Sholeh Gisymar
No ISBN 978-979-22-4256-0
Sinopsis
Di daerah Hadramaut, Yaman Selatan, alkisah terjalin suatu
hubungan cinta antara Nabil dan Hamidah. Namun, kisah cinta mereka
terhalang oleh adat istiadat yang dianut oleh keluarga Nabil. Ayah
Nabil, Qosim memiliki kepercayaan bahwa tidak akan pernah meminang
seseorang dari kalangan rendah. Dengan hati yang bimbang, Nabil
terpaksa menentang ayahandanya dan pergi untuk merantau.
Sebenarnya, ia merantau dengan tujuan agar ayahandanya sadar
bahwa cinta tidak memandang dari nasab atau keturunan. Bencana
terjadi ketika sampan yang ditumpangi oleh Nabil dihantam oleh ombak
laut dan tak lama kemudian ia diselamatkan oleh awak kapal yang akan
berlayar ke Indonesia, tepatnya di Pelabuhan Cirebon.
A. Unsur Instrinsik
1. Tema : Perjuangan Cinta
Nama Watak
Baik hati, sholeh, tertutup, berkemauan
Nabil
keras, alim
Lemah lembut, penyayang, sholehah,
Hamidah
baik hati
Syaikh Ahmad Sholeh, alim, bijak
Fahmi Penggoda, baik hati, penasehat
Zaid Pendiam, tertutup, baik hati
Suka mencampuri urusan orang, baik
Abdullah hati, mudah tertawa, suka mengolok-
olok (dalam arti baik)
Keras, sombong, tegas, berkemauan
Qasim (Ayah Nabil)
keras, bertanggung jawab, pekerja keras
Umar Bijak, baik hati, penasehat, penyayang
Salim Baik hati, pengertian, penyayang
Walid Baik hati, pekerja keras
Salamah Baik dan sederhana
Aziz Bijak, baik hati
Kasan Bijak, baik hati, penyayang
3. Alur : Linier/Progressive
4. Setting/Latar :
6. Amanat :
b. Jangan melihat pribadi seseorang dari luarnya saja, tetapi lihat juga
pribadi dalam orang tersebut
B. Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral Nilai Budaya Nilai Agama Nilai Sosial
-Wanita -Penggunaan -Hubungan bujang -Peduli dengan
merupakan bahasa tersendiri dan gadis secara nasib orang lain
makhluk Tuhan yang merupakan terbuka dianggap -Saling tolong-
yang sangat bahasa asli dari aib. menolong
dihargai dan
dlindungi daerah. -Sholat lima (5) sesama saudara
waktu
-Walaupun kita -Peringatan tanggal
dalam keadaan 11 Syaban untuk -Selalu pergi ke
yang susah, kita menghormati masjid untuk
harus tetap leluhur berjamaah
bersemangat (beribadah)
-Menjunjung tinggi
-Kedermawanan nasab dan
tidak terletak keturunan
pada seberapa -Silahturahmi pada
banyak harta saat Hari Raya.
yang kita berikan
pada orang lain, -Persiapan idul fitri
melainkan pada dengan makanan-
kesediaan kita makanan manis
untuk dan jug
memberikan apa memperbaiki
yang kita cintai rumah yang rusak
pada orang lain. agar terlihat rapi.
-Mensyukuri -Pergi ke masjid
nikmat Allah dan atau padang untuk
merenungi melakukan sholat
kenaifan kita hari raya.
sendiri. -Mengetuk pintu
-Seorang gadis dan mengucapkan
rela menanggung salam
siksaan untuk -Tidak baik
membela berbicara di depan
kekasihnya. pintu
-Mengucapkan
salam