Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA BADAN PEMERIKSAAN


KEUANGAN KOTA PALOPO TAHUN 2019-2020

DOSEN PENGAMPU

A. DAHRI ADI PATRA LS, S.E., M.Si.

DISUSUN OLEH

DINDA WULANSARI

191130047

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................4

A. Analisis Laporan Arus Kas pada BPK


tahun anggaran 2019-2020............................................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................8

KESIMPULAN......................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi
ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya
arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga
jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas).
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluarankas yang digolongkan
sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan
tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kasbersih dari setiap kegiatan dan
untuk semua kegiatan usaha.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan
(Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows)merupakan penerimaan
kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan
piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal,
penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah
pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran
pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya.
Agar kas ini mudah dibacadan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam
bentuk laporan yangdisebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat
memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi,
dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan
perusahaan serta terhadap jumlah kas.
Laporan Arus Kas juga memuat informasi-informasi tentang dana kas yang masuk
dan keluar dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu. Dalam laporan
arus kas dibedakan berdasarkan aktivitasaktivitasnya. Ada tiga aktivitas utama yang
dilaporkan dalam laporan arus kas suatu perusahaan, yaitu arus kas dari kegiatan

1
operasional, arus kas dari kegiatan investasi dan arus kas dari kegiatan pendanaan.
Pelaporan arus kas ini sangat penting mengingat tujuannya untuk memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang berkaitan akan kinerja perusahaan selama satu periode. Pihak-
pihak ini adalah semua pihak baik intern maupun ekstern perusahaan. Laporan arus kas
ini juga dapat digunakan menilai laba perusahaan dan pengambilan keputusan
manajemen ataupun investor.
Dalam pelaporannya, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menyusun
laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode ini
memiliki karakteristik yang sama, hanya perbedaannya terdapat pada pos arus kas dari
kegiatan operasional. Pada metode langsung arus kas dari kegiatan operasional dirinci
sedangkan pada metode tidak langsung arus kas tidak dirinci.
Analisa laporan arus kas ini dapat memberikan gambaran yang lebih detail bagi
publik tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun rasio yang 2 digunakan untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu berupa analisis rasio arus kas. Definisi kinerja
keuangan yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menilai keuangan yang terjadi di
suatu perusahaan dalam satu periode. Kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan
keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut tercemin dari
informasi yang diperoleh dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Dengan dilakukannya analisa laporan arus kas pada Badan Pemeriksaan Keuanga
(BPK) di Kota Palopo, dapat memberikan nilai tambah tersendiri serta pertimbangan
untuk periode ke depan. BPK adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. BPK masuk dalam kategori lembaga yang mandiri dan bebas,
pernyataan ini tercantum dalam UUD 1945. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan tetap
mempertimbangkan DPD dan kemudian diresmikan oleh Presiden. salah satu perusahaan
telekomunikasi yang ada di Indonesia. Era baru yang diselimuti semangat reformasi
akhirnya bergulir. Masa penuh harapan tersebut ditandai dengan kejatuhan kekuasaan
Presiden Soeharto yang telah memerintah selama 32 tahun. Bersamaan dengan semangat
keterbukaan yang digaungkan di segala bidang itu, semangat reformasi pun turut
menjalar ke BPK. Parlemen akhirnya mengamandemen UUD 1945. Pada amandemen
Tahun 2001 tersebut, pasal terkait BPK turut diamandemen. Hal itu tergambar dalam
Bab VIII (A) tentang BPK pasal 23 (E) ayat 1-3, pasal 23 (F) ayat 1-2, dan pasal 23 (G).
Prinsipnya, posisi, dan kedudukan BPK menjadi semakin kuat, bebas, dan mandiri.
Sebagai penjabaran tugas dan fungsi BPK sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945

2
hasil amandemen tersebut, lahir UU No. 15 Tahun 2006 yang menggantikan UU tentang
BPK sebelumnya. Singkatnya, BPK pada era reformasi ini telah menjadi semakin dekat
dengan harapan para pendiri bangsa. Yaitu, menjadi lembaga pemeriksa keuangan yang
bebas, mandiri, dan profesional. Tentu, sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya
membentuk pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik.
Berdasarkan uraian di atas maka saya tertarik untuk menyusun Tugas Makalah
sebagai Tugas Akhir dengan judul “Analisis Laporan Arus Kas Pada Badan
Pemeriksaan Keuangan Kota Palopo Tahun 2019-2020”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Analisis Laporan Arus Kas pada BPK Kota Palopo tahun 2019-2020?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan laporan arus kas pada BPK Kota palopo tahun 2019-2020

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Laporan Arus Kas

4
5
1. Arus kas dari Aktivitasi Operasi
Berdasarkan analisis laporan arus kas masuk dari aktivitasi operasi dengan
perbandingan antara tahun anggaran 2020-2019, mengalami penurunan signifikan
dengan total anggaran aktivitas operasional pada tahun 2019 sebesar sebesar
Rp.34.860.944.165.02 sedangkan pada tahun 2020 sebesar Rp.
34.031.809.461.00. Untuk jumlah arus kas masuk mengalami penurunan pada
tahun 2019 sebesar Rp. 984.500.257.290.51 sedangkan pada tahun 2020 sebesar
Rp.969.408.934.593.27.
Sementara itu, untuk arus kas keluar mengalami peningkatan dengan total
pembayaran pada tahun 2019 sebesar Rp.454.386.365.105.00, dan pada tahun
2020 sebesar Rp. 461.601.583.220.00. sedangkan untuk jumlah arus kas keluar
mengalami penurnan pada tahun 2019 sebesar Rp.757.838.851.527.94 sedangkan
pada tahun 2020 sebesar Rp. 735.917.892.422.30. Hal ini disebabkan beberapa
transaksi yang terjadi, sehingga pada tahun 2020 mengalami penurunan yang

6
signifikan, persentase jumlah arus kas masuk dari aktivitas operasi sekitar 1,53%
namun pada persentase dari jumlah arus kas keluar dari pembayaran sekitar
2,89%
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non
Dari analisis yang dilakukan pada arus kas masuk aktivitas non investasi tidak
terjadi investasi pada tahun 2019-2020 disebabkan karena tidak adanya anggaran
yang disediakan dari penjualan, maka pada jumlah arus kas masuk tidak ada hasil.
Kemudian, pada arus kas keluar aktivitas non investasi mengalami penurunan
sehingga pada tahun 2019 sebesar Rp.2.701.941.428.00 lalu pada 2020 sebesar
Rp.1.715.421.840.00. Jumlah arus kas keluar pada arus kas aktivitas non investasi
mengalami kenaikan, pada tahun 2019 sebesar Rp.198.613.005.502.41 sedangkan
pada tahun 2020 sebesar Rp. 207.967.903.780.89. Maka hasil persentase pada Arus
kas masuk dari aktivitas non invetasi sekitar 0% demikian pada arus kas keluar dari
aktivitas non investasi sekitar 4,71%
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Berdasarkan Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan pada tahun 2020-2019
mengalami penurunan dengan jumlah arus kas masuk sebesar Rp.46.375.000.000.00
pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 sebesar Rp.36.600.000.00.
Demikian, pada arus kas keluar dari aktivitas pendanaan mengalami
peningkatan, dengan jumlah sebesar Rp. 45.516.373.129,24 pada tahun 2019, namun
pada tahun 2020 jumlah arus kas keluar sebesar Rp.49.341.373.129,24.
Sehingga, hasil persentase arus kas masuk pendanaan pada tahun 2019 sekitar
5% , Namun pada persentase pada arus kas keluar sekitar 12%.
4. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris / Non Anggaran
Berdasarkan laporan arus kas masuk dari aktivitas transitoris mengalami
penurunan signifikan pada tahun 2019-2020, jumlah arus kas masuk pada tahun 2019
sebesar Rp. 61.316.940.632.05 Lalu, pada tahun 2020 sebesar Rp.
58.942.877.170.00. dapat dilihat dari tahun 2019 ke 2020 mengalami penuran.
Pada laporan arus keluar dari aktivitas transitoris juga mengalami penurunan
seperti arus kas masuk, penurunan ini dari tahun 2019 dengan jumlah sebesar Rp.
61.402.514.386,05 kemudian pada tahun 2020 dengan jumlah sebesar
Rp.58.968.268.817.00.
Pada akhirnya, persentase pada arus kas masuk sekitar 3,87% kemudian untuk
persentase arus kas keluar sekitar 3,96%

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis laporan arus kas memungkinkan kita untuk menilai kualitas keputusan
manajemen dari waktu ke waktu dan dampaknya pada hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan. Kesimpulan analisis arus kas meliputi kesimpulan dimana manajemen
meletakkan komitmen sumber dayanya, dimana manajemen mengurangi investasi, dari mana
kas tambahan dihasilkan, dan dimana klaim atas perusahaan dikurangi. kesimpulan juga
terkait dengan penggunaan laba dan pilihan investasi arus kas. analisis juga memungkinkan
kita untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola, dan kestabilan aruskas operasi. operasi
yang menguntungkan menghasilkan pemulihan kas melebihi jumlah yang diinvestasikan, dan
sebagai konsekuensinya meningkatkan arus kas masuk. Sedangkan kerugian memberikan
hasil yang sebaliknya. Kesimpulan harus juga meliputi penjualan untuk variasi segmentasi
arus kas. Komponen arus kas sering kali menunjukkan petunjuk penting tentang stabilitas
sumber kas.

Perusahaan dengan arus kas negatif tidak berarti buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut
sedang memperbanyak produksi agar lebih stabil. Begitupun sebaliknya, perusahaan dengan
arus kas positif tidak berarti selalu baik. Bisa jadi perusahaan tersebut memiliki banyak
pemasukan yang berasal dari hutang. Oleh karena itu laporan arus kas atau cash flow
statement merupakan laporan yang sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/laporan-hasil-pemeriksaan-atas-
laporan-keuangan-567510-podownload%20(1).pdf

https://www.academia.edu/44570766/Makalah_Laporan_Arus_Kas

Anda mungkin juga menyukai