1. Progresif
Tingkat kemampuan meningkat dengan perode sembuh yang minimal. Adaptasi terhadap penyakit
dan tuntutan perubahan peran sangat dibutuhkan.
a. Penyakit yang sangat progresif memerlukan peningkatan adaptasi dengan periode waktu yang
singkat
Contoh: Penyakit kanker yang tidak berespon terhadap pengobatan.
b. Penyakit progresif yang lamban memerlukan stamina yang lebih besar dalam menghadapi
penyakitnya yang berkembang secara lambat.
Contoh: Emfisema, Diabetes Mellitus
2. Konstan/ Menetap
Setelah injuri akut seperti dtroke atau injury spinal cord akan diikuti dengan periode stabilitas fisik
dan adaptasi terhadap penurunan fungsi adaptasi atau keterbatasan. Secara umum periode
stabilitas dan kebutuhan akan perawatan dapat diperkirakan.
3. Kambuh/ Episodic
Periode kambuh tidak dapat dipredikasi, menyebabkan ketegangan pada klien dan keluarga. Seperti
migraine, multiple selerosis mempunyai periode yang bervariasi dengan tanda dan gejala yang
minimal sampai dengan tidak ada. Gaya hidup normal menjadi terganggu dengan munculnya
periode akut dimana membutuhkan perawatan yang seringkali menyebabkan perubahan peran
keluarga.
c. Menyatakan kembali emosi yang telah diperlihatkan dengan cara merefleksikan kembali emosi
yang telah diekspresikan seperti merespon terhadap tingkat emosional dapat memberikan hasil
yang baik dan biasanya memfasilitasi ekspresi perasaan.
d. Menggali informasi lebih banyak dengan cara menunjukan bahwa anda tertarik atau ingin
mengetahui lebih jelas tentang hal-hal yang ingin dikatakan atau kebutuhan atau keinginan.
2. Bekerja dengan klien dan keluarga untuk mengidentifikasi pemahaman tentang sakit dan
keterlibatan di dalam perwatan serta harapan mereka terhadap petugas kesehatan.
Sering diasumsikan bahwa seseorang dengan sakit kronik dan keluarganya. Mengerti akan proses
penyakit dan pengobatan karena mereka telah hidup lama dengan kondisi tersebut menjadi asumsi
yang tidak dibenarkan sehingga tujuan yang diharapkan perawat tidak sesuai dengan tujuan klien
dan keluarga. Pada perencanaan harus dibuat bersama dan didiskusikan sehingga didapat gambaran
tentang pemahaman klien, kemampuan untuk menerima proses penyakit, dampak penyakit serta
kemampuan yang diharapkan untuk berfungsi
Jika klien dan keluarga mengalami shock atau denial perlu dilakukan pendekatan dengan fokus,
antara lain:
a. Support terhadap emosi mereka
b. Sharing dan menguatkan informasi mendasar tentang sakit dan perawatan rutin, seperti:
1) Mengulang informasi
2) Menulis informasi
3) Secara bertahap menambah detail dan kedalaman penjelasan
Biasanya mereka akan memperlihatkan kesiapannya melalui pertanyaan-pertanyaan dan
keingintahuannya tentang apa saja yang telah dilakukan dengan melihat terhadap kemungkinan
adanya kesempatan untuk menolong mereka lebih memahami apa yang terjadi dan tujuan intevensi
yang dilakukan, seperti:
a) Marah terhadap apa yang terjadi mungkin diarahkan kepada staff
Yang harus dilakukan perawat adalah menerima keluhan dan klarifikasi apa yang menyebabkan
klien dan keluarga marah dan hindari perilaku nonverbal yang konfrontasi.
b) Bagaimana interprestasi dan reaksi klien terhadap tanda dan gejala yang dialaminya dapat
menjadi petunjuk terhadap pemahaman dan reaksi terhadap penyakit. Hal-hal yang harus
diperhatikan perawat adalah:
• Hati-hati melakukan pemeriksan fisik
• Observasi terhadap respon fisik klien
Contoh: Pucat, nadi meningkat, tekanan darah meningkat, berkeringat, meringis, kesulitan tidur.
• Observasi respon emosional klien
Contoh: Menarik diri, Perlakuan iritabel.
• Gali bagimana biasanya mereka mengekspresikan bila rasa nyeri dan stress timbul. Contoh:
Apakah cenderung menahan diri atau hanya dirinya yang tahu, apakah mereka mengekspresikan
emosinya ketika nyeri dan stress terjadi.
• Jika pengobatan dan perawatan tidak dapat mengurangi keluhan mungkin nyeri merupakan bagian
dari masalah
• Ketika klien mengalami kehilangan fungsi fisik atau peran keluarga, kehilangan tersebut dapat
diekspresikan sebagai nyeri
• Jika nyeri menjadi kronik dan merupakan fokus utama klien maka masalah dapat berkembang
menyangkut keluarga dan sosial, pekerjaan, farmakologik dan dimensi interpersonal
• Keberhasilan penanganan memerlukan pengkajian yang lengkap dari multidisiplin untuk tiap
dimensi, diikuti oleh intervensi multidisiplin yang tepat dan konsisten. Dalam hl ini membutuhkan
komunikasi yang jelas, konsisten dan terkoordinasi dengan klien dan keluarga.
4. Koordinasi kebutuhan perawatan dan pengobatan dengan kemampuan dan tingkat energi serta
keluarga
Penyakit kronis dapat menurunkan energi klien secara fisik, mental dan emosional. Kekhawatiran
financial dapat menjadi stressor utama yang dapat mempengaruhi mental dan emosi. Jika
kelelahan menjadi kronik dan berdampak pada kesehatan dan kemampuan secara umum untuk
melakukan aktifitas yang diharapkan. Dengan mengetahui bahwa perawat memperhatikan
kebutuhan mereka akan mengajarkan mereka untuk mengevaluasi secara periodic.
5. Suport strategi koping yang positif dan penggunaan sumber-sumber multidisiplin yang
dibutuhkan.
Peran kunci perawat bekerja dengan klien dan keluarga adalah membantu mereka dapat mengatasi
stress dengan sukses dengan strategi yang difokuskan pada:
a. Pencegahan atau menurunan stress
b. Meningkatkan kemapuan untuk menghadapi stress
DIPOSKAN OLEH ALFIYAN DI 00.10