Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

“Pasien Psikososial Ketidakberdayaan dan


Keputusasaan”

KELOMPOK 2
 
RAHMI ANILA 1902013
SABNA SUPRIANI 1902015
SEPTHIANA ALVIANTI 1902016
VIOLA YULIA PUTRI 1902019
Pengertian Ketidakberdayaan

ketidakberdayaan adalah suatu kondisi dimana control


akan pribadi dan situasi, termasuk persepsi oraang
atau kelompok mengenai tindakan yang dilakukan
tidak akan mempengaruhi hasil yang signifikan.
Ketidakberdayaan dapat dialami oleh semua orang
tanpa terkecuali, pada klien dengan masalah kesehatan
yang sedang menjalani pengobatan dan perawatan di
rumah sakit. Seperti pada klien dengan diabetes
miletus yang sedang menjalani perawatan. Stress yang
dialami oleh klien dapat memberikan dampak pula
pada ketidakberdayaan klien.
Etiologi ketidakberdayaan

Menurut buku asuhan keperawatan jiwa (Keliat,Budi


Anna. 2019)
1. Nyeri
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Strategi koping tidak efektif
5. Kurang pengetahuan untuk mengelola masalah
6. Kurang dukungan sosial
Tanda dan gejala Ketidakberdayaan

(Mayor)
 Subjektif
1. Mengatakan ketidakmampuan
2. Frustasi karena tidak mampu mengatasi situasi

 Objektif
1. Tidak mampu merawat diri
2. Tidak mampu mencari informasi perawatan
3.Tidak mampu memutuskan
4. Bergantung pada orang lain
(Minor)
 Subjektif
1. Menyatakan keraguan tentang kemempuannya
2. Menyatakan kurang mampu mengontrol situasi
3. Malu

 Objektif
1. Kurang partispasi dalam perawatan
2. Depresi
Contoh Kasus

Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di unit penyakit dalam


dengan keluhan mual, muntah, rasa tidajk nyaman di ulu hati,
dan memiliki riwayat penyakit DM sejak 4 tahun yang lalu. Klien
mengatakan jarang kontrol ke RS , lebih menyukai makanan
padang, kadang-kadang lupa minum obat anti diabetes. Klien
mengatakan bingung kenapa dia bisa terkena DM sementara
tidak ada riwayat DM dalam keluarganya. Klien mengatakan
tidak tahu apa harapan kedepan khususnya terhadap pemulihan
kondisi sakitnya. Ekspresi muka murung, bicara lambat, tidur
berlebihan, nafsu makan tidak . Ketika klien di tanya di daerah
mana akan dilakukan penyuntikan , klien tidak dapat
memberikan keputusan, klien merasa apapun yang akan
dilakukan tidak akan mengubah kondisinya.
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil NOC Intervensi Keperawatan NIC

Kopping individu Setelah dilakukan asuhan Ketidakberdayaan (bagian enam hal


tidak efektif keperawatan 1x24 jam diharapkan 537) Latihan asertif (bagian tiga hal
pasien memenuhi kriteria hasil: 138)
Ketidakberdayaan 1. Bantu memperjelas area masalah
( bagian empat hal 625) Kepercayaan terkait dengan hubungan
Mengenal Kesehatan : Merasakan interpersonal
Kemampuan Melakukan (bagian tiga 2. Bantu mengenali ekspresi pikiran
hal 166) dan perasaan, baik positif maupun
Persepsi bahwa frekuensi perilaku negative
kesehatan tidak berlebihan 3. Bantu pasien mengenali pikiran-
dipertahankan pada skala 2 lemah pikiran yang dapat menggalkan
ditingkat kan menjadi skala 5 sangat (asertifitas) pasien.
kuat. 4. Bantu pasien untuk membedakan
  antara pikiran dan kenyataan
Persepsi kemungkinan melakukan instruksikan pasien mengenai
kesehatan sepanjang waktu cara lain berperilaku asertif
dipertahankan pada skala 2 lemah 5. uji upaya untuk
ditingkatkan ke skala 5 sangat kuat mengekspresikan perasaan dan
Kepercayaan terhadap kemampuan ide
melakukan perilaku kesehatan 6. Monitor tingkat kecemasan
dipertahankan pada skala 2 lemah danketidaknyamanan
ditingkatkan ke skala berhubungan dengan perubahan
5 sangat kuat Persepsi bahwa perilaku
perilaku kesehatan tidak sangat
rumit dipertahankan pada skala 3
sedang ditingkatkan menjadi skala 5
sangat kuat.
Keputusasaan

Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu


merasa bahwakehidupannya terlalu berat untuk dijalani
( dengan kata lain mustahil ). Seseorang yang tidak
memiliki harapan tidak melihat adanya kemungkinan
untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak menemukan
solusi untuk permasalahannya, dan ia percaya bahwa baik
dirinya atau siapapun tidak akan bisa membantunya.

Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan,


ketidakmampuan ,keraguan .duka cita , apati , kesedihan ,
depresi , dan bunuh diri. ( Cotton dan Range,1996 )
ETIOLOGI KEPUTUSASAAN

Stress jangka panjang


Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting
Pembatasan aktivitas jangka panjang
Isolasi sosial
menurut Carpenito-Moyet (2009)

Terdiri dari karakteristik utama (mayor) dan karak teristik tambahan


(minor).
Karakteristik utama (Mayor)
Karakter-karakter di bawah ini harus hadir, satu atau lebih dari satu,
yaitu: mengungkapkan sikap apatis yang mendalam, luar biasa, dan
bertahan dalam menanggapi situasi yang dianggap tidak mungkin,
seperti pernyataan "Masa depanku tampak gelap bagiku" (Yip & Chang
dalam Carpenito-Moyet, 2009).

Fisiologis
1. Menurunnya respons terhadap rangsangan
2. kekurangan energy
3. Peningkatan jumlah tidur
Contoh Kasus

Seorang wanita berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam


dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Hasil
pengkajian : Klien memiliki riwayat TB paru sejak bulan januari tahun
2017, namun setelah menjalani pengobatan OAT selama 5 bulan, klien
putus obat karena terjadi masalah pada fungsi hatinya akibar dari
pengobatan OAT. Klien juga memiliki riwayat DM type 2. Setahun yang
lalu klien pernah jatuh dan sampai saat ini klien tidak bisa berjalan.
Sebelum sakit klien mengatakan masih bisa melakukan aktifitas sehari--
hari, namun saat ini harus dibantu oleh orang lain. Klien jarang keluar
rumah dan lebih senang mengurung diri di kamar. Klien mengatakan
capek, pasrah dengan kondisinya dan ingin mati saja. Menurut klien
tidak ada harapan untuk sembuh lagi. Klien merasa selalu merepotkan
orang lain terutama anak-anaknya. Klien sering menangis, kadang
menolak minum obat, sulit konsentrasi dan lebih banyak diam.
Pengkajian

Faktor predisposisi
Pada kasus, Klien memiliki riwayat TB paru sejak bulan januari tahun 2017,
namun setelah menjalani pengobatan OAT selama 5 bulan, klien putus obat
karena terjadi masalah pada fungsi hatinya akibar dari pengobatan OAT. Klien
juga memiliki riwayat DM type 2. Jadi faktor predisposisinya adalah
Biologis : riwayat TB paru, putus obat karna ada masalah fungsi hati akibat
pengobatan OAT dan Riwayat DM type 2

Faktor presipitasi
Pada kasus, Setahun yang lalu klien pernah jatuh dan sampai saat ini klien tidak
bisa berjalan. Sebelum sakit klien mengatakan masih bisa melakukan aktifitas
sehari--hari, namun saat ini harus dibantu oleh orang lain. Jadi Faktor
Presipitasinya adalah
Biologis : Setahun yang lalu klien pernah jatuh dan sampai saat ini klien tidak
bisa berjalan
Intervensi
No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (NIC)

1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan dan keamanan
asien memenuhi kriteria hasil:  Rujuk untuk konseling. Inspirasi harapan (bagian tiga, 5310 hal
Kesehatan Psikososial Tingkat Rasa Takut (Bagian Tiga 1210 119)
hal 578)  Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasikan area dari
 Menarik diri di pertahankan pada jarang keluar rumah harapan dalam hidup

dan lebih senang mengurung diri di kamar skala 1 Informasikan pada pasien mengenai apakah situasi yang telah

berat di tingkatkan ke tidak mengurung diri lagi terjadi sekarang bersifat sementara.

dikamar dan mau keluar rumah skala 5 tidak ada.  Demonstrasikan harapan dengan menunjukan bahwa sesuatu

Kekurangan kepercayaan diri dipertahankan pada dalam diri pasien adalah sesuatu yang berharga dan memandang

pasrah dengan kondisinya skala 1 berat ditingkatkan ke bahwa penyakit pasien adalah hanya satu segi dari individu

semangat untuk sembuh skala 5 tidak ada. Kembangkan daftar mekanisme koping pasien.

 Kelelahan dipertahankan pada capek skala 2 cukup


berat ditingkatkan ke merasa segar skala 5 tidak ada.
 Menangis dipertahankan pada sering menangis skala 2
cukup betat ditingkatkan ke tidak menangis lagi skala 5
tidak ada.
 Kesulitan berkonsentrasi di pertahankan pada sulit dan
mudah diam skala 1 berat ditingkatkan ke bisa
berkonsentrasi dan mau
 berbicara skala 5 tidak ada
2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam Koping kesiapan peningkatan (bagian empat hal
diharapkan asien memenuhi kriteria hasil Koping, 545) Peningkatan Koping (Bagian tiga, 5230 hal 337)
Ketidak efektifan (bagian empat hal 633) Koping  Bantu pasien dalam mengidentifikasikan tujuan
(bagian tiga, 1302 hal 281) jangka pendek dan jangka panjang yang tepat.
 Mengidentifikasikan pola koping yang tdk Berikan mengenai pemahaman pada pasien
efektif dipertahankan pada menagis, mengurung terhadap proses penyakit.
diri skala 5 sering konsinten menunjukan  Berikan suasana penerimaan Dukung aktivitas
ditingkatkan ke 1 tidak menangis dan tidak sosial dan komunitas agar bisa dilakukan
mengurung diri skala 1 tidak pernah Kenali latar belakang budaya/spiritual pasien
menunjukkan. Dukung keterlibatan keluarga , dengan cara
 Mengidentifikasi pola koping yang efektif yang tepat.
dipertahankan pada skala 1 tidak pernah
menunjukkan ditingkat ke 5 sering
menunjukkan
 Menggunakan strategi koping yang efektif di
pertahankan pada skala 1 tidak pernah
menunjukkan ditingkatkan ke 5 sering
menunjukkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai