Anda di halaman 1dari 4

Petunjuk Pelaksanaan

Sertifikasi Operasi Katarak Fakoemulsifikasi


Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI)

I. Pendahuluan.
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, profesi kedokteran dihadapkan pada sederet administrasi sebagai
syarat serta formalitas hukum untuk melakukan praktik kedokteran di Indonesia.
Berdasarkan peraturan dan perkembangan dibawah ini:
1. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomer 6 tahun 2011 tentang
Registrasi Dokter dan Dokter Gigi Pasal 1 Ayat 8 bahwa: Sertifikat
Kualifikasi Tambahan Dokter Spesialis diterbitkan oleh Kolegium yang
bersangkutan.
2. Selama ini INASCRS berdasarkan mandat dari ketua KOI dan Ketua Perdami
periode yang lalu telah melakukan pelatihan dan sertifikasi
Fakoemulsifikasi sejak tahun 2015, dengan sertifikat yang ditandatangani
bersama oleh INASCRS dan KOI
3. Berdasarkan surat penjelasan tentang Keputusan Direktorat Penjaminan
Pelayanan kesehatan BPJS nomor 2 tahun 2018 tentang operasi katarak
bahwa: Pelayanan operasi katarak yang dilakukan dengan teknik
fakoemulsifikasi harus dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh
Kolegium oftalmologi Indonesia bersama persatuan dokter spesialis mata
Indonesia yang dipenuhi paling lambat 6 bulan sejak peraturan direktur
ditetapkan yaitu 21 Desember 2018.
4. Petunjuk Teknis Penerbitan sertifikat Kompetensi oleh Profesi Kedokteran
Bab III tentang format sertifikat kompetensi mengenai beberapa data dan
penada lain yang wajib terdapat pada di sertifikat kompetensi antara lain
logo IDI, logo Kolegium, dan tandatangan serta nama lengkap Ketua
Kolegium.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka KOI mengadakan crash programe
pemberian sertifikat kualifikasi tambahan kepada specialist mata yang selama ini
telah melakukan bedah katarak secara Fakoemulsifikasi.

II. Penerbitan Sertifikat Kualifikasi tambahan Fakoemulsifikasi.


a. Sertifikat Kualifikasi tambahan Fakoemulsifikasi di terbitkan oleh Komisi
Oftalmologi Indonesia (KOI) Perdami yang berlaku selama 5 tahun dan di
perbaharui kembali dengan melengkapi persyaratan perpanjangan.
b. Institusi penyelenggara pendidikan/fellowship center fakoemulsifikasi yang
terakreditasi KOI (Komisi 3) akan memberikan Sertifikat Pelatihan bagi peserta
pelatihan yang telah menyelesaikan pendidikan/fellowship fakoemulsifikasi.
III. Pelaksanaan Sertifikasi Kualifikasi tambahan Fakoemulsifikasi.
a. Bagi dokter spesialis mata konsultan KBR (yang sertifikat konsultannya masih
berlaku) akan langsung mendapatkan sertifikat kualifikasi tambahan
fakoemulsifikasi dari KOI.
b. Bagi dokter spesialis mata yang telah memiliki sertifikat kualifikasi tambahan
fakoemulsifikasi dari KOI sebelum Agustus 2018 akan mendapatkan Sertifikat
Kualifikasi tambahan Fakoemulsifikasi KOI yang baru.
c. Bagi dokter spesialis mata lulusan Institusi Pendidikan yang telah memasukkan
fakoemulsifikasi ke dalam Kurikulum Pendidikan SP1 dan telah dinyatakan
lulus fakoemulsifikasi akan diberikan Sertifikat Kualifikasi tambahan
Fakoemulsifikasi KOI dengan mengirimkan borang persyaratan kode-SP1
berupa: fotokopi ijazah spesialis mata, fotokopi sertifikat kompetensi spesialis
mata dan rekomendasi kepala departemen mata sebagai bukti lulus
fakoemulsifikasi pada institusi tersebut.
d. Bagi dokter spesialis mata yang telah menyelesaikan pelatihan
fakoemulsifikasi dari institusi yang telah terakreditasi KOI maka diberikan
Sertifikat Kualifikasi tambahan Fakoemulsifikasi KOI dengan mengirimkan
borang persyaratan kode-FF1 berupa: fotokopi ijazah spesialis mata, fotokopi
sertifikat kompetensi spesialis mata dan fotokopi sertifikat pelatihan
fakoemulsifikasi.
IV. Crash Program bagi dokter spesialis mata praktisi fakoemulsifikasi yang tidak
termasuk dalam point III.
Dokter spesialis mata yang telah memiliki kemampuan dan melakukan operasi
katarak fakoemulsifikasi tetapi belum memiliki sertifikat kompetensi
fakoemulsifikasi dan tidak termasuk dalam kriteria point III diatas diberi
kesempatan mengikuti crash program untuk mendapatkan sertifikat KOI Perdami
hingga 31 Desember 2018. Adapun persyaratannya dikelompokkan menjadi
empat kelompok sebagai berikut:
a. Kelompok pakar fakoemulsifikasi (PF). Adalah dokter spesialis mata yang
sudah mengerjakan operasi fakoemulsifikasi 1000 operasi dan sudah pernah
menjadi instruktur pada pelatihan-pelatihan fakoemulsifikasi di tingkat
nasional dengan mengirimkan borang persyaratan kode-PF berupa: surat
keterangan telah mengerjakan operasi fakoemulsifikasi 1000 operasi dari
Direktur RS atau Komite Medik RS dan fotokopi sertifikat instruktur pelatihan
fakoemulsifikasi tingkat nasional.
b. Kelompok dokter spesialis mata yang telah mengerjakan operasi
fakoemulsifikasi rutin minimal 200 operasi (RF) dan lulus spesialis mata
sebelum tahun 2017 mengirimkan borang persyaratan kode-RF berupa:
i. Fotokopi sertifikat mengikuti pendidikan
berkelanjutan/seminar/symposium tentang fakoemulsifikasi (1 buah).
ii. Bukti mengerjakan operasi fakoemulsifikasi minimal 200 kasus dengan
verifikasi direktur RS.
iii. Surat rekomendasi dari 1 orang konsultan KBR.
iv. Surat rekomendasi dari Perdami Cabang.
c. Kelompok dokter spesialis mata yang telah mengerjakan operasi
fakoemulsifikasi tidak rutin atau 100 - 200 operasi (TRF) dan lulus spesialis
mata sebelum tahun 2017 mengirimkan borang persyaratan kode-TRF berupa:
i. Fotokopi sertifikat mengikuti pendidikan
berkelanjutan/seminar/symposium tentang fakoemulsifikasi (5 buah).
ii. Bukti mengerjakan operasi fakoemulsifikasi 100 – 200 kasus dengan
verifikasi direktur RS.
iii. Surat rekomendasi dari 2 orang konsultan KBR.
iv. Surat rekomendasi dari Perdami Cabang.
d. Kelompok dokter spesialis mata yang lulus tahun 2017 kedepan atau kelompok
TRF yang belum dapat memenuhi persyaratan (Pemula) dapat diberikan
sertifikat setelah mengikuti ujian kompetensi fakoemulsifikasi yang
diselenggarakan oleh KOI.
V. Prosedur sertifikasi baru.
a. Perdami cabang mengusulkan anggotanya yang akan mendapatkan sertifikat
menurut kategori point III dan IV.
b. Borang persyaratan dalam bentuk softkopi (PDF) di kirimkan secara kolektif
dari masing-masing Perdami cabang kepada KOI dengan menuliskan kode
pengajuan sertifikasi disertai bukti pembayaran biaya sertifikasi. Pengajuan
crash program sertifikasi paling lambat 31 Desember 2018.
c. Biaya sertifikasi untuk kode:
Kode-SP1; kode-FF1; kode-PF sebesar Rp. 500.000,-
Kode-RF dan kode-TRF sebesar Rp. 2.500.000,-
Kode Pemula akan ditentukan lebih lanjut berdasarkan komponen biaya
penyelenggaraan ujian, honor penguji, transport dan akomodasi penguji.
Rekening sertifikasi: 6699342 BNI UI Cabang Depok, atas nama Kolegium
Oftalmologi Indonesia.
d. Alamat pengiriman KOI adalah: koiperdami@gmail.com dan
koiperdami@yahoo.com

VI. Prosedur perpanjangan sertifikat kualifikasi tambahan fakoemulsifikasi.


Mengajukan perpanjangan sertifikat kualifikasi tambahan fakoemulsifikasi dengan
melampirkan fotokopi sertifikat kualifikasi tambahan yang lama, fotokopi
sertifikat mengikuti pendidikan berkelanjutan/seminar/symposium tentang
fakoemulsifikasi minimal 1 buah periode 5 tahun terakhir, rekomendasi dari
Perdami Cabang dan bukti pembayaran biaya perpanjangan sertifikat.
Biaya perpanjangan sertifikat kualifikasi tambahan fakoemulsifikasi sebesar Rp.
500.000,-

VII. Setiap dokter spesialis mata pemohon sertifikat akan dinilai kelengkapan
persyaratannya oleh tim reviewer yang ditunjuk dan diangkat dengan SK Ketua
KOI.

Anda mungkin juga menyukai