Anda di halaman 1dari 3

Nama : NADIA QUROTUL’AIN SANPUTRI

NIM : 1708101002
Kelas : PAI-A (4)
MK : Bimbingan Praktek Ibadah
Judul Ceramah : Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
berkenan memberikan kita berbagai limpahan nikmat yang tidak mungkin dapat kita
hitung jumlahnya. Sehingga jangan sampai kita lupa atau bahkan sengaja melupakan
kewajiban kita sebagai hamba Allah yang senantiasa bersyukur atas segala limpahan
yang telah Allah berikan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shalaullahu
‘Alaihi Wassalam, atas berkat perjuangan beliau kita dapat merasakan damainya islam
saat ini.
Saudaraku yang dirahmati Allah,

Kedua orang tua adalah manusia yang paling berjasa dan utama bagi diri seseorang.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan dalam berbagai ayat-Nya di dalam
Al-Qur’an agar kita berbakti kepada mereka.

Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia” (QS. Al-Israa': 23)

1
Dalam beberapa ayat-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan perintah tersebut
beriringan dengan pentauhidan-Nya. Seakan-akan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berpesan
kepada kita bahwa kedudukan mereka adalah yang kedua setelah kita mentauhidkan-
Nya. Setelah hak Allah terpenuhi, maka hak terbesar setelahnya adalah hak kedua orang
tua yang wajib untuk ditunaikan, baik ketika keduanya masih hidup atau telah wafat.
Bahkan, keridhaan mereka adalah penentu keridhaan Rabb kita, Rasulullah Shalaullahu
‘Alaihi Wa Sallam, “Keridhaan Rabb (Allah) ada pada keridhaan orang tua dan
kemurkaan Rabb (Allah) ada pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi. Lihat Silsilah
Al-Hadits Ash-Shahiihah No. 516). Dan kedurhakaan kepada mereka adalah di antara
dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian
mengenai dosa-dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya sampai 3 kali. Para
sahabat berkata, “Tentu, ya, Rasulullah”. Rasulullah bersabda, “Syirik kepada Allah dan
durhaka kepada orangtua” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist tersebut menjelaskan kepada kita bahwa jika ingin mendapat ridha-Nya, maka
kejarlah ridha kedua orang tua. Dapat diketahui bahwa dalam hadist tersebut yang
paling berhak kita hormati adalah kedua orang tua.

Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua orangtua semakin tua dan
lanjut hingga kondisi mereka melemah dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian
dari anaknya. Allah berfirman,“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kami jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: 'Wahai, Rabb-ku, kasihilah
keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Israa':
23-24).

Dalam ayat ini, berbuat baik kepada Ibu Bapak merupakan perintah, dan perintah disini
menunjukkan kewajiban, khususnya, karena terletak setelah perintah untuk beribadah

2
dan meng-Esa-kan (tidak mempersekutukan) Allah, serta tidak didapatinya perubahan
(kalimat dalam ayat tersebut) dari perintah ini (Lihat Al- Adaabusy Syar’iyyah 1/434).
Saya cukupkan sekian materi kali ini, dilain kesempatan jika masih diberi umur panjang
saya lanjutkan pembahasan tentang ibu kedua orang tua. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai