Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ARUS KAS DAN CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan


Pemerintah Pusat)
Dosen Pengampu : Taufik Hidayat, SE.,M.Si.

Oleh :

KELOMPOK 9

Okta Emelia Tampubolon 7172220019


Renta Ulima Panjaitan 7173220030
Natasia Abigael br Jawak 7172220018

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat. Tidak
lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Taufik Hidayat, SE.,
M.Si yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan mengenai Identitas Nasional. Semoga
dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa yang
akan datang.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan
maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan
kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan guna
menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari
tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

Medan, 27 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
Kesimpulan.........................................................................................................10
IMPLIKASI...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah pusat maupun daerah merupakan pihak yang diberi tugas untuk
menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan layanan sosial kepada
masyarakat. Dalam menjalankan tugas tersebut diperlukan pembiayaan dengan
memungut berbagai macam jenis pendapatan dari masyarakat, kemudian
membelanjakannya untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan pelayanan
kepada masyarakat. Pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
membentuk departemen atau dinas yang melaksanakan program dan kegiatan.

Kinerja keuangan departemen atau dinas antara lain dapat diukur dengan
metode analisis rasio keuangan yang bisa didapatkan melalui data sebuah laporan
keuangan. Rasio keuangan yang dapat menunjukan kinerja keuangan seperti rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pertumbuhan, jumlah sumber daya yang
digunakan atau pendapatan dibandingkan dengan sumber daya yang digunakan.
Kinerja instansi pemerintah bersifat multidimensional (Mahsun, 2009). Artinya,
tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukan tingkat
keberhasilan secara komprehensif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Arus Kas?
2. Bagaimana format Laporan Arus Kas untuk Pemerintah Provinsi?
3. Apa saja manfaat Laporan Arus Kas?
4. Apa saja aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas?
5. Bagaimana pencatatatan atas laporan keuangan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya
sehingga permaslahan yang terdapat pada rumusan masalah dapat diselesaikan. Adapun
tujuan yang ingin dicapai adalah :

1
1. Untuk mengetahui pengertian Laporan Arus Kas dan pengimplementasiannya
dalam aktivitas laporan keuangan pemerintah pusat.
2. Untuk mengetahui format Laporan Arus Kas untuk Pemerintah Provinsi
3. Untuk mengetahui manfaat Laporan Arus Kas
4. Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas
5. Untuk mengetahui pencatatan atas laporan keuangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kas melalui kas daerah selama periode tertentu. Pada
dasarnya aktivitas keuangan pemerintah sebagian besasr merupakan penerimaan dan
pengeluaran kas daerah dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran yang ditetapkan. Bahkan
penentuan adanya hak dan kewajiban pemerintah diakui pada saat kas diterima atau
dikeluarkan dari kas daerah. Hal ini sesuai dengan basis yang dianut yaitu basis kas
menuju akrual. Laporan Arus Kas menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar dan
setara kas. Arus kas masuk dapat berasal dari penerimaan tunai pendapatan, pemjualan aset
tetap, pencairan dana cadangan, penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan pinjaman
bahkan penerimaan atas potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (PFK).

Arus kas keluar misalnya pembayaran tunai belanja pegawai, belanja modal,
pembayaran cicilan hutang, pemberian pinjaman, pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal pemerintah dan penyetoran kepada pihak ketiga (PFK) atas pemotongan yang telah
dilakukan. Penerimaan dan pengeluaran kas dalam laporan arus kas disajikan berdasarkan
aktivitas-aktivitas keuangan pemerintahan. Penerimaan dan pengeluaran dikelompokkan
berdasarkan aktivitas tersebut. Aktivitas tersebut terdiri atas aktivitas operasi, investasi aset
non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran.

B. Format Laporan Arus Kas untuk Pemerintah Provinsi

Dalam Laporan Arus Kas terdapat tiga jenis kas yang mempunyai nama dan jenis
yang sama dalam neraca. Jenis kas dan setara kas yang dimaksud untuk Pemda adalah kas
di Kas Daerah, Kas di Bendahara Penegeluaran, dan Kas di Bendahara Penerimaan. Saldo-
saldo yang ditunjukkan dalam Laporan Arus Kas harus menunjukkan jumlah yang sama
dalam neraca. Berikut adalah contoh format Laporan Arus Kas untuk Pemerintah Provinsi.

3
4
C. Manfaat Laporan Arus Kas

 Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk
menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
 Sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan
 Memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam
evaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan
struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

D. Aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas

Aktivitas yang dijadikan dasar dalam penyajian Laporan Arus Kas terdiri dari :

1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas
bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar.

Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:


(a) Penerimaan Pajak Daerah;
(b) Penerimaan Retribusi Daerah
(c) Penerimaan Hibah;
(d) Penerimaan Bagian Laba perusahaan daerah dan Investasi Lainnya; dan
(e) Transfer masuk dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk
pengeluaran:
(a) Belanja Pegawai;
(b) Belanja Barang;
(c) Bunga;
(d) Subsidi;
(e) Hibah;
(f) Bantuan Sosial;

5
(g) Belanja Lain-lain/Tak Terduga; dan
(h) Transfer keluar.
 Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama dengan
persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
 Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain,
yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal,
atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana tersebut
harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam
catatan atas laporan keuangan.

2. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan


Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset
nonkeuangan lainnya.
 Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan
pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat di masa yang
akan datang.
 Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari:
(a) Penjualan Aset Tetap;
(b) Penjualan Aset Lainnya.
 Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri dari :
(a) Perolehan Aset Tetap;
(b) Perolehan Aset Lainnya.

3. Aktivitas Pembiayaan
Aktivitas pembiayaan adalah altivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali
dan/ atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka
panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau
penggunaan surplus anggaran. Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan

6
penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau
penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak
lain terhadap arus kas Pemerintah Daerah dan klaim Pemerintah Daerah terhadap
pihak lain di masa yang akan datang.
 Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan antara lain:
(a) Penerimaan Pinjaman;
(b) Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara;
(c) Penerimaan dari Divestasi;
(d) Penerimaan Kembali Pinjaman;
(e) Pencairan Dana Cadangan;
 Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain:
(a) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah;
(b) Pembayaran Pokok Pinjaman;
(c) Pemberian Pinjaman Jangka Panjang; dan
(d) Pembentukan Dana Cadangan.

4 . Aktivitas Nonanggaran
Aktivitas Nonanggaran adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan pemerintah.
 Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
Pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah
dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SP2D) atau diterima secara
tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang
menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.
 Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan PFK dan kiriman
uang masuk.
 Arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran meliputi pengeluaran PFK dan kiriman
uang keluar.

E. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas laporan keuangan merupakan salah satu dari komponen


Laporan Keuangan diamping Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan

7
Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah salah satu unsur
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK) dalam rangka pengungkapan yang
memadai. CaLK meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera
dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional (LO), Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan LAK. CaLK juga mencakup informasi
tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan
informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

CaLK mengungkapkan/menyajikan/menyediakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengungkapkan informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;


2. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
4. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya;
5. Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan;
6. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
7. Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan

8
Berikut adalah contoh format Catatan atas Laporan Keuangan untuk Pemerintah
Daerah menurut Permendagri No.13 tahun 2006.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai


penerimaan dan pengeluaran kas melalui kas daerah selama periode tertentu. Laporan Arus
Kas menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas. Arus kas masuk
dapat berasal dari penerimaan tunai pendapatan, pemjualan aset tetap, pencairan dana
cadangan, penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan pinjaman bahkan penerimaan atas
potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)).

Laporan Arus Kas memiliki beberapa manfaat salah satunya adalah Memberikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam evaluasi perubahan
kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah
(termasuk likuiditas dan solvabilitas).Penerimaan dan pengeluaran kas dalam laporan arus
kas disajikan berdasarkan aktivitas-aktivitas keuangan pemerintahan. Penerimaan dan
pengeluaran dikelompokkan berdasarkan aktivitas tersebut. Aktivitas tersebut terdiri atas
aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non
anggaran.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah salah satu unsur laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan
Laporan Arus Kas (LAK) dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK merupakan
laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan
anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari
laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial.

10
IMPLIKASI

Pemerintah berkewajiban untuk membuat laporan keuangan sebagai alat


pengendalian, evaluasi kerja, sebagai salah satu pertanggungjawaban dan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan membuat laporan
keuangan yang berkualitas agar para pemakai laporan keuangan (stakeholder) dapat
memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Karena jika
laporan keuangan pemerintah buruk dapat menimbulkan implikasi yang negatif, salah
satunya yaitu menurunkan kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan dana publik
(pemerintah) dan kualitas keputusan menjadi buruk.

Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang telah
dilakukan. namun seperti halnya sektor swasta, sektor publik juga dituntut untuk dapat
membuat laporan keuangan formal seperti laporan realisasi anggaran (LRA), laporan
operasional, laporan saldo anggaran lebih, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan pemerintah yang baik
menurut peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 harus mencakup empat karakteristik
yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang cepat, tepat, dan akurat,
pemerintah daerah memerlukan adanya implementasi sebuah sistem aplikasi dalam
pembuatan laporan keuangan. Menurut Usman (2002:70) implementasi adalah bermuara
pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan
sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Imam Ghozali dan Dwi Ratmono. 2008. Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat (APBN) dan

Daerah (APBD). Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

12

Anda mungkin juga menyukai