Anda di halaman 1dari 4

PROFIL

Prof. Dr. KH. Abdullah Mubarok, MA.

2004-sampai akhir hayat

Kelompok :
mubarakṡ
Zuhdi
Umar
Hilmi
KH. Abdullah kecamatan. Kemudian, ia
Mubarok merupakan pendiri dibesarkan oleh uwaknya
sekaligus sesepuh Pondok yang dikenal sebagai Kiai
Pesantren Suryalaya yang Jangkung. Sejak kecil,
berada di sudah gemar mengaji dan
Pagerageung Kabupaten mesantren dan membantu
Tasikmalaya Provinsi Jawa orang tua dan keluarga.
Barat. Kiai yang akrab Selain itu, ia juga suka
disapa Abah Sepuh memperhatikan
merupakan seorang kesejahteraan masyarakat. 
Mursyid Tarekat Qodiriyyah Baca Juga: Haul Muassis
Naqsababandiyah (TQN) dan Milad ke-52 Ponpes Al-
yang diangkat sebagai Quran Al-Falah, Kakanwil
mursyid tahun 1908. Abah Kemenag Jabar Sebut Ayah
Sepuh lahir pada tahun 1836 Syahid Pernah Beri Ijazah
di kampung Cicalung Setelah menyelesaikan
Kecamatan Tarikolot pendidikan agama dalam
Kabupaten Sumedang. Saat bidang akidah, fiqih, dan
ini, kampung tersebut lain-lain di tempat orang
masuk ke dalam Desa tuanya, ia melanjutkan
Tanjungsari Kecamatan menimba ilmu agama ke
Pagerageung Kabupaten pesantren Sukamiskin
Tasikmalaya. Waktu kecil ia Bandung. Di Pesantren
belajar mengaji kepada Sukamiskin, ia mendalami
ayahnya, R. Nurapraja yang fiqih, nahwu, dan shraf.
bekerja sebagai upas Selain di pesantren tersebut,
ia juga belajar tarekat dalam usia 72 tahun, ia
kepada pada Syekh Tolhah diangkat secara resmi
di Trusmi, Cirebon dan dan (khirqoh) sebagai guru dan
Syekh Kholil Bangkalan, pemimpin pengamalan TQN
Madura.  Pada tahun 1890, oleh Syekh Tolhah. Baca
ketika usianya setengah Juga: KH Said Aqil Siroj:
abad, ia membuka Pesantren, Benteng Kokoh
pengajian. Mula-mula di Perkuat Persatuan NKRI Di
kampung Tundangan, dalam tarekat itu, ia juga
kemudian ke kapung Cisero. memperoleh bimbingan
Dan baru tahun 1902, ia ilmu tarekat dan
pindah ke kampung (bertabaruk) kepada Syaikh
Godebag. Karena itulah ia Kholil Bangkalan Madura
dikenal dengan sebutan dan bahkan memperoleh
Ajengan Godebag. Pada ijazah khusus Shalawat Bani
tahun 1905, ia mendirikan Hasyim. Sejak diangkat
pesantren Suryalaya yang menjadi mursyid, ia
ternyata menarik minat semakin dikenal sebagai kiai
masyarakat dan kemudian dan pemimpin tarekat. Pada
berkembang subur dan tahun 1950, ketika usianya
masih berdiri dan memasuki 114 tahun, Abah
berkembang hingga Sepuh mengangkat salah
sekarang.  Pada tahun 1907, seorang putranya, KH
guru tarekatnya dari Ahmad Sohibul Wafa Tajul
Cirebon, Syekh Tolhah, Arifin, sebagai pendamping
sempat mengunjungi yang dipersiapkan untuk
pesantren Godebag. menjadi pemimpin.  Pada
Gurunya tersebut melihat tahun 1952, karena
pesantren sebagai masa menghebatnya gangguan
depan cerah untuk keamanan disamping
mengembangkan ilmu usianya yang sudah uzur,
agama, termasuk tarekat. Abah Sepuh bertetirah di
Maka, sekitar tahun 1908 Kota Tasikmalaya. Setelah
menjalani masa yang cukup umat manusia. Pesantren
panjang, Abah Sepuh wafat tersebut dilanjutkan
pada tangal 25 Januari 1956 putranya yang sudah
dalam usia yang cukup dipersiapkan sejak awal,
panjang, yaitu 120 tahun. Abah Anom. Putranya yang
Baca Juga: Shalawat Bani kelima tersebut juga
Hasyim, Antara Karamah melanjutkan dan
Abah Sepuh dan Khasiatnya menggantinya
Ia meniggalkan sebuah sebagai mursyid Tarekat
lembaga Pondok Pesantren Qadiriyah
Suryalaya yang sangat Naqsabandiyah hingga saat
berharga bagi pembinaan ini.

Anda mungkin juga menyukai