Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw.,
yang senantiasa mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya
dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan kali ini saya akan berpidato dengan tema “Pentingnya Ilmu
bagi Kehidupan”. Ilmu mempunyai peranan penting dalam perjalanan hidup kita,
karena dengan ilmu, kita akan mampu membedakan yang haq dan yang bathil.
Dengan ilmu juga, kita akan lebih mantap dalam menjalankan ibadah kepada Allah
swt.. Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban
bagi setiap muslim dan muslimat, sesuai dengan sabda nabi Muhammad Saw. Yang
berbunyi:
Ilmu ketuhanan dan ilmu pengetahuan umum atau biasa kita sebut IPTEK dan
IMTAQ memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan,
keduanya saling melengkapi.
Dalam sebuah peribahasa bahasa Inggris dikatakan:
“Without theology, life will be blind and without science, life will be lame”. Artinya
“hidup akan menjadi buta jika tanpa ilmu agama dan tanpa ilmu pengetahuan umum
hidup akan menjadi pincang.”
َيرْ َف ِع هللاُ الَّ ِذي َْن ا َم ُنوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا ْالع ِْل َم دَ َر َجات
Dalam kehidupan sehari-hari kita tahu bahwa orang yang berilmu dan beriman
mempunyai kedudukan yang terhormat dalam masyarakat dan dijadikan panutan
sampai-sampai Rasulullah pernah mengatakan “tidurnya orang yang berilmu, lebih
baik dari ibadahnya orang yang tidak berilmu”.
Marilah kita memacu diri untuk terus belajar dan belajar, pantang menyerah
sampai kita dapat menikmati buah dari ilmu itu. Hal ini sesuai pula dengan kata-kata
bijak yang berbunyi: “jika kamu menginginkan hasil setelah satu tahun, tanamlah
padi. Jika kamu menginginkan hasil setelah sepuluh tahun, tanamlah tanaman keras
tetapi jika kamu menginginkan hasil setelah dua puluh lima tahun, didiklah anak-
anak kamu.”
Sebelum mengakhiri pidato ini, ada tiga Kesimpulan yang bisa kita ambil, yang
pertama, menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. Yang kedua, orang
berilmu dan beriman akan ditinggikan derajatnya oleh Allah swt.. dan yang terakhir,
menuntut ilmu tidak ada batasnya bahkan hingga ke liang lahat.
Buk....... Pak.......
Siapakah sebenarnya orang yang mulya itu? Orang yang mulya adalah orang yang bertaqwa kepada
Allah, walaupun kaya tapi tiadak bertaqwa malah enak-enakan saja hidup di dunia, maka dia adalah orang
yang sangat hina menurut Allah. Tapi sebaliknya maskipun dirinya miskin tidak punya apa-apa
tapi bertaqwa kepada Allah, maka dialah orang yang dimulyakan oleh Allah. Maka tidak heran kalau
Rasulullah SAW. Bersabda : bahwa lebih banyaknya penduduk surga adalah orang-orang miskin. Yaaah
begitulah memang kebanyakan orang miskin yang tekun beribadah, tidak sombong, sedangkan orang kaya
selalu sibuk dengan menghitung hartanya, bangga dengan kekayaannya, padahal semua itu hanya titipan
dari Allah, gimana mau masuk surga? Namun bukan berarti kalau orang kaya tidak mulya dan tidak masuk
surga, tidak. Semuanya yang menentukan adala ketaqwaanya kepada Allah. Allah berfirman dalam Al-
Qur’an هللا اَ ْت َقا ُك ْم
ِ َم عِ ْندuْ اِنَّ اَ ْكرَ َم ُك “sesungguhnya orang yang paling mulya diantara kalian adalah orang yang lebih
bertaqwa”