C. Penghitungan Harga
Makanan Khas Daerah
Modifikasi
1. Kreatifitas
Melakukan pengembangan produk agar memiliki
varian lebih dan mempunyai kelebihan dibandingkan produk
lain. Pengembangan makanan khas daerah dapat dilakukan
dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan
dengan memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru.
2. Inovatif
Melakukan pengembangan produk agar konsumen
tidak jenuh dengan produk yang sudah ada, misalnya inovasi
dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya.
3. Ketersediaan Tempat/Area
Mudah dijangkau dan strategis.
4. Permintan Pasar
Membuat usaha makanan khas daerah yang sesuai
dengan permintaan pasar.
CONTOH MAKANAN KHAS
DAERAH
“Lumpia Basah”
“Gado-Gado”
Makanan Khas Daerah Bandung,
Makanan Khas Daerah Jawa Timur
Jawa Barat
CONTOH MAKANAN KHAS
DAERAH
c. Rendang
Makanan khas daerah Padang,
Sumatra Barat yang berbahan
dasar daging sapi dengan
campuran bumbu dan rempah-
rempah, terutama cabe merah dan
kelapa.
2. Produk Makanan Nabati Khas Daerah
Makanan khas daerah yang bahan baku utamanya dari
bahan-bahan nabati seperti sayur-sayuran, buah-buahan,
umbi-umbian, kacang-kacangan, dll. Contoh produk
makanan nabati khas daerah :
a. Asinan
Makanan khas Bogor, Jawa Barat yang terbut dari buah-
buahan atau sayuran segar yang diberi kuah dengan
bumbu-bumbu terutamacabe, gula, dan pengasam.
b. Fruit Leather
Makanan yang terbuat dari
buah-buahan yang diproses
dengan cara dihancurkan,
dicetak pipih, dan
dikeringkan.
c. Mochi
Makanan khas daerah
Sukabumi, Jawa Barat yang
terbuat dari ketan yang
ditumbuk sehingga lembut
dan lengket. Lalu dibentuk
sesuai selera.
C. PENGHITUNGAN HARGA
MAKANAN KHAS DAERAH
MODIFIKASI
Dalam sebuah bisnis, harus dibuat suatu perencanaan
dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal
usaha meliputi :
1. Nama perusahaan
2. Lokasi perusahaan
3. Jenis usaha
4. Perijinan usaha
5. Sumber daya manusia (SDM)
6. Aspek produksi
7. Aspek pemasaran
Penjelasan
1. Nama Perusahaan
Kita hars memberikan nama usaha yang akan akan
dikembangkan. Jika kita ingin untuk bentuk usaha berbadan
hukum, bisa dalam bentuk CV, FIRMS, Koperasi atau PT.
Contoh nama persuhaan yang kita pilih:
CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri peusahaan 3
orang.
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan yang dekat dengan bahan baku,
tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu
jauh juga dari pasar yang akan dituju.
3. Jenis usaha
Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas
alasan memilih usaha yang telah ditetapkan.
4. Perizinan Usaha
Izin usaha yang disiapkan :
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak
2. Akte notaris dari kantor notaris
3. SIUP/TDP/TDI dari Dinas Perindustrian
Kota/Kabupaten
4. Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
5. Pendaftaran merk pada Departemen Kehakiman
6. Aspek produksi
Pada bagian ini diuraikan semua aspek meliputi
peralatan ang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan,
bahan tambahan pangan dan teknologi proses
pengolahannya.
Dibawah ini akan dipaparkan contoh aspek produksi
usaha Asinan Bogor
Tabel 1 peralatan yang dibutuhkan untuk produksi asian
500 cup/hari.
No. Jenis alat spesifikasi Jumlah(unit)
1 Cup seale manual Manual, dengan diamete ukuran seal 82 1
dan 92 mm
2 Pisau Terbuat dari stainless steel 5
3 Talenan Terbuat dari tefon 5
4 Baskom plastik Terbuat dari bahan food grade 5
5 Panci stainless steel Tebuat dari SSA 304 2
6 Kompor Dilengkapi dengan regulator bertekanan 1
7 Literan Ukuran 1000 ml 2
8 Timbangan Digital 1
9 pH meter Hand pH meter 1
10 Refraktometer Hand refraktometer 0-28 Brix 1
11 Alat lainnya Sendok, pinset dan alat bantu lainnya 1 paket
Tabel 2. bahan baku, BTP dan kemasan Asinan Bogor
1 2 2 1
7. Aspek Keuangan
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan
membuat 500 mangkok asinan, dengan masing-masing
berisi 240 gr asinan(buah dan kuah).
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi,
biaya tetap dan biaya tidak tetap(variabel).
a. Investasi Alat dan Mesin
Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian
perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan
untuk proses produksi asinan. Alat dan mesin produksi
harus sesuai dengan kapasitas produksi dan hal teknis
lainnya, seperti ketersediaan daya listrik dan lainnya.
Berikut tabel investasialat danbahan untuk produksi
asinan:
No Jenis Alat Jumla @(dalam ribu ∑(dalam ribu Rp)
h Rp)
1 Cup sealer manual 1 1.200 1.200
2 Pisau 5 20 100
3 Talenan 5 15 75
4 Baskom plastik 5 25 125
5 Panci Stainless 2 300 600
Steel
6 Kompor 1 600 600
7 Literan 2 20 40
8 Timbangan 1 200 200
9 pH meter 1 400 400
10 Refraktometer 1 1.500 1.500
11 Alat lainnya 1 pkt 200 200
Jumlah(Rp) 5.040
Biaya penyusutan/bulan=total investasi/umur 84
alat=(5.040/60 bulan
b. Biaya Tidak Tetap(Variabel)
Yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
jumllah produksi, jadi sifatnya tetap namun bisa
berubah sesuai jumlah produksinya. Meliputi biaya
bahan baku, bahan pembantu dan bahan kemasan.
Berikut tabel biaya variabel untuk produksi
asinan:
No Bahan baku Jumlah @(ribu Rp) Harga(ribu
Rp)
1 Bengkuang 30 kg 8 240
2 Pepaya 30 kg 3 90
3 Kedondong 18 kg 10 180
4 Nanas 18 kg 5 90
5 Bumbu-bumbu 70 liter 5 350
6 Kemasan mangkok 525 0,3 157,5
7 Tutup mangkok 525 0,05 26,25
8 Kardus 22 2 44
9 Sendok 525 0,08 42
10 Lakban 2 10 20
Jumlah per satu kali produksi(Rp) 1.221,75
Jumlah per bulan(Rp) 24.435
c. Biaya Tetap
Yaitu biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap
setiap jumlahnya, berapa pun jumlah produksinya.
Meliputi biaya tenaga kerja,listrik/air, gas,penyusutan
alat, dan lainnya
Berikut tabel biaya tetap untuk produksi asinan:
Items Jumlah(dalam ribu Rp)
Tenaga Kerja tetap(6 orang x 4.500
Rp750.000)
Listrik/air 1.500
Gas 1.200
Penyusutan alat 84
Biaya lainnya 100
Total biaya per bulan 7.384
Total biaya per hari 369,2
d. Total Biaya
Yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya
tetap. Total biaya pada produksi asinan adalah
Total biaya = Biaya variabel + Biaya Tetap
= Rp 1.221.750,00 + Rp 369.200,00
= Rp 1.596.950,00
2. Pertemuan Rutin
Pertemuaan rutin pada area paling
kecil,misalnya RT/RW atau komplek perumahan dapat
dijadikan media promosi makanan khas daerah yang
efektif.
3. Pameran/Bazar
Ajang pameran/bazar ini dapat digunakan
untuk media promosi makanan khas daerah yang baik.
Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar, sehingga
terjangkau oleh skala Uasaha Mikro Kecil
Menengah(UMKM).
4. Media Sosial
Keberadaan media sosial seperti facebook,
twitter, instagram , dll dapat dimanfaatkan untuk media
promosi yang efektif dan efisien. Semakin aktif anda
mempromosikan produk di jejaring sosial maka
kemungkinan akan semakin banyak pembeli yang tertarik
pada produk anda, bisa juga dengan membuat blog atau
website sendiri.
5. Penjualan Kreatif
Penjualan kreatif yaitu menjual produk yang
hanya sedikit orang menjalaninya. Seperti
memanfaatkan adanya pasar malam/pasar kaget, car
free day atau pada event-event tertentu lainnya.
Hal besar dimulai dari hal yang kecil, dan
dimulai saat ini. Seorang wirausahawan adalah
seorang yang bisa menangkap peluang dengan cepat
dan sebaik mungkin
E. ANALISIS SISTEM
KONSINYASI MAKANAN
KHAS DAERAH MODIFIKASI
Sistem pemasaran produk dibagi menjadi:
1. Penjualan langsung : sistem penjajahan langsung pada
konsumen.
2. Penjualan tidak langsung : penjualan dengan
menggunakan perantara atau menggunakan saluran
distribusi.