Anda di halaman 1dari 4

7.

DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2)

Kegiatan 7:

Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis: tinjauan umum
mengenai kutipan/sitasi, parafrasa, dan ringkasan.

Dukungan Konkret: Kutipan langsung dan Tidak langsung

Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti konkret. Dalam bagian sebelumnya, Anda
sudah belajar cara menyuplai dukungan konkret menggunakan contoh, statistik, dan kutipan. Pada bagian ini,
Anda akan mempelajari cara menulis kutipan/sitasi langsung dan tidak langsung (parafrasa dan ringkasan)
untuk menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap suatu pernyataan.

Hal penting yang perlu Anda pelajari adalah bagaimana menggunakan informasi dari sumber luar tanpa terlibat
dalam tindakan PLAGIARISME, yang merupakan pelanggaran berat. Tindakan plagiarisme bisa terjadi dalam
dua kondisi, yaitu 1) menggunakan kata-kata atau ide penulis lain tanpa menyebutkan nama penulisnya; 2)
menulis ulang pendapat atau ide orang lain, tetapi tulisan ulang itu sangat mirip dengan kata-kata asli
penulisnya, walaupun Anda menyebutkan nama penulisnya. Jika Anda mengutip pendapat orang lain, apakah
berupa kutipan langsung atau kutipan tidak langsung, Anda harus menulis sumber kutipan Anda.

Penggunaan kutipan atau sitasi merupakan cara mendukung ide dengan bukti konkret untuk memperkuat
pernyataan tesis. Untuk memilih kutipan yang bagus, carilah kalimat yang mendukung argumen Anda.
Kemudian, masukkan ke dalam tulisan, dan pastikan Anda menyatakan sumbernya dan masukkan dalam daftar
pustaka sesuai dengan panduan yang digunakan.

Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu: (1) kutipan langsung/sitasi dan (2) Kutipan tidak langsung/parafrasa.
Kemudian, kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) kutipan langsung panjang dan (b) kutipan
langsung pendek.

Cermati pemaparan penulisan kutipan langsung berikut.

Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya dan tidak boleh ada perubahan. Gunakan
kutipan ini jika ingin menyampaikan definisi atau jika ada pernyataan kuat dan berkesan yang perlu ditonjolkan
untuk mendukung argumen Anda. Kalau ada hal yang dinilai meragukan, beri tanda “[sic!]” yang artinya kita
sekadar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Gunakan titik tiga
berspasi [. . .] apabila ada bagian kata-kata kutipan yang dihilangkan.

Contoh: “… hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.” (“Makan” dalam kalimat kutipan diperkirakan salah
ketik dan seharusnya diketik menjadi “makna”).

Kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.

Cermati Kutipan Langsung Panjang berikut.

Nama lain jenis kutipan ini yaitu block quote. Menurut APA (American Psychological Association) Style,
sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila penulis mengutip melebihi 40 kata. Menurut MLA
(Modern Language Asociation) Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila panjang kalimat
yang dikutip melebihi 4 baris. Kutipan panjang diketik pada alinea baru, spasi 1, dan tidak menggunakan tanda
petik. Perhatikan contoh berikut:

Menurut Kridalaksana (1996, hlm. 2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dibedakan atas empat jenis
sebagai berikut:

(1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional membedakan bahasa yang dipakai
di satu tempat dengan yang dipakai di tempat lain. (2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok
sosial tertentu atau yang menandai stratum social tertentu. (3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada
kurun waktu tertentu. (4) Ideolek yaitu keseluruhan cirri-ciri bahasa seseorang.

Tugas 1: Buatlah dua contoh kutipan langsung panjang dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki.

Cermati kutipan langsung pendek berikut.

Jika penulis mengutip sumber bacaan berjumlah kurang dari 4 baris, teks yang dikutip dimasukkan menjadi
bagian dalam tulisan dan menjadi kelanjutan tubuh tulisan (bukan paragraf baru) dengan mempergunakan tanda
kutipan berupa koma dua di bagian atas di

awal dan akhir kalimat yang dikutip. Kutipan ditulis menjadi satu dalam sebuah paragraf. Perhatikan contoh
berikut:

a. Effective teams can be difficult to describe because “high performance along one domain does not translate to
high performance along another” (Ervin dkk., 2018, h. 470).

b. “Mental seseorang akan tertekan ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan
tersebut” (Ekarasi, 2015, h. 132).

c. “Ada orang yang sangat lucu, ada juga yang sangat tidak lucu, dan kebanyakan orang berada di antara
keduanya,” ujar Nusbaum (2017, h. 231) dalam tulisannya.

Tugas 2: Buatlah tiga contoh kutipan langsung pendek dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki.

Kutipan Tidak Langsung (parafrasa)

Kutipan tidak langsung atau parafrasa adalah menuliskan kembali pendapat yang dikutip menggunakan kata-
kata Anda sendiri yang makna/idenya sama/sinonim dengan naskah aslinya. Kutipan ditulis menyatu dengan
teks dan tidak usah diapit tanda kutip.

Cara menulis parafrasa

1. Bacalah teks yang akan diprafrasa beberapa kali untuk memahami ide secara penuh.

2. Panjang parafrasa kurang lebih sama panjangnya dengan teks aslinya.

3. Gunakanlah kata-kata yang bersinonim, sehingga Anda tidak mengulangi kata-kata aslinya.

4. Bila perlu, gunakan struktur kalimat yang berbeda.

5. Catat konsep/ide utamanya

6. Tulis versi teks Anda tanpa melihat aslinya

7. Bandingkan teks Anda dengan teks aslinya dan buat sedikit penyesuaian pada frasa terlalu mirip

8. Kutip sumbernya
Perhatikan contoh parafrasa berikut.

Teks asli:

Saya tidak hadir di kelas karena sakit.

Prafrasa:

Saya kurang sehat sehingga saya absen dari kelas.

Teks asli:

Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi tahun 1961 dengan kemunculan Sensorama
ciptaan Heilig.

Parafrasa:

Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah
realita maya (Krisnawati, 2000, hlm. 55).

Teks asli:

Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat Anda melakukan ringkasan atau parafrase. Keduanya
memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga Anda tidak menyadari jika
Anda berpindah dari melakukan parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke malakukan plagiasi.
Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi,
meskipun Anda telah menuliskan sumbernya (Booth dkk., 2005, hlm 203).

Parafrasa:

Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005: 203), penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa mereka sadari
karena mereka mengira melakukan ringkasan saat mereka melakukan parafrase yang terlalu mirip dengan
naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiat. Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja
dan sumber pustakanya pun dituliskan, hal ini tetap dianggap sebagai sebuah plagiarisme.

Tugas 3: Parafrasalah teks berikut.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran virus Corona bisa
terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang

dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu transmisi atau cara penularan
virus Corona.

Kutipan tidak langsung (Ringkasan)

Ringkasan adalah tulisan yang memuat ide pokok atau intisari penulis yang dirangkum dengan hanya
menunjukkan gagasan utama. Jumlah kalimat jauh lebih pendek daripada naskah asli dan mengulas garis besar
materi sumber. Ringkasan ditulis dengan menyebutkan sumber asli (nama belakang pengarang dan tahun) tanpa
disertai informasi mengenai halaman. Perhatikan contoh berikut:

Naskah asli:
Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks. Batuk timbul karena mengalami rangsangan udara yang berpolusi,
asap pabrik, asap rokok, bau-bauan, gas yang merangsang atau kekurangan udara. Batuk juga dapat terjadi
karena saluran pernapasan atau paru-paru terkena infeksi kuman-kuman tertentu. Udara dingin atau lembab
dapat juga membuat orang batuk atau bersin.

Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya terdiri atas obat atau campuran obat yang mengandung
bahan yang dapat mengeluarkan lendir atau riak agar saluran pernapasan bersih dari gangguan atau rangsangan
penyebab batuk itu, Obat batuk jenis ini disebut ekspektoran.

Ringkasan:

Penyakit batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok, bau-bauan, gas, kekurangan udara, lembab, dan
gangguan saluran pernapasan. Batuk dapat diobati dengan ekspektoran yang dijual di pasaran bebas.

Tugas 4: Buatlah dua contoh ringkasan dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki (sertakan naskah aslinya).

Anda mungkin juga menyukai