Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah Kewirausahaan

OLEH:

KELOMPOK

Nama Anggota : 1. Natasia Abigael br.Jawak

2. Okta Emelia Tampubolon

3.Muhammad Afif Harefa

4. Maulana Abdillah

5. Renta Ulima Panjaitan

6. Reza Nugraha Valerian

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T. A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan rasa syukur kepada TUHAN


YANG MAHA ESA ,karena telah memberikan rahmat, kesehatan, serta
kelapangan waktu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal
Kewirausahaan ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
Kewirausahan, Bapak Muhammadd Ridha Habibie, SE.M.Si, yang telah
memberikan tugas Proposal Kewirausahaan ini serta telah membimbing dan
memberikan arahan terhadap penulis sehingga Proposal Kewirausahaan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya
Dalam penulisan Proposal Kewirausahaan ini, disadari sepenuhnya belum
sempurna bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari segi
penulisan maupun materi. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun guna dapat menyempurnakan kelengkapan Proposal
Kewirausahaan di masa yang akan datang.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dalam penulisan Proposal ini, Semoga dapat bermanfaat
dan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Medan, 05 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini posisi jajanan kue tradisional nampaknya mulai tergeser
keberadaannya dengan kue-kue modern, untuk mempertahankan eksistensi
kue jajanan pasar kita harus mampu membuatnya lebih menarik dengan
melakukan modifikasi dan kreasi terhadapnya, oleh karena itu kita ingin
memunculkan kembali kue jajanan pasar yaitu jajanan getuk yang dimodifikasi
agar konsumen lebih tertarik dan mampu tetap eksis dizaman yang modern ini.

Singkong tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh


masyarakat Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas,
namun daun singkong juga bisa diolah menjadi sayuran yang sangat enak dan
bermanfaat. Singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air.
Singkong juga dikenal sebagai makanan pokok didaerah tertentu.

Masih banyak persepsi masyarakat bahwa singkong dipandang sebagai


symbol kehidupan yang lebih rendah martabatnya di antara komoditi pangan
lainnya. Dengan sentuhan teknologi dan perubahan kultur masyarakat,
singkong akan berubah citra, cita-rasa dan penampilannya menjadi komoditi
prospektif sebagai bahan baku industri pangandi tanah air. Singkong memiliki
kandungan zat yang bermanfaat bagi manusia antara lain kalori, protein,
lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum.
Bagian-bagian dari tanaman singkong yang umum dimanfaatkan antara
lain :
 Daun : Sebagai sayuran yang bergizi tinggi.
 Umbi (singkong) : Dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam jenis
makanan baik
sebagai makanan pokok atau makanan ringan. Singkong juga dapat
dimanfaatkansebagai bahan baku tepung.
 Batang : Pembudidayaan tanaman singkong yang sangat mudah yaitu dengan
menanam potongan-potongan batang singkong.
Dalam memulai memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang
pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet
minat para konsumen. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki
dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisakeunggulan dan kelemahan pesaing
kita dan sejauh mana kemampuan kita untukbersaing dengan mereka baik dari
sisi harga, pelayanan, dan kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan
keberanian memulai usaha. Singkirkan hambatan psikologis, rasa malu, takut
gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus
siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi.
Untuk melestarikan makanan tradisional dalam pemanfaatan singkong
yangmempunyai banyak manfaat, maka singkong diproses menjadi sebuah
produk jajanan pasar, yaitu “Tiwool Goreng” dan dikemas dalam bentuk yang
menarik dan inovatif.
Sehingga jajanan pasar ini dapat dikenal masyarakat luas sebagai kue
tradisonal yanglayak untuk dikonsumsi serta untuk membentuk lapangan kerja
baru, inilah yang melatarbelakangi pendirian usaha home industri “Tiwool Goreng”.
Adanya pendirian usaha ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru untuk
membangun kesejahteraan masyarakat dan mengurangi jumlah
pengangguran.
Lapangan pekerjaan yang ada saat ini belum mampu mengimbangi
jumlah pencarikerja atau penganguran yang ada. Oleh karena itu, diperlukan
inovasi-inovasipembentukan usaha baru baik dalam bentuk skala pabrik
maupun home industri sebagai penunjang terbentuknya lapangan kerja baru
guna mengurangi masalah pengangguran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka


peluang usaha yang akan dicapai adalah:
1. Merupakan wirausaha baru dalam bidang makanan ringan.
2. Memanfaatkan tanaman singkong sebagai sebuah produk makanan ringan
baru yang belum dikembangkan oleh pihak lain.
3. Mengangkat keanekaragaman budaya kuliner.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah:
1. Terciptanya wirausaha baru.
2. “Tiwool Goreng” dapat dikenal masyarakat luas sebagai salah satu budaya
kuliner Indonesia dan dijadikan sebagai makanan sehat yang layak di
konsumsi.
3. Membuat varian kue tradisional menjadi makanan yang mempunyai daya
saing

D. Kegunaan
1. Potensi di Bidang Ekonomi

Program pembuatan “Tiwool Goreng” ini nantinya dapat membantu


meningkatkan perekonomin rakyat, dimana :
 Menjadi peluang mahasiswa untuk membuka wirausaha.
 Menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar tempat produksi.
 Menjadi sumber penghasilan bagi petani singkong.

2. Potensi di Bidang Kesehatan


 Tidak mengandung zat yang mempunyai efek samping yang berbahaya baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
 Singkong mempunyai banyak zat yang bermanfaat bagi manusia.
BAB II
RENCANA PRODUKSI

A. Aspek Produksi
1. Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai

No. Jumlah Peralatan


1. 4 Wadah plastik
2. 2 Panci untuk mengukus
3. 2 Mesin penghalus (mixer besar)
4. 3 Alat pengupas singkong / pisau
5. 2 Wajan untuk menggoreng

2. Kapasitas Produksi
Dengan menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi
Tiwool maknyos dapat menghasilkan ±250 buah dengan ukuran 5 x 5 cm
sehingga dengan mesin produksi yang ada dipastikan dapat memproduksi kue
Tiwool dengan hasil yang maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar
serta melayani order-order Tiwool lainnya.
a. Bahan baku produksi untuk 250 porsi

No. Bahan Jumlah


1. Singkong 10 kg
2. Gula pasir 2 kg
3. Vanilli 3 sdt
4. Pewarna makanan (hijau, biru, merah, ungu) 1 sdt
5. Isi (coklat, keju, selai, kelapa,dll) Secukupnya
6. Garam 2 sdt
7. Air Secukupnya
8. Minyak goreng Secukupnya

3. Jumlah Produksi Rata-Rata Perbulan


Dari kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka
volume produksi dari gethuk goreng selama sebulan ialah sebagai berikut:
250 X 30 hari = 7.500 porsi / bulan

Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum


ataukeseluruhan. Jumlah tersebut masih dapat berubah disesuaikan dengan
pasangsurutnya penjualan serta order yang ada.

4. Sumber Bahan Baku

Dalam pembuatan kue gethuk goreng ini tentu membutuhkan berbagai


macam bahan baku yang diperoleh dari toko kue yang ada di sekitar kota
Medan ini.
Ataupun bisa juga dengan mendatangi pasar-pasar murah yang ada di kota
Medan yang menyediakan berbagai kebutuhan akan bahan baku pembuatan
kuegethuk pada umumnya. Bahkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional
yang memungkinkan untuk dilakukannya kerja sama bisnis, yakni pemesanan
bahan baku dengan jumlah yang sesuai untuk mendapat diskon/ potongan
harga dari penjualyang bersangkutan. Berbagai macam hal ini juga dapat
dilakukan untuk dapatmemenuhi kebutuhan bahan baku secara konstan (tetap).
Akan tetapi dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang
ditemui,
diantaranya :
 Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga biaya
produksi kurang diminimalisir dan mengakibatkan kepada jumlah produksi.

5. Inovasi produk
Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi.
Diantaranya yang sudah tampak didepan mata ialah tidak semua produk terjual
setiap harinya.
Sehingga perlu dilakukan diversifikasi (perluasan produk), yaitu dengan cara
membuatproduk beku yang tahan hingga 3 hari.

6. Proses Pembuatan Tiwool Goreng

Proses pembuatan Tiwool Goreng juga sebenarnya tidak terlalu susah


dan tidak menggunakan peralatan khusus. Semua proses pembuatan
menggunakan peralatan tradisional. Disamping untuk menjaga citarasa yang
khas, penggunaan peralatan tradisional ini bertujuan untuk menghindari
adanya proses yang tidak terkontrol atau dengan kata lain gethuk goreng ini
dibuat dengan seratus persen tangan (hand-made).
PROSES 1 : Pemilihan Bahan Utama : Singkong dan Gula merah atau Gula
Pasir dan Pewarna (sari buah)
Singkong sebagai bahan utama pembuatan gethuk goreng wajib dipilih
darisingkong pilihan dengan tempat panen yang sama.Seperti kita ketahui,
beda tempatpanen beda pula rasa yang akan dihasilkan. Disini ada orang
khusus yang berpengalaman bertahun-tahun menentukan kualitas singkong
agar men ghasilkanrasa yang sama dalam setiap pembuatannya. Perlu anda
ketahui dalam sekali pembuatan gethuk goreng, singkong yang diperlukan
sekitar 10 kg. Adapun ciri-cirisingkong yang baik sebagai bahan baku utama
pembuatan Tiwool Goreng adalah 1.
Singkong bersih dari hama penyakit dan warnanya putih bersih. 2.
Singkong merupakan hasil panen dari satu tempat dan bukan dari tempat
yang berbeda-beda.Ini bertujuan untuk menghindari tercampurnya singkong
dari tempat panen yang satu dengan tempat panen yang lain.dengan demikian
akan menghasilkan saturasa Tiwool Goreng.
Bahan lainnya adalah gula jawa atau gula merah,gula pasir dan
pewarnamenggunakan sari buah alami. Pemilihan gula jawa dan gula pasir
juga sangatpenting, sebagai bahan pemanis alami, gula juga didatangkan dari
tempat yang sama.
ini bertujuan untuk menghindari gula yang proses pembuatannya di campur
dengan pemanis buatan. sehingga manisnya tidak berbahaya bagi kesehatan
kita.

PROSES 2 : PENGUKUSAN SINGKONG

Setelah pemilihan bahan sudah selesai, Singkong-singkong tersebut di


kupas dan dibersihkan. jangan lupa singkong juga harus dibuang bagian akar
tengahnya. Singkong harus dikukus agar benar-benar matang hingga bagian
dalamnya. Setelah singkong dikukus hingga matang, angkat singkong dan
biarkan beberapa saat terlebih dahulu.

PROSES 3 : MENUMBUK SINGKONG


Setelah proses pengukusan selesai, jangan lupa tumbuk singkong
pelan-pelanagar hancur dan jangan lupa sedikit demi sedikit tambahkan gula
merah yang sudahdiencerkan dengan cara dipanaskan, tumbuk terus agar
singkong dan gula merah bisa bercampur dengan baik. Proses ini adalah
yang tersulit. Selain membutuhkan tenaga yang banyak, adonan singkong
dan gula merah / gula pasir dan rasa lainnya harus tercampur dengan merata.
sehingga ditumbuk dalam waktu yang lumayan lama.
PROSES 4 : PENGEMASAN
Sebelum getuk digoreng jangan lupa balurkan terlebih dulu dengan
tepung .
Namanya juga Tiwool Goreng jadi harus melewati proses penggorengan.
Sebenarnya setelah singkong yang ditumbuk dan campuran bahan bahan
lainnya jadi sudah bisa dimakan atau getuk yang masih mentah. Dalam
menggoreng gethuk juga janganlupa bentuk bulat-bulat, kemudian beri isi
(coklat, keju, selai kacang, selai nanas,dll) dan goreng dengan api yang
panas.Tidak disarankan menggunakan api dari gas.
Sekali lagi ini bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang khas. semua
prosespenggorengan menggunakan kayu bakar.Masukkan Tiwool yang
sudah dibuat bulat-bulat kedalam adonan tepung yang encer. Terakhir
gorenglah Tiwool. Angkat dan tiriskan. Tiwool Goreng siap disajikan

PROSES 5 : PENYAJIAN
Tiwool Goreng telah jadi selanjutnya anda bisa langsung
memakannya.
Saran penyajian : Gethuk goreng akan terasa nikmat bila dihidangkan
dengan segelas teh atau secangkir kopi di pagi atau sore hari. Bahkan
anda bisa menyajikan gethuk goreng sebagai bagian dari COFFEE
BREAK di kantor atau di hotel bahkan sangat bagus sebagai jamuan buat
tamu istimewa anda.

B. Aspek Pemasaran
1. Analisis Pasar
Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun
beberapacontoh dari pasar yang telah dapat dijangkau peluang pasarnya
yakni denganmembuka toko stand atau toko khusus yang menyediakan
produk untuk pembuatangetuk josh dan juga dengan membuka toko online
yang terbatas untuk promosi.
2. Segmentasi Pasar
Dalam memasarkan produk getuk ini, perlu dilakukan segmentasi
terhadapcalon konsumen yang ada sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
a. Segmentasi Pasar
Lokasi target pemasaran :
 Sekolah-sekolah

 Kampus-kampus
 Pasar Tradisional
 Media sosial
b. Target konsumen :

 Siswa sekolah dan mahasiswa


 Masyarakat umum menengah, dan menengah atas.

 Konsumen dengan kepentingan tertentu

 Konsumen usia anak-anak, remaja dan dewasa

3. Strategi Harga Produk


Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan
membandingkannyadengan strategi harga yang kita laksanakan. Tidak jarang
harga kita terlalu mahal karena system produksi yang salah dan tidak efektif.
Maka perlu misalnya mencarisupplier yang mampu mensuplai bahan baku
dengan harga yang benar-benar murah.

Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi awal yang lebih murah
untukdapat menarik konsumen untuk membeli produk kita. Sehingga bisa
menciptakan image harga yang murah dan sesuai dengan pengalaman rasa
yang diberikan.

4. Strategi Promosi
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan demi menunjang
keberhasilan produk Tiwool Goreng dalam memasuki pangsa pasar serta lebih
dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas maka strategi yang kami lakukan
antara lain:
 Melakukan promosi dari mulut ke mulut, diawali dengan promosi di wilayah
tempat usaha kita.
 Membuka akun instagram, facebook dan twitter dan memposting produk
dengan photo dan tampilan yang menarik.
 Dan yang paling terpenting yaitu memberikan rasa dan penampilan produk
yang menarik.
 Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan rasa yang
bervariatif yang ada pada Tiwool Goreng ini, baik dari segi rasa, bentuk,
kemasan dan harga yang disesuaikan dengan segmentasi konsumen.

C. Aspek Manajemen
Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan
usaha ini maka untuk produksi awal hanya menggunakan manajemen
sederhana beranggotakan 6 orang.
1. Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan
pemasukan dicatat
oleh salah satu anggota.
2. Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara
bersama-
sama oleh seluruh anggota.
3. Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 6
orang.

Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus


disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan
biaya. Sebab rintisan usaha kuegetuk ini masih berada pada taraf permulaan.
Sehingga efisiensi operasional termasukaspek produksi sangat diperlukan.

D. Analisis SWOT
1. Strength / kekuatan
Kekuatan dari produk ini yaitu: Menjual produk untuk semua
kalanganmasyarakat terdiri dari beragam rasa, bahan pembuatan
produk dijamin dan higienis, harga produk cukup terjangkau.
2. Weakness / kelemahan
Kelemahan dari produk ini yaitu:
- Bersifat tidak tahan lama
- Produk makanan yang mudah untuk ditiru
3. Opportunity / peluang
- Tempat yang penuh strategis dan dapat dijangkau setiap masyarakat
4. Threath / Ancaman
Adanya kompetitor yang menjual produk makanan Tiwool Goreng
dengan
harga yang cukup rendah dan rasa yang lebih bervariasi.
BAB III
RENCANA BIAYA
A. Kebutuhan Dana
Rincian dana yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis makanan getuk
joshini ialah sebagai berikut:
1. Inventaris

No. Peralatan Quantitas Harga


1. Wadah plastik 4 Rp.150.00
2. Panci untuk mengukus 3 0
Rp.300.00
3. Mesin penghalus (mixer besar) 3 0
Rp.700.00
4. Alat pengupas singkong / pisau 3 0
Rp.100.00
5. Wajan untuk menggoreng 2 0
Rp.
200.000
Total Harga Rp.
1.500.000

2. Bahan baku untuk satu kali resep (100 porsi)

No. Bahan Quantitas Harga


1. Singkong 10 kg Rp.300.00
2. Gula pasir 2 kg 0Rp.20.00
3. vanilli 3 sdt 0 Rp.2000
4. Pewarna makanan (hijau, biru, 1 sdt Rp.50.00
0
merah, ungu)
5. Isi (coklat, keju, selai, kelapa secukupnya Rp.200.00
6. dll)
garam 2 sdt 0 Rp.1000
Jumlah Harga Rp.573.00
0
B. Biaya Operasional
Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka operasional
perusahaan
ialah sebagai berikut:
Biaya bahan baku untuk 250 porsi Tiwool Rp. 573.000
C. Estimasi Pendapatan

Berdasarkan pada biaya operasional yang telah tercantum di atas, maka


dapat ditentukan harga dasar yang memungkinkan untuk satu porsi ialah sebesar:
Rp. 573.000 : 250 porsi = Rp.2.292 /porsi
Maka dari harga dasar tersebut dapat ditentukan harga jual yang sesuai, yakni
Rp.3.000
Sehingga pendapatan yang diperoleh ialah:
Pendapatan perhari
Rp. 708 x 250 porsi = Rp. 177.000
Pendapatan per minggu
Rp. 177.000 x 7 = Rp.1.239.000
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal usaha ini kami buat dengan mempertimbangkan seluruh


aspekusaha maupun peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia
bisnis kedepannya. Dengan adanya proposal usaha gethuk goreng ini diharapkan
dapat mempertahankan eksistensi makanan tradisional ini. Apapun usaha yang akan
dijalankanharus memperhatikan segala macam pandangan ataupun peluang yang
ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya suatu usaha yang akan dijalankan. Dan
merupakan tantangan bagiwirausahawan muda yang selalu dituntut untuk dapat
beradaptasi dengan persaingan bisnis yang amat ketat. Sehingga dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa peluang bisnis akantercipta bila kita mampu menciptakannya.
Karena saat ini tentu sangat sulit bagi calonpengusaha muda untuk dapat memasuki
dunia bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai bisnis apa yang akan ia
geluti. Maka dengan adanya proposal ini dapat memberikan sedikit pandangan bahwa
peluang binis Tiwool Goreng ini sangat menjanjiakan, namun semua itu jugaharus
disertai dengan kemamppuan membaca peluang yang baik dan
pengolahan(manajemen) yang baik. Dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda
laksanakan dapat bersaing dan berkembang sesuai harapan.

Anda mungkin juga menyukai