تِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ
ي لَهَُ .وَأ ْشهَ ُد َأ َّن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ
ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ َأ ْع َمالِنَاَ ،م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ
ْك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ
.وحْ َدهُ الَ َش ِري َ
َ
صلَّى هللاُ عليه َو َسلَّ َم َو َعلَى آلِ ِه َو َ
صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َع اللهم صلِّ وسلِّ ْم علي سيِّ ِدنا محم ٍد َ
ق تُقَاتِ ِه َوالَ ال هللاُ تَ َعالَى :يَا َأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ
هُ َداهُ بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن .قَ َ
س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َ
ق تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُم ْو َن .يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف ٍ
ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّ ِذيْ تَ َسآ َءلُ ْو َن بِ ِه َواَْألرْ َحا َم ِإ َّن ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوبَ َّ
ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا .يَا َأيُّهَا الَّ ِذي َْن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوالً َس ِد ْيدًا .يُصْ لِحْ لَ ُك ْم
هللاَ َك َ
قاز فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًماِ .إ َّن َأصْ َد َ َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرس ُْولَهُ فَقَ ْد فَ َ
ُأل
صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َّش َر ا ُم ِ
ور ي هَ ْد ُ
ي ُم َح َّم ٍد َ ث ِكتَابُ هللاََ ،وَأحْ َس َن الهَ ْد ِ ْال َح ِدي ِ
ارَ .أ َّما بَ ْع ُد؛ ضالَلَةٌ َو ُك َّل َ
ضالَلَ ٍة فِي النَّ ِ ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة َ
Sehubungan akan dimulai tahun pelajaran baru bagi anak-anak kita yang
sedang belajar, baik tingkat SD, SMP atau tingkat tsanawiyah dan aliyah, ada
beberapa kekeliruan yang dihadapi oleh pelajar itu sendiri maupun oleh orang
tua, dan ini kita harus bicarakan, kita harus renungkan, dan kekeliruan ini harus
diluruskan. Diantara kekeliruannya adalah antara lain: Banyak orang menyangka
bahwa belajar Agama itu cukup bisa melaksanakan sholat saja, mengerjakan
bahkan yang sangat parah lagi, ada yang mengatakan bahwa belajar Agama kan….
untuk di akhirat, sekarang kita tinggal di dunia, ya….. belajar Agamanya nanti aja.
Ini sangat disayangkan, sehingga pendidikan Agama seperti SDI, Tsanawiyah dan
Aliyah atau pesantren nyaris tidak ada siswanya, sedikit sekali yang masuk
industry, seperti daerah Bekasi termasuk Cikarang, itu sangat mendambakan jika
itu dapat diperoleh jika anak-anaknya masuk sekolah umum. Inilah beberapa
pandangan yang keliru dan perlu diluruskan. Oleh karena itu, pada kesempatan
baik ini, khotib ingin menyampaikan tema “Peran Orang Tua Terhadap
Pendidikan Anak”. Harapannya tema ini dapat mengambil sikap bahwa belajar
pendidikan anak-anak kita. Sebagai orang tua jangan merasa puas terhadap
pendidikan yang sedang digeluti oleh anak-anak, baik pendidikan Agama apalagi
pendidikan umum. Sebab ternyata pendidikan yang berbasis Agama saja tidak
menjamin anak didiknya menjadi anak yang sholeh, anak yang baik, anak yang
berbakti kepada orang tua, konon lagi pendidikan yang berbasis umum, dimana
Agama sudah cukup jika sudah dapat melaksanakan sholat dan puasa saja. Ini
adalah pendapat yang keliru, pandangan yang salah fatal. Bisa jadi karena
berpendapat seperti itu akhirnya sholatnya tidak tanha ‘anil fahsyaa wal munkar,
sholat mah… sholat, tapi maksiat terus dilakukan, karena mereka menyangka
kiri saja. Padahal belajar sholat itu sangant luas dan sangat banyak, dan itu semua
Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. secara langsung tanpa pelantara.
Oleh karena itu, kalau kita bandingkan antara mereka yang sholatnya di
iringin dengan ilmu seperti para ulama, dengan mereka yang sholatnya tanpa ilmu
itu sangat berbeda sekali. Sholatnya mah… sama, tapi tingkah laku sehari-harinya
berbeda. Para ulama, mereka yang melaksanakan sholat yang di iringi dengan
sehari-hari, tidak berbuat jahat, tidak ngomongin orang lain dan tidak melakukan
kepribadiannya, tapi kalau ada mereka yang sholat, lantas tingkah lakunya masih
saja tetap berbuat jahat, berbuat yang dapat merugikan orang banyak, maka itu
artinya sholatnya tidak berdampak, karena sholatnya tidak di iringi dengan ilmu.
Artinya, sholat itu harus dipelajari secara mendalam, jangan diremehkan dan
harus dikaji dan dipelajari terus dan terus. Seperti sholat jama’, sholat qosor,
anaknya selesai belajar harus mendapatkan pekerjaan, pendapat seperti itu sah-
sah saja, yang tidak tepat adalah mereka menilai bahwa hanya lulusan dari SMEA,
SMK, SMA, dan lulusan dari STM saja yang pasti akan mendapatkan pekerjaan,
pasti bekerja di PT, bekerja di Perusahaan. Ini adalah pendapat yang keliru, dan
perlu diluruskan, perlu dibenarkan, karena ternyata banyak dari lulusan sekolah
Agama, sekolah Aliyah banyak yang sudah bekerja di Perusahaan, disuatu PT.
belajar Agama pun mudah mendapatkan pekerjaan, bahkan belakangan ini khotib
memiliki sifat jujur dan loyal terhadap perusahaan. Dan mereka menilai bahwa
sifat jujur ini dapat diperoleh dari karyawan yang memiliki basis pendidikan
Agama, yaitu karyawan yang berasal dari Madrasah, dari pendidikan Agama.
milinium sekarang ini, sering mengeluh dan mengatakan bahwa belajar Agama
adalah sangat sulit sekali, namun walau demikian, kita sebagai orang tua harus
mereka, anak-anak kita yang sudah terlanjur berada dalam pendidikan umum,
dimana pelajaran Agama sangatlah minim sekali, maka disinilah peran orang tua
saja, kita khawatir, jangan-jangan mereka kalau sudah besar justru menjadi anak
durhaka, na’uzubillah.
terutama melalui lembaga yang berbasis Agama, jangan takut lulusan sekolah
Agama tidak mendapat pekerjaan, dan kita harus yakin, bahwa sekolah Agama
mendapatkan nilai plus, yaitu nilai dunia dan nilai akhirat, dengan demikian kita
sebagai orang tua akan mendapatkan pahala yang sangat besar sekali.
مdْ َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك, ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْمddت َوالِ ِه ِمنَ اآليَاddْ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِمَا فِي,آن ْال َع ِظي ِْم ِ ْرddُك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالق َ بَار
َ
. ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم،ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ هdُ ِ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوا ْستَ ْغف.تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
Khutbah Kedua:
الحمد هلل الذي ّ
من علينا برسوله الكريم ,وهدانا به إلى الدين القddويم والصddراط المسddتقيم ,وأمرنddا
بتوقيره وتعظيمه وتكريمه ,وفرض على ك ّل مؤمن أن يكون أحبَّ إليه من نفسه وأوالده وخليله,
أن مح ّمddدا ُ وجعل محبّتَه سببا لمحبّته وتفضيله ,أشddهد أن ال إلddه إالّ هللاُ الd
dرؤوف الddرحيم ,وأشddهد ّ
عبده ورسوله ذو الجاه العظيم ,صلّى هللا وسلَّم عليه وعلى سائر المرسddلين ,وآل ك ٍّ dل والصddحابة
والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين .أ ّما بعد ,فيا أيّها الحاضرون ,اتّقوا هللاَ ح َّ
ق تُقاته ,وال تمّ d
dوتن
بأمر بدأ فيه بنفسه وثـنّى بمآلئكته بقدسddه ,وقddال تعddالى
ٍ إالّ وأنتم مسلمون .واعلموا َّ
أن هللا أ َمركم
إن هللا ومآلئكته يصلّون على النبى يآأيها الذين آمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما .الله ّم ص ّ dل على
َّ
وارض الله ّم عن الخلفddاء الراشddدين أبي
َ سيدنا محمد وعلى أنبيآئك ورسلك ومآلئكتك المق dرّبين,
بكر وعمر وعثمان وعل ّي وعن بقيّة الصddحابة والتddابعين وتdابعي التddابعين لهم بإحسddان إلى يddوم
الدين ,وارض عنّا معهم برحمتك ياأرحم الراحمين .الله ّم اغفر للمؤمنين والمؤمنddات والمسddلمين
والمسddلمات األحيddآء منهم واألمddوات ,إنّddك سddميع قddريب مجيبُ الddدعوات .الله ّم أع ّ dز اإلسddالم
الش dركَ والمشddركين وانصddر عبddادَك ْال ُم َو ِّح ِدين المخلِصddين واخ ُ dذل َمن خ َ dذل
والمسddلمين َوَأ ِذ َّل ّ
المسلمين و َد ِّمرْ أعدآَئنا وأعدآ َء ال ّدين وَأ ْع ِل كلماتِك إلى يوم الدين .الله ّم ادفddع عنّddا البال َء وال َوبddا َء
سdائر
ِ وال ِم َحنَ وسو َء الفتنة ما ظهddر منهddا ومddا بطن عن بَلَ ِدنا إندونيسddيا خآصdةً وعن الز َل ْ
وال َّز ِ
ُلدان المسلمين عآمة يَا ربّ العالمين .ربّنا آتنا في الدنيا حسنة وفي اآلخddرة حسddنة وقنddا عddذاب
الب ِ
النار .عبا َد هللا! َّ
إن هللا يأمر بالعddدل واإلحسddان وإيتddآء ذي القddربى وينهى عن الفحشddآء والمنكddر
والبغي يعظكم لعلّكم تذ ّكرون ,واذكروا هللا العظيم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم واشddكروه على نِ َع ِمِ dه ِ
يَز ْدكم واسddئلوه
من فضله يُ ْع ِطكمَ ,ولَ ِذك ُر هللاِ أكبر.