Anda di halaman 1dari 16

Mengelola Tinjauan Pustaka dengan

Bijak: Mencegah Plagiasi dan Menulis


Sumber Kutipan yang Benar
 Pengantar
 Tinjauan Pustaka
 Parafrasa
 Plagiasi
 Sumber Kutipan
 Kepustakaan
 Pengantar
 Selamat Sore semua! Saya senang bisa berbicara dengan Anda hari ini tentang tinjauan pustaka
dan teknik-teknik penulisan yang benar. Sebagai seorang penulis akademik, saya tahu betapa
pentingnya melakukan tinjauan pustaka dan menghindari plagiasi dalam karya ilmiah kita.
Dalam presentasi ini, saya akan membahas teknik parafrasa, sumber kutipan yang benar, dan
cara membuat daftar kepustakaan yang tepat. Mari kita mulai!
 Sebelum kita memulai, mari kita pertimbangkan mengapa melakukan tinjauan pustaka itu
penting. Tinjauan pustaka membantu kita memahami topik secara lebih mendalam dan
memperkuat argumen kita. Selain itu, dengan melakukan tinjauan pustaka, kita dapat
menghindari plagiasi dan memastikan bahwa karya ilmiah kita orisinal dan bermanfaat bagi
masyarakat. Dalam presentasi ini, saya akan memberikan contoh-contoh jelas tentang
bagaimana melakukan tinjauan pustaka yang efektif.
Tinjauan Pustaka

 Sebuah karya ilmiah tidak hanya memerlukan ide yang brilian, tetapi juga
dasar teoritis yang kuat. Dalam hal ini, tinjauan pustaka menjadi sangat
penting untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan telah diuji oleh
para ahli dan terdapat landasan teori yang kuat.
 Selain itu, melakukan tinjauan pustaka juga dapat membantu menghindari
plagiasi, karena penulis akan mengetahui apakah karya yang dibuat sudah
pernah ada sebelumnya atau belum. Dengan demikian, tinjauan pustaka
bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian penting dari proses
penulisan karya ilmiah yang baik.
Parafrasa

 Parafrasa adalah teknik dalam menulis yang sangat penting untuk menghindari
plagiasi. Teknik ini melibatkan mengubah kalimat atau paragraf dari sumber
asli menjadi kata-kata Anda sendiri, tetapi dengan mempertahankan makna
aslinya. Hal ini dapat membantu Anda untuk menyampaikan informasi yang
sama dengan cara yang berbeda, memperkaya karya Anda dan membuatnya
lebih orisinal.
 Namun, perlu diingat bahwa meskipun parafrasa dapat membantu Anda
menghindari plagiasi, itu bukan berarti Anda dapat mengambil ide atau
konsep dari sumber asli tanpa memberikan pengakuan yang pantas. Oleh
karena itu, pastikan untuk selalu mencantumkan sumber asli ketika Anda
menggunakan ide atau kutipan dari orang lain.
Parafrasa

Parafrasa adalah kegiatan merestrukturisasi kalimat atau paragraf yang ada untuk

mengubah artinya sedikit atau menyampaikan pesan yang sama dengan kata-kata yang
berbeda. Tujuannya adalah untuk menghindari plagiarisme dan memperluas kosakata.

Parafrasa berarti mengambil kata-kata dari sumber lain dan mengulanginya,

menggunakan kosakata Anda sendiri. Dengan cara ini, Anda menyimpan makna teks asli
tetapi tidak menyalin kata-kata dengan sama persis.
Tips
• Ubah struktur
kalimat.
• Rubahlah
kalimat dari aktif
menjadi pasif
dan sebaliknya.
• Ubah klausa
menjadi frasa
dan sebaliknya.
• Ubahlah jenis
kata.
Plagiasi

 Plagiasi merupakan tindakan yang sangat tidak etis dalam dunia akademik.
Dalam konteks penulisan karya ilmiah, plagiasi dapat diartikan sebagai
menjiplak atau mengambil ide atau tulisan orang lain tanpa memberikan
sumber atau referensi yang jelas. Tindakan ini dapat merugikan penulis asli,
dosen penguji, dan bahkan institusi pendidikan itu sendiri.
 Konsekuensi dari plagiasi dapat sangat serius. Selain dapat menyebabkan
kegagalan dalam penilaian karya ilmiah, plagiarisme juga dapat memicu
tindakan disipliner dari institusi pendidikan. Di beberapa negara, tindakan
plagiarisme bahkan dapat berujung pada tuntutan hukum. Oleh karena itu,
sangat penting bagi setiap penulis untuk memahami betul tentang plagiarisme
dan cara menghindarinya.
Sumber Kutipan

 Sumber kutipan adalah informasi yang digunakan dalam karya tulis ilmiah
untuk mendukung pernyataan atau argumen. Penting bagi penulis untuk
memahami cara menuliskan sumber kutipan dengan benar agar tidak terjadi
plagiasi dan karya tulis menjadi lebih kredibel.
 Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menuliskan sumber
kutipan, seperti teknik kutip langsung dan teknik kutip tidak langsung. Selain
itu, penulis juga harus memahami format penulisan sumber kutipan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis sumber yang digunakan.
Berdasarkan KBBI, kutipan adalah pengambilan satu atau lebih dari karya
tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau untuk memperkuat argumen dalam
tulisan sendiri.

 Biasanya, kamu dapat menemukan kutipan di berbagai tulisan ilmiah


seperti jurnal ilmiah, makalah, hingga skripsi.
 Dalam sebuah tulisan, kutipan adalah kalimat yang ditandai atau diapit
menggunakan tanda kutip.
Kutipan memiliki dua fungsi, yaitu
• Memperkuat fakta melalui sumber data atau gagasan dengan topik yang
sama, dan
• Memberi penjelasan tambahan mengenai suatu istilah
Pengertian Kutipan Langsung
 Kutipan langsung adalah kutipan pada tulisan ilmiah yang menyalin
langsung dari sumber teks asli tanpa melakukan perubahan dalam teks.
 Ketika menulis kutipan ini, jangan lupa juga untuk menyantumkan sumber
asal kutipan ke dalam tulisan.
 Kutipan langsung bisa kamu bagi menjadi dua jenis, yakni kutipan panjang
dan kutipan pendek.
 Sesuai dengan namanya, kutipan panjang terdiri dari 40 kata atau lebih
atau memakan tiga baris dari satu paragraf.
 Sementara itu, kutipan pendek memiliki jumlah kata di bawah 40 kata dan
panjangnya tidak mencapai tiga baris.
Pengertian Kutipan Tidak Langsung

 Selain kutipan langsung, terdapat juga penulisan kutipan tidak langsung.


 Kutipan tidak langsung merupakan jenis kalimat yang ditulis kembali.
 Kalimat-kalimatnya juga disesuaikan dengan bahasa sendiri agar terlihat
berbeda dengan tulisan aslinya.
 Cara agar penulisan terlihat berbeda adalah menggunakan parafrase dalam
kalimat tersebut atau menambahkan sumber referensi dalam tulisan.
 Alasan parafrase atau sumber tambahan digunakan adalah untuk
menghindari plagiarisme.
Kepustakaan

 Daftar kepustakaan adalah bagian penting dari sebuah karya ilmiah. Dengan
membuat daftar kepustakaan yang benar, pembaca dapat dengan mudah
menemukan sumber-sumber yang penulis gunakan dalam penelitian. Selain
itu, daftar kepustakaan juga membantu penulis untuk menghindari plagiasi.
 Ada beberapa format yang dapat digunakan untuk membuat daftar
kepustakaan, seperti format APA, MLA, dan Chicago. Namun, perlu diingat
bahwa setiap format memiliki aturan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
sebelum membuat daftar kepustakaan, pastikan untuk memahami aturan
format yang digunakan. Tidak hanya itu, pastikan juga untuk mencantumkan
semua sumber yang digunakan dalam penelitian, termasuk buku, jurnal,
artikel, dan website.

Anda mungkin juga menyukai