Anda di halaman 1dari 21

‫‪Pendidikan Ideal di Era Digital‬‬

‫‪Minan‬‬

‫‪July 5, 2011‬‬

‫‪Khutbah Jumat Pilihan, Nasehat‬‬

‫‪5 Comments‬‬

‫‪Khutbah Jumat ini menerangkan tentang urgensi pendidikan dan sekolah‬‬


‫‪dalam kehidupan seorang muslimin, khususnya dalam menyiapkan generasi‬‬
‫‪Islam yang dihiasi oleh nilai-nilai luhur Islam. Sebab, kebutuhan terhadap‬‬
‫‪pendidikan lebih tinggi dari kebutuhan lainnya. Semoga bermanfaat.‬‬
‫]‪[Redaksi KhutbahJumat.com‬‬

‫***‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫س هن تَ ْق هو ْي ٍم‪،‬‬ ‫ان فهي أَ ْح َ‬ ‫س َ‬ ‫اْل ْن َ‬


‫ق ْه‬ ‫ب ا ْلعَالَ هم ْي َن َخلَ َ‬‫ا ْل َح ْم ُد هلِله َر ِّ ه‬
‫اْل ْنعَ هام َوالت َّ ْك هر ْي هم‪ ،‬فَ هإ هن‬‫ق هب ْ ه‬ ‫علَى َكثه ْي ٍر هم َّم ْن َخلَ َ‬ ‫ضلَهُ َ‬ ‫َوفَ َّ‬
‫ستَ َم َّر لَهُ هذَا الت َّ ْف هض ْي ُل هفي َجنَّا ه‬
‫ت‬ ‫ع هة هللاه ا ْ‬ ‫ست َقَا َم عَلى َطا َ‬ ‫ا ْ‬
‫ش َه ُد أَ ْن الَ هإلَهَ‬ ‫ب ْاْل َ هل ْي هم‪َ ،‬وأ َ ْ‬ ‫ان َوا ْلعَذَا ه‬ ‫النَّ هع ْي هم‪َ ،‬و هإالَّ ُر َّد هفي ا ْل َه َو ه‬
‫ش َه ُد أَ َّن‬ ‫ق ا ْلعَ هل ْي هم‪َ ،‬وأَ ْ‬ ‫هإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش هَر ْيكَ لَهُ َو ُه َو ا ْل َخالَّ ُ‬
‫ق‬‫{وإهنَّكَ لَعَلى ُخلُ ٍ‬ ‫س ْولُهُ ش هَه َد لَهُ َربُّهُ هبقَ ْو هل هه‪َ :‬‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫ُم َح َّمدًا َ‬
‫علَى‬ ‫ار ْوا َ‬ ‫س ُ‬ ‫ص َحا هب هه الَّ هذ ْي َن َ‬ ‫علَى آ هل هه َوأ َ ْ‬ ‫علَ ْي هه َو َ‬
‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫ع هَظ ْي هم} َ‬
‫س هل ْيما ً َكثه ْي ًرا‪ ،‬أَ َّم بَ ْع ُد‬ ‫سلَّ َم تَ ْ‬ ‫ستَ هق ْي هم‪َ ،‬و َ‬ ‫اط ال ُم ْ‬‫الص َر ه‬‫النَّ ْهجه القَ هو ْي هم َو ه ِّ‬
Saudara-saudara kaum muslimin rahimahumullah! Saya berwasiat kepada
Anda dan saya pribadi untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bertakwalah kepada Allah dalam mengurus diri sendiri dan keluarga Anda.
Betakwalah kepada Allah dalam mengurus anak-anak dan orang-orang yang
menjadi tanggung jawab Anda. Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, maka dia akan memberikan perlindungan, kecukupan dan petunjuk
kepada Anda.

Ibadallah! Tahukah Anda, ukuran apakah yang digunakan untuk mengukur


kemajuan individu dan masyarakat? Timbangan apakah yang digunakan
untuk menilai keunggulan suatu bangsa? dan apa landasan yang digunakan
untuk membangun kejayaan dan peradaban? Semua itu tidak mungkin terjadi
tanpa perhatian yang amat besar terhadap tema yang sangat penting. Sebuah
tema yang merupakan cita-cita para ulama dan pendidik, masalah
para da’i dan muballigh, serta sasaran para intelektual dan relawan. Dan
sebelum itu semua, ia merupakan cita-cita para orang tua, kerja besar pada
guru, dan pendidik, di samping merupakan tuntunan mendesak pada semua
negara dan pemerintahan. Betapa banyak tenaga yang dihabiskan untuk
mengurusnya. Betapa banyak potensi dan kemampuan yang dikerahkan
untuk mendukungnya! Betapa banyak kekuatan yang dicurahkan untuk
mewujudkannya! Dan betapa banyak dana yang dibelanjakan untuk
melaksanakannya! Namun, itu semua tidak bisa dianggap banyak untuk
sebuah tema kunci kejayaan umat yang berkuasa, sukses dan memimpin.
Sebaliknya jika diabaikan, kerusakan dan kehancuran akan menimpanya.
Ketika itu ucapkan, “Selamat tinggal” kepada umat dan berikan ucapan bela
sungkawa kepada puing-puingnya.
Wahai para hamba Allah! Tahukah Anda, apakah tema yang sangat penting
itu? tema itu ialah “Pendidikan”. Ini bener-bener tugas dan tanggung jawab
yang sangat berat.

Ma’asyiral muslimin rahimahumullah! Sesungguhnya, tanggung jawab


mendidik generasi muda dan menyiapkan tokoh-tokoh laki-laki dan wanita
adalah tanggung jawab yang sangat berat. Dan sesungguhnya masalah
perhatian terhadap belahan jiwa dan buah hati (baca: putra-putri) adalah
masalah yang sangat besar. Umat Islam harus mencurahkan seluruh
perhatiannya kepada masalah ini. Sebab, pilar-pilar kebahagian mereka pada
diri pribadi maupun masyarakat bertumpu pada masalah pendidikan ini. Oleh
karena itu, pendidikan harus dipersiapkan secara matang. Kurikulum harus
dirumuskan, perencanaan harus disiapkan, tenaga harus dikerahkan dan
orang-orang yang berkemampuan harus dibatalkan, agar proses pendidikan
berjalan dengan baik, tidak teratuk batu di tengah jalan, jauh dari segala
macam pertentangan dan dualisme. Terhindar dari taklid buta dan latah, serta
dibarengi perasaan bangga akan kepribadian Islam dan tata cara syar’i,
seraya berpegang teguh pada petunjuk Alquran dan mengikuti Sunnah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(Saudara-saudara seagama), Ikhwatal Islam! Sesungguhnya, kepentingan kita


pada pendidikan melebihi segala kepentingan lainnya. Dan kebutuhan kita
terhadap pendidikan lebih tinggi dari kebutuhan lainnya. Apa artinya tubuh
dan badan tanpa nilai aturan dan agama? Apa artinya jasad dan raga tanpa
akal dan nyawa? Apa artinya wadah bila isinya rusak? Setiap makhluk punya
jasad. Manusia dan binatang sama-sama mencari makanan dan minuman.
Orang-orang mukmin dan kafir, berbakti dan durhaka, baik dan jahat sama-
sama butuh makanan dan udara. Tetapi, kaidah-kaidah, aturan-aturan,
pendidikan, pengajaran, akidah dan iman yang benar hanyalah milik orang-
orang Islam.

Saudara-saudara seiman dan seakidah! Masyarakat manusia dewasa ini


banyak didera musibah dan bencana. Dan banyak sekali kemalangan dan
malapetaka menimpa mereka. Mengapa angka kejahatan mengalami
peningkatan dan mencengangkan? Hal itu tidak lain karena kurangnya
perhatian terhadap pendidikan. Kezaliman, kesewenang-wenangan, dan
kerusakan tidak akan merajalela kecuali pendidikan manusia diperlakukan
secara buruk, akhlaknya menyimpang dan perilakunya terperosok ke dalam
jurang kehancuran. Banyak generasi telah berganti dengan fitnah terjungkir
balik, tidak ada pendidikan, dan tidak mengetahui hak-hak Allah, maupun
hak-hak hamba Allah. Mereka tidak punya amanah yang harus diemban,
tidak punya tujuan yang hendak dicapai, tidak bisa mengenali
yang makruf dan tidak bisa mengetahui yang mungkar. Hidup mereka
hanyalah permainan dan pengangguran. Kondisi mereka sangat buruk dan
menyimpang. Mereka tenggelam di dalam lumpur kenistaan dan
mengabaikan keutamaan. Mereka tidak menyimpan kebaikan sedikit pun
bagi bangsa dan negara. Adakah kejahatan sosial yang lebih berat dari ini?

Sesungguhnya, keberadaan generasi yang jauh dari pendidikan yang benar


merupakan kejahatan terhadap masyarakat dan umat secara keseluruhan.
Betapa banyak masyarakat yang mengeluhkan penyimpangan prilaku
remaja? Betapa banyak orang tua yang mengeluhkan kenakalan anak-anak?
Dan betapa banyak ayah ibu yang tersiksa dengan kedurhakaan anak-anak
dan keengganan mereka untuk menunaikan tugas-tugas. Namun, mereka lupa
(atau pura-pura lupa) bahwa inti persoalan ini terletak pada buruknya
pendidikan.
Oleh karena itu, umat Islam berkewajiban melaksanakan tanggung jawabnya
masin-masing dalam menyelesaikan masalah ini dengan mengerahkan
segenap potensi dan kemampuan yang dimiliki. Mereka juga harus bekerja
sama dengan semua saluran yang ada: rumah, keluarga, kedua orang tua,
kerabat, sekolah, kampus, masjid, klub bermain, seluruh lapisan masyarakat,
dan segenap media massa dengan semua saluran yang ada. Semuanya harus
bekerja keras dalam mendidik, membangun, dan menanamkan norma-norma
akhlak pada diri putra-putrinya. Agar kelak lahir generasi muda yang ideal,
baik laki-laki maupun wanita.

Wahai umat Islam! Agama kita telah memberikan perhatian yang sangat
besar pada masalah pendidikan. Bahkan, masyarakat dahulu maupun
sekarang belum pernah diberikan oleh rezim manapun di barat maupun di
timur. Jauh dari filsafat-filsafat yang rumit dan pikiran-pikiran yang
tercemar. Maka, Islampun tampil dengan penemuan baru. Sementara upaya
orang-orang yang tertipu oleh musuh-musuhnya gagal total. Cahaya hidayah
menyinari umat manusia, sedang kehidupan orang-orang yang berpaling dari
jalan hidayah Tuhan adalah gelap gulita, kendati gelar mereka berkibar-kibar.
Mereka melabuhi orang-orang awam dengan kata-kata bermadu yang
mengklaim pembaharuan dan modernisasi. Padahal, sejatinya semua teori
pendidikan yang jauh dari petunjuk Alquran dan Sunnah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallamadalah kebangkrutan yang tiada tara. Apa yang bisa dia
berikan kepada umat manusia apabila ia sendiri berlindung dari panasnya
pasir dengan bara api?

Tidak ada yang bisa menyelamatkan generasi muda dunia selain pendidikan
yang didasarkan pada ajaran Islam. Karena hanya pendidikan inilah yang
memiliki tujuan mulia, yaitu pengabdian kepada Allah yang Mahaesa lagi
Mahaperkasa dan pendayagunaan semua bidang untuk berkhidmat kepada
prinsip yang fundamental ini. Demikian juga pendidikan yang dimaksudkan
untuk menjadikan generasi muda sebagai pengemban akidah, pemilik cita-
cita yang tinggi, pembawa iman, dan pemilik budi pekerti. Hal itu terlihat
pada ucapan, pola pergaulan dan prilaku mereka.

Ikhwatal iman! Ketika kita merenungkan tentang saluran-saluran terpenting


yang bertanggung jawab atas pendidikan di masyarakat, kita melihat bahwa
rumah adalah pondasi utama pendidikan. Keluarga adalah bibit pertama
dalam pelaksanaan proses pendidikan. Dan hal itu harus dimulai dari
pemilihan calon istri shalihah yang memiliki asal-usul yang baik dan mutu
yang bagus (bibit-bobot-bebet). Karena, seorang istri harus dipersiapkan
menjadi pedidik yang handal dan sekolah yang pertama. Dan hal ini harus
dilakukan secara bertahap hingga si anak dapat membuka matanya di
pangkuan kedua orang tuanya. Di sini, ia harus mendapatkan perhatian
akhlak dan pendidikan iman yang memadai, sebelum perhatian masalah
duniawi. Ini berangkat dari kewajiban Islam dalam masalah tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه هلي ُك ْم ن‬


ُ َّ‫ارا َوقُو ُد َها الن‬
‫اس‬ َ ُ‫هين َءا َمنُوا قُوا أَنف‬
َ ‫يَاأَيُّ َها الَّذ‬
‫ون هللاَ َمآأَ َم َر ُه ْم‬
َ ‫ص‬ُ ‫شدَاد ُُُ الَّيَ ْع‬ ‫ظ ه‬ ٌ َ‫علَ ْي َها َمآلئهكَةٌ هغال‬ َ ‫َوا ْل هح َج‬
َ ُ‫ارة‬
َ ُ‫َويَ ْفعَل‬
َ ‫ون َمايُ ْؤ َم ُر‬
‫ون‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim :6)
Menurut para ulama, maksudnya ialah: “Ajarilah, didiklah dan bimbinglah
mereka dengan sesuatu yang bisa memelihara mereka dari azab Allah.”

Ini adalah amanah yang sangat berat. Benar-benar celaka orang yang
mengkhianatinya. Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu
Umar radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullallah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda (artinya),

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang
kepemimpinannya.” (H.R. Al-Bukhari, 2554, dan Muslim, 1829)

Di rumah anak-anak semasa kecilnya belajar dari apa yang ada pada ayah
dan ibunya. Keduanya adalah suri teladan baginya. Anak-anak selalu meniru
ucapan dan perbuatan kedua orang tuanya. Karenanya, orang tua memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam mengarahkan anaknya. Tentang
besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya Rasulullah bersabda (artinya),

“Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Lalu kedua
orang tuanya membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R.
Al-Bukhari, 1385 dan Muslim, 2658)

At-Tirmidzi dan lain-lain meriwayatkan atsar,

“Tidaklah seorang ayah memberikan sesuatu kepada anaknya yang lebih


baik dari adab yang bagus.” (H.R.Ahmad, 3/412, At-Tirmidzi, 1952 dan Al-
Hakim, 4/263 )

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda (artinya),


“Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat saat berusia tujuh tahun. Dan
pukullah mereka (dengan pukulan yang mendidik, ed.), karena
meninggalkannya saat berusia sepuluh tahun. Dan pisahkanlah mereka di
tempat tidur.” (H.R. Ahmad,2/180, Abu Daud, 495 dan Al-Hakim,1/197)

Ini adalah petunjuk-petunjuk pendidikan bagi rumah tangga muslim, di mana


anak-anak didik dengan akidah dan keutamaan, di samping memiliki bekal
empirik yang memadai, bahkan lebih banyak. Oleh karena itu, banyak para
orang tua yang keliru ketika mereka mengutamakan pendidikan anak-
anaknya pada pemenuhan keinginan dan kebutuhan materi (duniawi) semata.

Wahai para ayah dan para ibu! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam mendidik putra-putri Anda. Jadilah suri teladan yang baik bagi
mereka. Didiklah mereka untuk peduli kepada Kitab Allah dan perhatian
kepada Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ikutilah jalan Islam
di dalam mendidik mereka. Perlakukanlah mereka dengan lemah lembut.
Tapi tegaslah kepada mereka bila mereka melakukan kesalahan berulang-
ulang. Jangan sekali-kali tampil di hadapan mereka dengan penampilan yang
tidak layak. Biasakanlah mereka berbuat baik untuk orang lain. Biasakanlah
mereka dengan akhlak yang mulia saat bergaul dengan sesama. Biasakanlah
mereka menjaga lidah mereka dan menjauhi caci maki, dusta, ucapan kotor,
dan sebagainya. Dan janganlah sekali-kali putra-putri Anda melihat
pertengkaran Anda. Karena hal itu bisa mengganggu kejiwaan mereka dan
merusak mental mereka.

Jangan pernah menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan mereka kepada


para pembantu rumah tangga. Karena hal itu sangat beresiko terhadap
keluarga. Sebab, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya para
pembantu memiliki pola pikir, perangai dan kebiasaan yang kurang baik.
Bahkan, bagi orang-orang yang sangat peduli pada keluarganya menganggap
bahwa para pembantu itu bener-bener berbahaya. Jauhkanlah putra-putri
Anda dari pergaulan yang buruk. Kontrollah shalat mereka. Awasilah
kesendirian mereka. Perhatikanlah, dengan siapa mereka berjalan? Dengan
siapa mereka berteman? Apa yang mereka baca? Apa yang mereka
dengarkan? Dan apa yang mereka saksikan? Terapkan pengawasan ketat,
tetapi dibarengi dengan perasaan cinta dan belas kasih. Karena, penggembala
yang baik tidak akan membiarkan gembalanya mendekati padang binatang
buas.

Jangan sekali-kali keluarga Anda disuapi aneka macam perang pemikiran


dan moral, baik dengan izin maupun tidak. Karena penyusup-penyusup itu
bisa merobohkan apa yang telah Anda bangun dengan susah payah dan
meruntuhkan apa yang telah Anda tegakkan. Besarkanlah mereka dengan
kemuliaan-kemuliaan dan jauhkanlah mereka dari kenistaan-kenistaan.

Generasi muda kita akan tumbuh dan berkembang


Sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh ayahnya

Berdoalah selalu kepada Allah agar mereka senantiasa mendapat hidayah dan
menjadi orang yang shalih, seperti yang dilakukan oleh para Nabi.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di dalam doanya mengucapkan,

‫ين‬ َّ ‫ب َه ْب هلي هم َن ال‬


َ ‫صا هل هح‬ ‫َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk
orang-orang yang saleh. (Q.S. Ash-Shaffat: 100)
ْ َ ‫اجنُ ْب هني َوبَ هن َّي أَن نَّ ْعبُ َد اْْل‬
‫صنَا َم‬ ْ ‫َو‬
Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-
berhala. (Q.S. Ibrahim: 35)

‫صالَ هة َو هم ْن ذُ ه ِّريَّ هتي‬


َّ ‫اجعَ ْل هني ُم هقي َم ال‬
ْ ‫ب‬‫َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat. (Q.S. Ibrahim: 40)

Zakariya ‘alaihissalam pernah berdoa,

ً‫ط هيِّبَة‬
َ ً‫ب َه ْب هلي همن لَّ ُدنكَ ذُ ه ِّريَّة‬
‫قَا َل َر ِّ ه‬
Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. (Q.S. Ali
Imran: 38)

Apa artinya anak kalau tidak baik? Wal ‘iya dzubillah.

Luqman Al-Hakim memberikan banyak wasiat yang terkenal kepada


anaknya sebagaimana termaktub dalam surat Luqman.

Dan Nabi kita Muhammad pun banyak memberikan bimbingan dan


pendidikan kepada generasi muda, baik melalui ucapan maupun perbuatan.

Ajarilah mereka adab-adab makan, minum, tidur, bergaul dan di masjid.


Wahai para ayah dan ibu! Bertakwalah kepada Allah. Awasilah putra-putri
Anda, karena mereka adalah amanah yang ada di pundak Anda. Jangan
pernah membiarkan mereka lepas dari pengawasan Anda sama sekali.
Saudaraku! Kalau Anda bertanya tentang saluran kedua dalam mendidik
generasi muda menurut sistem pendidikan Islam, jawabnya adalah sekolah.
Karena, perannya dalam bidang pendidikan sengat menonjol. Apa yang
terbayang di benak Anda saat melihat tempat di mana anak-anak
menghabiskan setengah harinya di sana dengan beragam aktivitas dan
kegiatan? Tidak ada yang meragukan dan menyangsikan, bahwa sekolah
adalah pos yang sangat penting dan benteng pertahanan yang sangat kokoh.
Para penanggungjawabnya harus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya dalam mengajar, mendidik dan memperbaiki kondisi anak didiknya.

Wahai para bapak guru dan ibu guru! Bertakwalah kepada Allah dalam
menunaikan amanah mendidik putra-ptri umat Islam. Jadilah suri teladan
yang baik bagi mereka. Didiklah mereka agar mencintai pendidikan dan
pengajaran. Padukanlah kedua proses tersebut. Buatlah jembatan komunikasi
yang selalu terhubung antara sekolah dan wali murid, agar keshalihan anak-
anak dapat tercapai dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan pernah
anak didik Anda melihat Anda melakukan sesuatu yang diharamkan. Karena
demi Allah, ilmu pengetahuan tidak akan bermanfaat tanpa disertai dengan
adab, akhlak dan pendidikan.

Wahai para hamba Allah! Saat tiba giliran masjid, ternyata ia adalah taman di
tengah padang pasir (oase) yang aman, damai, nyaman dan tenteram. Di sini,
setiap orang bisa belajar membaca Alquran, menunaikan shalat, berzikir, dan
berdoa. Tidak ada yang menyangsikan bahwa masjid dan sekolah memiliki
peras besar dalam dunia pendidikan. Karena masjid dan sekolah merupakan
pertahanan yang kuat, benteng yang kokoh dan pos yang penting. Karena di
situlah terpancar sinar perbaikan bagi seluruh masyarakat.

Sedangkan media massa memiliki tanggung jawab paling besar, terutama


pada era informasi seperti ini. Maka adalah wajib hukumnya memanfaatkan
media-media ini untuk mendidik dan membesarkan generasi setiap rumah
dan menjangkau seluruh kota dan desa. Karenanya harus dimanfaatkan untuk
menyampaikan kebajikan dan menyebarluaskan nilai-nilai keutamaan. Dan
para penanggungjawabnya pasti menyadari hal itu. Sebutlah gelombang yang
dipancarkan oleh saluran-saluran televisi dan internet yang merusak
pendidikan. Ini membuat kita sangat waspada dan hati-hati.

Kita memohon kepada Allah agar berkenan memberi kita kekuatan dalam
mendidik putra-putri kita sesuai dengan ajaran yang diridhai dan dicintai-
Nya.

‫اجنَا َوذُ ه ِّريَّاتهنَا قُ َّرةَ أَ ْعيُ ٍن‬


‫َربَّنَا َه ْب لَنَا هم ْن أَ ْز َو ه‬
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami). (Q.S. Al-Furqan: 74)

Ya Tuhan kami, jadikanlah keturunan kami sebagai orang yang shalih dan
mengajak orang lain menjadi orang yang shalih, dan menjadi orang yang
mendapat hidayah dan menjadi hidayah bagi orang lain. Wahai Tuhan Yang
Maha Mendengar doa.
‫ َونَفَعَنه ْي َو هإيَّا ُك ْم هب َما‬،‫آن ا ْلك هَر ْي هم‬
‫باركَ هللا هل ْي َولَ ُك ْم فهي ا ْلقُ ْر ه‬ َ
ْ َ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو هل ْي هذا َوأ‬.‫ت َوال هذِّ ْك هر ا ْل َح هك ْي هم‬
‫ستَ ْغ هف ُر‬ ‫فه ْي هه هم َن ْاْليَا ه‬
‫هللاَ هل ْي َولَ ُك ْم‬
KHUTBAH KEDUA

‫ َوقَا هب هل التَّ ْوبَ هة هم َّم ْن‬،‫ب‬ ‫عالَّ هم الغُيُ ْو ه‬ َ ‫ب َو‬ ‫ب القُلُ ْو ه‬ ‫ا ْل َح ْم ُد هلِله ُمقَ هلِّ ه‬
َ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إهلَه‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫ب‬ ‫س َو هة القُلُ ْو ه‬ ْ َ‫ب هع ْن َد ق‬ ‫ش هد ْي هد ا ْل هعقَا ه‬
َ ،‫ب‬ ُ ‫يَت ُ ْو‬
َ ‫ش َه ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا‬
‫ع ْب ُد ُه َو‬ ْ َ‫ َوأ‬،ُ‫هإالَّ هللاُ َو ْح َد ُه الَ ش هَر ْيكَ لَه‬
‫ص َحا هب هه َو َم ْن تَ هبعَ ُه ْم‬ ْ َ‫علَى آ هل هه َوأ‬ َ ‫علَ ْي هه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ،ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫َر‬
‫ أ َ َّم بَ ْع ُد‬،‫س هل ْيما ً َكثه ْي ًرا‬
ْ َ ‫سلَّ َم ت‬َ ‫ان‬ٍ ‫س‬ َ ‫هب هإ ْح‬
Ibadallah! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
laksanakanlah kewajiban Anda dalam mendidik diri dan anak-anak yang
menjadi tanggung jawab Anda. Karena Anda semua sudah tahu betapa
pentingnya masalah ini, terutama pada zaman akhir seperti ini. Demi Allah
yang tiada Ilah selain Dia, kalau kita mau melaksanakan kewajiban ini,
niscaya kita tidak akan mengeluhkan banyaknya masalah, kejahatan dan
prilaku yang menyimpang. Di samping itu permasalahan kenakalan akan
berkurang dan kerusakan akhlak akan menghilang.

Namun, ada satu bagian yang amat sangat istimewa dalam masalah
pendidikan secara umum. Yaitu perhatian terhadap pedidikan wanita, baik
sebagai anak, saudara, maupun istri. Terutama wanita semenjak dini untuk
memegang teguh nilai-nilai keutamaan dan memiliki rasa malu. Tepat sekali
apa yang dikatakan oleh penyair berikut ini,
Siapakah yang peduli pada pendidikan wanita?
Karena dialah penyebab keterpurukan di timur
Didiklah anak-anak perempuan dengan keutamaan
Karena ia adalah pegangan terbaik mereka di timur dan di barat
Ibu adalah sekolah
Bila Anda menyiapkannya dengan baik
Anda telah menyiapkan bangsa yang harum namanya
Ibu adalah taman, bila air hujan terus mengguyurnya
Daun-daun dan rimbun akan mengelilinginya
Ibu adalah guru pertama bagi para guru
Yang kemuliaan mereka melanglang buana

Kini, masyarakat mengeluhkan maraknya kejadian-kejadian yang haram;


pemandangan yang merangsang birahi, penampilan seronok, pakaian mini,
dan pergaulan bebas. Hal itu terjadi setelah mereka mengabaikan pendidikan
wanita. Bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang bertanggung
jawab memimpin wanita, baik sebagi suami, maupun orang tua. Didiklah
mereka dengan baik, bimbinglah mereka ke jalan yang benar. Yakinkan
mereka agar tetap tinggal di rumah dan menjaga hijab. Agar mereka tidak
menjadi pemicu fitnah atau korban fitnah. Karena ini dapat merusak
bangunan masyarakat dari pondasinya.

Adalah kesalahan nyata dan pengkhianatan besar bila kita membiarkan


wanita begitu saja dan menuruti segala kemauannya, tanpa bertanya halal
atau haram, tanpa membimbing maupun mengawasi, dalam hal berpakaian
maupun hal-hal penting lainnya. Bahkan, ada sebagian orang yang sengaja
membawa foto-foto seronok, gambar-gambar terlarang dan media-media
yang mengundang syahwat dan membiarkannya berada di tengah-tengah
putra-putrinya.
Dia melemparkannya ke laut dengan tangan terikat
Dan dia berkata, “Awas! Awas! Jangan sampai basah terkena air!”

Jadi, semua orang hendaknya bertakwa kepada Allah Subhanahu wa


Ta’ala dalam menjalankan amanah yang ada di pundaknya. Laksankanlah
kewajiban Anda dalam memberikan pendidikan sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Jika ini dilaksanakan dengan baik, niscaya kondisi akan
membaik dan masyarakat akan merasakan kebahagiaan yang nyata. Insya
Allah.

َ ‫علَى النَّ هب ِّي ه يَآأَيُّ َها الَّذ‬


‫هين َءا َمنُوا‬ َ ‫ون‬ َ ُّ‫صل‬ َ ُ‫إه َّن هللاَ َو َمالَئه َكتَهُ ي‬
‫س هلي ًما‬ْ َ ‫س هلِّ ُموا ت‬
َ ‫علَ ْي هه َو‬
َ ‫صلُّوا‬
َ
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S. Al-Ahzab: 56)

‫علَى‬ َ َ‫صلَّ ْيت‬ َ ‫ َك َما‬،ٍ‫علَى آ هل ُم َح َّمد‬ َ ‫ َو‬،ٍ‫علَى ُم َح َّمد‬ َ ‫ص ه ِّل‬


َ ‫اللهم‬
‫ اللهم بَ هار ْك‬.ٌ‫ إهنَّكَ َح هم ْي ٌد َم هج ْيد‬،‫علَى آ هل إه ْب َرا هه ْي َم‬ َ ‫ َو‬،‫إه ْب َرا هه ْي َم‬
‫علَى‬
َ ‫ َو‬،‫علَى هإ ْب َرا هه ْي َم‬ َ َ‫ار ْكت‬ َ َ‫ َك َما ب‬،ٍ‫علَى آ هل ُم َح َّمد‬ َ ‫ َو‬،ٍ‫علَى ُم َح َّمد‬ َ
‫ هإنَّكَ َح هم ْي ٌد َم هج ْي ٌد‬،‫آ هل هإ ْب َرا هه ْي َم‬.
‫سنَا‬َ ُ‫ َربَّنَا َظلَ ْمنَا أَ ْنف‬،‫س هل َماته‬ ْ ‫س هل هم ْي َن َوا ْل ُم‬ْ ‫اللهم ا ْغـ هف ْـر هل ْل ُم‬
‫ َربَّنَا‬،‫س هر ْي َن‬ ‫َوإه ْن لَ ْم ت َ ْغـ هفـ ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَكُونَ َّن هم َن ا ْل َخا ه‬
.‫اب النَّ هار‬ َ َ‫عذ‬ َ ‫سنَةً َو هقنَا‬ َ ‫سنَةً َو هفي ْاْل هخ َر هة َح‬ َ ‫آ هتنَا هفي ال ُّد ْنيَا َح‬
‫ اللهم هإنَّا‬.‫اف َوا ْل هغنَى‬ َ َ‫سأَلُكَ ا ْل ُهدَى َوالتُّقَى َوا ْلعَف‬ ْ َ‫اللهم هإنَّا ن‬
َ‫نَعُ ْوذُ هبكَ هم ْن َز َوا هل نه ْع َمتهكَ َوت َ َح ُّو هل عَافهيَتهكَ َوفُ َجا َء هة نه ْق َمتهك‬
.‫ب ا ْلعَالَ هم ْي َن‬ ‫آخ ُر َدع َْوانَا أ َ هن ا ْل َح ْم ُد هلل َر ِّ ه‬‫ َو ه‬. َ‫س َخ هطك‬ َ ‫َو َج هم ْي هع‬
‫سلَّ َم‬
َ ‫ص ْح هب هه َو‬َ ‫علَى آ هل هه َو‬ َ ‫علَى نَ هب هيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫صلى هللا‬ َ ‫َو‬
Download Khutbah Jumat Pendidikan Ideal di Era Digital

[download id=”15″]

Info Naskah Khutbah Jum’at

Disalin dari buku Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi pertama,
Elba Al-Fitrah, Surabaya (alsofwah.or.id) dengan beberapa penambahan dan
penyuntingan bahasa oleh Tim Redaksi www.KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

alsofwahbuku yang menerangkan tentang pengaruh media terhadap


perilaku menyimpang generasi mudaelbahatikeutamaan malu
khotbahkeutamaan masjidkhotbah pendidikankhutbah islam di
sekolahkhutbah jumatkhutbah mempersiapkan generasi muda islam
yang tangguhkumpulanmemakmurkan masjidnaskah
khutbahsunnahtakwatek khutbah jumat kerusakan akhlak dan
kehancuran bangsa
SHARE ON:
Save

Ukhuwah Islamiyah
Kewajiban Menunaikan Amanah

RELATED POSTS

Rahasia Dua Kalimat Syahadat


Mi nan

J une 24, 2011

Islam, Satu-satunya Agama yang Benar


Mi nan

J ul y 4, 2011

Rumahku Adalah Surgaku


Mi nan

J une 24, 2011

5 Comments

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran


Mi nan

J ul y 4, 2011

5 Comments

Ukhuwah Islamiyah
Mi nan

J ul y 5, 2011

Hati yang Istiqomah


Nur Fi tri Hadi, MA

Febr uar y 15, 2013

4 Comments

LEAVE A REPLY
Your email address will not be published.

Comment

Name*
Email*

Website

Submit

C AT E G O R I E S

 Akhlak dan Muamalah


 Artikel Khutbah Jumat
 Bersih Hati
 Ceramah Singkat
 Fikih
 Jalan Kebenaran
 Khotbah Idul Adha
 Khotbah Idul Fitri
 Khutbah Jumat Pilihan
 Kumpulan Khutbah Jumat Puasa
 Nasehat
 Panduan Khutbah Jumat
 Pondasi Agama
 Rumah Tangga
 Video Khutbah Jumat

Anda mungkin juga menyukai