Anda di halaman 1dari 9

2020

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


KOMPETEN HIPNOTIS INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER


HIPNOTERAPI

Skema sertifikasi Hipnoterapi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan oleh komite
skema sertifikasi LSP KHI. Skema mengacu pada SKKNI Keputusan Menteri : 148 Tahun
2007 Tentang Kesehatan, Keputusan Menteri No. 133 Tahun 2007 Bidang Jasa Keuangan
(KJK), dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
Kep.2/452/LP.00.00/VII/2020 Tentang Registrasi Standar Kompetensi Kerja Khusus Profesi
Juru Hipnotis dan Hipnoterapi Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia. Skema sertifikasi
ini digunakan untuk memastikan kompetensi petugas Hipnoterapi dan sebagai acuan dalam
asessmen oleh LSP KHI dan asesor kompetensi.

Ditetapkan : Juli 2020 Disahkan : Juli 2020


Oleh : Oleh :

Andri Hakim Sunardi Basuki Widodo


Ketua Komite Skema Ketua LSP KHI

Nomor Dokumen : Skema-02/LSP.KHI


Nomor Salinan : 01
Revisi : 00
Status Distribusi :
√ Terkendali

Tidak Terkendali
1. LATAR BELAKANG
Pemberlakuan era persaingan bebas dalam regional Asia Tenggara yang dikenal
dengan seutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah diberlakukan. Perhimpunan
masyarakat bangsa Asia Tenggara dalam organisasi Association of South East asian
nation (ASEAN) sepakat untuk memperkuat kawasan dengan membuka akses
perekonomian lewat pasar bebas yang dimulai sejak tahun 2016. Beberapa sektor sudah
disepakati terbuka untuk menuju integrasi ekonomi Visi ASEAN 2020. Oleh karena itu,
MEA secara langsung menuntut kualitas tenaga kerja di Indonesia.
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XVI pasal 61 ayat
3 menyatakan bahwa sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan
pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Dengan skema sertifikasi yang mengacu langsung pada Standar Internasional
(Australia) diharapkan dapat memenuhi :
1.1 Tuntutan persyaratan Undang Undang Ketenagakerjaan, Negara Republik Indonesia
1.2 Tuntutan kebutuhan industry di bidang terapis dimana menghendaki tenaga kerja yang
memiliki kompetensi yang terstandarisasi dan professional. Trainer harus
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pekerjaan di bidang
hipnoterapi berdasarkan pemahaman prosedur / instruksi kerja.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Ruang Lingkup : Terapis
2.2 Lingkup Penggunaan sertifikat pada perusahaan, instansi, lembaga, atau organisasi
yang memiliki divisi atau berkaitan dengan Hipnoterapis.

3. TUJUAN PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI


Tujuan sertifikasi ini adalah untuk:
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi kerja profesi trainer di bidang terapis
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP KHI dan Asesor Kompetensi

4. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
4.4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.6 Keputusan Menteri : 148 Tahun 2007 Tentang Kesehatan,
4.7 Keputusan Menteri No. 133 Tahun 2007 Bidang Jasa Keuangan (KJK)
4.8 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
Kep.2/452/LP.00.00/VII/2020 Tentang Registrasi Standar Kompetensi Kerja
Khusus Profesi Juru Hipnotis dan Hipnoterapi Perkumpulan Komunitas Hipnotis
IndonesiaPeraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014
tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1 Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI / KLASTER
5.2 Nama Skema Sertifikasi :
Hipnoterapi
5.3 Rincian Unit Kompetensi
Unit kompetensi yang diajukan sesuai standar LSP KHI untuk
Pelaksanaan Sertifikasi Hipnoterapi
N Kode Unit Unit Kompetensi
o
1 KES.PG02.019.01 Merencanakan Penanggulangan Resiko Bersama Pasien/ Klien
2 KES.PG02.020.01 Melaksanakan Penanggulangan Resiko Kesehatan
3 KES.PG01.003.01 Menghormati hak privasi pasien / klien
4 KJK.SP01.004.01 Melakukan komunikasi
5 PTI.P.085495.002.00 Melakukan Hipnoterapi
6 KJK.SP01.007.01 Memberikan Motivasi
7 KJK.SP03.007.01 Menyajikan Presentasi

5.4 Pencapaian Kompetensi: -

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1 Telah mengikuti pelatihan Hipnosis pada lembaga pelatihan dari LKP Hypnosis yang
diakui oleh pemerintah atau pengalaman berpraktek minimal 1 tahun yang
diterbitkan oleh organisasi Hipnosis yang akui pemerintah.

7. HAK PEMOHON DAN PESERTA SERTIFIKASI SERTA KEWAJIBAN


PEMEGANG SERTIFIKAT
7.1. Hak Pemohon, Peserta Sertifikasi dan Pemegang Sertifikat:
Pemohon Sertifikat LSP KHI berhak untuk:
1) mendapatkan informasi tentang sertifikasi kompetensi kerja Pelaksanaan
Pelatihan Hipnoterapi;
2) mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan tentang sertifikasi
kompetensi kerja Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi;
3) mendapatkan penjelasan dan informasi tambahan tentang program-program
sertifikasi LSP KHI;
4) menjadi peserta sertifikasi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapiapabila memenuhi
syarat yang ditetapkan.
Peserta Sertifikasi LSP KHI, setelah mengikuti proses sertifikasi dan dinyatakan
Kompeten, berhak untuk:
1) mendapatkan sertifikat kompetensi kerja Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi;
2) mengajukan keluhan dan banding apabila ada ketidaksesuaian tentang keputusan
sertifikasi.
Pemegang Sertifikat LSP KHI, berhak untuk:
1) menggunakan sertifikat kompetensi kerja Pelaksanaan Pelatihan
Hipnoterapisesuai dengan kegunaannya;
2) menggunakan sebutan/ logo LSP sesuai dengan pedoman LSP KHI;
3) didaftarkan dalam direktori pemegang sertifikat kompetensi Pelaksanaan
Pelatihan Hipnoterapidi LSP KHI.
7.2. Kewajiban Pemohon, Peserta Sertifikasi dan Pemegang Sertifikat:
Pemohon Sertifikat LSP KHI wajib untuk:
1) memenuhi persyaratan proses sertifikasi yang ditentukan oleh LSP KHI;
2) menyampaikan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada
LSP KHI adalah valid, tepat, terkini, mencukupi.
Peserta Sertifikasi LSP KHI wajib untuk memenuhi peraturan dan ketentuan yang
ditentukan oleh LSP KHI saat proses sertifikasi berlangsung.
Pemegang Sertifikat LSP KHI wajib untuk:
1) memenuhi semua peraturan perundangan yang berlaku;
2) menandatangani pernyataan sanggup mematuhi kode etik Pelaksanaan Pelatihan
Hipnoterapisetelah diberikan sertifikat kompetensi dari LSP KHI;
3) menjamin bahwa sertifikat kompetensi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapidari
LSP KHI tidak disalahgunakan;
4) menjamin tidak akan ada sertifikat LSP KHI yang digunakan untuk promosi
yang dapat memberikan akibat salah paham dan salah pengertian di masyarakat;
5) memberikan layanan/jasa kepada pengguna akhir (end-user)/ klien berdasarkan
persyaratan LSP KHI, aturan dan kriteria sertifikasi, pemeliharaan serta menjaga
kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi;
6) memberikan layanan yang memungkinkan LSP KHI melakukan asesmen,
survailen, verifikasi, serta aktivitas pemegang sertifikat LSP KHI ;
7) membantu LSP KHI dalam melakukan investigasi dan penyelesaian keluhan dan
atau banding yang diajukan pihak ketiga terkait kegiatan pemegang sertifikat
LSP KHI.
8. BIAYA SERTIFIKASI
Biaya uji sertifikasi dibebankan kepada peserta sertifikasi sesuai kebijakan yang telah
ditetapkan LSP KHI dan tidak termasuk transportasi dan akomodasi.

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Proses Pendaftaran
Pendaftaran dapat dilakukan melalui LSP KHI atau TUK (Tempat Uji Kompetensi)
yang ditentukan LSP dengan persyaratan sebagai berikut :
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup
persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak
pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat.
9.1.2. Mengisi Formulir Permohonan Sertifikasi
9.1.3. Melampirkan kelengkapan sebagai berikut:
1) Formulir Asesmen Mandiri
2) Formulir Pengalaman Magang untuk Calon Pelaksanaan Pelatihan
Hipnoterapi
3) Bukti Training Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi
4) Fotocopy terlegalisir ijasah pendidikan dan atau sertifikat pelatihan, dan
atau sertifikat kompetensi yang dimiliki;
5) Surat keterangan tidak buta warna dari rumah sakit;
6) Fotocopy KTP/Identitas lainnya;
7) Pas Foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar;
8) Bukti pembayaran sesuai butir 8, setelah ditetapkan sebagai peserta.
9.1.4. Mengikuti jadwal uji sesuai dengan kalender yang ditetapkan oleh LSP KHI.
9.1.5. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.6. Bagian administrasi LSP KHI menerima permohonan pendaftaran sertifikasi
selanjutnya memverifikasi kelengkapan persyaratan pemohon.

9.2. Proses Asessmen


9.2.1 Asessmen Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi direncanakan dan disusun
dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi
telah dilakukan secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi
untuk memastikan kompetensi
9.2.2 LSP KHI menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asessmen
9.2.3 Asesor memilih perangkat asessmen dan metoda asessmen untuk
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti
tersebut akan dikumpulkan
9.2.4 Asesor menjelaskan, membahas dan menyepakati rincian rencana asessmen
dan proses assessmen dengan peserta sertifikasi
9.2.5 Asesor melakukan pangkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen
pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen Asessmen Mandiri
APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang
diperlukan
9.2.6 Hasil proses asessmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan
Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk
mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1 Uji Kompetensi diselenggarakan oleh LSP KHI di koordinir oleh Bagian
Sertifikasi, yang direncanakan khusus dan/atau sesuai dengan kalender
rencana kerja LSP KHI;
9.3.2 Asesor Kompetensi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapiyang telah ditetapkan
oleh LSP KHI melakukan koordinasi untuk persiapan uji meliputi penyiapan
metode uji dan Materi Uji Kompetensi (MUK) berdasarkan hasil penilaan
terhadap asesmen mandiri berserta bukti-bukti terdokumentasi yang diajukan
oleh pemohon;
9.3.3 Uji Kompetensi menggunakan metode uji tertulis/lisan/presentasi di TUK
Mandiri atau di TUK Sewaktu.
9.3.4 Asesor Kompetensi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapiyang telah ditetapkan
oleh LSP KHI menyampaikan rekomendasi kompeten atau tidak kompeten
kepada LSP KHI melalui Kepala Bagian Sertifikasi.
9.3.5 Bagian sertifikasi berkewajiban melaporkan hasil pelaksanaan uji
kompetensi terdiri dari :
1) Jadwal Uji, Nama Asesor Uji dan No. Surat Tugas, Jumlah Peserta,
Nama dan Alamat Peserta dan Rekomendasi Hasil Uji (K=Kompeten
atau BK=Belum Kompeten), Berita Acara Pelaksanaan Uji, Berita Acara
Hasil Pelaksanaan Uji;
2) Semua berkas pelaksanaan uji harus dikirim kepada Ketua LSP KHI
untuk keperluan persiapan rapat keputusan sertifikasi;

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1 Keputusan Sertifikasi LSP KHI ditentukan oleh Rapat Pleno Komisi Teknis
LSP KHI;
9.4.2 Keputusan Sertifikasi LSP KHI ditetapkan atas dasar rekomendasi dari
asesor kompetensi serta berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama
proses sertifikasi;
9.4.3 Keputusan Sertifikasi LSP KHI berupa dapat diberikan sertifikat, tidak dapat
diberikan atau ditunda;
9.4.4 Keputusan LSP KHI bersifat mutlak; ketidakpuasan terhadap keputusan
tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding;
9.4.5 Penerbitan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima
sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani oleh Ketua
LSP
9.4.6 Sertifikat berlaku 5 tahun sejak ditetapkan dan tidak dapat
dipindahtangankan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1 Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika terdapat laporan
pelanggaran Kode Etik Pemegang Sertifikat Pelaksanaan Pelatihan
Hipnoterapi yang telah ditentukan oleh LSP KHI.
9.5.2 LSP KHI menetapkan masa pembekuan setelah melakukan investigasi
terhadap laporan pelanggaran kode etik sesuai dengan butir 9.5.1 dan
menyampaikan surat pemberitahuan.
9.5.3 LSP KHI dapat mencabut pembekuan apabila pemegang sertifikat dapat
menyampaikan bukti-bukti pendukung yang dapat membuktikan tidak
terjadinya pelanggaran kode etik sesuai yang dilaporkan.
9.5.4 LSP KHI dapat malakukan pencabutan sertifikat, apabila pemegang sertifikat
tidak dapat menyampaikan bukti-bukti pendukung baru sebagaimana butir
9.5.3 maksimal 1 (satu) bulan sejak pemberitahuan pembekuan disampaikan

9.6. Surveilan Pemegang Sertifikat


9.6.1 Dalam rangka memastikan dan memelihara kompetensi para Pemegang
Sertifikat LSP KHI, maka minimal setahun sekali dilakukan survailen
terhadap seluruh Pemegang Sertifikat LSP KHI;
9.6.2 Survailen dilaksanakan dengan menggunakan metoda kuesioner yang
dikirimkan ke perusahaan/pimpinan tempat pemegang sertifikat bekerja dan
pengisian Log Book/Log Sheet;
9.6.3 Kelalaian dan atau kegagalan dari survailen akan mengakibatkan tidak dapat
diperpanjangnya sertifikat.
9.6.4 Survailen dapat dilakukan di luar jadwal semestinya, manakala ada laporan
pelanggaran kode etik dan atau laporan keluhan pihak ke-3.

9.7. Sertifikasi Ulang


9.7.1 Proses sertifikasi ulang dilaksanakan 3 (tiga) bulan sebelum masa kadaluarsa
sertifikat LSP KHI dengan memperhatikan hasil survailen dan kebenaran isi
Log Book/Log Sheet;
9.7.2 Permohonan persyaratan dan Uji Kompetensi LSP KHI untuk sertifikasi
ulang mengacu kepada permohonan, persyaratan yang ditetapkan oleh LSP
KHI;
9.7.3 Biaya sertifikasi ulang sesuai dengan butir 8.2.

9.8. Penggunaan Sertifikat dan Logo / Tanda


9.8.1 LSP KHI mensyaratkan pemegang sertifikat LSP KHI menandatangani
persetujuan untuk :
1. memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan;
2. menyatakan bahwa sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi Pelaksanaan Pelatihan Hipnoterapi ;
3. tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP KHI dan
tidak memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang
menurut LSP KHI dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
4. menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan
sertifikasi yang memuat acuan LSP KHI setelah dibekukan atau dicabut
sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP KHI yang
menerbitkannya;
5. tidak menyalahgunakan sertifikat.
9.8.2 Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam
publikasi, katalog, dll harus ditangani oleh LSP KHI dengan tindakan
perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman
9.9. Banding
9.9.1. LSP memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua
keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan
sertifikasi LSP KHI;
9.9.2. Banding dapat dilakukan oleh:
1) Peserta sertifikasi, setelah selesai proses Uji Kompetensi dan peserta
sertifikasi dinyatakan ‘BK’; atau
2) Pemegang sertifikat, yang sertifikatnya dibekukan atau dicabut oleh LSP
KHI.
9.9.3. Banding yang dilakukan oleh peserta sertifikasi dapat dilakukan melalui
2(dua) jalur yaitu:
1) Banding ke LSP KHI, bila keputusan ‘Belum Kompeten’ yang diterima oleh
peserta sertifikasi merupakan hasil rekomendasi ‘BK’ yang diberikan oleh
Asesor Kompetensi, dan peserta sertifikasi menemukan adanya
ketidaksesuaian dari rekomendasi tersebut;
2) Banding ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), apabila rekomendasi
‘K’ diberikan oleh Asesor Kompetensi, tetapi keputusan pleno LSP KHI
memberikan hasil ‘Belum Kompeten’ terhadap peserta sertifikasi;
9.9.4. Peserta sertifikasi yang mengajukan banding ke LSP KHI, dapat mengajukan
banding secara tertulis tidak lebih dari 1(satu) bulan sejak tanggal keputusan
yang dibuat LSP KHI;
9.9.5. Setelah menerima pernyataan Banding secara tertulis, LSP KHI membentuk
komite yang membantu menyelesaikan banding yang diajukan peserta
sertifikasi atau pemegang sertifikat kepada LSP KHI;
9.9.6. LSP KHI akan menjaga rekaman dari keluhan, keberatan dan perselisihan
serta tindakan koreksi;
9.9.7. Peserta sertifikasi dan pemegang sertifikat LSP KHI harus memberikan
informasi tentang keluhan, keberatan dan perselisihan serta tindakan
koreksinya bila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai