusinasi
 mengajarkan pasien cara dengan cara melakukan
mengontrol halusinasi yang ke bercakap-cakap dengan
dua yaitu dengan cara orang lain
bercakap-cakap dengan orang  Pasien merasa lebih
lain. tenang setelah berdiskusi
 memberi reifocement positif dengan mahasiswa
menganjurkan pasien  Pasien mengatakan
memaksukan aktivitas yang mampu menggunakan
dipilih ke dalam jadwal cara ke-2 dengan ngobrol
kegiatan harian yang sudah di dengan orang lain
buat Objektif :

 pasien siap dan tenang


saat diajak untuk
berdiskusi.
 Pasien terihat rapi dan
bersih.
 Kontak mata pasien
kurang
Assesment :

 kognitif : pasien dapat


menyebutkan cara yang
ke 1 dan 2
 Afektif : pasien duduk
tenang mendengarkan
dan kooperatif saat di
ajak berdiskusi dengan
mahasiswa perawat
 Psikomotor : pasien
dapat mempraktekan cara
mengontrol halusinasi
cara ke 2
Planning :
 untuk pasien
memasukan cara ke 2 ke
dalam jadwal harian pasien

Mengevaluasi pelaksaan cara


mengontrol halusinasi dengan
cara 1 & 2

 Untuk perawat :
mengajarkan cara yang ke tiga
yaitu membuat aktivitas
terjadwal

 Untuk keluarga :
Mengontrol kerutinan minum
obat

Menganjurkan pasien
menghardik saat pasien
berhalusinasi

Mengajak pasien untuk


berbincang-bincang jika
pasien tidak ada aktivitas

3 Rabu, 7 SP 3 Halusinasi pasien Subjektif :


April
2020  melakukan BHSP  Pasien mengatakan masih
( mengucapkan salam, ingat cara mengontrol
memperkenalkan halusinasi cara 1 dan 2 yaitu
10.15
diri.menjelaskan kontrak, menghardik dan ngobrol
topik, waktu dan tempat) dengan orang lain
 Pasien mengatakan bersedia
 melakukan evaluasi validasi
untuk diajarkan cara ke 3
kemampuan pasien kemarin
untuk mengontrol halusinasi
dalam mengontrol halusinasi
dengan kegiatan positf
dengan caera menghardik,
 Pasien mengtakan kalau
bercakap-cakap dengan orang
suara-suara datang bisanya
lain dan aktivitas yang positif,
pasien langsung berdzikir
evaluasi halusonasi pasien
dan menghardik
 membuat jadwal kegiatan  Pasien mengatakan pasien
pasien dari bangun tidur ingin banyak membaca buku
sampai pasien tidur dalam jadwal kegiatan
 menganjurkan pasien  Pasien mengatakan mau
memaksukan cara yang ke tiga memasukkan cara yang ke 3
ke dalam jadwal kegiatan dalam jadwal kegiatan
harian yang sudah di buat Objektif :

 pasien siap dan tenang saat


diajak untuk berdiskusi. .
 Pasien terihat rapi dan
bersih.
 Kontak mata pasien kurang
Assesment :

 kognitif :
Pasien dapat menyebutkan
dan menjelaskan 3 cara
yang sudah diajarkan oleh
mahasiswa perawat utuk
mengontrol halusinasi.

 Afektif :
Pasien duduk dengan
tenang dan kooperatif saat
diajak berdiskusi dengan
mahasiswa perawat

 Psikomotor :
pasien mampu
mempraktikkan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
bercakap-cakap dengan
orang lain, pasien mau
melakukan aktivitas sesuai
jadwal yang telah dibuat.

Planning :

 untuk pasien :
Memasukkan cara ke-3 ke
dalam jadwal harian

Pasien melakukan SP 1,2 saat

Halusinasi muncul.

Pasien melakukan jadwal


sesuai jadwal kegiatan yang
telah dibuat

 Untuk keluarga :
Mengontrol kerutinan minum
obat

Menganjurkan pasien
menghardik saat pasien
berhalusinasi

Mengajak pasien untuk


berbincang-bincang jika
pasien tidak ada aktivitas

Memonitor aktivitas sesuai


jadwal yang telah dibuat

 Untuk perawat :
Melanjutkan sp 4 halusinasi
pasien

4. Rabu, 7 SP 4 Halusinasi pasien Subjektif :


April
2020  melakukan BHSP  pasien mengatakan bersedia
( mengucapkan salam, untuk di ajarkan cara ke empat
memperkenalkan yaitu mengontrol halusinasi
10.30
diri.menjelaskan kontrak, dengan cara minum obat
topik, waktu dan tempat)  Pasien mengatakan masih
ingat cara mengontrol
 melakukan evaluasi validasi
halusinasi cara 1,2 yaitu
kemampuan pasien kemarin
menghardik dan berbicara
dalam mengontrol halusinasi
dengan orang lain pasien juga
dengan cara menghardik,
akan mengkuti jadwal
berbincang-bincang dengan
kegiatan yang sudah dibuat
orang lain, dan aktivitas yang
 Pasien mengatakan mau
psoitif minum obat secara teratur
 mengajarkan pasien cara yang  Pasien mengatakan mau
ke empat yaitu mengontrol memasukkan cara yang ke 4
halusinasi dengan cara minum dalam jadwal kegiatan
obat dengan orang lain dan Objektif :
menjelaskan cara minum obat
 pasien siap dan tenang
7B
saat diajak untuk
 memberi reifocement positif
berdiskusi. .
 menganjurkan pasien
 Pasien terihat rapi dan
memaksukan cara yang ke
bersih.
empat ke dalam jadwal
 Kontak mata pasien
kegiatan harian yang sudah di
kurang
buat
Assesment :

 kognitif :
pasien dapat
menyebutkan cara yang
ke 1,2,3 dan 4, pasien
tidak dapat menyebutkan
menyebutkan definisi,
tanda gejala

 Afektif : pasien duduk


tenang mendengarkan
dan kooperatif saat di
ajak berdiskusi dengan
mahasiswa perawat
 Psikomotor : pasien
dapat mempraktekan cara
mengontrol halusinasi ke
1 dan 2
Pasien menjalankan
aktivitas sesuai jadwal
yang telah dibuat

Pasien minum obat secara


teratur

Planning :

 Untuk pasien :
memasukan cara ke 4 ke

Anda mungkin juga menyukai