Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN

DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO


Nomor : 002/SK/KHR/I/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KLINIK MATA DR HARYO

DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Klinik sesuai dengan


kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan Klinik
berdasarkan analisis kesehatan masyarakat;
b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap
pelayanan, informasi, dan memberikan umpan balik, maka perlu
disusun kebijakan akses masyarakat terhadap Klinik;
c. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Klinik dikelola secara
efektif dan efisien, maka perlu disusun kebijakan pengelolaan
Klinik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengeloaan
Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 69);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun
2014 tentang Klinik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Rahasia Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 915);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK TENTANG KEBIJAKAN


PENGELOLAAN KLINIK MATA DR HARYO.

Kesatu : Kebijakan Pengelolaan Klinik sebagaimana tercantum dalam


Lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bojonegoro
pada tanggal : 25 Januari 2023
DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO,

dr. Haryo Bagus Trenggono, Sp.M

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK


Nomor : 002/SK/KHR/I/2023
Tanggal : 25 Januari 2023
Tentang : Pengelolaan Klinik Mata dr Haryo

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KLINIK MATA DR HARYO


A. Tata Kelola Sarana Klinik:
1. Pendirian Klinik memperhatikan tata ruang daerah, rasio jumlah penduduk, dan
ketersediaan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan
2. Klinik harus memiliki ijin operasional yang berlaku
3. Bangunan Klinik adalah bangunan permanen, tidak bergabung dengan tempat
tinggal atau instansi lain
4. Bangunan Klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat
5. Tata ruang Klinik diatur untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dengan
memperhatikan akses, keamanan, dan kenyamanan
6. Pengaturan tata ruang harus mengakomodasi kepentingan penyandang cacat,
anak-anak, dan orang usia lanjut
7. Peralatan Klinik harus disediakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan sesuai
standar pelayanan
8. Sarana, prasarana, dan peralatan Klinik harus dipelihara dengan baik dan
diupayakan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, dan
kelancaran pelayanan
9. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin harus memiliki ijin yang
berlaku

B. Tata kelola ketenagaan Klinik


1. Penanggung jawab Klinik adalah tenaga medis
2. Ketentuan persyaratan Direktur Klinik adalah:
a. memiliki ijazah tenaga medis
b. pernah mengikuti pelatihan administrasi dan manajemen
c. pernah mengelola klinik sebelumnya
3. Harus disusun pola ketenagaan berdasarkan analisis kebutuhan tenaga
4. Analisis kebutuhan tenaga Klinik dilakukan dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan kebutuhan masyarakat
5. Kompetensi tiap-tiap tenaga kesehatan harus ditetapkan
6. Uraian tugas tiap-tiap tenaga kesehatan harus disusun dan disosialisasikan
7. Tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik harus memenuhi persyaratan perijinan
yang ditentukan

C. Pengelolaan Klinik:
1. Struktur organisasi Klinik ditetapkan oleh pemilik
2. Penanggung jawab klinik ditetapkan oleh Direktur Klinik dengan kejelasan alur
komunikasi dan koordinasi
3. Uraian tugas masing-masing penanggung jawab dan pelaksana harus disusun
4. Struktur organisasi harus dikaji paling lambat dua tahun sekali
5. Pelaksanaan uraian tugas harus dievaluasi paling lambat setiap tahun sekali
6. Karyawan baru wajib mengikuti orientasi yang meliputi orentasi umum dan
orientasi khusus
7. Karyawan mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar, workshop dan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
8. Direktur Klinik wajib menyampaikan informasi tentang peluang bagi karyawan
untuk mengikuti seminar, workshop dan pelatihan
9. Tata nilai Klinik disusun berdasar kesepakatan bersama
10. Tata nilai yang berlaku di Klinik adalah:
a. Visioner
b. Inovatif
c. Profesional
11. Kinerja Klinik harus dinilai apakah sejalan dengan visi, misi, dan tata nilai yang
berlaku di Klinik
12. Direktur Klinik dan Penanggung jawab wajib memberikan pengarahan pada
karyawan untuk kelancaran tugas
13. Pengarahan dilakukan melalui forum rapat manajemen, dan mekanisme lain jika
diperlukan
14. Direktur Klinik, penanggung jawab/koordinator Klinik dan pelaksana bertanggung
jawab untuk memfasilitasi pembangungn yang berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
15. Direktur Klinik wajib menilai kinerja penanggung jawab sebagai wujud akuntabilitas
16. Pendelegasian wewenangan diatur sebagai berikut:
a. Jika Direktur Klinik berhalangan, maka tugas dapat didelegasikan kepada
Wakil Direktur
b. Jika Wakil Direktur berhalangan maka tugas dapat didelegasikan kepada
Kepala unit lain dengan disertai ada serah terima tugas.
17. Pengaturan penyampaian umpan balik dari pelaksana ke penanggung jawab, dari
penanggung jawab ke Direktur Klinik, diatur sebagai berikut:
a. pelaporan tertulis dalam bentuk laporan bulanan
b. rapat bulanan
18. Monitoring kegiatan Klinik dilakukan melalui;
a. laporan kegiatan oleh masing-masing penanggung jawab kepada Direktur
Klinik
b. laporan pelaksanaan kegiatan oleh pelaksana kepada penanggung jawab
c. Meeting bulanan merupakan forum untuk monitoring kinerja Klinik
19. Penyusunan dan pengendalian dokumen diatur dalam pedoman penyusunan dan
pengendalian dokumen
20. Pedoman (manual) mutu harus disusun sebagai dasar dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan Klinik
21. Pedoman atau panduan kerja harus disusun untuk tiap upaya Klinik
22. Komunikasi internal dilakukan melalui loka karya mini, pertemuan-pertemuan pada
tiap penanggung jawab, konsultasi dengan Direktur Klinik, konsultasi dengan
penanggung jawab.
23. Risiko akibat kegiatan Klinik baik terhadap pengguna, pelaksana, maupun
terhadap lingkungan, harus diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti.
24. Jika terjadi insiden keselamatan pasien dalam pelayanan klinis wajib dianalisis
dan ditindak lanjuti. Insiden keselamatan klinis yang termasuk kategori risiko
sangat tinggi dan tinggi harus ditindak lanjuti dengan Root Cause Analysis (RCA),
sedang yang termasuk kateori sedang dan rendah harus dilakukan investigasi
sederhana.
25. Klinik wajib melakukan pembinaan pada jaringan
26. Keuangan Klinik wajib dikelola sesuai peraturan perundangan yang berlaku
27. Data dan informasi wajib dikelola dan dievaluasi sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan

D. Hak dan kewajiban Pengguna:


1. Hak-hak pengguna adalah:
a. Mendapatkan informasi mengenai Kesehatan dirinya;
b. Mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai Pelayanan Kesehatan
yang
diterimanya;
c. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar
profesi, dan pelayanan yang bermutu;
d. Menolak atau menyetqiui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang
diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan
KLB atau Wabah;
e. Mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis;
f. Meminta pendapat Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan lain; dan
g. Mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundanganundangan.

2. Kewajiban pengguna Klinik adalah;


a. Mendapatkan informasi mengenai Kesehatan dirinya;
b. Mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai Pelayanan Kesehatan
yang diterimanya;
c. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar
profesi, dan pelayanan yang bermutu;
d. Menolak atau menyetqiui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang
diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan
KLB atau Wabah;
e. Mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis;
f. Meminta pendapat Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan lain; dan
g. Mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundanganundangan.

E. Kontrak Pihak Ketiga:


1. Sebagian kegiatan Klinik yang dikontrakkan kepada pihak ketiga harus dituangkan
dalam perjanjian kerjasama
2. Pihak ketiga harus dievaluasi paling lambat setahun sekali dan ditindak lanjuti

F. Pemeliharaan sarana dan peralatan:


1. Penanggung jawab pemeliharaan sarana dan penanggungjawab peralatan wajib
menyusun dan melaksanakan program kerja pemeliharaan.
2. Pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua menjadi kewajiban dari pemegang
kendaraan.

Ditetapkan di : Bojonegoro
pada tanggal : 25 Januari 2023
DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO,

dr. Haryo Bagus Trenggono, Sp.M

Anda mungkin juga menyukai