Anda di halaman 1dari 12

Proposal Pengolahan Makanan Modifikasi

Makanan Khas Daerah Jawa


Klepon Waluh Modern

Oleh :
Kelas 12 IPS 1
1. Adinda Dwi Afriani Raharjo
2. Arzeti Putri Sabrina
3. Nurul izzah
4. Hanna Meyra Anggitha
5. Yogi Trizullian

SMA Negeri 5 Jakarta


Jl. Sumur Batu Raya, RT.14/RW.1, Sumur Batu, Kec. Kemayoran,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10660
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepad Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
pengolahan makanan modifikasi. Semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami dalam
rangka membangun kemandiri
Proposal ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah ini. Kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Makanan daerah klepon adalah salah satu kuliner nusantara. Proposal ini
mengedepankan kuliner asli Indonesia agar tetap terjaga. Pengolahan ini memilki peluang
yang cukup besar dikarenakan kuliner nusantara digemari tidak hanya masyarakat Indonesia,
namun sampai ke mancanegara. Selain itu, kuliner Indonesia memiliki cita rasa yang khas
Kami mohon maaf jika di dalam proposal ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga proposal Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Jakarta, 8 Januari 2021

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

Bab II Pembahasan
A. Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah
B. Perencanaan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah
C. Bahan Pengembangan Modifikasi Pangan Khas Daerah
D. Modifikasi Pangan Khas Daerah
E. Langkah-Langkah Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah
F. Pengemasan Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah
G. Pemasaran Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah

Bab III Penutup


A. Kesimpulan
B. Saran
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan, spesifik,
beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi alam daerah masing-masing.
Makanan tidak hanya sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan gizi seseorang.
Makanan juga berguna untuk mempertahankan hubungan antar manusia, simbol identitas
suatu masyarakat tertentu, dan dapat pula dijual dan dipromosikan untuk menunjang
pariwisata yang dapat mendukung pendapatan suatu daerah.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai daerah. Masing-masing


daerah di Indonesia memiliki makanan tradisional yang khas. Makana tradisional
menggambarkan kekhasan daerahnya dan menjadi salah satu kekayaan budaya bagi
daerahnya masing-masing. Berbagai daerah di Indonesia mempunyai beranekaragam
masakan, jajanan, dan minuman tradisional yang telah lama berkembang secara spesifik di
setiap daerah. Produk olahan pangan tradisional umumnya terbuat dari bahan baku umbi-
umbian seperti singkong dan ubi jalar, maupun berbahan baku tepung beras.

Klepon merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia berasal dari Jawa yang
berbahan utama tepung beras. Klepon merupakan jajanan tradisional Indonesia yang
umumnya terbuat dari tepung ketan putih yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi
gula merah dan ditaburi parutan kelapa. Kleponmerupakan salah satu jenis produk pangan
dan jajanan tradisional semi basah yang dikenal di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah tentang Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Produk Modifikasi Daerah?
2. Apa saja bahan untuk pengembangan makanan khas daerah?
3. Bagaimana cara mengembangkan modifikasi makanan Klepon?
4. Bagaimana cara pemasaran modifikasi Klepon?
5. Bagaimana cara pengolahan modifikasi Klepon di Indonesia?

C. Tujuan
Adapun Tujuan penulisan makalah tentang Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan
Khas Daerah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui produk modifikasi daerah
2. Mengetahui bahan untuk mengembangkan modifikasi klepon
3. Mengetahui cara bagaimana mengembangkannya
4. Mengetahui cara pemasaran dan pengolahan modifikasi klepon

Bab II
Pembahasan

A. Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah


Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan
khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk
dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Makanan khas
daerah yang dimodifikasi tersebut bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar
makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini
sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan
adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing.

Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di
setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk
pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat
dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan,
diantaranya.
1. Meningkatkan tingkat higine produk.
2. Memperpanjang usia produk agar lebih awet.
3. Memberikan variasi rasa yang berbeda dari yang sebelumnya agar lebih menarik.
4. Memberikan variasi bentuk tanpa mengubah estetika dari makanan itu sendiri.
B. Perencanaan Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup :
1. Pemilihan Jenis Usaha
Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan.

2. Nama Perusahaan
Tentukan nama usaha yang akan dimiliki. Branding adalah hal yang paling utama
setelah produk. Nama usaha memiliki bobot branding dari diri anda sehingga
memudahkan usaha pengolahan makanan khas daerah anda nantinya dikenal oleh
masyarakat luas

3. Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari
lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang
akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau
menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

4. Perijinan Usaha
Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari
kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian
Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta
pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.

5. Sumber Daya Manusia (SDM)


Dalam bagian ini dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan.
a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai Penanggung
jawab produksi, pemasaran, dan administrasi/keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 orang untuk bagian produksi, 2 orang untuk
bagian pemasaran dan 1 orang untuk bagian administrasi.

6. Aspek Produksi
Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang
diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi
proses pengolahannya.

7. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap
(variabel). Beberapa aspek keuangan yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Investasi Alat dan Mesin
Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi
yang dibutuhkan untuk proses produksi.
b. Biaya Tidak tetap (Variabel)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi,
jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Contoh :
biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan.
c. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap
bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Contoh : biaya tenaga kerja,
listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya.
d. Total biaya
Tota biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.
e. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual
dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi.
f. Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan
produk. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.
g. Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh
perusahaan, setelah dipotong total biaya.

8. Aspek Pemasaran
a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, pengenalan produk kepada teman
teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain.
Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu
supaya mereka tertarik membeli.
b. Bila produk mulai dapat diterima dan banyak penggemar, lalu merambah pasar
baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah.
c. Manfaatkanlah teknologi internet dan jejaring sosial untuk memperluas
pemasaran.
d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya.

C. Bahan Pengembangan Modifikasi Pangan Khas Daerah


Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan
utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang berfungsi untuk
memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang
mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar.
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah
produk pangan, misalnya untuk produk yang kami buat adalah klepon yang memiliki
bahan bakunya adalah kelapa, gula aren, pandan, dan tepung beras ketan.

2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)


Bahan tambahan pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan
untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan tambahan pangan
ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan
diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk
memperbaiki mutu produk pangan

D. Modifikasi Pangan Khas Daerah


Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di
setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk
pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat
dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, di
antaranya memberikan variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih
awet, dan meningkatkan tingkat higiene produk.
Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir.
Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau
untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat
dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan
keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan
pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.
Dalam pembuatan klepon ini, modifikasi yang kami lakukan adalah dengan menambah
banyak rasa baru yang akan ditambahkan ke dalam isi klepon tersebut. Rasa-rasa yang
akan kami tambahkan adalah taro, green tea, cokelat aren, dan labu kuning.
Selain itu, kami memodifikasi saus yang akan digunakan saat menyantap klepon
tersebut. Biasanya klepon menggunakan gula aren saja, kali ini kami memodifikasi kan
dengan menambahkan saus tiramisu, saus kopi, dan saus strawberry.

E. Langkah-Langkah Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah


Cara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan
menggunakan metode dan alat yang sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk
meningkatkan kualitas produk. Berikut langkah-langkah dalam pengolahan klepon yang
akan kami buat :
Bahan :
 200 gram tepung ketan putih
 25 gram tepung sagu
 1 sendok teh air kapur sirih
 175 ml santan hangat (dari 1/4 butir kelapa)
 25 ml air suji (dari 10 lembar daun suji dan 1 lembar daun pandan)
 80 gram gula merah, cacah halus untuk isian

Bahan Taburan :
 150 gram kelapa parut kasar
 2 lembar daun pandan
 1/4 sendok teh garam
Cara membuat klepon :
1. Olah dahulu taburan kelapa, dengan cara mencampur bahan dengan rata
kemudian kukus di atas api sedang selama 20 menit sampai matang.
2. Sambil menunggu taburan kelapa matang, buatlah klepon dengan cara mencampir
tepung ketan, tepung sagu, dan air kapur sirih.
3. Masukkan santan hangat sedikit demi sedikit, kemudian masukkan air daun suji
sedikit dan aduk sampai adonan kalis.
4. Jika adonan sudah kalis, ambil sedikit kemudian pipihkan. Taruh cacahan gula
merah dan gulung adonan agar bulat.
5. Rebus adonan yang sudah dibentuk dalam air panas mendidih. Jika sudah
terapung artinya kue sudah matang. Angkat dan sisihkan.
6. Gilingkan kue yang masih hangat di taburan kelapa. Klepon siap dinikmati.

F. Pengemasan Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah


Pada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan
produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang
dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh
lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi
produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi
kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan
primer.
Klepon yang sudah di masak lalu digelindingkan diatas parutan kelapa agar
melekat,sehingga klepon tampak berbalur parutan kelapa. Biasanya klepon diletakkan di
dalam wadah yang terbuat dari daun pisang atau plastic. Setelah itu klepon siap di
pasarkan/dijual ke masyarakat

G. Pemasaran Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah


1. Lokasi berjualan klepon
Untuk menjual klepon pandan, Anda dapat menentukan pilihan lokasi yang tepat dan
juga strategis. Usaah klepon dapat dijajakan dengan memilih tempat yang berlokasi
ramai dengan banyak orang berlalu lalang juga kawasan padat penduduk. Anda
dapat menjalankan usaha klepon di lingkungan kampus, sekolah, kawasan pekaraja,
tempat hiburan dan wisata juga di pusat kota.

2. Strategi promosi usaha klepon


Untuk dapat menjalankan pemasaran usaha klepon memang dapat ditempuh dalam
berbagai upaya yakni dengan promosi. Promosi klepon dapat dikeluarkan lewat
mulut ke mulut, dimana olahan klepon harus dibuat secara enak sehingga disukai
oleh banyak orang sehingga promosi dapat berjalan dengan sendirinya sehingga
menjadi efektif dan juga banyak diperbincangkan banyak orang. Selain itu usaha
klepon dapat dipromosikan dengan memanfaatkan media social seperti media
faceboook, instagram, twitter, we chat, bbm, whats upp, dan lainnya. Anda dapat
pula dengan memasang banner dan juga spanduk dengan desain usaha klepon
dengan tampilan menarik juga ditempatkan agar banyak dilihat orang.

3. Keuntungan dalam menjalankan usaha klepon


Keuntungan jika Anda memilih terjun di peluang dari usaha klepon ini yakni
merupakan kue tradisional yang banyak dicari dan diburu banyak masyarakat,
dengan harga yang murah serta mudah untuk dibeli semua orang. Rasa klepon yang
disukai banyak orang dengan rasa gurih, enak dan lezat menjadikan usaha klepon
menjadi pilihan usaha jajanan masa lalu yang popular dan paling banyak diburu oleh
masyarakat
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Dalam pembuatan klepon sangatlah mudah tetapi membutuhkan ketelatenan supaya
hasil olahannya bagus. Pembuatan klepon ini tidak banyak membutuhkan biaya. Selain itu
klepon yang kami produksi merupakan makanan yang sehat untuk di konsumsi masyarakat
karena penggunaan bahan-bahan alami dalam pembuatan klepon.

B. Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia wajib untuk melestarikan dan dapat memasak
berbagai macam makanan tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah mulai dari makanan
pokok lauk, hewani , nabati, sayuran. kita perlu mempelajari agar masyarakat tetap
mempertahankan dan mencintai warisan budaya di bidang kuliner khususnya jajanan
tradisional supaya tidak surut keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai