Anda di halaman 1dari 7

SYARIFATHUNNISA IRYANTI | X MIPA 4 | 33

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

MASUKNYA ISLAM DI I
NDONESIA
Penyebar Agama Islam di Kebumen
K.H ABDURRAHMAN
(Muasiss PP Al-Huda, Jetis)
BIOGRAFI
Seorang ulama perintis Pondok  Sebelum menuntut ilmu di Tanah Suci,
Pesantren Al-Huda Dusun Jetis, Solihin nyantri di Pondok Pesantren
Desa Kutosari, Kebumen; yang Ringin Agung, Jember Jawa Timur.
didirikan pada 1880 M. Kegiatan Solihin saat kecil yaitu
menggembala kerbau milik pamannya.

Putra Kiai Imanjali bin Kiai Abdus  Pada suatu hari, ada seekor kerbau
Somad. Beliau berasal dari Desa yang digembalanya hilang. Pamannya
Ambalkebrek, Kecamatan Ambal, menuntut Solihin untuk mencari sampai
Kebumen. ketemu. Dengan menangis diliputi rasa
takut dan merasa bersalah, Solihin
terus berjalan mencari ke arah Timur.
Memiliki nama kecil Solihin. Berhari-hari berjalan, dan sampailah
Beliau diberi nama Abdurrahman Solihin di Pondok Pesantren Ringin
oleh gurunya setelah selesai Agung, kemudian ia memutuskan
menimba ilmu di Tanah Suci. untukberhenti dan ngaji di sana.
Dengan ketekunannya, Solihin berhasil menguasai berbagai ilmu yang diajarkan oleh gurunya.
Setelah beberapa tahun menuntut ilmu di Pondok Pesantren Ringin Agung, Solihin melanjutkan
tholabul ilmi di Tanah Suci dengan restu sang guru. Sebelum berangkat ke tanah suci Solihin
diberi syarat untuk meminta do'a restu kedua orang tuanya di Kebumen dan ber-ziarah
ke Makam Syeh Abdul Muhyi di Pamijahan. Orang tuanya sempat kaget dan tidak percaya
kalau ternyata Solihin, anaknya masih hidup. Karena sudah bertahun-tahun Solihin tidak
pulang ke rumah, bahkan oleh keluarganya ia sudah dianggap meninggal
Beberapa tahun berguru kepada Syekh Sulaiman Zuhdi, Solihin akhirnya di-bai’at oleh gurunya untuk menjadi
mursyid dan di beri ijazah (kepercayaan) untuk mengembangkan Thariqah Naqsabandiyah Kholidiyyah di
tanah air. Oleh gurunya Solihin kemudian diberikan nama baru, yaitu Abdurrahman.
Pulang ke tanah air, Abdurrahman kembali ke kampung halamannya di Desa Ambalkebrek, Kecamatan Ambal
Di kampung halamannya, beliau kemudian aktif berdakwah, membuka majelis pengajian dan menyebarkan
ajaran thariqah. Karena sering mengadakan kegiatan pengajian, suluk dan tawajuhan yang terkadang
dilaksanakan secara tertutup, beliau dicurigai oleh penjajah Belanda.

Beliau dituduh sedang menggalang kekuatan untuk memberontak pada pemerintah kolonial Belanda.
Akhirnya, pada suatu ketika beliau ditangkap Belanda dan dimasukkan dalam penjara.
Pada suatu ketika, seluruh tahanan di dalam penjara terkena wabah penyakit gatal-gatal. Wabah penyakit
tersebut berlangsung cukup lama dan tidak kunjung hilang. Akhirnya KH. Abdurrahman menawarkan diri untuk
menyembuhkan. Oleh Mbah Abdurrahman, para penghuni penjara hanya disarankan untuk mengambil air

wudlu dari padasan (tempat air yang terbuat dari tanah liat) milik beliau. Setelah para tahanan mengambil air
wudlu di padasan milik Mbah Abdurrahman, semua penyakit gatal seketika hilang.
Dengan karamah yang dimiliki Mbah Sekitar tahun 1880-an, saat itu belum diberi
Abdurrahman, akhirnya beliau dilepas- nama Al-Huda. Nama Al-Huda baru digunakan
kan dari penjara. Namun karena beliau pada periode kepemimpinan K.H. Mahfudz
masih dianggap berbahaya, beliau Hasbullah. (w. 1985). Mbah Abdurrahman
diharuskan tinggal dekat pusat kota dipanggil ke rahmatullah pada hari Jum’at,
pemerintahan. Beliau kemudian dengan posisi sedang melakukan sujud
ditempatkan di Dusun Jetis, sebuah tilawah di dalam Shalat Shubuh.
daerah di pinggiran Sungai Lukulo Pondok Pesantren Al-Huda saat
yang saat itu membutuhkan seorang ini di asuh oleh K.H. Wahib Mahfudz (1986-
kiai. Oleh sekarang), beliau
masyarakat setempat beliau dibuatkan merupakan keturunan ke-4 dari Mbah
sebuah rumah dan mushala sebagai KH. Abdurrahman. (K.H. Wahib
majelis pengajian. Di Dusun Jetis, beliau Mahfudz, putra dari K.H. Mahfudz bin
kemudian meneruskan dakwah K.H. Hasbullah bin K.H. Abdurrahman). Al-
mengajarkan ilmu agama dan Huda saat ini
menyebarkan ajaran Thariqah berkembang pesat menjadi Pesantren
Naqsyabandiyah Kholidiyah. Berawal Salaf-Modern. Selain dikenal suluk
dari sinilah Sejarah Pondok Thoriqoh- nya, Pondok Pesantren Al-Huda
Pesantren Al-Huda dimulai. juga terbilang cukup maju dengan lembaga
pendidikannya, baik formal maupun
Thank you
Semoga bermanfaat
Senantiasa menjaga diri agar terhindar da
ri covid-19!!!

Anda mungkin juga menyukai