Anda di halaman 1dari 5

Nama : FAHRUR RAJI

NIM : 1708101020
Kelas : PAI-A (4)
MK : Bimbingan Praktek Ibadah
Judul Khutbah : Keistimewaan Hari Jum’at

َّ َ‫ضائه هل يُع‬
‫ظ ُم‬ َ َ‫ض ال ُّش ُه ْو هر َواألَي هَّام َوالَليَا هلي به َمزَ ايَا َوف‬ُ ‫َص بَ ْع‬ َّ ‫ض فَخ‬ ٍ ‫ضهُ َعلَى بَ ْع‬ َ ‫ض َل بَ ْع‬ ّ َ‫هي َخلَق‬
َّ َ‫الز َمانَ َوف‬ ْ ‫لِل الَّذ‬
‫ال َح ْمد ُ ه ه‬
ُ‫جْر وال َح َسنَات‬ ُ ‫ال ش هَري َْك َلهُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ َّن َسيّهدَنا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
ُ َ ‫فه ْي َها األ‬. ‫س ْولُهُ الدَّا هعى به َق ْو هل هه‬ َ ُ‫أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ إهلَهَ إهالَّ للاُ َوحْ دَه‬
‫الرشَا هد‬َّ ‫وفه ْع هل هه هإلَى‬. ‫ص َحا هب هه هُدَاةه األ َن هَام في أ َ ْن َح ه‬
َ ‫اء ال هبالَ هد‬ ْ ‫س ْو هل َك ُم َح ّم ٍد َو َعلَى آ هله وأ‬ُ ‫هك َو َر‬َ ‫ص هّل َو َس ه ّل ْم علَى َع ْبد‬
َ ‫اللّ ُه َّم‬. ‫أ َّما‬
‫الى فهي هكت َابه هه ْالك هَري هْم‬
َ ‫ فَقَدْ قَا َل للاُ ت َ َع‬،‫طا َعاته‬ َّ ‫للا ت َ َعالَى هب هف ْع هل ال‬ ُ َّ‫ ف َيا أَيُّ َها الن‬،ُ ‫ب ْعد‬: ‫للا َح َّق‬
َ ‫اس اتَّقُوا‬ َ ‫َيا اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا‬
‫تُقَاته هه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إهالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس هل ُم ْو َن‬

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Hari Jumat tergolong unik dalam Islam. Dari segi penamaan, pilihan nama
“Jumat” berbeda dari nama-nama hari lainnya. Kata “Jumat “ Qamus Al-Lughah Al-
Arabiyah Al-Ma'ashir dapat dibaca dalam tiga bentuk: Jumu'ah, Jum'ah, dan Juma'ah,
yang berarti berkumpul. Sementara hari-hari lain memiliki makna yang mirip dengan
urutan angka hari dalam sepekan: Ahad (hari pertama), Isnain (hari
kedua), tsulatsa (hari ketiga), arbi’a(hari keempat) dan khamis (hari kelima), serta
sabtu yang berakar kata dari sab’ah (hari ketujuh).

Pada masa Arab Jahiliyah nama-nama hari terdiri


dari Syiyar (Sabtu), Awwal (Ahad), Ahwan (Senin), Jubar (Selasa), Dubar (Ra
bu),Mu’nis (Kamis), dan ‘Arubah (Jumat). Nama-nama tersebut kemudian diubah
dengan datangnya Islam. Rasulullah tidak hanya melakukan revolusi moral tapi juga
revolusi bahasa. Kata-kata dianggap kurang tepat dimaknai ulang sehingga sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah, ‘Arubah merupakan
momentum untuk menampilkan kepongahan, kebanggaan, berhias, dan semacamnya.

1
Dalam Islam ‘Arubah berubah menjadi Jumu‘ah yang mengandung arti
berkumpul. Tentu saja lebih dari sekadar berkumpul, karena dalam syari’at, Jumat
mendapatkan julukan sayyidul ayyâm atau rajanya hari. Dengan kata lain, Jumat
menduduki posisi paling utama di antara hari-hari lainnya dalam sepekan.

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah
hadits:

َ ‫ال فهيْ هه َخلَقَ للاُ آدَ َم َوفه ْي هه أ ُ ْهبه‬


‫ط‬ ٍ ‫ص‬َ ‫س هخ‬ ُ ‫ط هر َوفه ْي هه َخ ْم‬ ْ ‫ظ ُم هم ْن يَ ْو هم النَّ َح هر َويَ ْو ُم ْال هف‬
َ ‫َسيّهد ُ ْاألَي هَّام هع ْندَ للاه يَ ْو ُم ْال ُج ُمعَ هة َوه َُو أ َ ْع‬
‫طاهُ هإيَّاهُ َما لَ ْم يَ ْسأ َ ْل هإثْ ًما أ َ ْو قَ هط ْيعَ َة َر هح ٍم‬ َ ‫عةٌ َال يَ ْسأ َ ُل ْال َع ْبد ُ فه ْي َها‬
َ ‫للا َش ْيئًا هإ َّال أ َ ْع‬ َ ‫ي َوفه ْي هه َسا‬ ‫همنَ ْال َجنَّ هة هإلَى ْاأل َ ْر ه‬
َ ‫ض َوفه ْي هه ت ُ ُوفّه‬
‫ْح َو َال َج َب ٍل َو َال َح َج ٍر هإ َّال َوه َُو ُم ْش هف ٌق هم ْن َي ْو هم ْال ُج ُم َع هة‬ ٍ ‫ب َو َال َس َماءٍ َو َال أ َ ْر‬
ٍ ‫ض َو َال هري‬ ٍ ‫َوفه ْي هه تَق ُ ْو ُم السَّا َعةُ َو َما هم ْن َملَكٍ ُمقّ َّر‬

“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban
dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah
menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat
pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba
meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak
meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat.
Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu
kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Di antara kita kadang lupa, tak merasakan, keutamaan hari Jumat karena
tertimbun oleh rutinitas sehari-hari. Kesibukan yang melingkupi kita tiap hari sering
membuat kita lengah sehingga menyamakan hari Jumat tak ubahnya hari-hari biasa
lainnya. Padahal, di tiap tahun ada bulan-bulan utama, di tiap bulan ada hari-hari utama,
dan di tiap hari ada waktu-waktu utama. Masing-masing keutamaan memiliki
kekhususan sehingga menjadi momentum yang sangat baik untuk merenungi diri,
berdoa, bermunajat, berdzikir, dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.

2
Keistimewaan hari Jumat bisa dilihat dari disunnahkannya mandi Jumat.
Dalam Al-Hawi Kabirkarya al-Mawardi, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa kendati
shalat Jumat dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur, mandi Jumat boleh dilakukan
semenjak dini hari, setelah terbit fajar. Mandi adalah simbol kebersihan dan kesucian
diri. Setelah mandi, seseorang dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik, terutama
warna putih, sebelum berangkat menuju shalat Jumat.

Dalam hal ini, umat Islam diperingatkan untuk menyambut hari istimewa itu dengan
kesiapan dan penampilan yang juga istimewa.

Dalam Bidâyatul Hidâyah, Imam Abu Hamid al-Ghazali menyebut hari Jumat
sebagai hari raya kaum mukmin (‘îdul mu’minîn). Imam al-Ghazali bahkan
menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari
Kamis, dimulai dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih dan istighfar
pada Kamis petang karena saat-saat tersebut sudah memasuki waktu keutamaan hari
Jumat. Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali, berniatlah puasa hari Jumat sebagai
rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu, sebab ada larangan
puasa khusus hari Jumat saja.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Hari Jumat juga menjadi semacam konferensi mingguan bagi umat Islam, karena
di hari Jumatlah ada shalat berjamaah dan khutbah Jumat. Setiap umat Islam laki-laki
yang tak memiliki uzur syar’I wajib ‘ain melaksanakannya. Artinya, lebih dari sebatas
berkumpul, Jumat adalah momen konsolidasi persatuan umat sekaligus memupuk
ketakwaan melalui nasihat-nasihat positif dari sang khatib. Tentu keutamaan ini
bersamaan dengan asumsi bahwa jamaah melaksanakan shalat Jumat dengan
kesungguhan penuh, menyimak khutbah secara baik, bukan cuma rutinitas sekali
sepekan untuk sekadar menggugurkan kewajiban.

Amalan-amalan utama hari Jumat juga bertebaran. Di antaranya adalah


memperbanyak baca shalawat, memperbanyak doa, bersedekah; membaca Surat al-

3
Kahfi, Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, dan Surat an-Nas, serta ibadah-ibadah lainnya.
Masing-masing amalan memiliki fadhilah yang luar biasa.

Imam as-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah, mengatakan:

‫ويقرأ بعد الجمعة قبل أن يتكلم‬: ‫)سبعا سبعا(اإلخالص والمعوذتين‬. ‫ويكثر من الصالة على النبي صلى للا عليه‬
‫وسلم سوم الجمعة وليلة الجمعة‬.‫ويصلى راتبة الجمعة التي بعدها في بيته ال في المسجد‬. ‫وما ذا يفعل بعدها؟ ويمشى‬
‫بعدها لزيارة أخ أو عيادة مريض أو حضور جنازة أو عقد نكاح‬

“Nabi SAW membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas usai shalat Jumat sebanyak
tujuh kali dan beliau juga memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia
juga mengerjakan shalat sunah setelah shalat Jumat di rumahnya, tidak di masjid.
Setalah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi saudaranya,
menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah (bertakziah), atau menghadiri akad nikah.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Dengan demikian, umat Islam seolah diajak untuk menjadikan hari Jumat
sebagai hari khusus untuk memperbanyak ibadah. Tidak jarang, Jumat dijadikan oleh
para ulama untuk mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan duniawi,
untuk mengkhususkan diri beramal saleh di hari Jumat. Sebagaimana dilakukan
Rasulullah, hari Jumat bukan semata untuk meningkatkan ritual ibadah kepada Allah
tapi juga berbuat baik kepada sesama, seperti bersilaturahim, berempati kepada orang
yang kena musibah, dan lain-lain.

Karena itu pula dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Qadla’i dan ibnu Asakir
dari Ibnu Abbas disebutkan:

‫الجمعة حج الفقراء‬

“Jumat adalah hajinya orang-orang fakir.”

4
‫‪Hadits tersebut adalah penegasan tentang betapa istimewanya hari Jumat‬‬
‫‪dibanding hari-hari biasa lainnya. Karena itu patut bagi kita untuk meluangkan waktu‬‬
‫‪sejenak untuk berkontemplasi (muhasabah), menaikkan kualitas ibadah kepada Allah,‬‬
‫‪memperbaiki hubungan sosial, serta memperbanyak amal-amal sunnah lainnya.‬‬
‫‪Cukuplah enam hari kita sibuk dan larut dalam kesibukan duniawi. Apa salahnya‬‬
‫‪menyisihkan satu hari untuk menyegarkan kondisi rohani kita agar tidak layu, kering,‬‬
‫‪atau bahkan mati. Semoga khatib al-faqir dan jamaah sekalian dapat melaksanakan‬‬
‫‪anjuran ini dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran diri.‬‬

‫آن اْل َع هظي هْم‪َ ،‬ونَفَ َعنهي َو هإيَّا ُك ْم هب َمافه ْي هه هم ْن آيَ هة َو هذ ْك هر ْال َح هكي هْم َوتَقَبَّ َل للاُ همنَّا َو هم ْن ُك ْم تهالَ َوتَهُ َو هإنَّهُ ه َُو‬
‫ار َك للا هلي َولَ ُك ْم فهى اْلقُ ْر ه‬ ‫بَ َ‬
‫للا ال َع هظي َْم هإ َّنهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر َّ‬
‫الر هحيْم‬ ‫الس هَّم ْي ُع ال َع هل ْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل َق ْو هلي َهذَا َفأ ْست َ ْغ هف ُر َ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ اهلَهَ هإالَّ للاُ َوللاُ َوحْ دَه ُ الَ ش هَري َْك لَه ُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َّن َس هيّدَنَا ‪.‬ا َ ْل َح ْمد ُ هلله َع َ‬
‫لى هإ ْح َسانه هه َوال ُّش ْك ُر لَهُ َع َ‬
‫لى ت َْوفهيْ هق هه َواه ْمتهنَانه هه‬
‫إلى هرض َْوانه هه‬ ‫س ْولُهُ الدَّا هعى َ‬ ‫ص َحا هب هه َو َس هلّ ْم ت َ ْس هل ْي ًما هكثي ًْرا ‪ُ .‬م َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫ص هّل َعلَى َس هيّ هدنَا ُم َح َّم ٍد هو َعلَى ا َ هل هه َوأ َ ْ‬
‫الل ُه َّم َ‬

‫اس اهتَّقُوا للاَ فه ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن للاَ أ َ َم َر ُك ْم بهأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فه ْي هه بهنَ ْف هس هه َوثَـنَى به َمآل ئه َكته هه‬
‫أ َ َّما بَ ْعد ُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي هه َو َس هلّ ُم ْوا ت َ ْس هل ْي ًما‬
‫لى النَّبهى يآ اَيُّ َها الَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫ص ّهل َعلَى ‪.‬بهقُدْ هس هه َوقَا َل ت َعاَلَى إه َّن للاَ َو َمآلئه َكتَهُ يُ َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫ض اللّ ُه َّم َع هن‬ ‫ار َ‬ ‫س هل َك َو َمآلئه َك هة اْل ُمقَ َّربهيْنَ َو ْ‬‫صلَّى للاُ َعلَ ْي هه َو َس هلّ ْم َو َعلَى آ هل َسيّهدهنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا َ ْنبهيآئه َك َو ُر ُ‬‫َسيّه هدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬
‫ان اه َلىيَ ْو هم‬ ‫عث ْ َمان َو َع هلى َو َع ْن بَ هقيَّ هة ال َّ‬
‫ص َحابَ هة َوالتَّا هب هعيْنَ َوت َا هب هعي التَّا هب هعيْنَ لَ ُه ْم هب ها ْح َس ٍ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا هش هديْنَ أ َ هبى بَ ْك ٍر َو ُ‬ ‫اْل ُخلَف ه‬
‫َاء َّ‬
‫اح هميْنَ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم هب َر ْح َمته َك َيا أ َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ه‬ ‫ار َ‬
‫ال ّهدي هْن َو ْ‬

‫ت الل ُه َّم أ َ هع َّز اْ هإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس هل هميْنَ َوأ َ هذلَّ‬


‫ت اَالَ ْحيآ ُء هم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ه‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ هف ْر هل ْل ُمؤْ همنهيْنَ َواْل ُمؤْ همنَا ه‬
‫ت َواْل ُم ْس هل هميْنَ َواْل ُم ْس هل َما ه‬
‫ص َر ال هدّيْنَ َوا ْخذ ُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس هل هميْنَ َو دَ ه ّم ْر أ َ ْعدَا َء ال ّهدي هْن‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬‫ص ْر هعبَادَ َك اْل ُم َو ه ّح هديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ال ّش ْهر َك َواْل ُم ْش هر هكيْنَ َوا ْن ُ‬
‫‪.‬وا ْع هل َك هل َماته َك إهلَى يَ ْو َم ال ّهدي هْن‬
‫ظ َه َر هم ْن َها َو َما َ‬ ‫س ْو َء اْل هفتْنَ هة َواْ هلم َحنَ َما َ‬
‫الزالَ هز َل َواْ هلم َحنَ َو ُ‬
‫الل ُه َّم ادْفَ ْع َعنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫صةً َو َسائه هر اْلب ُْلدَ ه‬
‫ان اْل ُم ْس هل هميْنَ عآ َّم ًة يَا َربَّ اْل َعا َل هميْنَ‬ ‫ع ْن بَلَ هدنَا اه ْند ُونه ْي هسيَّا خآ َّ‬
‫طنَ َ‬ ‫آلخ َرةه ‪.‬بَ َ‬‫َربَّنَا آتهنا َ فهى الدُّ ْنيَا َح َسنَةً َوفهى اْ ه‬
‫اب النَّ ه‬
‫ار‬ ‫اإن َل ْم ت َ ْغ هف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا َلنَ ُك ْون ََّن همنَ اْلخَا هس هريْنَ ‪َ .‬ح َسنَةً َوقهنَا َعذَ َ‬
‫ظ َل ْمنَا ا َ ْنفُ َسنَا َو ْ‬ ‫للا َيأ ْ ُم ُرنَا ! هع َبادَ ه‬
‫للا ‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫هإ َّن َ‬
‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا َ‬
‫للا اْل َع هظي َْم‬ ‫شآء َواْل ُم ْنك هَر َواْل َب ْغي َي هع ُ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع هن اْلفَ ْح ه‬‫ْتآء ذهي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َو هإي ه‬‫هباْل َعدْ هل َواْ هإلحْ َس ه‬
‫لى نهعَ هم هه يَ هزدْ ُك ْم َولَ هذ ْك ُر للاه أ َ ْك َب ْر‬
‫يَذْ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬

‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai