Anda di halaman 1dari 17

PORTOFOLIO

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

WIRAUSAHA PRODUK PENGOLAHAN MAKANAN YANG

DI MODIFIKASI

“ SEBLAK MIE INSTAN ”

Guru Pembimbing :

Bapak Muhammad Afif Sururi

Nama Siswa : Sumardianto

Kelas : XII IPA 2

SMA NEGERI 1 BABELAN


Jl Taman Kebalen Indah - Babelan, Kabupaten Bekasi 17610

Email : infosman1bbl@gmail.com

1
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusunan laporan portofolio ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Pada dasarnya laporan portofolio yang
membahas tentang Makanan Modifikasi ini dibuat dengan tujuan untuk
mengembangkan kreativitas Siswa-Siswi dalam menulis dan meningkatkan
pengetahuan bagi pembaca serta untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan. Laporan makalah ini saya buat dengan judul “
Portofolio Prakarya dan Kewirausahaan Makanan Modifikasi : Seblak Mie
Instan ”.

Dalam penyelesaian laporan ini, saya banyak mengalami kesulitan,


terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan dukungan dari pihak lain, akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan,
maka sudah selayaknya dan menjadi kewajiban logis bagi penyusun untuk
mengucapkan rasa terima kasih atas tersusunnya laporan portofolio ini, terutama
yaitu :

1) Bapak M. Afif Sururi S.Kom selaku guru pengajar Prakarya dan


Kewirausahaan
2) Kedua Orang Tua
3) Wali kelas terhormat
4) Teman-teman seperjuangan
Besar harapan saya laporan portofolio ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi perbaikan
laporan selanjutnya.

Bekasi, 18 Februari 2022

Sumardianto

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat................................................................................................1
1.3 Identifikasi Masalah................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN ISI..................................................................................................2
2.1 Landasan Teori........................................................................................................2
2.2 Prosedur atau Langkah-Langkah............................................................................5
2.3 Sub pelaksanaan......................................................................................................6
2.4 Analisis masalah.....................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan akan makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu.
Berawal dari istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang
disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat
(beras, ubi, gandum) lauk sebagai sumber protein dan lemak ( ikan, tempe,
tahu, daging dsb) sayur sebagai sumber viamin serat dan mineral buah sebagai
sumber vitamin dan mengonsumsi susu agar menjadi 5 sempurna kebutuhan
makanan bagi setiap orang.
Sebagai individu yang memiliki pemikiran terbuka sangat dianjurkan
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merealisasikan sesuatu untuk kebutuhan
umat manusia dalam mengelola sumber daya alam sehingga pemikiran
manusia selalu berkembang dalam menciptakan sesuatu .Oleh karena itulah
muncul istilah makan modifikasi dimana penciptaan sesuatu yang baru dalam
bidang makanan terjadi.

1.2 Tujuan dan Manfaat

 Dapat meningkatkan Kreatifitas dan Inovasi siswa-siswi dalam mengolah


makanan
 Dapat melatih siswa-siswi untuk mempraktikan proses pembuatan makanan
modifikasi

1.3 Identifikasi Masalah

Kendala pada proses pengolahan Makanan Modifikasi ini terdapat pada


pencarian beberapa bahan makanan. Salah satunya adalah Mie instan sebagai
salah satu bahan pembuatan Seblak. Dikarenakan lingkungan yang banyak
menjual Bahan tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori

Suatu makanan khas daerah yang dimodifikasi adalah makanan atau


minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah
tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya, kemudian dilakukan
sentuhan inovasi pada produk tersebut, sehingga mempunyai mutu yang lebih
baik. Berbagai makanan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah
tersebut. Wirausaha di bidang makanan khas daerah, dapat menjadi pilihan yang
sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk makanan khas daerah kita
daripada daerah lainnya.

Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi

Setiap masing-masing daerah mempunyai makanan khas yang menjadi


bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik
untuk pariwisata selain kekayaan alam dan bagian yang tak terpisahkan dari nilai
jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat,
maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang.

Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun


kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke
daerah lain atau wisatawan maupun pendatang. Beberapa terobosan dapat
dilakukan untuk mengangkat citra makanan khas daerah, misalnya penunjukan
suatu produk khas menjadi ikon daerah tersebut, aturan untuk mewajibkan
hotel/penginapan menyajikan welcome drink dengan minuman khas daerah
tersebut, pembuatan kemasan yang menarik dan bertuliskan ‘Oleh-Oleh Khas
Daerah tersebut’. Upaya terobosan tersebut diharapkan dapat membuka peluang
usaha makanan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke
luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi positif untuk meningkatkan nilai
jual makanan khas daerah dan pariwisata daerah.

2
Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas
Indonesia. Makanan ini terdiri atas makanan pembuka, makanan utama, dan
makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi
hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner
Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa
masakannya, melainkan cara penyajian, serta sejarah, filosofi dan ceritacerita
yang berkaitan dengan makanan tersebut. Makanan khas Indonesia akan menjadi
daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara
untuk datang ke daerah-daerah di nusantara.

Kreatifitas yang dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha makanan


khas daerah agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik,
produk lebih awet, serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan.
Pengembangan makanan khas daerah dapat dilakukan dengan memodifi kasi cara
pengolahan dan pengemasan.

Modifikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru.


Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap
menjaga keberadaannya, juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat baik.

Sebagai seorang wirausahawan pemula, sangat dianjurkan untuk lebih


kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu
melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian
lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan
agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk
khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk,
maupun kemasannya

3
1. Hidangan Seblak
Seblak adalah salah satu jajanan khas Bandung yang belakangan sedang
sangat populer. Seblak terkenal di berbagai daerah, tak hanya di pulau Jawa saja.
Hal ini karena seblak menawarkan suatu cita rasa yang unik dan khas, membuat
banyak orang penasaran untuk mencicipi dan jatuh cinta pada rasanya
Seblak khas Bandung berbahan dasar kerupuk mentah yang direndam ke
dalam air panas agar lembek. Kerupuk yang sudah lembek ini lantas diolah
dengan tambahan berbagai bahan pendamping seperti telur, makaroni, sosis,
bakso aci, mie, sayuran hijau, dan masih banyak lagi kreasi seblak yang lainnya.
Anda bisa dengan mudah mendapatkan seblak, karena ia banyak dijual di
berbagai tempat. Mulai di pinggir jalan hingga di dalam mall.

Contoh Modifikasi Makanan Seblak :

 Modifikasi Seblak Mie Instan


 Modifikasi Seblak Keju Meleleh
 Modifikasi Seblak Cabai Hijau
 Modifikasi Seblak Mercon Jamur

4
2.2 Prosedur atau Langkah-langkah

Pembuatan Seblak Mie instan :


Bahan :

1. 10 Buah Bakso Sapi Rp. 8.500


2. 3 buah sosis ayam Rp. 3000
3. 500 ml air Rp. 4000
4. 3 bungkus mie instan berkuah Rp. 9000
5. ½ Sachet Penyedap RP. 1000
6. 2 butir telur ayam Rp. 3000
7. Minyak goreng secukupnya Rp. 3500
8. Gula dan Garam Rp. 2000
9. Rempah – rempah yang sudah dihaluskan Rp. 5000
( Cabe merah, cabe rawit, Bawang putih, Bawang merah, dan kencur )

5
Cara membuat Seblak adalah :

1. Potong-potong bawang putih, bawang merah, cabe hijau, cabai merah


2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, kencur. Rebus terlebih
dahulu cabai kemudian ikut dihaluskan.
3. Tumis bumbu hingga halus.
4. Beri air, gula, garam dan penyedap.
5. Setelah air mengental, taruh mie, sosis dan bakso, cicipi rasa.
6. Aduk hingga bumbu meresap ke dalam mie dan toppingnya
7. Angkat dan sajikan.

2.3 Pelaksanaaan

Berikut ini adalah Foto – Foto kegiatan saat pembuatan Nasi Bakar Merah dan
Sala Lauak

Gambar 1.1 Sedang mengupas bawang putih, bawang merah, cabai merah, cabai
rawit, dan kencur

6
Gambar 1.2 Sedang menghaluskan bumbu di blender

Gambar 1.3 Sedang menumis bumbu hingga rata

7
Gambar 1.4 Sedang memberikan air, gula, garam, dan penyedap

Gambar 1.5 Sedang memasukan mie dan topping

8
Gambar 1.6 Sedang mengaduk sampai bumbunya meresap

9
Analisis Masalah

Tidak ada Kendala pada proses pengolahan Makanan Modifikasi ini


karena pada pencarian beberapa bahan makanan sangat mudah.
untuk proses pembuatannya sangat mudah, sehingga langkah-langkah ini
dapat dilakukan dengan cepat.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
makanan modifikasi memberikan pengalaman baru terhadap cita rasa kuliner
yang sudah ada sebelumnya, dengan mengubah bentuk olahan tersebut
sehingga membuat makanan menjadi lebih menarik dan dapat memikat
perhatian pembeli lebih banyak. Tidak perlu menu internasional, makanan
khas daerah dapat di modifikasi dengan modern. Warna dan bentuk pun tidak
kalah menarik dengan masakan mancanegara.

3.2 Saran
Dalam upaya pengelola makananan modifikasi perlu adanya kesabaran dan
ketelitian dalam membuat agar tidak mudah putus asa apabila mendapati
kegagalan di tengah tengah proses pengelohan makanan modifikasi maka akan
semakin besar keberhasilan yang akan di dapat oleh karena itu ketelitian dan
kreatifitas sangat dibutuhkan dalam kegiata ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/jatim/resep-makanan-seblak-bandung-
aneka-isi-lezat-dan-menggugah-selera-mudah-dibuat-kln.html

https://www.haibunda.com/moms-life/20210807060011-90-231256/3-
resep-seblak-dan-cara-membuatnya-pakai-mi-instan-atau-cilok-
makin-mantap

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai