Anda di halaman 1dari 5

“Ketika Cinta Bersujud”

Sholeh Gisymar

Agus Dian Pratama


XII IPA 6
Absen 02

SMA Negeri 1 Gresik


“Ketika Cinta Bersujud”
Sholeh Gisymar
Penulis : Sholeh Gisymar

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Kategori Buku : Novel Umum

Tahun Penerbitan : 2009

Jumlah Halaman : 168

Dimensi (LxP) : 13.5 x 20 cm

Jenis Cover : Soft Cover

No ISBN 978-979-22-4256-0

Berat Buku 0.18 kg

Sinopsis
Di daerah Hadramaut, Yaman Selatan, alkisah terjalin suatu
hubungan cinta antara Nabil dan Hamidah. Namun, kisah cinta mereka
terhalang oleh adat istiadat yang dianut oleh keluarga Nabil. Ayah
Nabil, Qosim memiliki kepercayaan bahwa tidak akan pernah meminang
seseorang dari kalangan rendah. Dengan hati yang bimbang, Nabil
terpaksa menentang ayahandanya dan pergi untuk merantau.
Sebenarnya, ia merantau dengan tujuan agar ayahandanya sadar
bahwa cinta tidak memandang dari nasab atau keturunan. Bencana
terjadi ketika sampan yang ditumpangi oleh Nabil dihantam oleh ombak
laut dan tak lama kemudian ia diselamatkan oleh awak kapal yang akan
berlayar ke Indonesia, tepatnya di Pelabuhan Cirebon.

Di sana, Nabil tinggal dengan seorang petani miskin, Walid dan


putrinya, Salamah. Berselang waktu, Salamah mencintai Nabil. Namun,
Nabil tidak pernah mencintainya, hanya Hamidah yang ia sayangi dan
ia cintai. Tak lama kemudian, Kasan, seorang kakek tua sahabat Walid
meminta Nabil untuk menikahi Salamah dengan alasan balas budi,
karena keluarga Walid telah menolongnya. Setelah menikah,
kemunculan Hamidah di Indonesia menuang kisah yang lama, namun
tidak akan pernah terjalin di pelaminan.

A. Unsur Instrinsik
1. Tema : Perjuangan Cinta

2. Tokoh dan Perwatakan :

Nama Watak
Baik hati, sholeh, tertutup, berkemauan
Nabil
keras, alim
Lemah lembut, penyayang, sholehah,
Hamidah
baik hati
Syaikh Ahmad Sholeh, alim, bijak
Fahmi Penggoda, baik hati, penasehat
Zaid Pendiam, tertutup, baik hati
Suka mencampuri urusan orang, baik
Abdullah hati, mudah tertawa, suka mengolok-
olok (dalam arti baik)
Keras, sombong, tegas, berkemauan
Qasim (Ayah Nabil)
keras, bertanggung jawab, pekerja keras
Umar Bijak, baik hati, penasehat, penyayang
Salim Baik hati, pengertian, penyayang
Walid Baik hati, pekerja keras
Salamah Baik dan sederhana
Aziz Bijak, baik hati
Kasan Bijak, baik hati, penyayang

3. Alur : Linier/Progressive

4. Setting/Latar :

N Tempat Waktu Suasana


o
a. Hadramaut (wilayah Bulan Romadhon Bahagia (ketika Nabil
yang terletak di (dijelaskan oleh bertemu dengan
sebelah selatan masyarakat Hadramaut Hamidah untuk
Yaman, dahulu yang melaksanakan pertama kalinya di
merupakan daerah sholat tarawih) rumah Umar)
tersendiri yang
terpisah dari Yaman,
namun kini masuk
dalam Negara Yaman
b. Masjid daerah Hari Raya Idul Fitri Kalut (ketika Nabil
Hadramaut (tempat (dikisahkan ketika memilih hidup)
yang digunakan masyarakat Hadramaut
orang-orang yang menuju ke masjid
Hadramaut, untuk atau padang untuk
sholat, tarawih, I’tikaf, melaksanakan sholat)
tadarus)
c. Balai Ruang Tamu Sedih (ketika Nabil
keluarga Umar bertemu dengan
(diceritakan saat hari Hamidah, yang telah
raya idul fitri, keluarga dikhianatinya,
Nabil mengunjungi dengan meminang
keluarga Umar untuk Salamah di
bersilahturahmi) Pelabuhan Cirebon)
d. Perkampungan Bani Bimbang (penantian
Katsir (Daerah di Hamidah di
mana Hamidah dan perkampungan Bani
Ayahnya, Umar, Katsir untuk
tinggal) menunggu
kedatangan Nabil,
kekasihnya)
e. Dek Kapal (dikisahkan Bingung (ketika Nabil
ketika Nabil harus memilih
ditemukan oleh awak Salamah)
kapal dan meletakkan
Nabil di dek kapal
tersebut)
f. Cirebon (pelabuhan
tempat transit kapal)
g. Indramayu (kediaman
paman Nabil yang
tinggal di Indonesia)
h. Rumah Walid
(kediaman Nabil
sekarang di Indonesia)

5. Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu

6. Amanat :

a. Mencintai seseorang jangan dilihat dari fisiknya, tetapi lihat dari


ketulusan hati orang tersebut untuk mencintai

b. Jangan melihat pribadi seseorang dari luarnya saja, tetapi lihat juga
pribadi dalam orang tersebut

c. Saling tolong menolong dalam segala hal tanpa memandang bulu

B. Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral Nilai Budaya Nilai Agama Nilai Sosial
-Wanita -Penggunaan -Hubungan bujang -Peduli dengan
merupakan bahasa tersendiri dan gadis secara nasib orang lain
makhluk Tuhan yang merupakan terbuka dianggap -Saling tolong-
yang sangat bahasa asli dari aib. menolong
dihargai dan
dlindungi daerah. -Sholat lima (5) sesama saudara
waktu
-Walaupun kita -Peringatan tanggal
dalam keadaan 11 Syaban untuk -Selalu pergi ke
yang susah, kita menghormati masjid untuk
harus tetap leluhur berjamaah
bersemangat (beribadah)
-Menjunjung tinggi
-Kedermawanan nasab dan
tidak terletak keturunan
pada seberapa -Silahturahmi pada
banyak harta saat Hari Raya.
yang kita berikan
pada orang lain, -Persiapan idul fitri
melainkan pada dengan makanan-
kesediaan kita makanan manis
untuk dan jug
memberikan apa memperbaiki
yang kita cintai rumah yang rusak
pada orang lain. agar terlihat rapi.
-Mensyukuri -Pergi ke masjid
nikmat Allah dan atau padang untuk
merenungi melakukan sholat
kenaifan kita hari raya.
sendiri. -Mengetuk pintu
-Seorang gadis dan mengucapkan
rela menanggung salam
siksaan untuk -Tidak baik
membela berbicara di depan
kekasihnya. pintu
-Mengucapkan
salam

Anda mungkin juga menyukai