Anda di halaman 1dari 6

PENGUMUMAN PERUBAHAN PELAKSANAAN PENERBITAN DAN REVISI

SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS MATA INDONESIA

Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan


Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia

(P2KB PERDAMI)
2019

1
BAB I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, profesi
kedokteran dihadapkan pada proses administrasi sebagai syarat serta formalitas hukum untuk melakukan
praktik kedokteran di Indonesia. Mulai dari penerbitan sertifikat kompetensi (Serkom), dilanjutkan dengan
penerbitan surat tanda registrasi (STR), lalu dilanjutkan dengan penerbitan rekomendasi organisasi
profesi, hingga akhirnya penerbitan surat izin praktik (SIP). Proses administrasi ini wajib dijalani oleh
setiap dokter, dan dari sekian proses administrasi tersebut, beberapa proses serta dokumen yang
dihasilkan merupakan ranah organisasi profesi, yaitu sertifikat kompetensi oleh kolegium, dan surat
rekomendasi izin praktik oleh IDI cabang tempat yang bersangkutan akan melakukan praktik kedokteran.

Sertifikat kompetensi sendiri merupakan surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter dan
dokter spesialis untuk menjalankan praktik kedokteran, yang diterbitkan oleh Kolegium, sebagaimana tertera
di dalam pasal-pasal UU Praktik Kedokteran sebagai berikut:

• Pasal 1 butir 4:
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter atau
dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
• Pasal 29 ayat (3) huruf d:
Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh kolegium yang bersangkutan.

Sertifikat Kompetensi diterbitkan apabila seorang dokter telah memenuhi standar kompetensi dari kolegium
yang bersangkutan. Standar kompetensi dokter spesialis mata Indonesia ditetapkan oleh KOI dan
berlaku nasional, dengan konten kompetensi dinamis, yang dapat terus mengalami perubahan serta
perbaikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat. Mempertimbangkan kebutuhan
terhadap kemampuan bersaing dengan pasar terbuka, maka bedah fakoemulsifikasi telah
disepakati sebagai suatu kompetensi standar semua dokter spesialis mata umum, bukan
kompetensi tambahan.

Dengan adanya konten baru di dalam standar kompetensi berupa keterampilan bedah fakoemulsifikasi,
sertifikat kompetensi mengalami pembaruan mengikuti standar kompetensi ini. Seluruh dokter spesialis
mata Indonesia ke depannya harus memiliki keterampilan bedah fakoemulsifikasi yang tersertifikasi
dengan sertifikat kompetensi baru. Sertifikat kompetensi baru yang diterbitkan merupakan pengganti
sertifikat kompetensi lama, dengan tambahan muatan kompetensi bedah fakoemulsifikasi.

2
Secara garis besar, di dalam masa transisi perubahan sertifikat kompetensi ini, maka:
− Bagi dokter spesialis mata yang telah lulus dari institusi Pendidikan Spesialis Mata (IPDS) yang telah
memasukkan fakoemulsifikasi ke dalam kurikulum dan telah dinyatakan lulus selama
pendidikan, atau yang telah menyelesaikan pelatihan fakoemulsifikasi dari pusat
penyelenggara yang terekognisi KOI, sertifikat kompetensi baru akan langsung diterbitkan.
− Bagi dokter spesialis mata yang bukan termasuk ke dalam kelompok pada paragraf di atas, dapat
diterbitkan sertifikat kompetensi baru berdasarkan kriteria dan kelengkapan yang disyaratkan
di dalam Bab II.
− Bagi dokter spesialis mata yang belum memiliki keterampilan bedah katarak dengan teknik
fakoemulsifikasi, didorong untuk menguasai keterampilan tersebut di dalam waktu transisi,
dibantu dengan kerjasama IPDS serta Seminat dan pusat penyelenggara non-IPDS lain, yang akan
dikoordinasikan lebih lanjut.
− Bagi dokter spesialis mata dengan kompetensi bedah fakoemulsifikasi lulusan luar negeri, KOI akan
merekognisi lembaga-lembaga tertentu yang diakui dan akan menyusun standar untukRPL
(recognition of prior learning).

Perubahan format sertifikat kompetensi saat ini sedang berada di dalam masa transisi, dimana masih terdapat
dokter spesialis mata melakukan prosedur fakoemulsifikasi tetapi belum memiliki sertifikat kompetensi baru.
Maka dari itu, KOI telah memberikan kesempatan bagi dokter spesialis mata untuk mengikuti program revisi
perubahan sertifikat kompetensi lama menjadi sertifikat kompetensi baru hingga 31 Mei 2019, dengan masa
berlaku sesuai dengan sertifikat kompetensi lama.

Namun sehubungan dengan masih terdapatnya dokter spesialis mata yang belum melakukan revisi
sertifikat kompetensi per tanggal 31 Mei 2019. Maka program revisi sertifikat kompetensi diserahkan
kepada P2KB, dan berlaku hingga 31 Desember 2023.

3
BAB II. PERSYARATAN FAKOEMULSIFIKASI

Sebagai konsekuensi dimasukkannya keterampilan bedah fakoemulsifikasi sebagai kompetensi standar baru
seluruh dokter spesialis mata Indonesia, akan ada suatu periode transisi dan akan terdapat beberapa
kelompok pelaku bedah fakoemulsifikasi. Dengan demikian, dalam mengatur penerbitan sertifikat
kompetensi baru dan menetapkan persyaratannya, KOI meng-acknowledge beberapa kelompok dokter
spesialis mata.

Kelompok 1, terdiri atas:


a. Dokter spesialis mata lulusan IPDS yang telah memasukkan fakoemulsifikasi ke dalam
Kurikulum Pendidikan Sp1-nya, dan telah dinyatakan lulus fakoemulsifikasi.
Persyaratan berupa:
- Fotokopi ijazah spesialis mata;
- Fotokopi sertifikat kompetensi spesialis mata; dan
- Rekomendasi kepala departemen mata sebagai bukti lulus fakoemulsifikasi pada
institusi tersebut.

b. Dokter spesialis mata yang telah menyelesaikan pelatihan fakoemulsifikasi dari institusi yang telah
terekognisi KOI.
Persyaratan berupa:
- Fotokopi ijazah spesialis mata;
- Fotokopi sertifikat kompetensi spesialis mata; dan
- Rekomendasi kepala departemen mata sebagai bukti lulus fakoemulsifikasi pada
institusi tersebut.
- Fotokopi sertifikat pelatihan fakoemulsifikasi; dan
- Bukti pengakuan KOI terhadap institusi penyelenggara pelatihan berupa fofokopi
sertifikat institusi penyelenggara.
Bagi dokter spesialis mata yang termasuk ke dalam Kelompok 1, sertifikat kompetensi baru akan langsung
diterbitkan.

Kelompok 2, terdiri atas para dokter spesialis mata yang tidak termasuk ke dalam kelompok 1, diberi
kesempatan mengikuti program resertifikasi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi baru apabila
memenuhi 5 persyaratan tersebut di bawah:
− Rekomendasi dari ketua cabang Perdami bahwa pemohon adalah anggota Perdami cabang
tersebut dan telah melakukan tindakan bedah katarak fakoemulsifikasi
− Kursus formal maupun non-formal di bidang fakoemulsifikasi yang pernah dilakukan
− Ada atau tidaknya karya ilmiah yang pernah dipublikasikan
− Jumlah operasi katarak dengan fakoemulsifikasi yang pernah dilakukan
− Surat pernyataan angka kejadian komplikasi dan ada tidaknya komplain dari pasien yang
ditanda tangani oleh Direktur RS atau Ketua Perdami Cabang

4
Tabel 1. Penilaian resertifikasi fakoemulsifikasi Kelompok 2

Komponen penilaian Dokumen yang diupload Skor

Rekomendasi Ketua Perdami cabang bahwa Surat rekomendasi ketua cabang Perdami Skor 10

bermeterai bahwa pemohon adalah

anggota cabang Perdami dan telah

melakukan tindakan bedah katarak

fakoemulsifikasi

Kursus maupun wetlab atau skills up grading yang Sertifikat kursus Skor 3

pernah dilakukan baik formal maupun informal di

bidang fakoemulsifikasi
Karya ilmiah yang pernah dipublikasikan Dokumen karya ilmiah Tidak ada: skor 0;
ada: skor 2
Tindakan fakoemulsifikasi Surat keterangan jumlah tindakan Sesuai dengan

bedah fakoemulsifikasi dari Direktur RS jumlah operasi.

Operasi ≥ 80: skor

maksimal 80
Frekuensi komplikasi dan komplain dari pasien Surat keterangan yang ditandatangani Bila angka

oleh Direktur RS atau Ketua Perdami komplikasi >5%:

Cabang skor 0;

bila komplikasi
<5%: skor 5

Sertifikat kompetensi diberikan apabila skor lebih dari atau sama dengan 75
BAB III. PROSEDUR PENGAJUAN PENERBITAN SERTIFIKAT
KOMPETENSI OLEH P2KB

Terdapat 2 kelompok penerbitan sertifikat kompetensi oleh P2KB:


1. Sertifikat Kompetensi Spesialis Mata Ulang/ Perpanjangan /Resertifikasi
Dokter spesialis dengan masa berlaku sertifikat kompetensi kurang dari 6 bulan atau masa berlaku
sudah habis.
a. Format Persyataran Penerbitan Sertifikat kompetensi P2KB (Folder 1-5) dengan Buku Log P2KB
Revisi 2019
b. Format Persyaratan Fakoemulsifikasi (Sesuai yang tertulis pada Bab II)
c. Bukti transfer pembayaran ke Rekening: Bank Mandiri 1220084000192 a.n Pengurus Pusat Perdami
sebesar Rp. 500.001,-

2. Revisi Sertifikat Kompetensi


Dokter spesialis mata dengan masa berlaku sertifikat kompetensi masih berlaku lebih dari 6 bulan. Revisi
sertifikat kompetensi baru yang akan diterbitkan merupakan pengganti dari sertifikat kompetensi lama
dengan masa berlaku sesuai dengan sertifikat kompetensi lama. Program revisi hanya berlaku hingga 31
Desember 2023.
a. Sertifikat Kompetensi yang masih berlaku
b. Format Persyaratan Fakoemulsifikasi (Sesuat yang tertulis pada Bab II)
c. Bukti transfer pembayaran ke Rekening: Bank Mandiri 1220084000192 a.n Pengurus Pusat Perdami
− Kelompok 1 sebesar Rp. 500.001,-
− Kelompok 2 sebesar Rp. 1.000.001,-

Format Persyaratan penerbitan sertifikat kompetensi dikirimkan melalui surat elektronik atau dropbox ke
perdamip2kb@yahoo.com.

Ketua Perdami Pusat, Ketua Kolegium Oftalmologi Indonesia,

dr. M. Sidik, SpM (K) DR.dr. Iwan Sovani, SpM(K), M.Kes, MM

Anda mungkin juga menyukai