Anda di halaman 1dari 12

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

Dosen Pengampu:
Luh Ari Arini, S.ST., M.Biomed.
Nama Kelompok 2 :

 LUH PADMA YONI NIM. 1906091012


 NI KETUT ASRI DIAN LESTARI NIM. 1906091020
 PUTU IRMA LUSIANA HERAWATI NIM. 1906091024
 MADE PURNAMI ASRI WAHYUNI NIM. 1906091026
 JUNIA ANDYK DAMAYANTI NIM. 1906091036
REGISTRASI DALAM
PELAYANAN
KEBIDANAN
Registrasi dalam
Pelayanan Kebidanan
1 Definisi Registrasi

2 Tujuan Registrasi
 
3 Manfaat Registrasi
4 Proses Registrasi dalam Praktek
Kebidanan
5 Pelaksanaan Registrasi
Definisi Registrasi

Registrasi adalah sebuah proses ketika seorang tenaga


profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan
tertentu secara periodik guna mendapatkan kewenangan dan
hak untuk melakukan tindakan profesionalnya setelah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
badan tesebut.
Menurut keputusan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 900/MENKES/SK/VII/2002, registrasi bidan
adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan
pengakuan terhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi
minimal kopetensi inti atau standar penampilan minimal
yang ditetapkan, sehingga secara fisik dan mental mampu
melaksanakan praktik profesinya.
Tujuan Registrasi

a. Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dalam


mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang pesat.
b. Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan
komprehensif dalam penyelesaian kasus mal praktik.
c. Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik.
Manfaat Registrasi

Manfaat dari registrasi dalam pelayanan kebidanan


adalah untuk memperoleh STR yang merupakan salah
satu dasar untuk menerbitkan surat ijin kerja bidan
(SIKB) sebagai persyaratan untuk bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan dan surat ijin praktik bidan (SIPB)
sebagai persyaratan untuk menjalankan praktik bidan
mandiri.
Proses Registrasi dalam Praktek Kebidanan

Aplikasi proses registrasi dalam praktek kebidanan


adalah bidan yang baru lulus mengajukan permohonan
dan mengirimkan kelengkapan registrasi kepada kepala
Dinas Kesehatan Provinsi dimana institusi pendidikan
berada guna memperoleh SIB (surat ijin bidan)
selambat-lambatnya satu bulan setelah menerima
Ijasah bidan.
Kelengkapan registrasi menurut Kepmenkes No.
900/Menkes/SK/VII/2002 adalah meliputi: fotokopi
ijasah bidan, fotokopi transkrip nilai akademik, surat
keterangan sehat dari dokter, pas foto ukuran 4 x 6
sebanyak 2 lembar.
Pelaksanaan Registrasi
(menurut Pemerintah No.
1796/MENKES/PER/VIII/2011)

a. Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan


wajib memiliki STR.
b. Untuk memeperoleh STR, tenaga kesehatan harus memilki
ijazasah dan sertifikat kompetensi.
c. Ijazasah dan sertifikat kompetensi diberikan peserta dididk
setelah dinyatakan lulus ujian program pendididkan dan uji
kompetensi.
d. Ijzasah dikeluarkan oleh Perguruan tinggi bidang kesehatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan oleh perguruan tinggi
bidang kesehatan yang telah terakreditasi dari badan yang
berwewenang bersamaan dengan pelaksanan ujian akhir.

Next….
f. Perguruan tinggi bidang kesehatan melaporkan akan
dilakukan uji kompetensi kepada MTKI melalui MTKP
sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum dilakukan uji
kompetensi.
g. MTKI setelah menerima laporan dari perguruan tinggi
bidang kesehatan menyiapkan soal uji kompetensi dan
pengawas.
h. Setelah uji kompetensi dilakukan, perguruan tinggi bidang
kesehatan melaporkan kepada MTKI melalui MTKP tentang
peserta diidk yang dinyatakan lulus.
i. MTKI setelah menerima laporan menyiapkan sertifikat
kompetensi dan STR.
j. STR diberikan MTKI kepada peserta diidk yang dinyatakan
lulus bersamaan dengan pemberian sertifikat kompetensi.
k. Forrmat STR sebagaimana tercantum dalam formulir II
terlampir.
l. Sertifikat kompetensi berlaku selam 5 tahun dan dapat
diperpanjang setiap 5 tahun.
i o?n?
usets
i t
o n
nQy Q
u e
AA
n y
TERIMA KASIH
&
SALAM HARMONI

Anda mungkin juga menyukai