Minan
July 5, 2011
5 Comments
***
KHUTBAH PERTAMA
Wahai umat Islam! Agama kita telah memberikan perhatian yang sangat
besar pada masalah pendidikan. Bahkan, masyarakat dahulu maupun
sekarang belum pernah diberikan oleh rezim manapun di barat maupun di
timur. Jauh dari filsafat-filsafat yang rumit dan pikiran-pikiran yang
tercemar. Maka, Islampun tampil dengan penemuan baru. Sementara upaya
orang-orang yang tertipu oleh musuh-musuhnya gagal total. Cahaya hidayah
menyinari umat manusia, sedang kehidupan orang-orang yang berpaling dari
jalan hidayah Tuhan adalah gelap gulita, kendati gelar mereka berkibar-kibar.
Mereka melabuhi orang-orang awam dengan kata-kata bermadu yang
mengklaim pembaharuan dan modernisasi. Padahal, sejatinya semua teori
pendidikan yang jauh dari petunjuk Alquran dan Sunnah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallamadalah kebangkrutan yang tiada tara. Apa yang bisa dia
berikan kepada umat manusia apabila ia sendiri berlindung dari panasnya
pasir dengan bara api?
Tidak ada yang bisa menyelamatkan generasi muda dunia selain pendidikan
yang didasarkan pada ajaran Islam. Karena hanya pendidikan inilah yang
memiliki tujuan mulia, yaitu pengabdian kepada Allah yang Mahaesa lagi
Mahaperkasa dan pendayagunaan semua bidang untuk berkhidmat kepada
prinsip yang fundamental ini. Demikian juga pendidikan yang dimaksudkan
untuk menjadikan generasi muda sebagai pengemban akidah, pemilik cita-
cita yang tinggi, pembawa iman, dan pemilik budi pekerti. Hal itu terlihat
pada ucapan, pola pergaulan dan prilaku mereka.
Ini adalah amanah yang sangat berat. Benar-benar celaka orang yang
mengkhianatinya. Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu
Umar radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullallah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda (artinya),
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang
kepemimpinannya.” (H.R. Al-Bukhari, 2554, dan Muslim, 1829)
Di rumah anak-anak semasa kecilnya belajar dari apa yang ada pada ayah
dan ibunya. Keduanya adalah suri teladan baginya. Anak-anak selalu meniru
ucapan dan perbuatan kedua orang tuanya. Karenanya, orang tua memiliki
tanggung jawab yang sangat besar dalam mengarahkan anaknya. Tentang
besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya Rasulullah bersabda (artinya),
“Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Lalu kedua
orang tuanya membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R.
Al-Bukhari, 1385 dan Muslim, 2658)
Wahai para ayah dan para ibu! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam mendidik putra-putri Anda. Jadilah suri teladan yang baik bagi
mereka. Didiklah mereka untuk peduli kepada Kitab Allah dan perhatian
kepada Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ikutilah jalan Islam
di dalam mendidik mereka. Perlakukanlah mereka dengan lemah lembut.
Tapi tegaslah kepada mereka bila mereka melakukan kesalahan berulang-
ulang. Jangan sekali-kali tampil di hadapan mereka dengan penampilan yang
tidak layak. Biasakanlah mereka berbuat baik untuk orang lain. Biasakanlah
mereka dengan akhlak yang mulia saat bergaul dengan sesama. Biasakanlah
mereka menjaga lidah mereka dan menjauhi caci maki, dusta, ucapan kotor,
dan sebagainya. Dan janganlah sekali-kali putra-putri Anda melihat
pertengkaran Anda. Karena hal itu bisa mengganggu kejiwaan mereka dan
merusak mental mereka.
Berdoalah selalu kepada Allah agar mereka senantiasa mendapat hidayah dan
menjadi orang yang shalih, seperti yang dilakukan oleh para Nabi.
ًط هيِّبَة
َ ًب َه ْب هلي همن لَّ ُدنكَ ذُ ه ِّريَّة
قَا َل َر ِّ ه
Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. (Q.S. Ali
Imran: 38)
Wahai para bapak guru dan ibu guru! Bertakwalah kepada Allah dalam
menunaikan amanah mendidik putra-ptri umat Islam. Jadilah suri teladan
yang baik bagi mereka. Didiklah mereka agar mencintai pendidikan dan
pengajaran. Padukanlah kedua proses tersebut. Buatlah jembatan komunikasi
yang selalu terhubung antara sekolah dan wali murid, agar keshalihan anak-
anak dapat tercapai dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan pernah
anak didik Anda melihat Anda melakukan sesuatu yang diharamkan. Karena
demi Allah, ilmu pengetahuan tidak akan bermanfaat tanpa disertai dengan
adab, akhlak dan pendidikan.
Wahai para hamba Allah! Saat tiba giliran masjid, ternyata ia adalah taman di
tengah padang pasir (oase) yang aman, damai, nyaman dan tenteram. Di sini,
setiap orang bisa belajar membaca Alquran, menunaikan shalat, berzikir, dan
berdoa. Tidak ada yang menyangsikan bahwa masjid dan sekolah memiliki
peras besar dalam dunia pendidikan. Karena masjid dan sekolah merupakan
pertahanan yang kuat, benteng yang kokoh dan pos yang penting. Karena di
situlah terpancar sinar perbaikan bagi seluruh masyarakat.
Kita memohon kepada Allah agar berkenan memberi kita kekuatan dalam
mendidik putra-putri kita sesuai dengan ajaran yang diridhai dan dicintai-
Nya.
Ya Tuhan kami, jadikanlah keturunan kami sebagai orang yang shalih dan
mengajak orang lain menjadi orang yang shalih, dan menjadi orang yang
mendapat hidayah dan menjadi hidayah bagi orang lain. Wahai Tuhan Yang
Maha Mendengar doa.
َونَفَعَنه ْي َو هإيَّا ُك ْم هب َما،آن ا ْلك هَر ْي هم
باركَ هللا هل ْي َولَ ُك ْم فهي ا ْلقُ ْر ه َ
ْ َ أَقُ ْو ُل قَ ْو هل ْي هذا َوأ.ت َوال هذِّ ْك هر ا ْل َح هك ْي هم
ستَ ْغ هف ُر فه ْي هه هم َن ْاْليَا ه
هللاَ هل ْي َولَ ُك ْم
KHUTBAH KEDUA
َوقَا هب هل التَّ ْوبَ هة هم َّم ْن،ب عالَّ هم الغُيُ ْو ه َ ب َو ب القُلُ ْو ه ا ْل َح ْم ُد هلِله ُمقَ هلِّ ه
َش َه ُد أ َ ْن الَ إهلَه ْ َ َوأ،ب س َو هة القُلُ ْو ه ْ َب هع ْن َد ق ش هد ْي هد ا ْل هعقَا ه
َ ،ب ُ يَت ُ ْو
َ ش َه ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا
ع ْب ُد ُه َو ْ َ َوأ،ُهإالَّ هللاُ َو ْح َد ُه الَ ش هَر ْيكَ لَه
ص َحا هب هه َو َم ْن تَ هبعَ ُه ْم ْ َعلَى آ هل هه َوأ َ علَ ْي هه َو َ ُصلَّى هللا َ ،ُس ْولُه ُ َر
أ َ َّم بَ ْع ُد،س هل ْيما ً َكثه ْي ًرا
ْ َ سلَّ َم تَ انٍ س َ هب هإ ْح
Ibadallah! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
laksanakanlah kewajiban Anda dalam mendidik diri dan anak-anak yang
menjadi tanggung jawab Anda. Karena Anda semua sudah tahu betapa
pentingnya masalah ini, terutama pada zaman akhir seperti ini. Demi Allah
yang tiada Ilah selain Dia, kalau kita mau melaksanakan kewajiban ini,
niscaya kita tidak akan mengeluhkan banyaknya masalah, kejahatan dan
prilaku yang menyimpang. Di samping itu permasalahan kenakalan akan
berkurang dan kerusakan akhlak akan menghilang.
Namun, ada satu bagian yang amat sangat istimewa dalam masalah
pendidikan secara umum. Yaitu perhatian terhadap pedidikan wanita, baik
sebagai anak, saudara, maupun istri. Terutama wanita semenjak dini untuk
memegang teguh nilai-nilai keutamaan dan memiliki rasa malu. Tepat sekali
apa yang dikatakan oleh penyair berikut ini,
Siapakah yang peduli pada pendidikan wanita?
Karena dialah penyebab keterpurukan di timur
Didiklah anak-anak perempuan dengan keutamaan
Karena ia adalah pegangan terbaik mereka di timur dan di barat
Ibu adalah sekolah
Bila Anda menyiapkannya dengan baik
Anda telah menyiapkan bangsa yang harum namanya
Ibu adalah taman, bila air hujan terus mengguyurnya
Daun-daun dan rimbun akan mengelilinginya
Ibu adalah guru pertama bagi para guru
Yang kemuliaan mereka melanglang buana
[download id=”15″]
Disalin dari buku Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi pertama,
Elba Al-Fitrah, Surabaya (alsofwah.or.id) dengan beberapa penambahan dan
penyuntingan bahasa oleh Tim Redaksi www.KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com
Ukhuwah Islamiyah
Kewajiban Menunaikan Amanah
RELATED POSTS
J ul y 4, 2011
5 Comments
J ul y 4, 2011
5 Comments
Ukhuwah Islamiyah
Mi nan
J ul y 5, 2011
4 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published.
Comment
Name*
Email*
Website
Submit
C AT E G O R I E S