Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH JUM’AT

(Keistimewaan Hari Jum’at)

َ َ‫ش ُه ْو هر َواألَي هَّام َوالَليَا هلي به َمزَ ايَا َوف‬


‫ضائه هل‬ ُّ ‫ض ال‬ ُ ‫َص بَ ْع‬ َّ ‫ض فَخ‬ ٍ ‫ضهُ َعلَى بَ ْع‬ َ ‫ض َل بَ ْع‬ ّ َ‫هي َخلَق‬
َّ َ‫الز َمانَ َوف‬ ْ ‫ال َح ْمد ُ هلِله الَّذ‬
ُ‫سنَات‬َ ‫ظ ُم فه ْي َها األَجْ ُر وال َح‬
َّ َ‫يُع‬. ُ‫س ْولُه‬ َ ‫أ َ ْش َهد ُ أَ ْن الَ هإلَهَ هإالَّ هللاُ َوحْ دَهُ الَ ش هَريْكَ َلهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن‬
ُ ‫س هيّدَنا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
َّ ‫الدَّا هعى هبقَ ْو هل هه َوفه ْع هل هه إهلَى‬. ‫ص َحا هب هه ُهدَاةه األ َن هَام‬
‫الرشَا هد‬ ْ ‫س ْولهكَ ُم َح ّم ٍد َو َع َلى آ هله وأ‬ ُ ‫س ه ّل ْم ع َلى َع ْبدهكَ َو َر‬َ ‫ص هّل َو‬َ ‫اللّ ُه َّم‬
‫في أَ ْن َح ه‬. ‫الى هفي هكت َا هب هه ا ْلك هَري هْم‬
‫اء ال هبالَ هد‬ َ ‫ فَقَدْ قَا َل هللاُ تَ َع‬،‫طا َعاته‬ َّ ‫اس اتَّقُوا هللاَ تَ َعالَى هب هف ْع هل ال‬
ُ َّ‫ ف َيا أَيُّ َها الن‬،ُ ‫أ َّما ب ْعد‬: ‫َيا‬
َ‫اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح َّق تُقَاته هه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إهالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس هل ُم ْون‬

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Hari Jumat tergolong unik dalam Islam. Dari segi penamaan, pilihan nama
“Jumat” berbeda dari nama-nama hari lainnya. Kata “Jumat “ Qamus Al-Lughah
Al-Arabiyah Al-Ma'ashir dapat dibaca dalam tiga bentuk: Jumu'ah, Jum'ah,
dan Juma'ah, yang berarti berkumpul. Sementara hari-hari lain memiliki makna
yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan: Ahad (hari
pertama), Isnain (hari kedua), tsulatsa (hari ketiga), arbi’a(hari keempat)
dan khamis (hari kelima), serta sabtu yang berakar kata dari sab’ah (hari ketujuh).

Pada masa Arab Jahiliyah nama-nama hari terdiri


dari Syiyar (Sabtu), Awwal (Ahad), Ahwan (Senin), Jubar (Selasa), Dubar (Ra
bu),Mu’nis (Kamis), dan ‘Arubah (Jumat). Nama-nama tersebut kemudian diubah
dengan datangnya Islam. Rasulullah tidak hanya melakukan revolusi moral tapi
juga revolusi bahasa. Kata-kata dianggap kurang tepat dimaknai ulang sehingga
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Di kalangan masyarakat Arab
Jahiliyah, ‘Arubah merupakan momentum untuk menampilkan kepongahan,
kebanggaan, berhias, dan semacamnya.

Dalam Islam ‘Arubah berubah menjadi Jumu‘ah yang mengandung arti


berkumpul. Tentu saja lebih dari sekadar berkumpul, karena dalam syari’at, Jumat
mendapatkan julukan sayyidul ayyâm atau rajanya hari. Dengan kata lain, Jumat
menduduki posisi paling utama di antara hari-hari lainnya dalam sepekan.

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah
sebuah hadits:

‫صا ٍل فه ْي هه َخلَقَ هللا ُ آدَ َم َوفه ْي هه‬ َ ‫س هخ‬ ُ ‫ط هر َوفه ْي هه َخ ْم‬ ْ ‫ظ ُم هم ْن يَ ْو هم النَّ َح هر َويَ ْو ُم ْال هف‬َ ‫سيّهدُ ْاألَي هَّام هع ْندَ هللاه يَ ْو ُم ْال ُج ُمعَ هة َوه َُو أ َ ْع‬َ
‫طاهُ إهيَّاهُ َما لَ ْم يَ ْسأ َ ْل إهثْ ًما‬ َ َ‫سا َعةٌ َال يَ ْسأ َ ُل ْالعَ ْبدُ فه ْي َها هللا‬
َ ‫ش ْيئًا إه َّال أَ ْع‬ َ ‫ي َوفه ْي هه‬ ‫ط همنَ ْال َجنَّ هة إهلَى ْاأل َ ْر ه‬
َ ّ‫ض َوفه ْي هه ت ُ ُو هف‬ َ ‫أ ُ ْهبه‬
ٍ ‫ب َو َال َس َماءٍ َو َال أ َ ْر‬
‫ض َو َال هريْحٍ َو َال َجبَ ٍل َو َال َح َج ٍر إه َّال‬ ٍ ‫أ َ ْو قَ هط ْيعَةَ َر هح ٍم َوفه ْي هه تَقُ ْو ُم السَّا َعةُ َو َما هم ْن َملَكٍ ُمقّ َّر‬
‫َوه َُو ُم ْش هف ٌق هم ْن يَ ْو هم ْال ُج ُم َع هة‬

“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya
kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari
Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi.
Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang
tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan
permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari
kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah,
langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat
hari Jumat.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Di antara kita kadang lupa, tak merasakan, keutamaan hari Jumat karena
tertimbun oleh rutinitas sehari-hari. Kesibukan yang melingkupi kita tiap hari
sering membuat kita lengah sehingga menyamakan hari Jumat tak ubahnya hari-
hari biasa lainnya. Padahal, di tiap tahun ada bulan-bulan utama, di tiap bulan ada
hari-hari utama, dan di tiap hari ada waktu-waktu utama. Masing-masing
keutamaan memiliki kekhususan sehingga menjadi momentum yang sangat
baik untuk merenungi diri, berdoa, bermunajat, berdzikir, dan meningkatkan
ibadah kepada Allah SWT.

Keistimewaan hari Jumat bisa dilihat dari disunnahkannya mandi Jumat.


Dalam Al-Hawi Kabirkarya al-Mawardi, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa
kendati shalat Jumat dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur, mandi Jumat boleh
dilakukan semenjak dini hari, setelah terbit fajar. Mandi adalah simbol kebersihan
dan kesucian diri. Setelah mandi, seseorang dianjurkan untuk memakai pakaian
terbaik, terutama warna putih, sebelum berangkat menuju shalat Jumat.

Dalam hal ini, umat Islam diperingatkan untuk menyambut hari istimewa itu
dengan kesiapan dan penampilan yang juga istimewa.

Dalam Bidâyatul Hidâyah, Imam Abu Hamid al-Ghazali menyebut hari


Jumat sebagai hari raya kaum mukmin (‘îdul mu’minîn). Imam al-Ghazali bahkan
menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak
hari Kamis, dimulai dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih
dan istighfar pada Kamis petang karena saat-saat tersebut sudah memasuki waktu
keutamaan hari Jumat. Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali, berniatlah puasa hari
Jumat sebagai rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu,
sebab ada larangan puasa khusus hari Jumat saja.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Hari Jumat juga menjadi semacam konferensi mingguan bagi umat Islam,
karena di hari Jumatlah ada shalat berjamaah dan khutbah Jumat. Setiap umat
Islam laki-laki yang tak memiliki uzur syar’I wajib ‘ain melaksanakannya.
Artinya, lebih dari sebatas berkumpul, Jumat adalah momen konsolidasi persatuan
umat sekaligus memupuk ketakwaan melalui nasihat-nasihat positif dari sang
khatib. Tentu keutamaan ini bersamaan dengan asumsi bahwa jamaah
melaksanakan shalat Jumat dengan kesungguhan penuh, menyimak khutbah
secara baik, bukan cuma rutinitas sekali sepekan untuk sekadar menggugurkan
kewajiban.

Amalan-amalan utama hari Jumat juga bertebaran. Di antaranya adalah


memperbanyak baca shalawat, memperbanyak doa, bersedekah; membaca Surat
al-Kahfi, Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, dan Surat an-Nas, serta ibadah-ibadah
lainnya. Masing-masing amalan memiliki fadhilah yang luar biasa.

Imam as-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah, mengatakan:

‫ويقرأ بعد الجمعة قبل أن يتكلم‬: ‫)سبعا سبعا(اإلخالص والمعوذتين‬. ‫ويكثر من الصالة على النبي صلى هللا‬
‫عليه وسلم سوم الجمعة وليلة الجمعة‬.‫ويصلى راتبة الجمعة التي بعدها في بيته ال في المسجد‬. ‫وما ذا يفعل‬
‫بعدها؟ ويمشى بعدها لزيارة أخ أو عيادة مريض أو حضور جنازة أو عقد نكاح‬

“Nabi SAW membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas usai shalat Jumat
sebanyak tujuh kali dan beliau juga memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan
malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunah setelah shalat Jumat di rumahnya,
tidak di masjid. Setalah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi
saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah (bertakziah), atau
menghadiri akad nikah.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,


Dengan demikian, umat Islam seolah diajak untuk menjadikan hari Jumat
sebagai hari khusus untuk memperbanyak ibadah. Tidak jarang, Jumat dijadikan
oleh para ulama untuk mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan
duniawi, untuk mengkhususkan diri beramal saleh di hari Jumat. Sebagaimana
dilakukan Rasulullah, hari Jumat bukan semata untuk meningkatkan ritual ibadah
kepada Allah tapi juga berbuat baik kepada sesama, seperti bersilaturahim,
berempati kepada orang yang kena musibah, dan lain-lain.

Karena itu pula dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Qadla’i dan ibnu
Asakir dari Ibnu Abbas disebutkan:

‫الجمعة حج الفقراء‬

“Jumat adalah hajinya orang-orang fakir.”

Hadits tersebut adalah penegasan tentang betapa istimewanya hari Jumat


dibanding hari-hari biasa lainnya. Karena itu patut bagi kita untuk meluangkan
waktu sejenak untuk berkontemplasi (muhasabah), menaikkan kualitas ibadah
kepada Allah, memperbaiki hubungan sosial, serta memperbanyak amal-amal
sunnah lainnya. Cukuplah enam hari kita sibuk dan larut dalam kesibukan
duniawi. Apa salahnya menyisihkan satu hari untuk menyegarkan kondisi rohani
kita agar tidak layu, kering, atau bahkan mati. Semoga khatib al-faqir dan jamaah
sekalian dapat melaksanakan anjuran ini dengan sungguh-sungguh dan penuh
kesadaran diri.

ُ‫ َونَفَ َعنهي َوإهيَّا ُك ْم به َمافه ْي هه هم ْن آيَ هة َو هذ ْك هر ْال َح هكي هْم َوت َ َقبَّ َل هللاُ همنَّا َو هم ْن ُك ْم تهالَ َوتَه‬،‫آن اْلعَ هظي هْم‬
‫اركَ هللا هلي َولَ ُك ْم فهى اْلقُ ْر ه‬ َ َ‫ب‬
َّ ‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو هلي َهذَا فَأ ْست َ ْغ هف ُر هللاَ ال َع هظي َْم هإنَّهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر‬،‫َو هإنَّهُ ه َُو الس هَّم ْي ُع ال َع هل ْي ُم‬
‫الر هحيْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ش ْك ُر لَهُ َع َ‬
‫لى ت َْوفه ْي هق هه َواه ْمتهنَانه هه‬ ‫سانه هه َوال ُّ‬ ‫َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ اهلَهَ إهالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ دَهُ الَ ش هَريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َهد ُ ‪.‬ا َ ْل َح ْمد ُ هلله َع َ‬
‫لى إهحْ َ‬
‫إلى هرض َْوانه هه‬ ‫س ْولُهُ الد َّا هعى َ‬ ‫س هيّدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫س هلّ ْم ‪َّ .‬‬
‫أن َ‬ ‫ص َحابه هه َو َ‬ ‫س هيّ هدنَا ُم َح َّم ٍد هو َعلَى ا َ هل هه َوأ َ ْ‬
‫ص ّهل َعلَى َ‬
‫الل ُه َّم َ‬
‫تَ ْس هل ْي ًما هكثي ًْرا‬

‫اس اهتَّقُوا هللاَ فه ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َع َّما َن َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم بهأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فه ْي هه بهنَ ْف هس هه َوثَـنَى به َمآل‬
‫أ َ َّما بَ ْعد ُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫س هلّ ُم ْوا ت َ ْس هل ْي ًما‬ ‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي هه َو َ‬ ‫لى النَّبهى يآ اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫صلُّ ْونَ َع َ‬
‫‪.‬ئه َكته هه بهقُدْ هس هه َوقَا َل ت َعاَلَى إه َّن هللاَ َو َمآلئه َكتَهُ يُ َ‬
‫سلهكَ َو َمآل هئ َك هة‬ ‫س هلّ ْم َو َعلَى آ هل َ‬
‫سيّهدهنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا َ ْنبهيآئهكَ َو ُر ُ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي هه َو َ‬‫سيّه هدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫ص ّهل َعلَى َ‬
‫الل ُه َّم َ‬
‫ص َحابَ هة َوالتَّا هب هعيْنَ‬ ‫عثْ َمان َو َع هلى َو َ‬
‫ع ْن بَ هقيَّ هة ال َّ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا هش هديْنَ أ َ هبى بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫اء َّ‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع هن اْل ُخلَفَ ه‬ ‫اْل ُمقَ َّر هبيْنَ َو ْ‬
‫ار َ‬
‫اح هميْنَ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم هب َرحْ َمتهكَ َيا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ه‬ ‫ان اهلَى َي ْو هم ال هدّي هْن َو ْ‬
‫ار َ‬ ‫س ٍ‬‫َوت َا هب هعي التَّا هب هعيْنَ لَ ُه ْم هب هاحْ َ‬

‫ت الل ُه َّم أَ هع َّز اْ هإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس هل هميْنَ‬‫ت اَالَحْ يآ ُء هم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ه‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ هف ْر هل ْل ُمؤْ همنهيْنَ َواْل ُمؤْ همنَا ه‬
‫ت َواْل ُم ْس هل هميْنَ َواْل ُم ْس هل َما ه‬
‫اخذ ُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس هل هميْنَ َو دَ هّم ْر‬ ‫ص َر ال هدّيْنَ َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر هعبَادَكَ اْل ُم َو ه ّح هديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ْهركَ َواْل ُم ْش هر هكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫َوأ َ هذ َّل ال ّ‬
‫س ْو َء اْل هفتْنَ هة َواْ هلم َحنَ ‪.‬أ َ ْعدَا َء ال هدّي هْن َوا ْع هل َك هل َماتهكَ إهلَى يَ ْو َم ال هدّي هْن‬
‫الزالَ هز َل َواْ هلم َحنَ َو ُ‬
‫الل ُه َّم ادْفَ ْع َعنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫ان اْل ُم ْس هل هميْنَ عآ َّمةً يَا َربَّ اْل َعا َل هميْنَ‬ ‫سائه هر اْلب ُْلدَ ه‬
‫صةً َو َ‬‫طنَ َع ْن بَلَ هدنَا اه ْندُونه ْي هسيَّا خآ َّ‬ ‫ظ َه َر هم ْن َها َو َما بَ َ‬
‫َربَّنَا آتهنا َ فهى ‪َ .‬ما َ‬
‫سنَةً َوقهنَا َعذَ َ‬
‫اب النَّ ه‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوفهى اْ ه‬
‫آلخ َر هة َح َ‬ ‫اإن لَ ْم ت َ ْغ هف ْر َلنَا َوت َْر َح ْمنَا َل َن ُك ْون ََّن همنَ ‪.‬الدُّ ْن َيا َح َ‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َسنَا َو ْ‬‫َربَّنَا َ‬
‫شآء َواْل ُم ْنك هَر َواْل َب ْغي ! هع َبادَهللاه ‪.‬اْلخَا هس هريْنَ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع هن اْلفَحْ ه‬ ‫ْتآء ذهي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َو هإي ه‬ ‫س ه‬ ‫هإ َّن هللاَ َيأ ْ ُم ُرنَا هباْل َعدْ هل َواْ هإلحْ َ‬
‫لى نه َع هم هه يَ هزدْ ُك ْم َولَ هذ ْك ُر هللاه أ َ ْكبَ ْر‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َواذْ ُك ُروا هللاَ اْلعَ هظي َْم يَذْ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬
‫يَ هع ُ‬

Anda mungkin juga menyukai