Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun oleh :

1.      Lilis Khulisoh
2.      M. Faqih Zulfiqri
3.      M. Oktaviana Putra
4.      M. Amarudin
5.      M. Faishal Tazakka

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dien No.16 Kalisapu-Slawi
2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya tertama nikamta
kesempatan dan  kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
KEPERAWATAN JIWA yang berjudul ”ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI” kemudian sholawat  beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yaiutu Al-qur’an sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah KEPERWATAN JIWA di program studi
S1 keperawatan. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
penuliasan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran secara konstrukif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Slawi,                    APRIL  2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan : suatu keadaan
dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
( kegiatan hidup sendiri ).
B.     TUJUAN PENULISAN
1.         Untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
2.         Untuk menentukan diagnosa pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
3.         Untuk menentukan intervensi pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
4.         Untuk melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN TN. T
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pengkajian dilakukan pada hari kamis pada tanggal 19 agustus 2010 pada pukul 16.00
WIB di  RSUD Bandung, pada saat datang ke RS pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit
berpakaian, dan merasa depresi. pasien mengatakan sulit untuk berfikir dan bertingkah seperti
orang yang depresi. tidak mau mandi selama 3  hari, badan bau dan tampak kotor, tidak sikatt
gigi, rambut acak-acakan
A.      PENGKAJIAN
1.         Identitas
a)    Identitas pasien
Nama klien           : Tn. T
Umur                    : 35 tahun
Jenis kelamin        : laki-laki
Agama                  : Islam
Alamat                 : Jl. S. NANO BANDUNG
b)   Identitas penanggung jawab
Nama klien           : Ny. M
Umur                    : 30 tahun
Jenis kelamin        : Perempuan
Agama                  : Islam
Alamat                 : Jl. S. NANO BANDUNG
Hubungan dengan klien : Istri
c)    Identitas rumah sakit
Tanggal masuk     : 19 Agustus 2010
Ruang                   : Kamboja
DX. Medis           : Defisit Perawatan Diri
No. RM                : 21089
2.         Alasan masuk
Keluarga klien mengatakan pasien pendiam, terlihat depresi, sulit berpakaian, tidak mau mandi
selama 3 hari, badan bau.
3.         Faktor predisposisi
a.         Riwayat penyakit sekarang
pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, dan merasa depresi. pasien
mengatakan sulit untuk berfikir dan bertingkah seperti orang yang depresi. tidak mau mandi
selama 3  hari, badan bau dan tampak kotor.
b.        Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa saat klien kelas 3 SMA
c.         Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4.         Pemeriksaan fisik
a.         Survei umum
Tanda - tanda vital :
TD = 120/80 mmHg,
N = 70 x/mnt,
S = 37, 2 °C dan
RR = 18 x/mnt.
Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm
b.        Pemeriksaan Fisik
1)        Kepala, leher
Kepala      : rambut pasien kusam, acak-acakan dan kusut, berwarna hitam, pada saat dipalpasi tidak terdapat
benjolan dan nyeri tekan pada kepala.
Leher        :  tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan.
2)        Mata
Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan.
3)        Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. Y dapat menjawab pertanyaan perawat,
telinga kotor

4)        Hidung
Hidung Tn. Y simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat polip.
5)        Mulut
Bibir Tn. Y simetris, gigi Tn. Y kotor, mukosa bibir kering, kotor dan mulut bau.
6)        Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit tampak kering dan terlihat kotor, turgor kulit kering
7)        Dada
a.       Dada                : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas
b.      Abdomen         : Tidak ada nyeri tekan pada Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka memar
c.       Ekstremitas:
Ektremitas atas            : Tangan kanan terpasang infus,
Ekstremitas bawah      : kedua kaki nyeri, kaki terasa nyeri untuk berjalan, terdapat luka di kaki
kiri pasien.
d.      Genetalia         : Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter
5.         Psikososial

a.          nogram
 

Keterangan :
  

Perempuan                                                         pasien
  

Laki-laki                                                             garis keturunan
    

 Meninggal                                                         tinggal
serumah

b.      Pola istirahat dan tidur


Sebelum masuk RS : pasien tidak mengalami gangguan tidur. Kualitas tidur sekitar  3 jam  pada
siang hari dari jam 12.00 WIB  – 15.00 WIB dan 7 jam pada malam hari dari jam 22.00 WIB –
05.00 WIB
Setelah masuk RS : kualitas tidur pasien terganggu karena sulit merawat diri, pasien di RS tidur
sekitar 2 jam pada siang hari dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB  dan 5 jam pada malam hari dari
jam 24.00 WIB – 05.00 WIB.
c.       Pola Persepsi dan Kognitif
Pendengeran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan, pasien masih bisa mendengar
dan melihat dengan jelas, pasien kurang mampu berkomunikasi dengan lancar.
d.      Pola persepsi dan konsep diri
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu halusinasi
pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidu.
e.       Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah dan tulang punggung keluarga.
f.       Pola reproduksi dan seksual
Selama pernikahan dengan istrinya pasien dikaruniai 1 orang anak. Selama di RS pasien tidak
pernah melakukan hubungan seksual lagi.
g.      Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, pasien selalu menyembunyikannya
h.      Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa melakuka shalat, setelah sakit,
klien tidak bisa shalat
6.         Status Mental
a)    Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan jarang mandi
b)    Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, jelas dan mudah dimengerti. Namun klien
tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain.
c)    Aktivitas motorik
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan
waktunya ditempat tidur.
d)   Afek dan Emosi
                     Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat.
      Emosi klien stabil. Pasien mengatakan saat ini sedih karna tidak pernah lagi dijenguk
keluarganya.
e)    Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan
perawat sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada klien, tingkat
konsentrasi klien baik, ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus kepada perawat. Selain
itu klien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai.
f)    Alam perasaan
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarga, klien juga mengatakan merasa
sedih dan marah karena gagal menikah.
g)   Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien bingung. klien mengalami gangguan orientasi tempat, terbukti dengan
klien mengatakan bahwa dirinya berada di rumah sakit. Orientasi waktu klien baik di buktikan
dengan klien mengetahui hari dan tanggal.
h)    Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, namun klien mengalami gangguan
mengingat jangka pendek dan saat ini. Dibuktikan dengan klien masih ingat ketika dibawa ke
rumah sakit dan nama perawat yang setiap hari merawatnya.

i)     Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana dibuktikan dengan
klien dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya dari 10-1.
j)     Kemampuan penilaian
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat diberi pilihan
mau makan setelah mandi atau mandi setelah makan, klien memilih makan setelah mandi.
k)   Daya tilik diri
Klien mengatakan ia tidak tahu sedang sakit apa, ia bertanya-tanya mengapa saya diberi obat
yang efek sampingnya membuat saya mengantuk dan lemah.
7.         Kebutuhan Persiapan Pulang
a)    Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mampu memenuhi kebutuhan mandi, ganti pakaian, personal hygine, makan dan minum
secara mandiri, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan, perawatan kesehatan,
pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum dapat dipenuhi secara
mandiri.
8.         Mekanisme Koping
Klien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah tersebut, dan
jika ada masalah, klien akan menceritaan pada istrinya
9.         Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mempunyai masalah dengan lingkungannya, karena jarang berinteraksi dengan orang lain.
Klien lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain.
10.     Pengetahuan Tentang Masalah Kejiwaan
Klien mengatakan ia tidak tahu ia sakit apa, dan ia juga bingung mengapa ia diberi obat yang
efek sampingnya akan membuat ia menjadi mengantuk dan lemah, klien juga mengatakan saat
dirumah pernah diberi obat, namun klien malas untuk meminum obat tersebut karena akan
membuatnya

           
B.       ANALISA DATA
Hari/tgl/jam No. Masalah
Data Fokus Paraf
DX keperawatan
Kamis, 1. DS: Defisit perawatan
19 agustus     Klien mengatakan malas untuk mandi, diri
2010 DO:.
16.00 WIB     Keadaan pasien tampak bau
    Klien tampak rambut acak-acakan
    Kulit kotor, tampak malas untuk menyisir
rambut dan sulit ganti pakaian
Kamis, 2. DS Penurunan
19 agustus     Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau kemampuan dan
2010 ganti baju motivasi merawat
16.00 WIB DO diri
    Apatis, ekspresi sedih, selalu menyendiri,
komunikasi kurang,

C.      DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1.             Defisit perawatan diri
2.             Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3.             Isolasi sosial

D.      POHON MASALAH
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
 
E.      
Defisit perawatan diri

 
          
Isolasi sosial
F.       INTERVENSI
Rencana tindakan
DX. Kep.
Tujuan Kriteria evaluasi Tindakan kep.
Defisit TUM: -     Klien mampu menjaga SP I :
Perawatan Klien mampu melakukan kebersihan diri secara1.    Identifikasi masalah pera-watan2.  
Diri perawatan diri: higiene.   mandiri diri: kebersihan diri, berdandan,
TUK I : -     Klien mampu  menyebut- makan/minum, BAK/BAB 3.  
-     Klien dapat menyebutkan kan pengertian dan2.    Jelaskan pentingnya kebersi-han
pengertian dan tanda- tanda-tanda kebersihan diri diri 4.  
tanda kebersihan diri -     Klien dapat mengetahui3.    Jelaskan cara dan alat
-     Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri kebersihan diri
pentingnya kebersihan diri 4.    Latih cara menjaga kebersihan5.  
-     Klien dapat mengetahui diri: mandi dan ganti pakaian,
bagaimana cara menjaga sikat gigi, cuci rambut, potong
kebersihan diri. kuku
5.    Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan mandi, sikat gigi
(2x sehari), cuci rambut (2x
perminggu), potong kuku (1x
perminggu).
TUK II : Klien dapat Klien mampu mengganti SP II :
berdandan secara mandiri baju secara rutin, menyisir1.    Evaluasi kegiatan kebersi-han1.  
rambut dan memotong diri. Beri pujian.
kuku.
2.    Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan. 2.  
3.    Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri: sisiran, rias
muka untuk perempuan; sisiran,3.  
cukuran untuk pria.
4.    Masukan pada jadwal kegiatan4.  
untuk kebersihan diri dan
berdandan.
G.      CATATAN PERKEMBANGAN
SP I :                   
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA :   : Saat ditanya, klien mengatakan akan
-    Klien mengatakan malas untuk mandi dan menjaga kebersihan dirinya.
berdandan, merasa lebih nyaman dengan kondisi
seperti ini ( tidak mau mandi). : - Penampilan klien terlihat lebih rapi
-    Bila diminta mandi klien marah-marah, klien   - Klien menjawab pertanyaan perawat
tampak rambut acak-acakan dan banyak kutu, tentang cara menjaga kebersihan.
kuku panjang dan hitam, kulit kotor, tampak
malas untuk menyisir rambut dan ganti pakaian: Defisit perawatan diri belum teratasi
harus disuruh petugas
DIAGNOSA : :  Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan
Defisit perawatan diri dirinya
THERAPHY :
1.    Mengidentifikasi masalah perawatan diri:
kebersihan diri, berdandan, makan/minum,
BAK/BAB.
2.    Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
3.    Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan.
4.    Menjelaskan cara menjaga kebersihan.
5.    Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
RTL :
1.    Bantu klien cara membersihkan dirinya
2.    Ajarkan cara berdandan pada diri klien

SP II:       
    
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : : klien mengatakan mau mandi dan
-    Mengatakan tidak mau  mandi, tidak mau sikat gigi, sikat gigi
tidak menyisir rambut, tidak mau ganti baju, tidak
mau memotong kuku. : -   Klien tampak lebih bersih
-    Rambut klien terlihat panjang dan tampak acak-   -   Rambut klien terlihat rapi, dan
acakan, kuku klien panjang dan kotor. tidak kotor
DIAGNOSA :
Defisit perawatan diri : Gangguan berdandan pada diri klien
THERAPHY : (-)
1.    Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2.    Menjelaskan cara berdandan : -   Menganjurkan klien untuk
3.    Membantu klien mempraktekkan cara berdandan memasukkan dalam jadwal harian
4.    Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal    -   Berikan reinforcement atas usaha
kegiatan harian yang klien lakukan
RTL :
Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi kebutuhan
makan minum yang baik

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.  SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. T dengan gangguan defisit perawatan
diri, maka dapat disimpulkan :
1.      Pengkajian  yang dilakukan tanggal 19 AGUSTUS 2010 klien dengan diagnosa
keperawatan  defisit  perawatan  diri,  diperoleh data  subjektif  klien
mengatakan  malas  mandi  dan  keramas  jika rambutnya  bau,  jarang menyisir  rambut
Data  obyektifnya penampilan klien tidak terawat, rambut klien terlihat kotor dan tercium bau
kurang enak,
3.      Diagnosa  keperawatan  yang  penulis  temukan  pada  klien  adalah :  defisit perawatan diri.
4.      Rencana  tindakan  keperawatan  untuk  mengatasi  diagnosa  pada klien
dengan  defisit  perawatan  diri  adalah  membina  hubungan saling  percaya,
klien  mampu  menjelaskan  pentingnya  perawatan diri,  klien  dapat melaksanakan cara makan,
mandi, berhias, toileting dengan benar, mandiri dan memasukan dalam kegiatan harian klien.
5.      Implementasi  pada  klien  dengan  defisit  perawatan  diri  yaitu
mendiskusikan  pentingnya  perawatan  diri,  mengajarkan  klien makan,
mandi,  berhias,  toileting  dengan  benar  dan  mandiri, mengajarkan  klien untuk memasukan ke
jadwal kegiatan harian.
6.      Evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri adalah masalah teratasi
sebagian,  ini  dikarenakan  klien  masih  belum  mampu untuk  melakukan perawatan diri secara
mandiri dan teratur.
B.  SARAN
1.      Bagi pasien
Hendaknya  klien  sering  berlatih  untuk  meningkatkan  perawatan diri dan melakukan
perawatan diri secara mandiri dan teratur.
2.      Bagi keluarga
Hendaknya  sering  mengunjungi  klien  di  rumah  sakit,  sehingga
keluarga  dapat  mengetahui  perkembangan  kondisi  klien  dan dapat membantu perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan bagi klien.

SP DPD TERBARU
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MELATIH CARA MENJAGA
KEBERSIHAN DIRI : MANDI, MENCUCI RAMBUT, SIKAT GIGI, POTONG KUKU.
A. Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
·         Klien mngatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Data objektif :
·         Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan menolak diajak mandi.
2.      Diagnosa Keperawatan.
Defisit Keperawatan Diri
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b.      Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
c.       Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d.      Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
e.       Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b.      Menjelaskan kebersihan yang baik. 
c.       Membantu klien mempraktekkan cara kebersihan yang baik.
d.      Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B.     STRATEGI KOMUNIKASI
1.      Fase Orentasi.
a.       Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu… perkenalkan nama saya okta. Saya mahasiswa praktek
Keperawatan STIKES BHAMADA yang akan dinas di ruangan flamboyan  ini selama 2 minggu.
Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat ibu
selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa? Senangnya ibu di panggil apa?
b.      Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan Bu hari ini? apakah ibu sudah mandi?.
c.       Kontrak.
Topik :
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang kebersihan diri?
Waktu :
Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
 Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.
2.      Fase kerja.
Masalah kebersihan diri
Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan mandi? Apa alasan ibu
sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan
diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang merawat diri dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak
teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu yang bisa muncul? Sekarang apa saja
alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi apa saja
yang disiapkan? Benar sekali, ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat gigi,
odol, shampo serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bisa menyebutkan dengan benar.
            Masalah berdandan
apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja tina menyisir
rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa tujuan kita sisiran dan bedandan? Jadi bisakah ibu
sebutkan alat yang digunakan untuk berdandan? Betul, bagus sekali sisir, bedak dan lipstik.
            Masalah makan dan minum
Berapa kali ibu makan sehari? Iya bagus ibu makan 3 kali sehari. Kalau minum sehari
berapa gelas bu? Betul, minum 10 gelas perhari. Apa saja yang disiapkan untuk makan?  Dimana
ibu makan? Bagaimana cara makan yang baik menurut ibu? Apa yang dilakukan sebelum
makan? Apa pula yang dilakukan setelah makan?
           

Masalah BAB dan BAK


            Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali? Dimana biasanya ibu BAB/BAK?
Bagaimana membersihkannya?
            Kita sudah bicara tentang kebersihan diri, berdandan, berpakaian, makan dan minum
serta BAB dan BAK. sekarang bisakah ibu cerita bagaimana cara melakuakn mandi, keramas
dan gosok gigi. Ya benar
            pertama ibu bisa siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampo gosokkan
pada kepala ibu sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.selanjutnya mabil sabun, gosokkan
diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai
odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan ke
belakang. Bagus lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai
bersih lalu keringkan dengan handuk. Ibu bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu bisa
pasang baju dan sisir rambutnya dengan baik
3.      Terminasi.
a.       Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri, manfaat
dan alat serta cara melakuakan kebersihan diri? Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih
dan rapi? Apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara menjaga kebersihan diri?
Bagus sekali ibu sudah menjawabnya dengan benar. Bagaimana perasaan ibu setelah mandi?
Coba lihat dicermin, lebih bersih dan segar ya.
b.      RTL
Baiklah ibu. Kalau mandi yang paling baik sehari berappa kali bu? Ya bagus mandi 2 kali sehari,
sikat gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu. Nanti ibu kemasukan ke jadwal ya bu. Jika ibu
melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu
tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
c.       Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara berdandan. apakah ibu
bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi Assalamualaikum
WR,WB.

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : MELATIH CARA BERDANDAN SETELAH


KEBERSIHAN DIRI : SISIRAN, RIAS MUKA UNTUK PEREMPUAN.
A. Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
·         Klien mengatakan sudah mandi
·         Klien mengatakan malas menyisir rambut
Data objektif :
·         .Klien terlihat lebih segar
·         Klien rambut terlihat tidak disisir
2.      Diagnosa Keperawatan.
Defisit perawatan diri.
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.        Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b.         Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (Berdandan).
c.        Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandani) dengan bantuan perawat.
d.       Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri.
e.        Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri (Berdandan)
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.      Menjelaskan cara berdandan yang benar.
c.       Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan memasukkan dalam jadwal.
d.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B.     Strategi Komunikasi
1.      Fase Orentasi.
a.       Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b.      Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mandi?. Tampak bersih sekali,
rambut juga sudah disisir, kukunya sudah digunting yah? Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali
ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari
juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu,
kalau ini masih dibantu kemaren ya bu. Yang masih dibantu sama suster nanti ibu melakukannya
sendiri.
c.       Kontrak :
ü  Topik :
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan latihan berdandan.  Apakah
ibu bersedia?
ü  Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
ü  Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.      Fase Kerja.
Baiklah ibu, sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya benar sekali sisir, bedak
dan lipstik. Bagaimana cara ibu berdandan? Apakah menyisir rmabut dulu? Bagaimana cara ibu
menyisir? Sekarang sisir rambut dulu ya. Bagus sekali coba lihat dikaca, sudah rapi? Apa
kebiasaan ibu berdandan apakah ibu memakai bedak? Lanjutka dengan merias muka, bagus . ibu
tampak cantik. Apakah ibu mau pakai lipstik? Iya pakainya tipis saja. Coba lihat dikaca cantik
ya.

3.      Terminasi.
a.       Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara berdandan? Lebih cantik dan rapi ya? Bisa tina
sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan untuk berdandan? Yah bagus sekali. Sekarang coba
sebutkan caranya bagaimana? Wah tina memang hebat.
b.      RTL :
Baiklah ibu kita sudah melakukan berdandan kita masukan kedalam jadwal ya. Berapa kali akan
ibu lakukan? Dua kali sehari? Sehabis mandi yaa? Jadi tina bisa tulis dijadwal harian setiap habis
mandi, tina bisa langsung berdandan. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal
yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku
1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan habis mandi
c.       Kontrak yang akan datang :
ü  Topik :
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang kebutuhan dan latihan cara
makan dan minum yang benar, apakah ibu bersedia?
ü  Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
ü  Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum
WR,WB.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : MELATIH CARA MAKAN DAN MINUM YANG
BAIK.
A. Proses Keperawatan.
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
·         .klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut
·         klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar
Data objektif :
·         klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat rapi
·         klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar.
·         Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2.      Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Pasien dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk makan.
b.       Pasien dapat mengetahui cara-cara makan dan minum yang baik dan benar.
c.        Pasien dapat melaksanakan makan dan minum yang baik dan benar dengan bantuan perawat.
d.       Pasien dapat melaksanakan cara makan dan minum yang baik secara mandiri.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.      Menjelaskan cara makan dan minum yang baik dan benar.
c.       Membantu pasien mempraktikkan cara makan dan minum yang benar dan memasukkan dalam
jadwal.
d.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B.     STRATEGI KOMUNIKASI
4.      Fase Orentasi.
d.      Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
e.       Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya, rambut juga
sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali.
Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat
jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan
mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting
kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus tentang
kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan sama siapa bu? Oh sudah sendiri bagus sekali.
Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali.
f.       Kontrak :
ü  Topik :
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara tentang kebutuhan
makan dan minum, cara makan dan minum.  Apakah ibu bersedia?
ü  Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?
ü  Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
5.      Fase Kerja.
Baiklah ibu, sekarang kita akan diskusikan tentang kebutuhan makan pada orang dewasa
sepertin ibu dalam satu hari. Kebutuhan makan perhari dewasa untuk perempuan antara 2000-
2200 kalori dan untuk laku-laki antara 2400-2800 kalori setiap hari. Biasanya pada orang dewasa
membutuhkan semua itu didapat dari makanan seperti makanan pokok untuk memberi rasa
kenyang : nasi, jagung, ubi jalar, singkong, dll selain itu perlu juga lauk seperti : lauk hewani
berupa daging ayam, ikan dll serta lauk nabati seperti kacang-kacangan, hasil olahan tahu, dan
tempe. Sayur diberikan untuk memberikan rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan,
karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan umbian, kacang-kacangan, buah
dan susu sebagai pelengkap, akan lengkap ditinjau dari kecukupan gizi serta minum 8-10 gelas
(2500ml) sehari. Bagaimana tina apakah sudah mengerti?
Kalau kita mau makan alatnya apa saja tina? Jadi harus ada gelas piring dan sendok yah,
sekarang piring gunanya untuk apa? Ya benar sekali untuk menaruh makanan, selanjutnya
sendok untuk apa?  Kalau gelas disiapkan untuk apa? Bagus sekali tina sudah bisa menjawab
dengan benar, bagaimana kebiasaan sebelum , saat maupun sudah makan? Makan dimeja makan
ya? Sebelum makan kita harus cuci tangan pakai sabun. Ya mari kita praktekkan.setelah itu
duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan tina yang pimpn. Bagus.
Mari kita makan. Saat makan kita harus mnyupakan makan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya
mari kita makan. Setelah kita mkan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus.
6.      Terminasi.
d.      Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar makan dan minum? Alat apa saja yang kita gunakan
untuk makan? Setelah makan pa saja yang kita lakuakan?.
e.       RTL :
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara makan dan minum kita masukan kedalam jadwal
ya. Berapa kali akan ibu mau makan? tiga kali sehari? Kalau pagi jam berapa? Sianbg? Malam?
Jadi tina bisa tulis dijadwal harian. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah
bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1
kali seminggu, ganti baju dan berdandan habis mandi pagi dan sore.
f.       Kontrak yang akan datang :
ü  Topik :
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang BAB dan BAK, apakah ibu
bersedia?
ü  Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
ü  Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum
WR,WB.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELATIH BAB DAN BAK YANG BAIK.
A. Proses Keperawatan.
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
·         Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambur
·         Klien mengatakan sudah makan pagi dengan baik
·         klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar.

Data objektif :
·         Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi
·         Klien terlihat BAK sembarangan.
2.      Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri.
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Pasien dapat mengetahui cara-cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
b.      Pasien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK yang baik secara mandiri.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.      Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
c.       Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orentasi.
a.       Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b.      Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya, rambut juga
sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali.
Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Bagaimana makan
dan minum hari ini? Jam berapa? Jam 8 ya. Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah
melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah,
keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah
dilakukan secara mandiri. Jadi tina sudah bagus tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan
dilakukan sama siapa bu? Oh sudah sendiri bagus sekali. Kalau berpakaiannya bagaimana?
Dilakukan sendiri, bagus sekali. Kalau makan dan minum masih dibantu yah. Besok harus sudah
melakukannya sendiri yah. Ibu bisa kan ibu pasti bisa karea ibu hebat.
c.       Kontrak :
ü  Topik :
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara tentang cara BAB dan
BAK.  Apakah ibu bersedia?
ü  Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?
ü  Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah? Hati-hati pakaian jangan sampai
kena ya. Lalu jongkok diwc? Bagaimana cara ibu cebok? Bagus sebaiknya ibu cebok yang bersih
setelah BAB dan BAK. yaitu dengan menyiram air  dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik
ya. Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran /tinja yang ada dianus kebagian
kemaluan kita. Setelah tina selesei cebok, jangan lupa tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja / air krncing itu tidak tersisa dikaskus/ WC. Jika tina membersihkan
membersihkan tinja/ air krncing seperti ini, berarti tina ikut mencegah penyebaran kuman
berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing. Setelah selesei membersihkan tinja/air kencing,
tina perlu merapikan pakaian sebelum keluar dari wc. Pastikan resleting sudah tertutup dengan
rapi. Dan setelah itu jangan lupa cuci tangan pakai sabun ya bu.
3. Terminasi.
a.       Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB dan BAK? Apa saja yang
dilakukan saat BAB Dan BAK? Bagus sekali bu. Nahsekarang coba ibu sebutkan  cara
perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih? Bagus sekali.
b.      RTL :
Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK. masukan kedalam jadwal ya.
Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan
berdandan 2 kali sehari habis mandi pagi dan sore, makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas
sehari. BAB dan BAK ditempatnya. Bagaimana bu bisa dilakukan sesuai jadwal. Bagus sekali
ibu mau mencoba melakukannya
c.       Kontrak yang akan datang :
ü  Topik :
Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang halusinasi, apakah ibu
bersedia?
ü  Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
ü  Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? ? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum
WR,WB.

Anda mungkin juga menyukai