Anda di halaman 1dari 12

DIKTAT

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

YENNI FITRIA, M. Pd.


NIDN 0222078204

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2020/2021
BAB XIV
NOTASI ILMIAH

Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian notasi ilmiah
2. Mahasiswa memahami teknik penulisan Kutipan
3. Mahasiswa memahami teknik penulisan catatan kaki

A. Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah teknik atau tata cara pembuatan atau penulisan sumber informasi bahan
tulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah yang dibuat atau referensi saat melakukan kegiatan
menulis. Semua sumber yang kita gunakan untuk kepentingan penulisan harus dicatat dalam karya
tulis yang dibuat dengan penempatan masing-masing bagian.

Kegiatan penulisan karya tulis ilmiah tidak lepas dari mengutip pernyataan orang lain sebagai
dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk
bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat
digunakan sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam
pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi. Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam
tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan
apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta
tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak
diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Beberapa teknik dalam notasi ilmiah ialah kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.

B. Kutipan adalah
Kutipan merupakan pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika
ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya
dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. Dalam sebuah kutipan juga dapat merujuk pada
penggunaan berulang bentuk ekspresi lain, terutama bagian dari karya seni, unsur-unsur sebuah lukisan,
adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya. Mengutip bukanlah sesuatu hal yang  bisa seenaknya saja kita
buat, namun ada beberapa aturan mengutip yang perlu kita ketahui. Aturan-aturan mengutip ini sangat
penting untuk diketahui agar  dalam pembuatan karya tulis, catatan kaki dan daftar pustaka tidak terjadi
kesalahan yang  berakibat fatal bagi kebenaran penguatan argumen dalam karya tulis kita.
C. Fungsi Kutipan
Fungsi utama kutipan dalam kary ailmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan
kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni,
pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)  umumnya dilakukan
andai kata penulis tidak menginginkan  adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian
pada teks. Berikut ini terdapat beberapa fungsi kutipan terdiri atas:
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan  informasi tentang sumber data,
gagasan dan lain-lain yang relevan (catatan acuan).
2. Untuk memberikan penjelasan penambahan tentang suatu masalah yang  dikemukakan dalam teks
atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat (catatan kaki).
D. Tujuan Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa tujuan kutipan terdiri atas:

1. Sebagai landasan teori untuk tulisan kita


2. Sebagai penjelasan
3. Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan.

E. Pedoman dalam Kutipan


Berikut ini terdapat beberapa pedoman dalam kutipan terdiri atas:
1. Kutipan harus diletakkan di akhir kalimat, di dalam tanda baca ,contoh  :
Aspek sistem perpajakan tersebut sangat signifikan (Larsen, 1971). Atau dengan cara lain, nama
keluarga penulis dapat digabungkan kedalam teks. Contoh: Larsen (1971) menyatakan bahwa aspek
sistem perpajakan tersebut sangat signifikan.
2. Kutipan dapat ditulis dengan cara : (Cooper, 1999), atau (Cooper, 1999: 23) atau Cooper (1999)
atau Cooper (1999: 23) tergantung bagaimana cara mengutip, apakah mencantumkan nomor
halaman referensi atau tidak.
3. Jika terdapat dua atau lebih penulis, gunakan tanda penghubung (&) di dalam kurung. Contoh :
(Dunphy & Stace, 1990) atau Dunphy & Stace (1990).
4. Jika terdapat tiga penulis atau lebih, penulisan pertama kali sebutkan semua penulis, kemudian
untuk penulisan berikutnya cukup tulisan nama pertama diikuti dengan et al .  Contoh :  Mc
Taggart  et al.
5. Jika sebuah publikasi tidak memiliki pengarang, gunakan nama organisasi sebagai pengarang.
6. Jika Anda mengutip pernyataan yang telah dikutip penulis lain, Anda perlu mentakan : (Carini,
dikutip dalam Patton, 1990)
7. Dua atau lebih kutipan harus dituliskan sesuai urutan abjad dan dipisahkan, dengan tanda titik
koma. Contoh : (Abrahamson, 1991; Daniels, 1990).
8. Jika kutipan lebih dari 40 kata, tuliskan kutipan menjorok ke dalam dengan spasi tunggal dan tidak
memakai tanda kutip.
F. Jenis-Jenis Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis kutipan, terdiri atas;

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung (Direct Quotation) Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber
aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. untuk mengutip rumus atau model matematika

2. untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintah.


3. untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.
4. untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
5. untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain
dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2 bagian, terdiri atas:

a. kutipan langsung pendek (short direct quotation)

Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian
dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik diantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu
perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

b. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)

adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat
sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan
kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan
seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya saja.

Kutipan tidak langsung dibagi menjadi 2 bagian, terdiri atas:

a. kutipan tidak langsung pendek (short indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang.

b. kutipan tidak langsung panjang (long indirect quotation)

adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Prinsip-Prinsip dalam Kutipan


Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu
perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita,
maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai
pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan
kita.
2. dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian – bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam
sumber kutipan kita. Caranya :

# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan
tiga titik berspasi.

# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan
tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

Teknik Menulis Kutipan


Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut:

1. Kutipan langsung

Terdiri atas:

1. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :

 kutipan diintegrasikan dengan teks


 jarak antar baris kutipan dua spasi
 kutipan diapit dengan tanda kutip
 sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber
darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

2. Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :

 kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi


 jarak antar kutipan satu spasi
 kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan
dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
 kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
 di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)

2. Kutipan tidak langsung

1. kutipan diintegrasikan dengan teks


2. jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3. kutipan tidak diapit tanda kutip
4. sesudah selesai diberi sumber kutipan

3. Kutipan pada catatan kaki

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip,
dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan

Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan


Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

Cara Membuat Kutipan


Cara Penulisan Sumber Kutipan dari Berbagai Sumber. Selain buku, sumber lain yang dapat dikutip adalah:

1.Buku

Cara penulisan:

a. jika satu sampai tiga pengarang, nama penulis ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku
dan diikuti koma. Jika pengarang lebuh dari tiga pengarang, nam pengarang pertama diikuti singkatan
dkk (dan kawan-kawan) atau et.al (et alli)
b. judul buku dicetak miring
c. judul buku yang diikuti informasi (sub jadul, jilid, edisi);tidak disisipi koma atau titik.
d. informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota (diikuti titik dua), penerbit (diikuti
koma) dan tahun, setelah kurung tutup diberi koma.
e. dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dan dapat juga, nomor halaman angka arab dan
diakhiri dengan titik.

2. Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terkemuka.

Cara penulisan :

Nama lembaga, judul penerbitan (diberi garis bawah), data tentang penerbitan (tanggal, bulan, serta tahun
diapit tanda kurung), nomor halaman (bisa disingkat hlm. Atau h).

3. Surat kabar

Cara penulisan:

Macam tulisan atau nama pengarang (jika ada), judul berita atau karangan, nama surat kabar, data
tentang penerbitan, bagian (jika ada, nomor halaman, kolom (jika ada).

4. Artikel dalam jurnal

Cara penuilisan:

Nama pengarang, juduk artikel (diikuti tanda petik), nama jurnal (dicrtak miring), nomor volume : nomor
halaman, (tempat, bulan dan tahun penerbitan), nomor halaman.

5. Terjemahan

Cara penulisan:

Nama asli pengarang, judul asli buku atau judul terjemahan, penerjemah (bisa disingkat terj.), (nama kota ;
penerbit, tahun), nomor halaman.

6. Majalah

Cara penulisan:

Nama pengarang,judul artikel (diapit tanda petik), nama majalah dicetak miring (koma diletakkan sebelum
tanda petik terakhir) nomor dan tanggal penerbitan, nomor halaman.

Manfaat Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa manfaat kutipan, terdiri atas:

1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.


2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah
yang  terkait dengan data pustaka.

Contoh Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa contoh kutipan, terdiri atas:

1. Contoh Kutipan Langsung


Kutipan langsung kurang dari 4 baris

Penyusunan tulisan ilmiah harus sistematis agar pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti
urutannya teratur, terarah dan menganut cara penyusunan tertentu. Apa yang disusun pun harus benar
dan mempunyai bukti yang meyakinkan.
“______________________________________________________________________________________
_______________________KUTIPAN________________________________________________________
_(Udin, 1990: 2)”. Benar dalam sudut pandang empiris maupun logika. Uraian yang sistematis, benar, dan
logis itu harus utuh. Maksudnya, apa yang diuraikan harus selesai, bukan fragmen atau sebagian dari
suatu keseluruhan sehingga pembaca memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh, bukan seperti
cerita bersambung. Tulisan ilmiah disusun secara bertanggung jawab yang berarti penyusunannya
memenuhi kode etik penyusunan, antara lain penyebutan sumber yang jelas. Tulisan yang tidak
bertanggung jawab akan mengakibatkan penulisnya berurusan dengan polisi dan pengadilan.

Kutipan langsung lebih   dari 4 baris

Penyusunan tulisan ilmiah harus sistematis agar pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti
urutannya teratur, terarah dan menganut cara penyusunan tertentu. Apa yang disusun pun harus benar
dan mempunyai bukti yang meyakinkan.

_______________________________________________________________________________________
_____________________KUTIPAN__________________________________________________________
________________________________________________________________1spasi_________________
________________________________________________________________________”

Benar dalam sudut pandang empiris maupun logika. Uraian yang sistematis, benar, dan logis itu harus
utuh. Maksudnya, apa yang diuraikan harus selesai, bukan fragmen atau sebagian dari suatu keseluruhan
sehingga pembaca memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh, bukan seperti cerita bersambung.
Tulisan ilmiah disusun secara bertanggung jawab yang berarti penyusunannya memenuhi kode etik
penyusunan, antara lain penyebutan sumber yang jelas. Tulisan yang tidak bertanggung jawab akan
mengakibatkan penulisnya berurusan dengan polisi dan pengadilan.

2. Contoh Kutipan Tidak Langsung


Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin
“medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan
sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang
mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan.

Menurut Kolker (1983: 3), membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis
dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa.
Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa
mengacu pada bahasa anak.

Jadi, media membaca merupakan penyalur, pengantar, penerus informasi (pesan) dari pembaca dan
penulis dengan bahasa tulis.
Dalam teknik menulis buku, terlebih buku dengan genre nonfiksi, perlu dipaparkan hal-hal yang bersifat akurat,
benar, dan logis. Untuk membuat tulisan yang seperti itu, seorang penulis perlu mencantumkan kutipan. Peran
kutipan sangat penting, salah satunya untuk meningkatkan keakuratan tulisan. Kutipan juga dapat dijadikan
sebagai pendukung gagasan Anda dan penguat tulisan. Tanpa kutipan, tulisan terkadang kurang meyakinkan
dan dianggap tidak akurat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencantumkan kutipan agar pembaca
bisa lebih yakin bahwa tulisan Anda akurat. Ketika mencantumkan kutipan, Anda perlu memerhatikan gagasan
orang lain yang akan Anda kutip. Mengutip tidak semata-mata menyematkan tulisan orang lain dan
mencantumkan sumbernya. Anda perlu memilih gagasan seorang pakar atau ahli bidang tertentu yang sesuai
dengan tulisan Anda. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kutipan yang Anda cantumkan dalam
teknik menulis buku menjadi tulisan yang bagus ketika dibaca. Caranya adalah sebagai berikut.
1. Kutipan yang ditulis sebaiknya bisa “lebih hidup” atau lebih tepat daripada yang digambarkan oleh orang
yang gagasannya dikutip
2. Pendapat yang dikutip sebaiknya dapat menjawab rasa ingin tahu pembaca
3. Kutipan yang dicantumkan meningkatkan kredibilitas tulisan Anda.
Dalam teknik menulis buku dan akan mencantumkan tulisan, Anda perlu menentukan ketepatan penggunaan
kutipan. Anda bisa menilai gagasan orang lain agar cocok dijadikan kutipan langsung atau tidak langsung.
Pedomannya bisa dilihat dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini.

1. Apakah kutipan itu sudah dituliskan dengan tata bahasa yang benar dan secara ringkas juga jelas? Jika
belum, sebaiknya Anda menggunakan kutipan tidak langsung. Anda bisa menuliskan kembali gagasan yang
dikutip disertai gagasan sendiri dengan kalimat Anda.
2. Apakah kutipan langsung yang Anda cantumkan akan memperkuat efek, memperjelas si pemilik
gagasan, atau meningkatkan kesan darinya? Jika iya, sebaiknya Anda gunakan kutipan langsung.
3. Apakah penjelasan atau pemaparan Anda cenderung diawali dengan under-quote? Jika iya, pakai saja
kutipan langsung. Sementara itu, jika over-quote, Anda bisa mengutip gagasan dalam bentuk kalimat tidak
langsung.

Memang tidak mudah menentukan pengutipan langsung dan tidak langsung untuk tulisan Anda.
Terkadang ada gagasan yang kurang pas untuk dikutip menjadi kalimat-kalimat panjang, dan sebaliknya. Anda
perlu menyiasati pencantuman kutipan agar dapat disematkan dengan tepat. Jika terdapat gagasan yang akan
dikutip tapi hanya sedikit bagiannya yang akan diadaptasi, lebih baik Anda gunakan kutipan tidak langsung.
Dengan begitu, Anda akan menulis sebagian besar ucapan atau gagasan si subjek. Sebagai alternatif, Anda
dapat menuliskan kutipan langsung, tetapi hanya pada bagian yang menurut Anda menarik atau penting untuk
dijadikan penegasan.
Di sisi lain, Anda juga bisa menuliskan kutipan dalam bentuk kalimat-kalimat panjang. Terkadang, dalam
suatu tulisan Anda perlu menyematkan kutipan yang bagus meskipun panjang. Untuk menuliskannya, Anda
bisa menuliskan kutipan dengan panjang lebih dari satu alinea. Agar kutipan panjang Anda efektif, Anda bisa
membaginya paling tidak menjadi 2 alinea.
Sementara itu, dalam mengutip banyak penulis yang mengambil langkah kurang tepat dalam mengutip.
Mereka yang menulis buku tak jarang terlalu banyak mengutip. Mereka yang terlalu sedikit mengutip juga tak
kalah banyaknya. Terlalu banyak atau terlalu sedikit mengutip bukan berarti tidak boleh dilakukan. Dua hal
tersebut bisa dilakukan selama dalam porsi yang pas dan dituliskan secara tepat.
Anda sebaiknya tidak menyusun kutipan dengan menyisipkan kata sambung. Cara mengutip yang
seperti itu cenderung tidak bisa diterima. Kebanyakan orang menggunakan kata-kata yang tidak ringkas
sehingga inti gagasan dalam kutipan yang akan disampaikan belum tentu sampai ke pembaca. Di sisi lain,  over-
quoting juga sebaiknya tidak dilakukan dengan gaya yang monoton sehingga menghancurkan kutipan ketika
dibaca. Anda bisa mengutip dengan gaya penulisan yang berbeda sehingga tidak menimbulkan kejenuhan
dalam benak pembaca. Intinya, Anda sebaiknya tidak memperpanjang kutipan menjadi tidak ringkas dan tidak
mengutip secara monoton.
Anda yang menulis buku juga sebaiknya tidak merusak tulisan dengan over-quoting. Kebanyakan
penulis memilih tindakan tersebut sehingga mengurangi kualitas tulisannya. mereka terlalu banyak mengambil
kutipan, lalu menuliskan kutipan tidak langsung. Dari sini dapat dilihat bahwa penulis-penulis yang
menggunakan cara tersebut merasa tidak yakin akan kemampuan mengutipnya.
Setelah memahami beberapa cara memilih dan mencantumkan kutipan di atas, setidaknya Anda bisa mencoba
untuk memperbaiki cara kita mengutip. Selain dapat mengutip dengan tepat, Anda juga bisa lebih
meningkatkan kualitas tulisan Anda. Tidak hanya itu, menuliskan kutipan secara tepat juga berarti memperbaiki
kualitas diri dalam teknik menulis. Nantinya buku juga akan lebih meyakinkan pembaca akan akurasi data atau
pemaparan yang ada di dalamnya.
Paraphrase adalah susunan kalimat yang dibuat sendiri untuk mengekspresikan ide-ide orang lain
tanpa menghilangkan gagasan utama dari sumber yang asli. Paraphrase dapat juga diartikan penyajian
kembali suatu paragraf atau kalimat dalam bentuk yang berbeda dan menggunakan kata-kata sendiri
untuk mengekspresikan ide-ide orang lain tetapi gagasan utama tetap dipertahankan. Misalnya jika ingin
mengutip kalimat yang asli dalam suatu artikel maka harus selalu ditempatkan di dalam tanda kutip (“...”)
serta menyebutkan asal dari sumber kutipan atau kalimat yang awalnya induktif menjadi kalimat yang
deduktif.
Dalam paraphrase itu sendiri mempunyai beberapa tujuan, seperti:
1. Mempertahankan pendapat kita dalam paper,
2. Mempertahankan gaya penulisan,
3. Menghindari rujukan langsung dalam jumlah berlebihan,
4. Menginterpretasikan sumber tulisan yang dirujuk.
Selain itu, paraphrase itu sendiri juga mempunyai aturan didalam penulisan (Jatmiko, Pelatihan Penulisan
Artikel Ilmiah, 2015) seperti:
1. Baca berulang-ulang kalimat yang akan dikutip agar anda benar-benar memahami maksud dari artikel
tersebut.
2. Tulis kembali suatu tulisan aslinya dengan jumlah kata yang hampir sama untuk mengingatkan tulisan
yang digunakan sebagai bahan kutipan.
3. Cantumkan rujukan pada teks (penulisan tahun terbitnya atau nomor halaman).
4. Kata-kata frase yang dipertahankan harus diberi “tanda kutip”.
5. Periksa kembali susunan kalimat yang telah dibuat untuk memastikan bahwa susunan kalimat yang
telah dibuat itu menggunakan versi baru dan melakukan paraphrase tanpa melihat tulisan aslinya untuk
menghindari kata yang sama.
Sementara itu, ada beberapa cara yang sering dimanfaatkan sebagai teknik untuk
melakukan Paraphrase. Ada beberapa contoh keterampilan dalam bahasa yaitu seperti dalam mengubah
kalimat terdiri dari dua frasa yang mengungkapkan perbandingan atau kontras (misalnya menggunakan
kata tetapi, dipihak lain, sementara, sama halnya, baik, maupun, dll), mengubah bentuk kalimat kerja dari
kalimat aktif menjadi kalimat pasif begitu juga sebaliknya, serta mengubah kalimat melalui penggunaan
sinonim atau persamaan kata.
Perbedaan antara paraphrase dengan ringkasan adalah:
1. Ringkasan adalah versi singkat dari teks asli dan menggunakan bahasa atau kata-kata sendiri.
2. Paraphrase bisa lebih pendek atau bahkan lebih panjang dari teks aslinya.
3. Ringkasan menghilangkan beberapa poin yang yang penting.
4. Paraphrase menjelaskan teks asli menggunakan bahasa sendiri dalam kata yang
berbeda dan tidak menghilangkan poin-poin yang penting.
Selain itu, didalam paraphrase seorang penulis diharuskan mempunyai acuan dalam penulisan. Acuan yang
dimaksud adalah mengutip secara persis seperti aslinya atau mengaku akan adanya hasil penelitian atau
ide-ide yang serupa untuk membandingkan atau diketahui oleh para pembaca. Dalam hal ini ada 3 (tiga)
sistem cara pengacuan yaitu membatasi metodologi yang digunakan dengan alasan tidak mau melakukan
penelitian ulang karena hasilnya pasti keliru dan membatasi hasil yang diperoleh.
Beberapa kesalahan dalam penulisan artikel ilmiah antara lain kesalahan tatabahasa (grammar),
ejaan (spelling), pemilihan kata, penggunaan struktur kalimat, kesalahan penulisan huruf, serta
kesinambungan antar paragraf. Selain itu jika jurnal yang dituju adalah jurnal berbahasa Inggris yang
notabene bukan bahasa ibu, maka kecendrungan kesalahan lebih sering terjadi. Jika dalam Bahasa
Indonesia kita dapat berkelit dengan kalimat-kalimat yang panjang dengan variasi kosa kata yang beragam,
maka hal ini tidak selalu dapat kita terapkan jika kita menulis dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh adalah
suatu kata dalam bahasa Indonesia belum tentu mempunyai padanan kata yang sama artinya dalam
bahasa Inggris. Struktur kalimat dalam kedua bahasa tersebut saja sudah berbeda. Maka ada baiknya
ketika menulis dalam bahasa lain selain bahasa ibu, penulis menggunakan bahasa yang sederhana, singkat,
tidak perlu panjang namun dapat
mewakili perihal yang dimaksudkan. Menulis artikel ilmiah berbeda dengan menulis karya sastra. Oleh
karena itu, tidak perlu mengkhawatirkan keindahan dari susunan kalimat serta pilihan kata yang
digunakan. Lebih baik ditulis secara singkat, padat, dan mudah dimengerti.

Pengutipan di dalam Teks (in-text citations)


Pedoman Dasar In Text Citations
1.      Sumber kutipan dapat ditulis diawal atau akhir kutipan.
2.      Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang
dikutip
3.      Format in text citation menggunakan metode author-date, yaitu nama terakhir pengarang dan tahun
terbit sumber yang dikutip muncul dalam teks, contoh (Retnawati, 2014), dan referensi harus muncul
lengkap di daftar pustaka pada akhir tulisan.
4.      Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang dikutip jelas
letak halamannya. Tetapi jika kutipan gagasan / ide dari sumber referensi tidak langsung, tidak perlu
menyebutkan nomor halaman dalam pengutipan teks
5.      Kutipan singkat terdiri dari nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang didahului
tanda ‘p.’
6.      Semua sumber referensi yang dikutip dalam teks harus muncul dalam daftar pustaka
7.      Kata pertama untuk proper noun (nama orang, tempat, dan nama benda secara spesifik), termasuk
nama dan inisial pengarang selalu kapital, contoh M. Hatta, D. Jones
8.      Semua kata dalam judul kapital dan dicetak miring The Closing of the American Mind  (Catatan: dalam
daftar pustaka hanya kata pertama yang dikapitalkan. The Closing of the American mind
9.      Semua judul karya jenis buku, dokumentasi, album, film dicetak miring, contoh The Closing of the
American Mind
10.  Semua judul karya artikel diberi tanda kutip “…”,contoh : “Multimedia Narration: Constructing Possible
Worlds"; "The One Where Chandler Can't Cry."
11.  Kutipan panjang lebih dari 40 kata maka tanda kutip tidak diperlukan. Penulisan kutipan dimulai dari
baris baru dengan indent ½ inch dari margin kiri yaitu dalam tempat yang sama pada paragraf baru.
12.  Paraphrase atau ringkasan sebuah ide atau gagasan dari suatu karya tulis lain, hanya diperlukan
rujukan nama pengarang dan tahun terbit, namun disarankan oleh APA untuk memberikan nomor
halaman.
13.  Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis sebagai sumber
kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan.
14.  Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll), maka yang disebut sebagai
sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan
tahun penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama penerjemah hanya dinyatakan dalam daftar
pustaka]
 
Contoh Mensitasi dalam In-text citation 
1.      Karya dengan Dua Pengarang 
Research by Wegener and Petty (1994) supports...
Atau
(Wegener & Petty, 1994) 
2.      Karya Tiga Sampai Lima 
(Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow, 1993) 
Atau
Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow (1993) explain…. 
Dalam kutipan berikutnya, 
(Kernis et al., 1993)
Atau
Kernis et al. (1993) argued…. 
3.      Enam Pengarang atau Lebih 
Harris et al. (2001) argued...
Atau
(Harris et al., 2001) 
4.      Pengarang Tidak Diketahui. Sitasi sumber pada judul dengan huruf miring. 
Sitasi sumber pada judul buku atau laporan dengan huruf miring, dan pada judul artikel, bab, dan halaman
web dalam tanda kutip. 
A similar study was done of students learning to format research papers ("Using APA," 2001). 
5.      Organisasi Sebagai Pengarang 
According to the American Psychological Association (2000),... 
Atau menggunakan singkatan jika telah dikenal dalam tanda bracket pertamakali sumber dikutip dan
selanjutnya hanya singkatan yang disitasi. 
Sitasi pertama: (Mothers Against Drunk Driving [MADD], 2000)
Sitasi kedua: (MADD, 2000)   
6.      Dua karya atau Lebih dalam Tanda Kurung yang Sama  
(Berndt, 2002; Harlow, 1983) 
7.      Pengarang dengan Nama Akhir Sama
Gunakan Inisial nama pertama dan nama terakhir, 
(E. Johnson, 2001; L. Johnson, 1998)
8.      Dua Karya atau Lebih dengan Pengarang Sama dalam Tahun Sama
Research by Berndt (1981a) illustrated that...
9.      Mensitasi/Mengutip Sumber Tidak Langsung
Johnson argued that...(as cited in Smith, 2003, p. 102).
10.  Tahun Tidak diketahui
Another study of students and research decisions discovered that students succeeded with tutoring
("Tutoring and APA," n.d.).

Anda mungkin juga menyukai