Anda di halaman 1dari 53

REGULASI TERKAIT

PROFESI AHLI GIZI


Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi)
Ketua DPD Jawa Barat
Pengertian Standar Profesi
Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal
berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh
seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh organisasi profesi bidang kesehatan.
Pengertian Tenaga Gizi
Tenaga gizi adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang gizi serta memiliki pengetahuan
dan/atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang
gizi yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya pelayanan gizi
Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga gizi terdiri atas :
nutrisionis dan
Dietisien
Tujuan (Keberadaan) Persagi

Membina dan
Mengembangkan
Kemampuan
Anggota
5
KERANGKA REGULASI PROFESI AHLI GIZI

Standar Standar Standar Standar


Registrasi
Pendidikan Kompetensi Profesi Pelayanan

Proses Uji Uji


Proses Diklat SIP Kompetensi
Pendidikan Kompetensi

Sertifikat Sertifikat Sertifikat


Pendidikan
KTA STR
Kompetensi Profesi
Kerangka Integrasi Pendidikan Tenaga Kesehatan
KUALIFIKASI TENAGA KESEHATAN

a  TENAGA KESEHATAN
Kualifikasi minimum diploma tiga

b  ASISTEN TENAGA KESEHATAN*

1) kualifikasi minimum pendidikan


menengah di bidang kesehatan
2) hanya dapat bekerja di bawah supervisi
Tenaga Kesehatan.
* = diatur dalam Permenkes
Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu, memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan sertamemiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.
Program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL)
meningkatkan kualifikasi pendidikan nakes memenuhi
Pencapaian Level pada KKNI Melalui
Berbagai
PENDIDIKANJalur
:
GELAR AKADEMIS
SM SM PR
D1 D2 D3 S1 S2 S3
P A O

9
8
7
6
PROFESI : OTODIDAK :
SERTIFIKAT
5 PENGALAMAN
PROFESI KEAHLIAN
4
KHUSUS
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI

INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
KKNI
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang
selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja
serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
JENIS PROFESI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENJANG
PENDIDIKAN, LEVEL DAN KOMPETENSINYA

No Profesi Level Sebutan


9 Ahli gizi 3 Asisten ahli gizi
5 Teknisi gizi terregistrasi
6 Ahli gizi
7 Dietisien ter
8 Magister gizi
9 Doktor gizi
SERTIFIKASI,REGISTRASI DAN LISENSI
TENAGA KESEHATAN

INSTITUSI
PENDIDIKAN

SERTIFIKASI MTKI/KTKI
KAB/KOTA
Uji Kompetensi REGISTRASI
LISENSI
Lulus Pendidikan
(Sertifikat
Kompetensi + ijazah) STR SIP
Dampak Pelaksanaan Uji Kompetensi

Input Process Output Outcome Impact

Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas


Peserta Didik Kurikulum Lulusan Profesi
Dosen Proses Pelayanan
Nakes
Fasilitas Pembelajaran Kesehatan
Penilaian

Uji Kompetensi
Standar
Tujuan Kompete
Legal Aspek:
UU Sisdiknas UU
Standar
nsiPelayanan
Uji Kompetensi
Dikti Permenkes

KB
K

Pendidikan
Profesi UJI KOMPETENSI
Peningkatan Mutu
Berkelanjutan
(CPD) Tenaga Kesehatan Kognitif

Afektif

Psikomotorik
Pelaksanaan Registrasi

16
ALUR REGISTRASI NAKES
MELALUI UJI KOMPETENSI

PASCA UJIAN TAHAP


AKHIR PENDIDIKAN

REGISTRASI LISENSI
SERTIFIKAS
I
UJI KOMPETENSI
SIP
(EXIT EXAM) STR SIK
UU nomer 36/2014 tentang Nakes
Pasal 89
 Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia dan Komite Farmasi Nasional sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan tetap melaksanakan fungsi, tugas,
dan wewenangnya sampai terbentuknya Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.
 Pasal 93
 Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 harus
dibentuk paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
diundangkan.

MTKP
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 46 2013

Pasal 1 ayat 8
• Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang selanjutnya disingkat MTKP
adalah lembaga yang membantu pelaksanaan tugas MTKI
KARTU TANDA ANGGOTA (KTA)
PERSAGI
Landasan Hukum
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Pasal......
Pengertian KTA

Kartu identitas keanggotaan dalam organisasi profesi


Persatuan Ahli Gizi Indonesia
Bukti sah dalam melakukan kewajiban dan hak
sebagai organisasi profesi
Sesuai AD/ART Persagi
Fungsi KTA
Sebagai bukti keanggotaan untuk memiliki hak dan
kewajiban sebagai anggota OP
Sebagai bukti otentik keanggotaan aktif dalam OP
Dokumen harus disertakan dalam setiap pengurusan
administrasi
Proses Penerbitan KTA
Calon Sekretariat
anggota DPC

Sekretariat Verifikasi &


DPD Pengusulan

Verifikasi Sekretariat
&Pengusulan DPP

Penerbitan
KTA
Persyaratan Pembuatan KTA

Mengisi formulir pembuatan KTA


FC KTP
FC Ijazasah yang dilegalisir
Soft file foto 4 x 6
Surat pengantar DPC ke DPD
Melampirkan formulir pembuatan KTA yang dimana
berisi tentang data pemohon pembuatan KTA
Biaya 500.000 per 5 tahun atau 100.000/tahun
UJI KOMPETENSI
TENAGA GIZI
Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang
Tenaga Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional untuk dapat
menjalankan praktik.
Landasan Hukum
 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
 Undang Undangan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 Permendikbud Nomor 83 Tahun 2013 tentang Sertifikat Kompetensi
 Permenkes Nomor 46 Tahun 2013 tentang Regsitrasi Tenaga
Kesehatan
 Permenkes Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi
 Peraturan Bersama Menkes dan Mendikbud Nomor 36 Tahun 2013
tentang Uji Kompetensi bagi mahasiswa PT Bidang Kesehatan
 Permenristek dikti Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan
Pengertian Uji Kompetensi
Standar Kompetensi adalah standar kemampuan yang
menjamin bahwa ahli gizi dan ahli madya gizi dapat
menyelenggarakan praktek pelayanan gizi dalam masyarakat
Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai
dengan standar profesi.
Uji Kompetensi adalah proses penilaian, baik teknis maupun
non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk
menentukan apakah seseorang kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu
(BNSP, 2009)
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.
Tujuan Uji Kompetensi
Menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
standar kompetensi
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dan sebagai tolok ukur keberhasilan
pembelajaran yang dilalui oleh peserta didik dalam
suatu institusi pendidikan
Fungsi Uji Kompetensi
Sarana untuk meningkatkan kualitas tenaga
kesehatan
Mengurangi disparitas kualitas lulusan/tenaga
kesehatan
Menyaring tenaga kesehatan yang kompeten
Instrumen pembinaan profesi dan standarisasi
pendidikan profesi
Penyelenggara Uji Kompetensi

Perguruan tinggi bekerja sama dengan organisasi


profesi, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi
Organisasi profesi (berbadan hukum/kode
etik/diakui Dikti)
Lembaga pelatihan (berbadan hukum/ijin
operasi/diakui Dikti)
Lembaga sertifikasi (berbadan hukum/ijin
operasi/diakui Dikti)
Pengembangan Uji Kompetensi

Lembaga
Pengembangan
Uji Kompetensi
(LPUK
Uji Kemampuan
Fungsi seperti uji kompetensi sebagai solusi terhadap
anggota Persagi yang tidak lulus penilaian porto folio
Jika tenaga kesehatan tidak memenuhi ketentuan persyaratan
perpanjangan STR
TIDAK
LULUS
Uji Porto folio
TIDAK
LULUS

Uji Kemampuan

Diklat
SERTIFIKASI TENAGA GIZI
Pengertian Sertifikat Kompetensi
Pengakuan kompetensi kerja atas prestasi lulusan
yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya
dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya
Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat
menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah
lulus uji Kompetensi.
Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk
melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi.
Tujuan Sertifikasi Kompetensi
Memberikan bukti otentik bahwa pemegang sertifikat
kompetensi merupakan tenaga kesehatan yang
kompeten di bidang ilmunya
Prosedur Registrasi STR
Tenaga kesehatan mangajukan permohonan kepada
MTKI melalui MTKP atau
Tenaga kesehatan (baru lulus) mengajukan
permohonan secara kolektif oleh PT kepada MTKI
melalui MTKP
Satuan Kredit Profesi (SKP)
Penghargaan SKP adalah penghargaan yang diberikan
oleh PERSAGI berdasarkan kegiatan pengembangan
keprofesian yang diikuti oleh tenaga kesehatan/gizi dan
sertifikat/piagam yang dimiliki yang didapatkan dari
pemerintah, NGO karena keprofesionalannya dibidang
Gizi, Dietetik dan Pangan.
Penilaian Uji Porto folio
Serangkaian penilaian berdasarkan dokumen dokumen yang dimiliki
baik pendidikan, pelatihan maupun pengalaman kerja
Instrumen meliputi unsur :
Praktisi asuhan gizi
Praktisi gizi masyarakat
Praktisi gizi industri/jasa boga/pariwisata/haji
Pengembangan dan penelitian
Pendidik
Pengelola
Pengabmas
Komposisi :
25 SKP
Sekurang kurangnya 2 unsur (pengembangan/lit & unsur lain)
15 SKP unsur lain
10 pengembangan/lit
Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Kegiatan Pengembangan Keprofesian adalah suatu kegiatan yang
meliputi kegiatan ilmiah, diklat, pertemuan ilmiah, penulisan karya
ilmiah, hasil karya teknologi mandiri bidang gizi dan penghargaan
keprofesian.

Kegiatan ilmiah lisan meliputi: simposium, seminar, diskusi panel, lokakarya dan workshop.
Kegiatan ilmiah lisan berupa peningkatan keterampilan teknis meliputi : bimbingan teknis,
capasity building, pendidikan dan pelatihan
 Kegiatan ilmiah tulisan meliputi : penulisan karya Ilmiah hasil riset, hasil survei dan tinjauan
kepustakaan
 Pembuatan karya atau teknologi mandiri bidang gizi.
Penghargaan yang didapatkan terkait dengan keprofesionalisme dibidang gizi, dietetik dan
pangan
Kegiatan pengembangan keprofesian seperti dimaksud pada pasal 2 ayat (1), (2) dan (3)
diselenggarakan oleh DPP PERSAGI, DPD/DPC PERSAGI, Institusi Pendidikan Gizi dengan
akreditasi minimal B, rumah sakit terakreditasi dan instansi pemerintah/swasta terakreditasi
PEMBERIAN SATUAN KREDIT PROFESI (SKP)
Karya Ilmiah Lisan

Persyaratan bagi peserta untuk mendapatkan satuan kredit profesi


sebagaimana yang dimaksud pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) adalah :
a. Kegiatan ilmiah lisan meliputi : simposium, seminar, diskusi panel,
lokakarya dan workshop yang diselenggarakan dalam waktu 3 - 5
jam/hari diberikan pengakuan 1 SKP
b. Kegiatan ilmiah lisan meliputi : simposium, seminar, diskusi panel,
lokakarya dan workshop yang diselenggarakan dalam waktu 5 - 10
jam/hari diberikan pengakuan sebesar 2 SKP
c. Kegiatan ilmiah lisan berupa peningkatan keterampilan teknis meliputi
: bimbingan teknis, capasity building, pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan dalam waktu 11-30 jam diberikan pengakuan sebesar 3
SKP
d. Kegiatan Ilmiah lisan tersebut diatas nomor a, b dan c yang
diselenggarakan > 30 jam diberikan pengakuan sebesar 4 SKP
Lanjutan

Pembicara Pembicara/narasumber/fasilitator/keynotes
speaker
a. sebagai pemberi materi 1 - 2 jam diberikan pengakuan 2
SKP
b. sebagai pemberi materi 3-5 jam diberikan pengakuan 3 SKP
c. sebagai pemberi materi > 5 jam diberikan pengakuan 5 SKP
Moderator sebagai pemandu kegiatan tersebut ayat (2) diatas
nomor a, b, dan c diberikan pengakuan 2 SKP
Panitia penyelenggara kegiatan pengembangan keprofesian
sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dan (2) diberikan
pengakuan 2 SKP
Lanjutan ......
Karya Ilmiah Tulisan
Penghargaan Yang Didapatkan Terkait Dengan
Keprofesionalisme Dibidang Gizi, Dietetik Dan
Pangan
Pembuatan Karya Atau Teknologi Mandiri Bidang
Gizi.
REGISTRASI DAN RE-
REGISTRASI STR TENAGA GIZI
PROSES REGISTRASI

EVALUASI KOMPETENSI

ADMINISTRASI KEMAMPUAN
• Keabsahan Izasah • Uji Kompetensi sesuai
• Fisik dan Mental dengan ketentuan
peraturan
• Pernyataan mematuhi dan perundangan
melaksanakan etika
profesi

SURAT TANDA REGISTRASI (STR)

SURAT IJIN PRAKTIK


Pengertian Registrasi
Pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat
profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu
lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan
praktik dan/atau pekerjaan keprofesian
Surat Tanda Registrasi

Bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada


tenaga kesehatan yang telah diregistrasi
Pengajuan STR
Pengajuan permohonan ke MTKI
Sertifikat kompetensi
Pas foto 4 x 6 dengan latar belakang merah
Alur Pengurusan STR
Proses Verifikasi
pengusulan dokumen oleh
secara on line MTKP

Verifikasi
Pemenuhan dokumen oleh D
kecukupan PD Persagi

Penerbitan Penetapan
rekomendasi oleh MTKP

Penerbitan Verifikasi
STR MTKI

On site
Registration
Tujuan Re-registrasi STR
Proses memperpanjang masa berlaku STR bagi tenaga
kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
Setiap 5 tahun setelah memenuhi syarat :
Pengabdian sebagai tenaga profesi atau vokasi
(keterangan kinerja, SIP, rekomendasi OP)
Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan dan/atau kegiatan ilmiah
Jumlah SKP ditetapkan oleh MTKI atas usulan OP
(25 SKP)
Reregistrasi
Tahun 2016 sudah mulai reregristrasi
Banyak yang belum memenuhi syarat: 25 SKP
per 5 tahun.
Tidak diberlakukan pemutihan, regulasi harus
ditegakkan.
Untuk menolong mereka, diberlakukan
Evaluasi Kemampuan (EK), yang dilaksanakan
seperti UK tetapi diperhitungkan SKP-nya
Jadi bukan lulus vs tidak lulus, tetapi bila
benar semua misalnya 20 SKP, bila benar 50%
mendapat 10 SKP, dst.
Manfaat Registrasi Tenaga Kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


yang diberikan tenaga kesehatan;

Melindungi masyarakat atas tindakan yang


dilakukan tenaga kesehatan; dan

Memberikan kepastian hukum bagi


masyarakat dan tenaga kesehatan
Surat Izin Praktek (SIP)
Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota kepada Tenaga Kesehatan
sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan
praktik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai