Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN

PELAYANAN HCU

DI RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA LUWUK


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala karunianya sehingga
penyusunan pedoman pelayanan HCU di Rumah sakit Claire medika dapat di
selesaikan.
Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak terkait yang telah berperan
dalam membantu penyusunan pedoman ini. Permohonan maaf disampaikan kepada
semua pihak apabila dalam penyusunan pedoman pelayanan HCU di Rumah sakit
Claire medika ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Kiranya semua pihak
dapat memaklumi serta dapat memberi masukan untuk perbaikan dan kesempurnaan
panduan ini.
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, semoga pedoman pelayanan
HCU di Rumah Sakit Claire Medika Luwuk ini dapat berguna dalam upaya memberi
kemudahan dalam penyusunan dokumen akreditasi di Rumah Sakit Claire Medika
Luwuk.

Luwuk ,
Direktur RS Claire Medika

dr . Amelia Juliana Adam


NIP :
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
KEPUTUSAN..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................
PT. CANEZA LUWUK MEDIKA
RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA
Jl. Sungai Musi No. 17, Kelurahan Soho, Luwuk
Telp : 0461-3201849
Email : rsclairemedika@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA LUWUK
NOMOR: 000/AKP/RSCM/0/002/RSUD-TRIKORA

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN HCU


DI RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam proses pelayanan, pasien dapat


memerlukanperawatan di ruang intesif yaitu Ruang HCU;
b. Bahwa untuk pelayanan intensif perlu dibuat kriteria bagi
pasien yang diterimanya mengingat kebutuhan pasien dan
kekhususan ruangan ini;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di
atas, maka perlu ditetapkan Peraturan Direktur tentang
Pedoman Pelayanan HCU di Rumah Sakit Claire Medika
Luwuk;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 442/SK/DIR/I/2018
tentang Persetujuan Tindakan Medik;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
834/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Pelayanan
High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA
LUWUK TENTANG PEDOMAN PELAYANAN HCU DI RUMAH
SAKIT CLAIRE MEDIKA LUWUK
KESATU : High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan Rumah Sakit bagi
pasien dengan kondisi stabil dan fungsi respirasi, hemodinamik,
dan kesadaran, namun masih memerlukan pengobatan,
perawatan dan pemantauan secara ketat.
KEDUA : Pelayanan HCU di RS Claire Medika diberikan kepada pasien
dengan kondisi kritis stabil yang membutuhkan pelayanan,
pengobatan dan pemantauan secara ketat tanpa penggunaan
alat bantu (Ventilator).
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Direktur

dr. Amelia Juliana Adam

LAMPIRAN: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA LUWUK


NOMOR : ...........................
TENTANG : PEDOMAN PELAYANAN HCU DI RUMAH SAKIT CLAIRE MEDIKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahwa pelayanan kesehatan merupakan hal setiap orang yang dijamin
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. Peningkatan Upaya Kesehatan Perorangan (UPK) di Rumah
Sakit secara terus menerus ditingkatkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat
dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Pengembangan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit juga diarahkan guna meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien serta efisiensi biaya dan kemudahan akses segenap
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan High Care Unit
(HCU) di Rumah Sakit perlu di tingkatkan secara berkesinambungan dala rangka
memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan, perawatan dan pemantauan
secara ketat yang semakin meningkat sebagai akibat penyakit menular maupun
tidak menular seperti : demam berdarah, malaria, cidera, keracunan,
penyalahgunaan NAPZA, HIV, penyakit jantung pembuluh darah, diabetes
mellitus dan gagal ginjal.
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi Rumah Sakit dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan HCU yang berkualitas dan mengedepankan
keselamatan pasien di Rumah Sakit serta dalam penyusunan standart prosedur
operasional pelayanan HCU di Rumah Sakit Claire Medika Luwuk.

B. Tujuan
1. Menyediakan, meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia
2. Meningkatkan sarana dan prasarana serta peralatan HCU
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan HCU terutama
bagi pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan pemantauan.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Definisi HCU
High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan Rumah Sakit bagi pasien
dengan kondisi stabil dan fungsi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran, namun
masih memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat.
Tujuannya adalah agar bisa diketahui secara dini perubahan yang
membahayakan sehingga bisa dengan segera dipindahkan ke ICU (dirujuk)
untuk dikelola lebih baik. Pasien yang dimaksud adalah pasien yang
memerlukan tingkat pelayanan yang berbeda di antara ICU dan Ruang Rawat
inap biasa (artinya tidak perlu perawatan ICU namun belum dapat dirawat di
ruang perawatan biasa karena masih memerlukan pemantauan ketat). Waktu
penyelenggaraan pelayanan HCU berlangsung 24 jam sehari selama 7 hari
perminggu.

B. Ruang Lingkup
Pelayanan HCU di RS Claire Medika Luwuk diberikan kepada pasien
dengan kondisi kritis stabil yang membutuhkan pelayanan, pengobatan dan
pemantauan secara ketat tanpa penggunaan alat bantu (Ventilator).

BAB III
TATA LAKSANA

A. Pelayanan HCU
Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain :
1. Tingkat kesadaran
2. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 (empat)
jam atau disesuaikan dengan keadaan fisik
3. Oksigenasi dengan meggunakan oksimeter secara terus- menerus\
4. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal 8 (delapan) jam atau
disuaikan dengan keadaan pasien.
Tindakan medic dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah :
1. Bantuan hidup dasar / Basic Life Support (BHD/BLS) dan bantuan hidup lanjut
Advance Life Support (BHD/ALS).
a. Jalan nafas (Airway) : membebaskan jalan nafas, bila perlu menggunakan
alat bantu jalan nafas, seperti pipa oropharingeal atau pipa nasopharyngeal.
Dokter jaga ruangan harus mampu melakuykan intubasi endotrakela bila
diindikasikan dan segara memindahkan / merujuk pasien.
b. Pernafasan / ventilasi
c. Sirkulasi : Resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, tindakan kompresi jantung
luar.
2. Terapi Oksigen
3. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan / stabilisasi (obat inotropic, obat
anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obatan yang bersifat vasoaktif, dan lain-
lain.
4. Nutrisi enteral dan parenteral campuran.
5. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.
6. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan

B. Jenis Pelayanan HCU


Rumah sakit menentukan indikasi masuk dan keluar yang membutuhkan
perawatan di HCU sesuai kebutuhan pasien berdasarkan prioritas dan parameter
objektif berbasis fisiologis dan di catat dalam rekam medis. pasien dewasa yang
membutuhkan perawatan di ruang HCU terlebih dahulu di konsulkan kepada
dokter spesialis anastesi yang berwenang dan dapat masuk setelah mendapat
persetujuan dan pada apasien anak yang membutuhkan perawatan di ruang HCU
tidak memebutuhkan persetujuan spesialis anastesi. Alur pelayanan Ruang HCU
Pasien yang mendapat pelayanan HCU dapat berasal dari :

Pasien Rawat Inap

OK/Kamar
Poliklinik IGD Tindakan lain

Memenuhi Kriteria Masuk HCU Ruang HCU


Pelayanan HCU meliputi pemantauan pasien secara ketat, menganalisa
hasil pemantauan dan melakukan tindakan medic dan asuhan keperawatan
yang diperlukan. Ruang lingkup pemnatauan yang harus dilakukan antara lain :
1. Tingkat kesadaran
2. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 jam atau
disesuaikan dengan keadaan fisik
3. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus-menerus
4. Keseimbanagan cairan dengan interval waktu minimal 8 jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien

Tindakan medic dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah :


1. Bantuan hidup dasar / Basic Life Support (BHD/BLS) dan bantuan hidup
lanjut Advance Life Support (BHD/ALS).
a. Jalan nafas (Airway) : membebaskan jalan nafas, bila perlu
menggunakan alat bantu jalan nafas, seperti pipa oropharingeal atau pipa
nasopharyngeal. Dokter jaga ruangan harus mampu melakuykan intubasi
endotrakela bila diindikasikan dan segara memindahkan / merujuk
pasien.
b. Pernafasan / ventilasi
c. Sirkulasi : Resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, tindakan kompresi
jantung luar.
2. Terapi Oksigen
3. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan / stabilisasi (obat inotropic,
obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obatan yang bersifat vasoaktif, dan
lain-lain.
4. Nutrisi enteral dan parenteral campuran.
5. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.
6. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan

C. Kriteria Masuk Dan Keluar HCU


Pasien yang memerlukan HCU sesuai indikasi adalah :
 Pasien dari IGD
 Pasien dari Kamar Operasi atau kamar tindakan l;ain, seperti kamar bersalin
 Pasien dari bangsal (Ruang Rawat Inap)
 Pasien dari Poliklinik yang memrlukan pemantauan lebih lanjut
1. Indikasi Masuk HCU
a. Pasien berpotensi gagal organ tunggal namun masih reversible yang
berpotensi mempunyai resiko tinggi untuk terjadi komplikasi dan tidak
memerlukan monitor dan alat bantu invasif.
b. Pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan tanda vital
pasien yang menggunakan obat-obatan inotropic, vasokonstriktor atau
vasodilator dengan dosis rendah sampai sedang.
c. Berdasarkan penilaian MEWS (Modified Early Warning Score) pada
pasien dewasa dan PEWS (Pediatric Early Warning Score) pada anak,
dimana pasien yang memiliki skor orange yang membutuhkan
pengawasan setiap 2 jam atau lebih cepat merupakan indikasi masuk
HCU, namun persetujuan pasien masuk tetap di konsulkan dahulu ke
DPJP HCU.
2. Indikasi Keluar HCU
a. Pasien yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat
b. Pasien dengan hemodinamik yang sudah stabil berdasrakan usianya
c. Pasien yang cenderung memburuk dan / atau memerlukan pemantauan
dan alat bantu invasive sehingga perlu pindah ke ICU
3. Pasien yang tidak perlu atau tidak dapat masuk HCU RS Claire Medika
Luwuk
a. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (seperti : kanker stadium
akhir)
b. Pasien atau keluarga yang menolak untuk di rawat di HCU (atas dasar
informed concent)
c. Pasien dengan infeksi droplet atau airborne seperti pasien yang dicurigai
tuberculosis (TBC) atau sudah dinyatakan positif TBC atau infeksi lain
yang memerlukan perawatan isolasi, harus di rujuk ke Rumah Sakit lain
4. Prosedur masuk dan keluar HCU Pasien Dewasa Claire Medika Luwuk
a. Prosedur Masuk HCU
1) Dokter jaga ruangan atau IGD melaporkan kepada penanggung
jawab pasien terkait kondis pasien untuk masuk HCU
2) Dokter atau perawat mengonsulkan keadaan umum pasien ke
dokter penanggung jawab HCU (spesialis anastesi) / ACC dr.
Anastesi
3) Penanggung jawab pasien dianjurkan untuk ke bagian administrasi
4) Perawat ruang HCU diinformasikan oleh bagian admission terkait
denagn masuk pasien ke HCU
b. Prosedur Keluar HCU
1) Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) menginformasikan kepada
penanggung jawab pasien terkait kondisi pasien membaik dan layak
pindah ruangan
2) Dokter atau perawat mengonsdulkan keadaan umum pasien ke
dokter penanggung jawab HCU (dr. spesialis anastesi) bahwa
indikasi pindah ruang
3) Penanggung jawab pasien di anjurkan untuk ke bagian administrasi
4) Perawat raung HCU diinformasikan oleh bagian admission terkait
dengan pindah kamar di rawat inap
5) Memindahkan dan memberikan pelayanan di rawat inap
5. Prosedur masuk dan keluar HCU pasien anak RS Claire Medika Luwuk
a. Prosedur Masuk Ruang HCU pada pasien anak :
1) Dokter penanggung jawab pasien (dokter spesialis anak)
menginformasikan kepada pasien/keluarga terkait kondisi pasien
untuk masuk HCU dan menulis di rekam medis atau formulir edukasi
pasien
2) DPJP memberikan informasi kepada petugas HCU
3) Penanggung jawab pasien dianjurkan untuk ke bagian admisi (dari
IGD)
4) Apabila pasien dari rawat inap masuk ke ruang HCU, perawat rawat
inap melaporkan ke bagian admisi
5) Admisi atau Perawat rawat inap menghubungi perawat ruang HCU
b. Prosedur Keluar HCU Pasien anak RSIA Care She
1) Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) menginformasikan
kepada penanggung jawab pasien terkait kondisi pasien membaik
dan layak pindah ruangan
2) Perawat ruang HCU diinformasikan oleh bagian admission terkait
dengan pindah kamar di rawat inap
3) Memindahkan pasien dan memeberikan pelayanan di rawat inap
D. Persiapan Penerimaan Pasien
1. Persiapan Penerimaan Pasien
a. Ruang HCU mendapat informasi dari bagain penerimaan pasien terkait
dengan pasien yang akan di rawat di runag HCU
b. Perawat IGD / Rawat Inap menghubungi perawat HCU terkait dengan
kondisi pasien yang akan di rawat di ruang HCU
c. Perawat HCU menyiapkan fasilitas yang diperluakn
d. Setelah pasien tiba ruang HCU perawat melaporkan ke DPJP HCU
yaitu dr spesialis anastesi
2. Perawatan Pasien
a. Setiap pasien yang di rawat di HCU dilakukan monitoring hemodinamik
selama 24 jam
b. Bila ada gambaran monitoring yang menggambarkan kelainan, perawat
HCU menginformasikan ke dokter jaga ruangan
c. Dokter ruangan alkan melakukan konfirmasi ke dokter DPJP, dan
edukasi kepada penanggung jawab pasien
3. Penggunaan alat medis
a. Syring Pump
1) Penanggung jawab pasien diinformasikan tentang indikasi
penggunaan syring pump
2) melakukan edukasi terhadap pasien akan kegunaan alat
3) perawat HCU menindaklanjuti penggunaan Syring Pump
b. Infusion Pump
1) Penanggung jawab pasien diinfomasikan tentang indikasi
penggunaan Infus Pump
2) melakukan edukasi terhadap pasien akan kegunaan alat
3) perawat HCU menindaklanjuti penggunaan Infus Pump
c. Suction
1) Penanggung jawab pasien diinfomasikan tentang indikasi
penggunaan Suction
2) melakukan edukasi terhadap pasien akan kegunaan alat
3) perawat HCU menindaklanjuti penggunaan Suction
d. Bed side monitor
1) Penanggung jawab pasien diinfomasikan tentang indikasi
penggunaan Bed Side monitor
2) melakukan edukasi terhadap pasien akan kegunaan
alat, dan menginformasikan bahwa bunyi alat tidak dapat di
matikan
3) perawat HCU menindaklanjuti penggunaan Bed Side Monitor
e. Rekam Medis
1) Rekam medis pasien meninggal / pulang / pindah ke rumah sakit
lain di lengkapi oleh DPJP
2) Setelah dilengkapi di kirim ke bagian rekam medis disertai buku
ekspedisi maximal 2 x 24 jam

E. Alur Pelaporan
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
a. Kegiatan pelayanan yang diberikan pada pasie ditulis
pada Catatan Terintegrasi yang sudah tersedia
b. Informasi pasien tertulis di dalam catatan terintegrasi
c. Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien
2. Evaluasi hasil perawatan
a. Kegiatan pelayanan pada bulan terkait dirangkum di dokumentasikan
pada laporan bulanan ruang HCU
b. Laporan yang sudah diserahkan pada Kasi Yanmed
c. Hasil Laporan di evaluasi setiap 6 bulan
BAB IV
PENUTUP

Petunjuk teknis penggunaan HCU disusun dalam rangka memberikan acuan


bagi Rumah Sakit Claire Medika Luwuk dalam menyelenggarakan pelayanan yang
bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamtan pasien.
Panduan ini mempunyai peranan yang penting, sehingga mutu pelayanan
yang diberikan kepada pasien dapat terus meningkat. Penyusunan Panduan
Pelayanan HCU ini adalah suatu langkah awal ke suatu proses yang panjang,
sehingga memerlukan dukunagn dan kerjasama dari berbagai pihak dalam
penerapannya untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai