PENGURUS DAERAH
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA
PROVINSI JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI OPERASIONAL
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan :
1. Standar Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian adalah seperangkat acuan
tindakan cerdas dan bertanggungjawab yang harus dimiliki seseorang yang dibuat
oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) untuk melaksanakan tugas-tugas
sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian.
2. Sertifikat Kompetensi adalah dokumen profesi (PAFI) yang diberikan kepada
seorang Tenaga Teknis Kefarmasian setelah memenuhi semua persyaratan dalam
proses Sertifikasi dan/atau Re-Sertifikasi guna menyatakan bahwa yang
bersangkutan kompeten untuk menjalankan praktik kefarmasian sesuai Standar
Kompetensi, dan Etika Profesi.
3. Re-Sertifikasi adalah proses untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi bagi seorang
Tenaga Teknis Kefarmasian yang sudah memiliki sertifikat kompetensi yang telah
atau akan habis masa berlakunya melalui pengumpulan Satuan Kredit Partisipasi
(SKP).
4. Program Pengembangan Pendidikan Tenaga Teknis Kefarmasian Berkelanjutan
(P2TTKB) adalah serangkaian upaya sistematis pembelajaran diri Tenaga Teknis
Kefarmasian untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya sepanjang
hayat.
5. Tim adalah Re-Sertifikasi Daerah, merupakan alat kelengkapan Pengurus Daerah
PAFI (Propinsi) yang diberi tugas untuk melaksanakan Re-Sertifikasi dan Program
Pengembangan Pendidikan Tenaga Teknis Kefarmasian Berkelanjutan (Program
P2TTKB) di Daerah dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis sesuai dengan
arahan atau petunjuk yang diberikan oleh PP.
6. Tim Verifikasi adalah alat kelengkapan Pengurus Daerah dan/atau Pengurus
Cabang PAFI yang diberi tugas untuk mengontrol dan menginventarisir dokumen-
dokumen praktik/pekerjaan kefarmasian, dokumen pembelajaran dan dokumen-
dokumen lain Tenaga Teknis Kefarmasian selama proses Re-Sertifikasi.
7. Satuan Kredit Partisipasi (SKP) adalah ukuran partisipasi atas kegiatan praktik
profesi, kegiatan pengabdian, kegiatan pembelajaran berkelanjutan, kegiatan
pengembangan ilmu dan kegiatan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh Tenaga
Teknis Kefarmasian selama kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi.
8. Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang berisi catatan atau dokumen
atas pencapaian prestasi dalam menjalankan praktik profesi dan/atau pendidikan
profesinya.
9. Pengurus Pusat adalah Pengurus Persatuan Ahli Farmasi Indonesia di Tingkat
Pusat.
10. Pengurus Daerah adalah Pengurus Persatuan Ahli Farmasi Indonesia di Tingkat
Propinsi.
11. Pengurus Cabang adalah Pengurus Persatuan Ahli Farmasi Indonesia di tingkat
Kab/Kota.
B. PENYELENGGARA RE-SERTIFIKASI
Re-Sertifikasi diselenggarakan oleh Tim Re-Sertifikasi Daerah sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan Pedoman ini.
Satuan Kredit Partisipasi dibobot dalam bentuk Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh
Organisasi Profesi (Pengurus Pusat dan/atau Pengurus Daerah).
Pengaturan :
1. Penentuan bobot SKP hanya dapat ditetapkan melalui SK Pengurus Pusat /
Pengurus Daerah PAFI.
2. Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP dilakukan oleh Tim Re-
Sertifikasi.
A. PENILAIAN DIRI
Pada dasarnya penilaian dalam Re-Sertifikasi Tenaga Teknis Kefarmasian
dipercayakan pada integritas masing-masing Tenaga Teknis Kefarmasian.
Muatan/bobot kegiatan pribadi dan kegiatan internal dihitung sendiri (perhitungan
mandiri) untuk bersama dokumen pendukung diserahkan ke Tim Verifikasi. Setelah Tim
Verifikasi menyelesaikan tugasnya, selanjutnya Tim Re-Sertifikasi Daerah akan
melakukan verifikasi administratif diberi Kode Pendaftaran Pemohon Re-Sertifikasi
dan Biodata.
B. Borang Re-Sertifikasi
Borang Re-Sertifikasi dimaksudkan untuk mendapatkan data anggota pemohon
Re- Sertifikasi Tenaga Teknis Kefarmasian. Berdasarkan data yang tercantum dalam
borang, Tim Re-Sertifikasi akan mulai melaksanakan proses Re-Sertifikasi
sebagaimana mestinya. Borang Re-Sertifikasi dapat diisi oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian dan dilaporkan kepada Tim Verifikasi Cabang Setempat setelah Tenaga
Teknis Kefarmasian/Pemohon melengkapinya dengan berkas lampiran yang disertakan
padanya.
Setelah Borang Re-Sertifikasi di lengkapi dan di setujui serta diketahui oleh
Ketua Pengurus Cabang diajukan ke Tim Verifikasi Re-Sertifikasi Pengurus Daerah.
Tim Verifikasi Pengurus daerah akan melaksanakan validasi dan evaluasi terhadap
borang usulan. Setelah Borang di teliti oleh Tim Verifikasi Re-Sertifikasi Pengurus
Daerah akan diajukan kepada Ketua Pengurus Daerah untuk disetujui dan di tetapkan.
Ketua Tim
PD Verifikasi
Daerah
D. Proses Penyampaian Borang
Borang di sampaikan oleh TTK/Pemohon minimal 6 bulan sebelum STRTTK
Habis masa berlakunya atau minimal 3 bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat
kompetensi. Setelah borang di hitung dan dievaluasi terdapat 2 kemungkinan, yaitu:
1. Lulus Re-Sertifikasi melalui pemenuhan SKP
2. Wajib ikut Ujian Re-Sertifikasi
Bagi pemohon yang lulus Re-Sertifikasi melalui pemenuhan SKP dapat
mengajukan penerbitan sertifkat kompetensi tanpa melalui uji Re-sertifikasi dan
melunasi kewajiban serta kontribusi penerbitan dan biaya administrasi penerbitan
Sertifikat Kompetensi.
Bagi pemohon yang tidak lulus Re-Sertifikasi melalui pemenuhan SKP serta
wajib ikut Uji Resertifikasi dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti uji Re-sertifikasi
dengan terlebih dahulu melunasi kewajiban sebagai anggota PAFI serta kontribusi Uji
Resertifikasi yang dihitung berdasarkan perkalian antara kekurangan SKP dengan
besar kontribusi/pembiayaan per SKP yang kurang berdasarkan putusan hasil rapat Tim
Verifikasi Pengurus Daerah yang di tetapkan dalam Surat Keputusan Ketua Daerah
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Provinsi Jambi. Sehingga setiap pemohon uji
Resertifikasi akan berbeda beban kontribusi nya masing-masing. Untuk pemohon yang
kekurangan kecukupan SKP nya banyak akan menanggung beban biaya kontribusi
yang lebih besar dibandingkan pemohon yang kekurangan kecukupan SKP nya sedikit.
Dokumen Pendukung Untuk SKP Konversi dari Pekerjaan
1. SK atau Surat Keterangan dari atasan langsung
2. SIPTTK yang masih berlaku
3. Absensi atau jadwal kedinasan sesuai dengan SKP yang di usulkan
Note :
- SKP Pekerjaan dapat diajukan setiap tahun dengan melengkapi syarat agar dapat
diusulkan penerbitan SK SKP nya.
1. Permohonan Re-sertifikasi dan Biodata
Jambi, .........…………………
DenganHormat,
Untuk keperluan dan memenuhi salah satu persyaratan perpanjangan/registrasi ulang
Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK), dengan ini saya
mengajukan berkas re- sertifikasi kompetensi melalui pemenuhan SKP dengan
data sebagai berikut :
1. Nama (lengkap) :
2. Nomor KTAN (NIAN) :
3. Tempat/ Tanggal lahir :
4. Alamat :
5. Nomor HP/ Telpon :
6. Alamat e-mail :
7. Sarana Tempat Bekerja :
8. Alamat Tempat Kerja :
9. Nomor Telepon :
10. Keanggotaan PAFI Cabang :
Hormat saya,
Mengetahui
Ketua PC PAFI Kota Jambi
NIAN …………………………
SUSANTI, S. Farm
NIAN 1571011019722056852
Note:
Isi sesuai data yang dimiliki
2. Rekapitulasi Perolehan SKP
I. Data Umum
1. Nama lengkap :
2. Pendidikan Terakhir :
3. Nomor KTAN (NIAN) :
4. PAFI Cabang :
5. Nomor STRTTK :
6. Tanggal Masa Berlaku :
7. Tempat Bekerja :
8. Alamat Tempat Bekerja :
9. Nomor SIPTTK :
10. Tanggal Masa Berlaku :
11. Nama Apoteker Penanggungjawab :
12. Nomor STRA Apoteker :
III.2 Daftar seminar/workshop/kursus singkat dengan SKP SK PAFI, diluar Umum Kesehatan (Max = 1 SKP)
No Tahun NamaKegiatan Penyelenggara Sebagai No. SK PAFI Jumlah
SKP
Total Masa Kerja dari tahun ………….. sampai dengan tahun ………… adalah ……………
KONVERSI MASA KERJA SESUAI PEMBOBOTAN : (* di isi oleh pemohon, sesuai ketentuan dibawah)
a. Masa kerja ≥ 5 tahun secara terus menerus di satu sarana pelayanan/pekerjaan
*)… 5 SKP (**)……………
kefarmasian
b. Masa kerja total keseluruhan ≥ 5 tahun di sarana pelayanan/pekerjaan kefarmasian *)… 4 SKP (**) ……………
c. Masa kerja ≥ 2 - 5 tahun secara terus menerus di satu sarana pelayanan/pekerjaan *)… 3 SKP (**) ….…………
kefarmasian
d. Masa kerja total keseluruhan ≥ 2 - 5 tahun di sarana pelayanan/pekerjaan kefarmasian *)… 2 SKP (**) ……………
e. Masa kerja ≤ 2 tahun secara terus menerus di satu sarana pelayanan/pekerjaan kefarmasian *)… 1 SKP (**) ……………
NILAI SKP DARI MASA KERJA (** hasil verifikasi dan validasi) **
III.4 Konversi penghargaan SKP dari Kegiatan Pengabdian sebagai bhakti profesi; ( 1-2 SKP/ kegiatan, max = 5 SKP)
DAFTAR KEGIATAN
No Nama Kegiatan Jenis Lokasi No. SK/ Surat Penugasan/ Waktu
Kegiatan
(**) Bobot SKP, hasil verifikasi dan validasi Tim Panitia yang setelah persetujuan
Ketua PD PAFI
DENGAN SESUNGGUHNYA BAHWA DATA DAN BERKAS YANG SAYA
SAMPAIKAN DAN ISIKAN ADALAH YANG SEBENARNYA DAN DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN. APABILA TERJADI KEBOHONGAN SAYA SIAP
DIADUKAN SECARA HUKUM YANG BERLAKU.
………………., …………………………….
Pemohon,
Materai
NIAN……………………………