Anda di halaman 1dari 26

Tips Menghindari Plagiarisme

dan Penulisan Referensi:


Presisi dalam Penulisan Artikel Ilmiah
Firman Aziz
Chief Editor Indonesian Journal of Global Health Research
Dosen Universitas Pendidikan Indonesia
Email: firman.aziz@upi.edu
HP 081321671983
Kendal, 13 Maret 2021
Plagiarism
Jenis Plagiarism
Tips Menghindari Plagiarism:
Presisi dalam Penulisan Artikel Ilmiah
(Fiantis, 2015)
• Parafrase tidak boleh mengandung urutan kata dan istilah
yang sama dengan sumbernya. Sekalipun disebutkan
sumbernya, kegiatannya sekarang akan dianggap sebagai
perbuatan plagiat kalau bagian-bagian yang sama tadi tidak
diletakkan di antara tanda kutip
• Pengutipan langsung (ditunjukkan dengan digunakannya
tanda kutip) yang kurang dari 40 kata atau 4 baris supaya
dimasukkan sebagai bagian kalimat atau paragraf teks. Jika
melebihi, maka kutipan tersebut agar ditulis dalam paragraf
tersendiri yang penyajiannya ditakikkan
• Sumber yang boleh diacu hanyalah bahan pustaka yang
sudah dilihat sendiri secara langsung, jadi tidak boleh
dilakukan dengan meminjam mata orang lain seperti
dicontohkan oleh “. . . si Badu (1988) dalam si Dadap (1999)
dalam si Fulan (2011) .
Self-Monitoring Plagiarism

Menggunakan Program Komputer

1. Berlangganan secara institusi

2. Free software untuk pribadi


MENYITIR LANGSUNG

Menyitir langsung adalah menyalin seluruh isi paragraf, seluruh


kalimat, atau beberapa frase secara langsung dan
menuliskannya ke dalam paragaf (adanya pengubahan).
Kalimat ataupun frase boleh dikutip secara langsung apabila:
• Parafrasa terhadap sumber asli dapat menimbulkan salah
penafsiran, misalnya kata-kata atau kalimat dalam produk
hukum positif atau perundang-undangan atau asumsi-asumsi
yang melandasi prosedur statistik yang spesifik.
• Di area catatan kaki (footnote) tidak mencukupi bagi penulis
untuk untuk menuliskan seluruh kalimat yang disitir.
MENYITIR LANGSUNG

• Rumus matematika, statistika, astronomi, dan rumus-rumus


ilmiah lain, serta dalil, teori atau hukum ilmiah.
• Ayat-ayat yang berasal dari kitab suci (Al Qur’an, Injil, dan
lain-lain) atau bunyi hadist-hadist.
• Gagasan atau ide dari penulis lain (yang dikutip) yang ingin
dikomentari atau dibantah atau dikritisi.
• Kalimat atau kata-kata asli pengarang yang telah diungkapkan
secara ringkas dan sangat meyakinkan, sehingga tidak
mungkin lagi untuk melakukan parafrasa terhadap kalimat
atau kata-kata tersebut.
Parafrasa

• Parafrasa adalah suatu upaya mengungkapkan kembali suatu


pernyataan, baik dalam bentuk satu paragraf maupun satu
kalimat, menjadi bentuk paragraf atau kalimat lain tanpa
merubah makna (ide/gagasan) yang terkandung di dalamnya.
• Parafrasa dapat dilakukan dalam satu bahasa atau dari bahasa
satu ke bahasa lain (diterjemahkan dan langsung
diparafrasakan).
• Parafrasa dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penyitiran
tidak langsung (perlu diingat: tatakalimat dan/atau kosa kata
yang digunakan berbeda dari aslinya). Berbeda dengan
penyitiran langsung, penulisan parafrase tidak memerlukan
tanda petik.
TEKNIK MEMBUAT PARAFRASA:
Presisi dalam Penulisan Artikel Ilmiah
(Fiantis, 2015; Aziz, 2020)

Purdue University Online Writing Laboratorium


(http://owl.english.purdue.edu) menyatakan
untuk membuat parafrasa yang baik, petunjuk
berikut ini dapat diikuti. Langkah-langkah
berikut ini harus dilakukan secara berurutan.
• Bacalah berkali-kali tulisan orang lain yang ingin kita
parafrasa sampai kita mendapatkan maknanya;
• Selama membaca, buatlah catatan tentang kata-kata
kunci dari tulisan tersebut;
• Kemudian, tutup buku tersebut dan jauhkanlah dari
sisi kita;
TEKNIK MEMBUAT PARAFRASA

• Mulailah menuliskan makna dari tulisan yang kita


baca tersebut dengan menggunakan kata-kata dan
gaya bahasa kita sendiri;
• Setelah selesai, bandingkanlah tulisan versi kita
dengan versi aslinya, untuk meyakinkan bahwa versi
kita maknanya sama dengan versi aslinya;
• Catat kepustakaan aslinya untuk digunakan dalam
kepustakaan artikel kita.
Teknik yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan parafrasa

Menggunakan sinonim untuk mengubah kalimat,


misalnya:
• Penggunaan air tanah secara berlebihan akan
menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan (asli).
• Penggunaan air tanah secara tidak terkendali akan
menimbulkan bencana kekeringan untuk jangka
waktu yang lama (hasil parafrasa).
Teknik parafrasa (lanjt.)

Mengubah bentuk kata, misalnya:


• Penggunaan air tanah secara berlebihan akan
menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan
(asli).
• Bencana kekeringan yang berkepanjangan dapat
terjadi akibat penggunaan air tanah secara
berlebihan (hasil parafrasa).
Teknik parafrasa (lanjt.)

Mengubah bentuk kalimat dari aktif ke pasif atau


sebaliknya, misalnya:
• Penggunaan air tanah secara berlebihan akan
menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan
(asli)
• Kekeringan yang berkepanjangan dapat
disebabkan oleh penggunaan air tanah yang
berlebihan (hasil parafrasa).
Teknik parafrasa (lanjt.)

Menggunakan dan / atau mengubah kata


hubung, misalnya:
• Tetapi
• akan tetapi
• di lain pihak
• sementara itu
• oleh karena itu
• oleh sebab itu)
SOFTWARE PENDETEKSI PLAGIARISM:
Presisi dalam Penulisan Artikel Ilmiah
http://www.grammarly.com/?q=plagiarism&gclid=CK6A__HJ77ACFZEX6wodIk6EwQ
http://www.scanmyessay.com/
http://plagiarism-detect.com/
http://www.duplichecker.com/
http://www.plagiarismchecker.com/
http://searchenginereports.net/articlecheck.aspx
PENULISAN REFERENSI (PPKI UPI, 2019)
(Disarankan menggunakan software Mendeley)
PENULISAN REFERENSI
(Disarankan menggunakan software Mendeley)
PENULISAN REFERENSI
(Disarankan menggunakan software Mendeley)
PENULISAN REFERENSI
(Disarankan menggunakan software Mendeley)
Terima kasih

Sumber salindia:
• 1. Fiantis, D. (2015). Materi Pelatihan ToT
Jurnal Internasional.
• 2. Tim PPKI UPI. (2019). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah UPI.
• 3. Aziz, F. (2020). Penulisan Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI.

Anda mungkin juga menyukai