Anda di halaman 1dari 5

‫صا هلحا ً هل ُك هل أ ُ َّم ٍة‬ َ ‫ان ـ‬ ‫علَى َج همي هْع ْاْل َ ْديَ ه‬

َ ً ‫ع لَنَا هديْنا ً قَ هويْما ً ُم َهي هْمنا‬َ ‫هي ش ََر‬ ْ ‫ا َ ْل َح ْمدُ لله الذ‬
َ‫هي َج َع َل ال َّجنَّةَ هل ْل ُمت َّ هقيْن‬
ْ ‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ هإلهَ هإالَّهللا ُ الَش هَري َْك لَهُ الَّذ‬. ‫ان‬
ٍ ‫ان َو َم َك‬ ٍ ‫َوفه ْي ُك هل زَ َم‬
. ‫الصرا َ هط ال ُم ْست َ هقي هْم‬ ‫لى ه‬ َ ‫س ْولُهُ االدا َّ هع ْي إه‬ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن‬
َ ‫سيهدَنا َ َو َم ْوالَنا َ ُم َح َّمدًا‬
‫ان‬ٍ ‫س‬ ْ َ ‫علَى آ هل هه َوأ‬
َ ‫صحا َ هب هه َو َم ْن ت َ هب َع ُه ْم هبإه ْح‬ َ ‫س هيدهنا َ ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫لى‬
َ ‫ع‬ َ ‫س هل ْم َوبا َ هر ْك‬ َ ‫ص هل َو‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ُ‫ أَما َّ بَ ْعد‬. َ‫الديْن‬
‫لى يَ ْو هم ه‬ َ ‫إه‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف هس ْي هبت َ ْق َوى ه‬
‫ َواتَّقُ ْوا هللا َ َح َّق تُقا َ هت هه‬. َ‫هللا فَقَ ْد فَازَ ال ُمتَّقُ ْون‬ ‫فَ َيآأَيُّ َهاال ُمؤْ همنُ ْونَ أ ُ ْو ه‬
َ‫َوالَت َ ُم ْوت ُ َّن إهالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس هل ُم ْون‬

Para Jamaah Rahimakumullah

Dunia terus berkembang, termasuk cara berkomunikasi kita. Dulu banyak orang harus
menempuh jarak yang jauh untuk bisa bercakap-cakap dengan orang lain di luar daerah.
Sekarang, teknologi memfasilitasi umat manusia untuk kian mudah menjalin
komunikasi hanya melalui perangkat di genggaman tangan. Situasi ini melanda hampir
semua orang di berbagai belahan dunia, tidak pandang agama, wilayah geografis, suku,
ras, dan etnis. Kehadiran media sosial kian mempermudah lagi. Dalam hitungan detik
kita sudah bisa berinteraksi dan berkirim pesan melalui tulisan, suara, gambar, bahkan
video ke orang di belahan dunia lain.

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Islam bukan agama yang anti perubahan. Namun demikian Islam memiliki prinsip-
prinsip yang tidak boleh dilanggar. Kita seyogianya memosisikan media sosial tak lebih
dari sekadar alat, bukan tujuan. Medsos sebagai wasîlah, bukan ghâyah. Kenapa?
Sebagaimana pisau yang bermanfaat bila digunakan memasak dan merugikan bila
dipakai melukai orang lain, begitu pula media sosial. Dalam dirinya terkandung potensi
positif tapi sekaligus negatif. Semakin meningkatnya pengguna media sosial dari hari
ke hari tidak menjamin semakin berkualitas dari segi pemanfaatannya.

Banyak kita jumpai Medsos menjadi ajang pamer (riya) amal kebaikan—usaha mencari
citra kesalehan di mata masyarakat. Dari sini kita secara tidak langsung menggeser
maksud ibadah yang semestinya untuk Allah SWT menjadi untuk popularitas dan
kebanggaan diri. Medsos juga kerap menjadi arena caci-maki antarkelompok yang
berbeda agama, aliran, pandangan politik, dan sejenisnya. Tak jarang Medsos disesaki
dengan hate speech, menjatuhkan orang lain, ghibah , fitnah, berita bohong, adu domba,
dsb.

Hanya berbekal jari tangan dan pikiran keruh, dalam sekejam kita sudah membuat
mudarat bagi pihak lain. Padahal dalam hadits shahih disebutkan bahwa di antara
karakter seorang muslim adalah mampu menjamin saudaranya dari malapetaka tangan
dan lisannya.

َ ‫س هل َم ال ُم ْس هل ُمونَ هم ْن هل‬
‫سا هن هه َو َي هد هه‬ َ ‫ال ُم ْس هل ُم َم ْن‬

Seorang muslim adalah orang yang tidak melukai saudara muslim lainnya baik
dengan lisan dan tangannya.

Imam Abu Hamid bin Muhammad al-Ghazali dalam kitab Bidayatul


Hidayah menjelaskan bahwa lisan manusia terdiri dari dua jenis, yakni lidah yang
berada di dalam mulut dan lidah berupa qalam (pena). Tulisan memiliki fungsi yang
mirip dengan pembicaraan.

Qalam dalam konteks hari ini bisa diidentikkan dengan Medsos yang memiliki peran
sama, yakni memproduksi tulisan yang pengaruhnya bisa negatif maupun positif.
Dengan demikian, sikap bijak kita terhadap Medoso termasuk ikhtiar kita untuk menjadi
muslim yang baik sebagaimana hadits di atas.

Yang paling rentan dilupakan saat bermedsos adalah betapa berharganya waktu.
Berbagai kemudahan yang disediakan sering membuat pengguna berselancar berjam-
jam melewati batas kebutuhan semestinya. Orang kadang tidak hanya bertegur sapa
dengan sesama atau publikasi aktivitas di Medsos, tapi juga sampai pada kegiatan-
kegiatan mubazir bahkan maksiat. Saat seseorang terlalu tergantung pada Medsos,
pertanyaan penting yang perlu disodorkan adalah siapa yang sesungguhnya lebih
berkuasa: Medsos atau manusianya?

Manusia dianugerahi akal sehat, hati nurani, yang memungkinkan dia berlaku
bijaksana. Sebagaimana perangkat dunia lainnya, tidak seharusnya manusia diperbudak
Medsos, justru semestinya ia mengendalikannya.
Jama’ah Jumu’ah yang dirahmati Allah

Sebagai wasîlah, Medsos juga merupakan perantara bagi banyak sekali hal baik.
Melalui Medsos, seseorang dengan mudah bersilaturahim dengan orang lain yang di
dunia nyata terkendala jarak geografis. Media sosial punya fungsi mempersatukan yang
semula terpisah, memberi ruang komunikasi yang semula tanpa kabar. Fungsi positif
lain dari media sosial adalah menjadi alat yang bagus untuk mendistribusikan pesan
kebaikan secara luas dengan mudah. Kita dengan mudah membagikan informasi,
misalnya, soal cara mendidik buah hati, tips hidup sehat, atau wawasan bermanfaat lain,
hingga menjadikan media sosial sebagai media syiar yang memberi pendidikan kepada
publik tentang nilai-nilai Islam yang mencerahkan, rahmatan lil alamin.

Surat al Maidah ayat 35 menyebutkan:

َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذهينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوا ْبتَغُوا هإلَ ْي هه ْال َو هسيلَةَ َو َجا ههدُوا فهي‬
‫س هبي هل هه لَ َعلَّ ُك ْم‬
َ‫ت ُ ْف هل ُحون‬

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan


carilah wasîlah yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada
jalan-Nya supaya kalian mendapat keberuntungan.

Wasîlah dalam konteks ini bisa kita perluas pengertiannya mencakup berbagai jalan,
mekanisme, atau sarana yang bermanfaat bagi kebaikan, terutama untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika Medsos adalah wasilah, maka ghayah-nya
adalah Allah SWT. Sekali lagi, fungsi positif Medsos tersebut bisa maksimal kita
realisasikan ketika kitalah yang benar-benar menguasai, bukan dikuasai. Medsos hanya
menjadi elemen sekunder bagi aktivitas kebaikan, bukan sebaliknya mendorong kita
untuk terperosok pada perbuatan sia-sia, atau bahkan merugikan.

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Melalui paparan khutbah ini, bisa disimpulkan bahwa setidaknya ada dua sikap dalam
merespons kehadiran Medsos. Pertama, menyadari betul bahwa ia tidak lebih dari
sebatas wasîlah, perantaran atau alat. Kesadaran ini akan mendorong kita untuk tidak
terbuai dengan Medsos itu sendiri, melainkan pada apa tujuan pokok penggunaan
perangkat dunia maya ini.
Kedua, menjadikannya sebagai sarana yang tidak hanya baik tapi juga bermanfaat. Tak
menimbulkan kemudaratan kepada pihak lain melalui media sosial adalah sesuatu yang
baik. Tapi akan lebih baik lagi bila Medsos memberikan faedah bagi orang lain lewat
konten-konten yang kita suguhkan. Bukankah khairunnas anfauhum lin nas bahwa
sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya?

Semoga kita semua teguh dalam iman dan Islam, sehingga mampu mendudukkan diri
secara proporsional dan menebar kemanfaat bagi manusia dan alam sekitar.

‫الذ ْك هر ال َح هك ْي هم‬ ‫آن العَ هظي هْم َونَفَعَنهي َو هإيَّا ُك ْم به َما فه ْي هه همنَ اآليَا ه‬
‫ت َو ه‬ ‫ار َك هللاُ هل ْي َولَ ُك ْم فهي القُ ْر ه‬ َ َ‫ب‬
َ ‫َوتَقَبَّ َل همنهي َو هم ْن ُك ْم ته‬
َّ ‫الوتَهُ هإنَّهُ ُه َو ال‬
‫س هم ْي ُع ال َع هل ْي ُم‬
‫هللا‬
‫الر هجي هْم‪ .‬هب ْس هم ه‬ ‫شيْطا َ هن َّ‬ ‫ع ْوذُ باهلل ههمنَ ال َّ‬ ‫قا َ َل تعالى هف ْي هكتا َ هب هه ال َك هري هْم أَ ُ‬
‫علَى النَّ هب ْي َيآأَيُّهاَالَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوآ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬
‫الر هحي هْم‪ .‬هإ َّن هللاَ َو َم ََل هئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫من َ‬ ‫الر ْح ه‬ ‫َّ‬
‫س هل ُم ْوا تَ ْس هل ْي ًما‪.‬‬ ‫صلُّ ْوآ َ‬
‫علَ ْي هه َو َ‬ ‫َ‬
‫علَى التَّا هب هعيْنَ‬ ‫ص ْح هب هه أَ ْج َم هعيْنَ ‪َ .‬و َ‬
‫علَى آ هل هه َو ه‬ ‫س هيدهنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص هل َ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫عنَّا‬
‫ض هللا ُ َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي هْن‪َ .‬و ْ‬ ‫ان هإلَى يَ ْو هم ه‬‫س ٍ‬ ‫َوتَابه هع ْي التَّابه هعيْنَ َو َم ْن تَبهعَ ُه ْم بهإه ْح َ‬
‫به َر ْح َمته َك يَاأَ ْر َح َم الراَ هح هميْنَ ‪.‬‬
‫يآء هم ْن ُه ْم‬‫ت اْل َ ْح ه‬ ‫ت َوال ُم ْس هل هميْنَ َوال ُم ْس هل َما ه‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ هف ْر هل ْل ُمؤْ همنهيْنَ َوال ُمؤْ همنا َ ه‬
‫سيدهنا َ ُم َح َّمدٍ‪.‬‬ ‫ص ْرأ ُ َّمةَ َ‬‫ع َواته‪ .‬اللَّ ُه َّم ا ْن ُ‬ ‫ْب الدَّ َ‬ ‫ْب ُم هجي ٌ‬ ‫س هم ْي ُع قَ هري ٌ‬‫ت هإنَّ َك َ‬‫َواْل َ ْم َوا ه‬
‫س هيدهنا َ ُم َح َّمدٍ‪.‬‬‫ص ْر أ ُ َّمةَ َ‬‫س هيدهنا َ ُم َح َّمدٍ‪ .‬الل ُه َّم ا ْن ُ‬ ‫ص هل ْح أ ُ َّمةَ َ‬‫اللَّ ُه َّم ا ْ‬
‫س ْد‪َ ,‬و هز َيادَة ً هفى ْال هعلَ هم‪,‬‬ ‫عا هف َيةً هفى ْال َج َ‬ ‫الدي هْن‪َ ,‬و َ‬ ‫سالَ َمةً هفى ه‬ ‫اَللَّ ُه َّم اهنَّانَ ْسأَلُ َك َ‬
‫ع ْندَ ْال َم ْوته‪َ ,‬و َم ْغ هف َرة ً‬ ‫ق َوتَ ْو َبةً َق ْب َل ْال َم ْوته‪َ ,‬و َر ْح َمتً َ‬ ‫الر ْز ه‬‫َو َب َر َكةً هفى ه‬
‫ار‪َ ,‬و ْل َع ْف َو‬
‫ت َوالنَّ َجا ةَ همنَ النَّ ه‬ ‫ت ْال َم ْو ه‬ ‫س َك َرا ه‬ ‫علَ ْينَا هفى َ‬ ‫َب ْعدَ ْال َم ْوته‪ ,‬اَللَّ ُه َّم ه هَو ْن َ‬
‫ب‪.‬‬‫سا ه‬ ‫هع ْندَ ْال هح َ‬
‫س ُج ْودَنَا َوقُعُ ْودَنَا‬ ‫عنَا َو ُ‬ ‫صيَا َمنَا َو ُر ُك ْو َ‬ ‫صالَتَنَا َو ه‬ ‫اَللَّ ُه َّم َربَّنَا تَـقَـب َّْل همنَّا َ‬
‫ب ْالعَا لَ هميْن‬ ‫صي َْر نَا يَا اَلل يَا َر َّ‬ ‫عنَا َوتَعَبُّدَنَا َوتَ هم ْم تَ ْق ه‬
‫ش ْو َ‬ ‫عنَا َوتَ َخ ُّ‬ ‫ض ُّر َ‬‫َوتَ َ‬
‫يما َ هن َوالَ تَ ْج َع ْل فه ْي قُلُ ْو هبنا َ هغالًّ‬ ‫سبَقُ ْونا َ هب ه‬
‫اِل ْ‬ ‫َربَّنا َ ا ْغ هف ْر لَنا َ َو ه هِل ْخ َوانهنا َ الَّ هذيْنَ َ‬
‫سنَةً َوفه ْي ه‬
‫اآلخ َرةه‬ ‫هللَّ هذيْنَ آ َمنُ ْوا َربَّنا َ اهنَّ َك َرؤ ٌ‬
‫ُوف َر هح ْي ٌم‪َ .‬ربَّنا َ آتهنا َ فه ْي الدُّ ْنيا َ َح َ‬
‫ار‬‫اب النَّ ه‬ ‫عذ َ َ‬ ‫سنَةً َوقهنا َ َ‬ ‫َح َ‬
‫غ قُلُ ْو َبنَا َب ْعدَ هإ ْذ َهدَ ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا هم ْن لَّدُ ْن َك َر ْح َمةً هإنَّ َك أَ ْن َ‬
‫ت‬ ‫َربَّنَا الَ ت ُ هز ْ‬
‫اب‬‫ْال َو َّه ُ‬
‫س هليْنَ ‪َ ،‬و ْال َح ْمدُ هلِله‬
‫علَى ْال ُم ْر َ‬ ‫صفُ ْونَ ‪َ ،‬و َ‬
‫سالَ ٌم َ‬ ‫ب ْال هعزَ ةه َ‬
‫ع َّما يَ ه‬ ‫س ْب َحانَ َر هب هك َر ه‬‫ُ‬
‫ب ْال َعالَ هميْنَ‬
‫َر ه‬

Anda mungkin juga menyukai