PENARIKAN
PENARIKAN AL AT K
KESE
ESEHATAN
HATAN
Rumah Saki
Sakitt PKU M
Muh
uhammadiyah
ammadiyah Cepu
JL.Ronggolawe No.137 Tlp.(0296) 424678 Cepu 58311
Rspku_cepu@yahoo.com
2018
Tentang
PANDUAN PENARIKAN ALAT MEDIS
Ditetapkan di : Cepu
PadaTanggal : 07 Desember 2018
Direktur
DEFINISI
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Penarikan dan Penghapusan adalah terhadap semua produk / alat
yang ada di RS PKU Muhammadiyah Cepu.
BAB III
TATA LAKSANA
4.1 Persiapan
4.1.1 Penerima barang hasil pengadaan
Mendata produk / alat baru dari hasil pengadaan yang diketahui ada
produk / alat yang cacat atau tidak sesuai fungsi dan keamanan atau
tidak sesuai dengan spesifikasi. Dari data yang didapat penerima
barang mengisi form penarikan untuk selanjutnya dilaporkan ke
bagian pembelian barang untuk di
di tindaklanjuti.
Mendata setiap alat medis yang sudah tidak dapat diperbaiki atau
dipergunakan untuk ditarik/ dihapus dengan kriteria:
Keadaan barang dalam rusak berat sehingga tidak dapat
diperbaiki atau digunakan lagi
Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan saat ini
Terlalu lama disimpan sehingga mengakibatkan kerusakan
Apabila dilakukan pebaikan, akan memakan biaya yang besar
Akibat bencana alam
Di tarik/ dihapus karena hilang
Di tarik/ dihapuskarenausiateknisalatsudahmelebihi
Di tarik/ dihapus karena distributor sudah tidak ada lagi
la gi
Setiap alat medis yang sudah tidak digunakan, harus mengisi form
penarikan kemudian diserahkan keInstalasi SaranaMedis untuk
ditindaklanjuti.
4.2 Pelaksanaan
Form penarikan dari hasil pengadaan barang yang cacat produk atau
tidak sesuai fungsi dan keamanan serta tidak sesuai spesifikasi, diserahkan
kepanitia pembelian. Panitia pembelian menginformasikan ke perusahaan
pemilik produk / alat bahwa produk yang dikirim dalam kondisi tidak baik.
Selanjutnya dari perusahaan tersebut mengecek kebenaran informasi yang
disampaikan pihak rumah sakit. Jika informasi yang diberikan oleh rumah
sakit diterima oleh pihak perusahaan maka perusahaan tersebut harus
memperbaiki atau mengganti produk / alat tersebut dengan alat yang baru.
Selanjutnya perusahaan pemilik barang membuatkan Berita acara penarikan
produk / alat yang ditandatangani
ditandatangani kedua belah pihak.
Dari data form penarikan alat yang sudah tidak digunakan, petugas
Instalasi Sarana Medis mengambil alat –alat medis berdasarkan data yang ada
di form penarikan tersebut. Kemudian Instalasi Sarana medis merekap data
yang terkumpul sebagai dasar untuk pengusulan penghapusan kepada
pengurus barang rumah sakit. Pengurus barang mengecek kebenaran data
yang diusulkan dengan mencocokan antara data dengan barang.
bar ang.
4.3 Penyimpanan
4.3.1 Untuk produk / alat yang cacat atau tidak sesuai fungsi
fungsi dan keamanan
atau tidak sesuai spesifikasi, di simpan di gudang khusus untuk
pengadaan baru.
4.3.2 Untuk alat yang sudah tidak digunakan, setelah berita acara serah
terima ditandatangani kedua belah pihak, alat medis disimpan
digudang khusus barang-barang rusak yang lokasinya ada di belakang
lazizmu.
DOKUMENTASI
Setiap kegiatan penarikan produk / alat dari mulai persiapan sampai pelaksanaan
hasilnya harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan oleh dan kepada
pejabat pemberi tugas sesuai dengan penugasannya. Kemudian minimal 1 tahun
sekali dievaluasi sebagai dasar pertimbangan
pe rtimbangan perencanaanpengadaan berikutnya.
Dokumentasi dan pengumpulan data terkait dengan penarikan dan penghapusan
peralatan medis adalah sebagai berikut:
a) Pengisian form penarikan yang diisi oleh penerima barang, operator atau
pengguna alat
b) Peralatan medis yang sudah tidak digunakan, ditarik dan dikeluarkan dari
dalam buku / daftar inventaris kemudian dibuatkan Berita Acara Serah
Terima Penarikan Alat Medis dari Instalasi Sarana Medis kepada
Pengurus Barang rumah sakit.
c) Produk / alat yang cacat atau tidak sesuai fungsi dan keamanan atau tidak
sesuai spesifikasi, di buatkan Berita Acara Penarikan Produk oleh
perusahaan.
BAB VI
EVALUASIDAN REVISI
.
BAB VI
PENUTUP
Demikian buku Panduan Penarikan Alat Medis ini disusun untuk dapat
digunakan sebagai acuan dalam pemeliharaan alat-alat medis yang ada di RS PKU
Muhammadiyah.
Penyususnan Rancangan Panduan ini adalah langkah awal suatu proses yang
panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam
penerapan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.