DESKRIPSI SINGKAT
URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1: Penilai penerimaan pasien terhadap status HIV (Kubler-
Ross)
6
diri. Depresi mungkin merupakan reaksi terhadap efek penyakit
pada kehidupan mereka (seperti kehilangan pekerjaan, kesulitan
ekonomi, tidak berdaya, tidak mempunyai harapan dan isolasi dari
teman dan keluarga). Jika gangguan depresi berat dan ide bunuh
diri timbul, pengobatan dengan obat antidepresan perlu diberikan
atau dirujuk ke ahlinya. Semua orang merasakan suatu derajat
kesedihan saat menunggu kematiannya sendiri dan kesedihan yang
normal tidak memerlukan intervensi obat.Tetapi gangguan depresi
berat dan ide bunuh diri yang aktif dapat diturunkan derajatnya
dan tidak boleh dianggap sebagai suatu reaksi normal terhadap
ancaman kematian. Seseorang yang menderita akibat gangguan
depresi berat mungkin tidak mampu mempertahankan harapan.
Harapan dapat mempertinggi martabat dan kualitas hidup pasien.
5) Stadium 5 - Penerimaan (Acceptance). Pasien menyadari bahwa
kematian tidak dapat dihindari dan mereka menerima bahwa
kematian dialami semua orang. Perasaan mereka dapat terentang
dari suatu suasana hati yang netral sampai suasana hati gembira. Di
dalam situasi yang ideal, pasien menguasai perasaan mereka
mengenai kematian yang tidak dapat dihindari dan mampu untuk
berbicara tentang kematian pada orang yang tidak mengetahuinya.
Orang yang mempunyai kepercayaan agama yang kuat dan yakin
akan kehidupan setelah kematian dapat menemukan ketenangan
dalam kepercayaan rohani mereka, tidak merasa takut pada
kematian.
7
Pokok Bahasan 2: Penilaian Tahapan perubahan Perilaku (de
clemete) Tahapan Perubahan Perilaku
1. Perubahan perilaku adalah sebuah proses yang bertahap.
Memahami tahapan membantu penguatan proses konseling.
Penting diketahui bahwa tidak ada perubahan yang mutlak, sesuai
yang diperkirakan.
2. Seorang pasien dapat berubah-ubah tahapannya naik atau turun,
sampai pada suatu saat pasien dapat berhasil mengubah perilaku.
3. Tahapan ini adalah alat petugas untuk menilai sampai tahapan di
mana pasien berubah perilakunya.
4. Tahapan perubahan perilaku menurut The Centres for Disease
Control HIV Preventionand Couselling Guidelines of 1993 dan
dipadukan dengan teori spiral perubahan perilaku Prochaska De
Clemente, dkk 1994 adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan terkait dengan pra kontemplasi
b. Bermakna bagi diri sendiri terkait dengan kontemplasi
c. Menimbang untung rugi terkait dengan persiapan
d. Membangun kapasitas diri terkait dengan persiapan
e. Ujicoba dan percobaan penerapan terkait dengan tindakan
f. Perubahan perilaku terkait dengan rumatan.
8
Sumber : Prochaska, 1992
Keterangan gambar:
1. Pra-perenungan. Pada tahap pra kontemplasi, pasien belum
memiliki pengetahuan tentang perilaku mereka. Petugas perlu
menumbuhkan kesadaran diri pasien agar memahami risiko akibat
perilakunya, meskipun saat itu mereka belum mau mengubah
perilakunya. Gunakan pertanyaan terbuka untuk penilaian. pasien
belum menyadari adanya akibat dari perbuatannya. Belum
berkeinginan atau belum berminat untuk berubah.
4. Action/ Tindakan.
Dalam tahap tindakan ini, pasien mencoba menerapkan langkah
perubahan perilaku ke depan. Strategi konseling dalam masa uji
coba tersebut antara lain:
a. Merencanakan cara menghadapi hambatan yang mungkin akan
dihadapi pasien.
b. Membuat kerangka ulang jika terdapat kegagalan yang dialami
pasien.
c. Pasien/petugas/petugas harus ingat bahwa model perubahan
perilaku ada kemungkinan berkali-kali untuk mengalami
kegagalan.
5. Rumatan/ Memelihara.
Memelihara/ mempertahankan perubahan perilaku merupakan
tahap rumatan yang aman sepanjang waktu secara alamiah dan
berkesinambungan. Diharapkan perubahan perilaku dapat berubah
10
seiring dengan perubahan kehidupan seseorang. Dalam tahap
rumatan pasien mencapai sasaran misalnya bekerja keras untuk
tetap mempertahankannya,. Pasien melatih diri dengan cara
mempertahankan keberlanjutannya. Bila pasien mengalami
'slipe‘ dalam adherence pasien lupa minum obat satu atau dua kali
sedangkan ‘relapse’ dalam konteks kepatuhan minm obat drop out
minum ARV tanpa alasan. Pasien tidak panik karena pasien yakin ia
sudah dibekali keterampilan untuk mengatasi diri. Pasien akan
segera mengubah diri dengan mengakui kesalahannya dan
mengambil langkah perbaikan.
Alat ukur yang digunakan dengan cara membuat satu garis Panjang dengan
angka 1 sampai dengan 10 dengan garis tengah 5 dan 6 sebagai angka
pertengahan kepada tidak siap dan siap dan realistik pasien dalam memilih
angka kesiapan
11
DAFTAR PUSTAKA
12