Anda di halaman 1dari 10

Nama : ENDRIK

NIM : 1708101013
Kelas : PAI-A (4)
MK : Bimbingan Praktek Ibadah
Judul Khutbah : Pendidikan Ideal Di Era Digital

KHUTBAH PERTAMA
ْ ‫ فَ هإ هن ا‬،‫اْل ْنعَ هام َوالتَّك هْر ْي هم‬
‫ستَقَا َم‬ ‫ق به ْ ه‬ َ ‫ع َلى َك هث ْي ٍر هم َّم ْن َخ َل‬ َّ َ‫ َوف‬،‫س هن ت َ ْق هو ْي ٍم‬
َ ُ‫ض َله‬ َ ‫سانَ فهي أَ ْح‬ َ ‫اْل ْن‬‫ق ْه‬ َ ‫لِل َر هِّب ا ْلعَا َل هم ْينَ َخ َل‬
‫ا ْل َح ْم ُد ه ه‬
ُ َّ‫ش َه ُد أ َ ْن َال هإ َلهَ هإال‬
‫هللا‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫ب ْال َ هل ْي هم‬‫ان َوا ْلعَذَا ه‬ ‫ست َ َم َّر لَهُ هذَا التَّ ْف هض ْي ُل فهي َجنَّا ه‬
‫ َو هإالَّ ُر َّد فهي ا ْل َه َو ه‬،‫ت النَّ هع ْي هم‬ ْ ‫ع هة هللاه ا‬ َ ‫عَلى َطا‬
ٍ ُ‫{و هإنَّكَ لَ َعلى ُخل‬
‫ق‬ َ :‫س ْولُهُ ش هَه َد لَهُ َر ُّبهُ هبقَ ْو هل هه‬ َ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْب ُد ُه َو َر‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫ق ا ْل َع هل ْي هم‬
ُ َّ‫َو ْح َد ُه الَ ش هَر ْيكَ لَهُ َوهُ َو ا ْل َخال‬
ْ َ ‫سلَّ َم ت‬
،‫س هل ْيما ً َكثه ْي ًرا‬ َ ‫ َو‬،‫ست َ هق ْي هم‬
ْ ‫اط ال ُم‬ ِّ ‫علَى النَّهْجه القَ هو ْي هم َو ه‬
‫الص َر ه‬ َ ‫سا ُر ْوا‬ َ َ‫ص َحابه هه الَّ هذ ْين‬ْ َ ‫علَى آ هل هه َوأ‬ َ ‫علَ ْي هه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ }‫ع هَظ ْي هم‬
‫أ َ َّم بَ ْع ُد‬
Saudara-saudara kaum muslimin rahimahumullah! Saya berwasiat kepada Anda
dan saya pribadi untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bertakwalah
kepada Allah dalam mengurus diri sendiri dan keluarga Anda. Betakwalah kepada Allah
dalam mengurus anak-anak dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab Anda.
Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia akan memberikan
perlindungan, kecukupan dan petunjuk kepada Anda.
Ibadallah! Tahukah Anda, ukuran apakah yang digunakan untuk mengukur
kemajuan individu dan masyarakat? Timbangan apakah yang digunakan untuk menilai
keunggulan suatu bangsa? dan apa landasan yang digunakan untuk membangun
kejayaan dan peradaban? Semua itu tidak mungkin terjadi tanpa perhatian yang amat
besar terhadap tema yang sangat penting. Sebuah tema yang merupakan cita-cita para
ulama dan pendidik, masalah para da’i dan muballigh, serta sasaran para intelektual dan
relawan. Dan sebelum itu semua, ia merupakan cita-cita para orang tua, kerja besar pada
guru, dan pendidik, di samping merupakan tuntunan mendesak pada semua negara dan
pemerintahan. Betapa banyak tenaga yang dihabiskan untuk mengurusnya. Betapa
banyak potensi dan kemampuan yang dikerahkan untuk mendukungnya! Betapa banyak
kekuatan yang dicurahkan untuk mewujudkannya! Dan betapa banyak dana yang
dibelanjakan untuk melaksanakannya! Namun, itu semua tidak bisa dianggap banyak
untuk sebuah tema kunci kejayaan umat yang berkuasa, sukses dan memimpin.

1
Sebaliknya jika diabaikan, kerusakan dan kehancuran akan menimpanya. Ketika itu
ucapkan, “Selamat tinggal” kepada umat dan berikan ucapan bela sungkawa kepada
puing-puingnya.
Wahai para hamba Allah! Tahukah Anda, apakah tema yang sangat penting itu?
tema itu ialah “Pendidikan”. Ini bener-bener tugas dan tanggung jawab yang sangat
berat.
Ma’asyiral muslimin rahimahumullah! Sesungguhnya, tanggung jawab
mendidik generasi muda dan menyiapkan tokoh-tokoh laki-laki dan wanita adalah
tanggung jawab yang sangat berat. Dan sesungguhnya masalah perhatian terhadap
belahan jiwa dan buah hati (baca: putra-putri) adalah masalah yang sangat besar. Umat
Islam harus mencurahkan seluruh perhatiannya kepada masalah ini. Sebab, pilar-pilar
kebahagian mereka pada diri pribadi maupun masyarakat bertumpu pada masalah
pendidikan ini. Oleh karena itu, pendidikan harus dipersiapkan secara matang.
Kurikulum harus dirumuskan, perencanaan harus disiapkan, tenaga harus dikerahkan
dan orang-orang yang berkemampuan harus dibatalkan, agar proses pendidikan berjalan
dengan baik, tidak teratuk batu di tengah jalan, jauh dari segala macam pertentangan
dan dualisme. Terhindar dari taklid buta dan latah, serta dibarengi perasaan bangga akan
kepribadian Islam dan tata cara syar’i, seraya berpegang teguh pada petunjuk Alquran
dan mengikuti Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(Saudara-saudara seagama), Ikhwatal Islam! Sesungguhnya, kepentingan kita
pada pendidikan melebihi segala kepentingan lainnya. Dan kebutuhan kita terhadap
pendidikan lebih tinggi dari kebutuhan lainnya. Apa artinya tubuh dan badan tanpa nilai
aturan dan agama? Apa artinya jasad dan raga tanpa akal dan nyawa? Apa artinya
wadah bila isinya rusak? Setiap makhluk punya jasad. Manusia dan binatang sama-sama
mencari makanan dan minuman. Orang-orang mukmin dan kafir, berbakti dan durhaka,
baik dan jahat sama-sama butuh makanan dan udara. Tetapi, kaidah-kaidah, aturan-
aturan, pendidikan, pengajaran, akidah dan iman yang benar hanyalah milik orang-
orang Islam.
Saudara-saudara seiman dan seakidah! Masyarakat manusia dewasa ini banyak
didera musibah dan bencana. Dan banyak sekali kemalangan dan malapetaka menimpa
mereka. Mengapa angka kejahatan mengalami peningkatan dan mencengangkan? Hal
itu tidak lain karena kurangnya perhatian terhadap pendidikan. Kezaliman, kesewenang-

2
wenangan, dan kerusakan tidak akan merajalela kecuali pendidikan manusia
diperlakukan secara buruk, akhlaknya menyimpang dan perilakunya terperosok ke
dalam jurang kehancuran. Banyak generasi telah berganti dengan fitnah terjungkir balik,
tidak ada pendidikan, dan tidak mengetahui hak-hak Allah, maupun hak-hak hamba
Allah. Mereka tidak punya amanah yang harus diemban, tidak punya tujuan yang
hendak dicapai, tidak bisa mengenali yang makruf dan tidak bisa mengetahui yang
mungkar. Hidup mereka hanyalah permainan dan pengangguran. Kondisi mereka sangat
buruk dan menyimpang. Mereka tenggelam di dalam lumpur kenistaan dan
mengabaikan keutamaan. Mereka tidak menyimpan kebaikan sedikit pun bagi bangsa
dan negara. Adakah kejahatan sosial yang lebih berat dari ini?
Sesungguhnya, keberadaan generasi yang jauh dari pendidikan yang benar
merupakan kejahatan terhadap masyarakat dan umat secara keseluruhan. Betapa banyak
masyarakat yang mengeluhkan penyimpangan prilaku remaja? Betapa banyak orang tua
yang mengeluhkan kenakalan anak-anak? Dan betapa banyak ayah ibu yang tersiksa
dengan kedurhakaan anak-anak dan keengganan mereka untuk menunaikan tugas-tugas.
Namun, mereka lupa (atau pura-pura lupa) bahwa inti persoalan ini terletak pada
buruknya pendidikan.
Oleh karena itu, umat Islam berkewajiban melaksanakan tanggung jawabnya
masin-masing dalam menyelesaikan masalah ini dengan mengerahkan segenap potensi
dan kemampuan yang dimiliki. Mereka juga harus bekerja sama dengan semua saluran
yang ada: rumah, keluarga, kedua orang tua, kerabat, sekolah, kampus, masjid, klub
bermain, seluruh lapisan masyarakat, dan segenap media massa dengan semua saluran
yang ada. Semuanya harus bekerja keras dalam mendidik, membangun, dan
menanamkan norma-norma akhlak pada diri putra-putrinya. Agar kelak lahir generasi
muda yang ideal, baik laki-laki maupun wanita.
Wahai umat Islam! Agama kita telah memberikan perhatian yang sangat besar
pada masalah pendidikan. Bahkan, masyarakat dahulu maupun sekarang belum pernah
diberikan oleh rezim manapun di barat maupun di timur. Jauh dari filsafat-filsafat yang
rumit dan pikiran-pikiran yang tercemar. Maka, Islampun tampil dengan penemuan
baru. Sementara upaya orang-orang yang tertipu oleh musuh-musuhnya gagal total.
Cahaya hidayah menyinari umat manusia, sedang kehidupan orang-orang yang
berpaling dari jalan hidayah Tuhan adalah gelap gulita, kendati gelar mereka berkibar-

3
kibar. Mereka melabuhi orang-orang awam dengan kata-kata bermadu yang mengklaim
pembaharuan dan modernisasi. Padahal, sejatinya semua teori pendidikan yang jauh dari
petunjuk Alquran dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan
yang tiada tara. Apa yang bisa dia berikan kepada umat manusia apabila ia sendiri
berlindung dari panasnya pasir dengan bara api?
Tidak ada yang bisa menyelamatkan generasi muda dunia selain pendidikan
yang didasarkan pada ajaran Islam. Karena hanya pendidikan inilah yang memiliki
tujuan mulia, yaitu pengabdian kepada Allah yang Mahaesa lagi Mahaperkasa dan
pendayagunaan semua bidang untuk berkhidmat kepada prinsip yang fundamental ini.
Demikian juga pendidikan yang dimaksudkan untuk menjadikan generasi muda sebagai
pengemban akidah, pemilik cita-cita yang tinggi, pembawa iman, dan pemilik budi
pekerti. Hal itu terlihat pada ucapan, pola pergaulan dan prilaku mereka.
Ikhwatal iman! Ketika kita merenungkan tentang saluran-saluran terpenting
yang bertanggung jawab atas pendidikan di masyarakat, kita melihat bahwa rumah
adalah pondasi utama pendidikan. Keluarga adalah bibit pertama dalam pelaksanaan
proses pendidikan. Dan hal itu harus dimulai dari pemilihan calon istri shalihah yang
memiliki asal-usul yang baik dan mutu yang bagus (bibit-bobot-bebet). Karena, seorang
istri harus dipersiapkan menjadi pedidik yang handal dan sekolah yang pertama. Dan
hal ini harus dilakukan secara bertahap hingga si anak dapat membuka matanya di
pangkuan kedua orang tuanya. Di sini, ia harus mendapatkan perhatian akhlak dan
pendidikan iman yang memadai, sebelum perhatian masalah duniawi. Ini berangkat dari
kewajiban Islam dalam masalah tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
َ َ‫صون‬
‫هللا‬ ُ ‫شدَاد ُُُ الَّ َي ْع‬
‫الظ ه‬ َ ‫علَ ْي َها َمآل هئكَة هغ‬
َ ُ‫ارة‬ ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه هلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫ارا َوقُو ُد َها الن‬
َ ‫اس َوا ْل هح َج‬ َ ُ‫َياأ َ ُّي َها الَّ هذينَ َءا َمنُوا قُوا أَنف‬
َ‫َمآأ َ َم َرهُ ْم َويَ ْفعَلُونَ َمايُ ْؤ َم ُرون‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(Q.S. At-Tahrim :6)
Menurut para ulama, maksudnya ialah: “Ajarilah, didiklah dan bimbinglah
mereka dengan sesuatu yang bisa memelihara mereka dari azab Allah.”

4
Ini adalah amanah yang sangat berat. Benar-benar celaka orang yang
mengkhianatinya. Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar
radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya),
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang
kepemimpinannya.” (H.R. Al-Bukhari, 2554, dan Muslim, 1829)
Di rumah anak-anak semasa kecilnya belajar dari apa yang ada pada ayah dan
ibunya. Keduanya adalah suri teladan baginya. Anak-anak selalu meniru ucapan dan
perbuatan kedua orang tuanya. Karenanya, orang tua memiliki tanggung jawab yang
sangat besar dalam mengarahkan anaknya. Tentang besarnya pengaruh orang tua
terhadap anaknya Rasulullah bersabda (artinya),
“Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Lalu kedua orang tuanya
membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R. Al-Bukhari, 1385 dan
Muslim, 2658)
At-Tirmidzi dan lain-lain meriwayatkan atsar,
“Tidaklah seorang ayah memberikan sesuatu kepada anaknya yang lebih baik dari
adab yang bagus.” (H.R.Ahmad, 3/412, At-Tirmidzi, 1952 dan Al-Hakim, 4/263 )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda (artinya),
“Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat saat berusia tujuh tahun. Dan pukullah
mereka (dengan pukulan yang mendidik, ed.), karena meninggalkannya saat berusia
sepuluh tahun. Dan pisahkanlah mereka di tempat tidur.” (H.R. Ahmad,2/180, Abu
Daud, 495 dan Al-Hakim,1/197)
Ini adalah petunjuk-petunjuk pendidikan bagi rumah tangga muslim, di mana
anak-anak didik dengan akidah dan keutamaan, di samping memiliki bekal empirik
yang memadai, bahkan lebih banyak. Oleh karena itu, banyak para orang tua yang keliru
ketika mereka mengutamakan pendidikan anak-anaknya pada pemenuhan keinginan dan
kebutuhan materi (duniawi) semata.
Wahai para ayah dan para ibu! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam mendidik putra-putri Anda. Jadilah suri teladan yang baik bagi mereka. Didiklah
mereka untuk peduli kepada Kitab Allah dan perhatian kepada Sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ikutilah jalan Islam di dalam mendidik mereka.
Perlakukanlah mereka dengan lemah lembut. Tapi tegaslah kepada mereka bila mereka
melakukan kesalahan berulang-ulang. Jangan sekali-kali tampil di hadapan mereka

5
dengan penampilan yang tidak layak. Biasakanlah mereka berbuat baik untuk orang
lain. Biasakanlah mereka dengan akhlak yang mulia saat bergaul dengan sesama.
Biasakanlah mereka menjaga lidah mereka dan menjauhi caci maki, dusta, ucapan
kotor, dan sebagainya. Dan janganlah sekali-kali putra-putri Anda melihat pertengkaran
Anda. Karena hal itu bisa mengganggu kejiwaan mereka dan merusak mental mereka.
Jangan pernah menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan mereka kepada para
pembantu rumah tangga. Karena hal itu sangat beresiko terhadap keluarga. Sebab, fakta
di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya para pembantu memiliki pola pikir,
perangai dan kebiasaan yang kurang baik. Bahkan, bagi orang-orang yang sangat peduli
pada keluarganya menganggap bahwa para pembantu itu bener-bener berbahaya.
Jauhkanlah putra-putri Anda dari pergaulan yang buruk. Kontrollah shalat mereka.
Awasilah kesendirian mereka. Perhatikanlah, dengan siapa mereka berjalan? Dengan
siapa mereka berteman? Apa yang mereka baca? Apa yang mereka dengarkan? Dan apa
yang mereka saksikan? Terapkan pengawasan ketat, tetapi dibarengi dengan perasaan
cinta dan belas kasih. Karena, penggembala yang baik tidak akan membiarkan
gembalanya mendekati padang binatang buas.
Jangan sekali-kali keluarga Anda disuapi aneka macam perang pemikiran dan
moral, baik dengan izin maupun tidak. Karena penyusup-penyusup itu bisa merobohkan
apa yang telah Anda bangun dengan susah payah dan meruntuhkan apa yang telah Anda
tegakkan. Besarkanlah mereka dengan kemuliaan-kemuliaan dan jauhkanlah mereka
dari kenistaan-kenistaan.
Generasi muda kita akan tumbuh dan berkembang
Sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh ayahnya
Berdoalah selalu kepada Allah agar mereka senantiasa mendapat hidayah dan menjadi
orang yang shalih, seperti yang dilakukan oleh para Nabi.
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di dalam doanya mengucapkan,
َّ ‫ب َه ْب هلي همنَ ال‬
َ‫صا هل هحين‬ ‫َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang
yang saleh. (Q.S. Ash-Shaffat: 100)
ْ َ ‫َوا ْجنُ ْبنهي َو َبنه َّي أَن نَّ ْعبُ َد اْل‬
َ‫صنَام‬
Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (Q.S.
Ibrahim: 35)

6
‫صالَ هة َو هم ْن ذُ ه ِّريَّتهي‬
َّ ‫ب ا ْجعَ ْلنهي ُم هقي َم ال‬
‫َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat. (Q.S. Ibrahim: 40)
Zakariya ‘alaihissalam pernah berdoa,
ً‫ب َه ْب هلي همن لَّدُنكَ ذُ ه ِّريَّ ًة َط هِّيبَة‬
‫قَا َل َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. (Q.S. Ali Imran: 38)
Apa artinya anak kalau tidak baik? Wal ‘iya dzubillah.
Luqman Al-Hakim memberikan banyak wasiat yang terkenal kepada anaknya
sebagaimana termaktub dalam surat Luqman.
Dan Nabi kita Muhammad pun banyak memberikan bimbingan dan pendidikan kepada
generasi muda, baik melalui ucapan maupun perbuatan.
Ajarilah mereka adab-adab makan, minum, tidur, bergaul dan di masjid.
Wahai para ayah dan ibu! Bertakwalah kepada Allah. Awasilah putra-putri Anda,
karena mereka adalah amanah yang ada di pundak Anda. Jangan pernah membiarkan
mereka lepas dari pengawasan Anda sama sekali. Saudaraku! Kalau Anda bertanya
tentang saluran kedua dalam mendidik generasi muda menurut sistem pendidikan Islam,
jawabnya adalah sekolah. Karena, perannya dalam bidang pendidikan sengat menonjol.
Apa yang terbayang di benak Anda saat melihat tempat di mana anak-anak
menghabiskan setengah harinya di sana dengan beragam aktivitas dan kegiatan? Tidak
ada yang meragukan dan menyangsikan, bahwa sekolah adalah pos yang sangat penting
dan benteng pertahanan yang sangat kokoh. Para penanggungjawabnya harus
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dalam mengajar, mendidik dan
memperbaiki kondisi anak didiknya.
Wahai para bapak guru dan ibu guru! Bertakwalah kepada Allah dalam
menunaikan amanah mendidik putra-ptri umat Islam. Jadilah suri teladan yang baik bagi
mereka. Didiklah mereka agar mencintai pendidikan dan pengajaran. Padukanlah kedua
proses tersebut. Buatlah jembatan komunikasi yang selalu terhubung antara sekolah dan
wali murid, agar keshalihan anak-anak dapat tercapai dengan izin Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Jangan pernah anak didik Anda melihat Anda melakukan sesuatu yang
diharamkan. Karena demi Allah, ilmu pengetahuan tidak akan bermanfaat tanpa disertai
dengan adab, akhlak dan pendidikan.

7
Wahai para hamba Allah! Saat tiba giliran masjid, ternyata ia adalah taman di
tengah padang pasir (oase) yang aman, damai, nyaman dan tenteram. Di sini, setiap
orang bisa belajar membaca Alquran, menunaikan shalat, berzikir, dan berdoa. Tidak
ada yang menyangsikan bahwa masjid dan sekolah memiliki peras besar dalam dunia
pendidikan. Karena masjid dan sekolah merupakan pertahanan yang kuat, benteng yang
kokoh dan pos yang penting. Karena di situlah terpancar sinar perbaikan bagi seluruh
masyarakat.
Sedangkan media massa memiliki tanggung jawab paling besar, terutama pada
era informasi seperti ini. Maka adalah wajib hukumnya memanfaatkan media-media ini
untuk mendidik dan membesarkan generasi setiap rumah dan menjangkau seluruh kota
dan desa. Karenanya harus dimanfaatkan untuk menyampaikan kebajikan dan
menyebarluaskan nilai-nilai keutamaan. Dan para penanggungjawabnya pasti menyadari
hal itu. Sebutlah gelombang yang dipancarkan oleh saluran-saluran televisi dan internet
yang merusak pendidikan. Ini membuat kita sangat waspada dan hati-hati.
Kita mememohon kepada Allah agar berkenan memberi kita kekuatan dalam
mendidik putra-putri kita sesuai dengan ajaran yang diridhai dan dicintai-Nya.
َ‫اجنَا َوذُ ه ِّر َّيا هتنَا قُ َّرةَ أ َ ْع ُين‬
‫َر َّبنَا َه ْب لَنَا هم ْن أ َ ْز َو ه‬
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami). (Q.S. Al-Furqan: 74)
Ya Tuhan kami, jadikanlah keturunan kami sebagai orang yang shalih dan
mengajak orang lain menjadi orang yang shalih, dan menjadi orang yang mendapat
hidayah dan menjadi hidayah bagi orang lain. Wahai Tuhan Yang Maha Mendengar
doa.
ْ َ ‫ أَقُ ْو ُل َق ْو هل ْي هذا َوأ‬.‫ت َوال هذِّك هْر ا ْل َح هك ْي هم‬
َ‫ست َ ْغ هف ُر هللا‬ ‫ َونَفَعَنه ْي َوإهيَّا ُك ْم به َما فه ْي هه همنَ ْاْليَا ه‬،‫آن ا ْلك هَر ْي هم‬
‫باركَ هللا هل ْي َولَ ُك ْم فهي ا ْلقُ ْر ه‬
َ
‫هل ْي َولَ ُك ْم‬
KHUTBAH KEDUA
‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إهلَ َه‬
ْ َ ‫ َوأ‬،‫ب‬ ْ َ‫ب هع ْن َد ق‬
‫س َو هة القُلُ ْو ه‬ ‫ش هد ْي هد ا ْل هعقَا ه‬ ُ ‫ َوقَا هب هل الت َّ ْوبَ هة هم َّم ْن يَت ُ ْو‬،‫ب‬
َ ،‫ب‬ ‫ب القُلُ ْو ه‬
‫ب َو َعالَّ هم الغُيُ ْو ه‬ ‫ا ْل َح ْم ُد ه ه‬
‫لِل ُمقَ ه ِّل ه‬
‫ص َحا هب هه َو َم ْن تَ هب َع ُه ْم‬ ْ َ ‫ع َلى آ هل هه َوأ‬
َ ‫علَ ْي هه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ،ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْب ُد ُه َو َر‬ ْ َ ‫ َوأ‬،ُ‫هإالَّ هللاُ َو ْح َد ُه َال ش هَر ْيكَ لَه‬
‫ أ َ َّم َب ْع ُد‬،‫س هل ْيما ً َك هث ْي ًرا‬
ْ َ ‫سلَّ َم ت‬
َ ‫ان‬ٍ ‫س‬
َ ْ‫هب هإح‬
Ibadallah! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan laksanakanlah
kewajiban Anda dalam mendidik diri dan anak-anak yang menjadi tanggung jawab
Anda. Karena Anda semua sudah tahu betapa pentingnya masalah ini, terutama pada

8
zaman akhir seperti ini. Demi Allah yang tiada Ilah selain Dia, kalau kita mau
melaksanakan kewajiban ini, niscaya kita tidak akan mengeluhkan banyaknya masalah,
kejahatan dan prilaku yang menyimpang. Di samping itu permasalahan kenakalan akan
berkurang dan kerusakan akhlak akan menghilang.
Namun, ada satu bagian yang amat sangat istimewa dalam masalah pendidikan secara
umum. Yaitu perhatian terhadap pedidikan wanita, baik sebagai anak, saudara, maupun
istri. Terutama wanita semenjak dini untuk memegang teguh nilai-nilai keutamaan dan
memiliki rasa malu. Tepat sekali apa yang dikatakan oleh penyair berikut ini,
Siapakah yang peduli pada pendidikan wanita?
Karena dialah penyebab keterpurukan di timur
Didiklah anak-anak perempuan dengan keutamaan
Karena ia adalah pegangan terbaik mereka di timur dan di barat
Ibu adalah sekolah
Bila Anda menyiapkannya dengan baik
Anda telah menyiapkan bangsa yang harum namanya
Ibu adalah taman, bila air hujan terus mengguyurnya
Daun-daun dan rimbun akan mengelilinginya
Ibu adalah guru pertama bagi para guru
Yang kemuliaan mereka melanglang buana
Kini, masyarakat mengeluhkan maraknya kejadian-kejadian yang haram; pemandangan
yang merangsang birahi, penampilan seronok, pakaian mini, dan pergaulan bebas. Hal
itu terjadi setelah mereka mengabaikan pendidikan wanita. Bertakwalah kepada Allah
wahai orang-orang yang bertanggung jawab memimpin wanita, baik sebagi suami,
maupun orang tua. Didiklah mereka dengan baik, bimbinglah mereka ke jalan yang
benar. Yakinkan mereka agar tetap tinggal di rumah dan menjaga hijab. Agar mereka
tidak menjadi pemicu fitnah atau korban fitnah. Karena ini dapat merusak bangunan
masyarakat dari pondasinya.
Adalah kesalahan nyata dan pengkhianatan besar bila kita membiarkan wanita
begitu saja dan menuruti segala kemauannya, tanpa bertanya halal atau haram, tanpa
membimbing maupun mengawasi, dalam hal berpakaian maupun hal-hal penting
lainnya. Bahkan, ada sebagian orang yang sengaja membawa foto-foto seronok,

9
gambar-gambar terlarang dan media-media yang mengundang syahwat dan
membiarkannya berada di tengah-tengah putra-putrinya.
Dia melemparkannya ke laut dengan tangan terikat
Dan dia berkata, “Awas! Awas! Jangan sampai basah terkena air!”
Jadi, semua orang hendaknya bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam menjalankan amanah yang ada di pundaknya. Laksankanlah kewajiban Anda
dalam memberikan pendidikan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jika ini
dilaksanakan dengan baik, niscaya kondisi akan membaik dan masyarakat akan
merasakan kebahagiaan yang nyata. Insya Allah.
ْ َ ‫س هلِّ ُموا ت‬
‫س هلي ًما‬ َ ‫علَ ْي هه َو‬ َ ‫علَى ال َّن هب ِّي ه يَآأَيُّ َها الَّ هذينَ َءا َمنُوا‬
َ ‫صلُّوا‬ َ َ‫صلُّون‬
َ ُ‫هللا َو َمالَئه َكتَهُ ي‬
َ َّ‫هإن‬
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya. (Q.S. Al-Ahzab: 56)
ْ‫ اللهم بَ هارك‬.‫ إه َّنكَ َح هم ْيد َم هج ْيد‬،‫ع َلى آ هل إه ْب َرا هه ْي َم‬ َ ‫ َو‬،‫صلَّيْتَ َعلَى إه ْب َرا هه ْي َم‬ َ ‫ َك َما‬،ٍ‫علَى آ هل ُم َح َّمد‬ َ ‫ َو‬،ٍ‫علَى ُم َح َّمد‬
َ ‫ص ه ِّل‬
َ ‫اللهم‬
‫ إه َّنكَ َح هم ْيد َم هج ْيد‬،‫ع َلى آ هل هإ ْب َرا هه ْي َم‬
َ ‫ َو‬،‫علَى إه ْب َرا هه ْي َم‬
َ َ‫اركْت‬ َ َ‫ َك َما ب‬،ٍ‫ع َلى آ هل ُم َح َّمد‬
َ ‫ َو‬،ٍ‫علَى ُم َح َّمد‬
َ .
َ ُ‫ َربَّ َنا َظلَ ْمنَا أ َ ْنف‬،‫س هل َماته‬
‫سنَا َو هإ ْن لَ ْم ت َ ْغـ هف ْـر َلنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَكُو َننَّ همنَ ا ْل َخا ه‬
‫ َر َّبنَا آته َنا‬، َ‫س هر ْين‬ ْ ‫اللهم ا ْغـ هف ْـر هل ْل ُم‬
ْ ‫س هل هم ْينَ َوا ْل ُم‬
ُ ‫ اللهم هإنَّا نَعُ ْوذ‬.‫اف َوا ْل هغنَى‬ َ َ‫سأَلُكَ ا ْل ُهدَى َوالتُّقَى َوا ْل َعف‬ ْ َ‫ اللهم هإنَّا ن‬.‫اب النَّ هار‬ َ ‫ع َذ‬ َ ‫سنَةً َو هقنَا‬
َ ‫سنَةً َو هفي ْاْل هخ َر هة َح‬ َ ‫هفي ال ُّد ْن َيا َح‬
‫صلى‬ ‫آخ ُر َدع َْوانَا أ َ هن ا ْل َح ْم ُد هلل َر ِّ ه‬
َ ‫ َو‬. َ‫ب ا ْلعَالَ هم ْين‬ َ ‫بهكَ هم ْن َز َوا هل نه ْع َمتهكَ َوتَ َح ُّو هل عَا هفيَتهكَ َوفُ َجا َء هة نه ْق َم هتكَ َو َج هم ْيعه‬
‫ َو ه‬. َ‫س َخ هطك‬
‫سلَّم‬ َ ‫ع َلى آ هل هه َو‬
َ ‫ص ْحبه هه َو‬ َ ‫علَى نَ هبيِّهنَا ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫هللا‬

10

Anda mungkin juga menyukai