Anda di halaman 1dari 24

KREDENSIAL PRAKTIK

KEPERAWATAN
KELOMPOK 3
 ASIH
 DWI MEGA
 CICEU
 LINA
 PARYATI
 SAPRIANTI
 AI MAKIAH
 HERLY
 RIRIN
 FEBRIANTO
 GIAN GARYATNA
Kredensial Praktik Keperawatan
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi praktik keperawatan. Proses kredensial merupakan salah satu cara
profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas
persiapan pendidikan anggotanya. Kredensial meliputi pemberian ijin prsktik
(lisensi),registrasi (pendaftaran), pemberian setifikat (sertifikasi), dan akreditasi
(kozier, Erb, 1990).

Bagi setiap profesi atau pekerjaan untuk mendapatkan hak


ijin praktik bagi anggotanya, biasanya harus memenuhi
tiga criteria :
 Ada kebutuhan untuk melindungi keamanan atau
kesejahteraan masyarakat.
 Pekerjaaan secara jelas merupakan area kerja yang
tersendiri atau terpisah.
 Ada suatu organisasi yang melaksanakan tanggung
jawab proses pemberian ijin (Krozier, Erb 1990).
Registrasi merupakan pencantuman anam seseorang dan informasi lain pada
badn resmi baik milik pemerintah maupun nonpemerintah. Perawat yang telah
terdaftar diijinkan memaki sebutan registerd nurse. Untuk dapat terdaftar,
perawat harus telah menyelesaikan pendidikan keperawatandan lulus ujian dari
badan pendaftaran dengan niali yang diterima. Ijin praktek maupun registrasi
harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun.
Sertifikasi. Mrupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah
memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi tertentu
seperti kesehatan ibu dan anak, pediatric, keseahatan mental, gerentologi, dan
kesehatan sekolah. Sertifikasi telah diterapkan di amerika serikat. Di indonesia
sertifikasieblum diatur, namun demikian tidak menutup kemungkinan dimasa
mendatang hal ini dilaksanakan.
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status
akreditasi kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh
organisasi atau badan pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi
struktur, proses dan criteria hasil. Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu
dilakukan penilaian/ pengukuran untuk pendidikan DIII dan sekolah perawat
kesehatan dikoordinator oleh pusat diknakes sedangkan untuk jenjang S1 oleh
dikti. Pengukuran rumah sakit dilakuakn dengan suatu system akreditasi rumah
sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan.
REGISTRASI DAN PRAKTIK KEPERAWATAN SESUAI
KEPMENKES NO. 1239 TAHUN 2001

 Perawat sebagai tenaga professional


bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperwatan secara
mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan
kewenangan. Untuk itu perlu ketetapan
yang mengatur tentang hak dan
kewajiban
TUJUAN REGULASI
Tujuan umum regulasi keperawatan adalah “melindungi masyarakat
dan perawat”, sedangkan tujuan khusus regulasi adalah :

 mempertahankan dan meningkatkan mutu


pelayanan keperawatan;
 melindungi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan;
 menetapkan standar pelayanan keperawatan;
 menapis IPTEK keperawatan;
 menilai boleh tidaknya praktik;
 menilai keslahan dan kelalaian.
LANJUTAN
 Sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun
1992 tentang kesehatan
 pasal 32 (ayat 4): “pelaksanaan pengobatan dan atau
perawatan berdasarkan ilmukedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.”
 Pasal 53 ( ayat 1dan 2 ): (ayat 1) “tenaga kesehatan
berhak mendapatkan perlindungan hokum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”
(ayat 2) “tenaga kesehatan dalam melakukan
tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien.”
Pada kepmenkes no. 1239 tahun 2001 (pasal 16), dalam melaksanakan
kewenangannya perawat berkwajiban untuk :
- menghormati hak pasien;
- merujuk kasus yang tidak dapat ditangani;
- menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
- memberikan inforamsi;
- meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan;
- melakukan catatan perawatan yang bail.

Regulasi perlu mangatur prasyarat pelayanan yang nermutu sesuai dengan


yang diharapkan oleh masyarakat sebagai penerima jasa pelayanan
keperawatan harus di dukung adanya beberapa factor berikut :
- kualifikasi dan jumlah tenaga yang memadai
- sarana dan prasarana yang memadai
- iklim kerja yang kondusif
- budaya organisasi yang mendukung
- struktur organisasi yang memfasilitasi kewenangan membuat keputusan
- proteksi resiko kerja dan tindak kekerasan
- jenjang karier dan pengmbangan staf yang tertata
- jasa, intensif dan system penghargaan yang sesuai
Registrasi
Merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang
ingin melakukan pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan
kemapuan atau kompetensi yang dimilkinya.
Tujuan registrasi adalah untuk menjamin tingkat kemampuan perawat
memenuhi standar mutu. Dalam proses registrasi perawat akan mendapatkan
surat ijin perawat (SIP) dan nomor registrasi.
Sertifikasi
Untuk menyatakan kompetensi lanjut yang dimilki oleh seseorang perawat
setelah mngikuti program pendidikan formal maupun nonformal. Setifiksi
merupakan prasyarat registrasi dan mendapatkan lisensi. Secara umum,
sertifikasi adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan.
Tujuan sertifikasi
- menyatakan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan perilaku perwata
sesuai dengan pendidikan
- menetapkan klasifikasi, tingkat, dan lingkup praktik keperawatan sesuai
pendidikan
- memenuhi prasyarat registrasi
- memenuhi persyaratan registrasi
-memenuhi persyaratan menjalankan praktik sesuaivarea praktik dan
kekhususan.
Lisensi
Lisensi adalah pemberian izin melaksanakan praktik keperawatan.
Tujuan lisensi adalah :
membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan hanya
bagi yang kompeten;
meyakinkan masyarakat bahwa yeng melakukan praktik mempunyai
kompetensi yang diperlukan.
Dalam Kepmenkes No. 1239 Tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa
perawat yang sengaja :
melakukan praktik keperawatan tanpa izin;
melakukan praktik keperawatan tanpa mendapat pengakuan/ adaptasi;
melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan
pasal 16;
tidak melaksanakan kewajiban sesuai pasal 17;
akan dipidana sesuai ketentuan Paraturan Pemerintah (PP) No.32
TAhun 1996 pasal 35, yang berbunyi :
berdasarkan ketentuan pasal 86 UU No 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, barang siapa dengan sengaja :
melakukan upaya kesehatan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 ayat 1;
melakukan upaya kesehatan tanpa melakukan adaptasi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat 1:
melakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar profesi
twnaga kesehatan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 21 ayat 1;
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal
22 ayat 1;
dipidana denda paling banyak Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah).
TATA CARA PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SIP, SIK, SIPP

Setiap lulusan pendidikan, perawat yang


akanmenjalankan pekerjaan keperawatan
wajib memilki Surat Izin Perawat (SIP) yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
sebagai persyaratan untuk mendapatkan surat
izin kerja (SIK) dan atau surat izin Praktek
Keperawatan (SIPP).
SIP sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk mejalankan pekerjaan keperawatan di
seluruh Indonesia, SIK untuk mlakukan
paktek keperawatan di sarana pelayanan
keehatan, dan SIPP untuk menjalankan paktik
keperawatan perorangan atau kelompok.
Registrasi
Registrasi adalah suatu proses administrasi tempat perawat wajib
mendaftarkan diri pada dinas kesehatan provinsi untuk mendapatkan surat izin
perawat sebagai persyaratan menjalankan pekerjaan keperawatan dan
memperoleh nimor registrasi.
Sasaran registrasi adalah semua perawat yaitu : perawat kesehatan (lulusan
SPK), ahli madya (lulusan DIII keperawatan), ners, ners special.
Keluaran proses registrasi adalah dalam bentuk surat izin perawat yang
berlaku diseluruh wilayah Indonesia dan nomor registrasi. Nomor registrasi
bersifat tetap dan berlaku sepanjang masa untuk setiap perawat.
Pejabat yang berwenang menerbitkan SIP adalah kepala dinas kesehatan
provinsi.
Registrasi dibedakan atas registrasi awal dan registrasi ulang. Registrasi awal
dilakukan oleh setiap perawat segera setelah yang bersangkutan lulus dari
pendidikan keperawatan atau bagi yang sudah bekerja dibeikan selambat-
lambtanya 2 tahun semenjak diberlakukannya kepmenkes 1239. Registrasi
ulang dilakukan oleh setiap perawat setelah 5 tahun sejak tanggalditetapkan
registrasi sebelumnya dan registrasi ulang diajukan 6 bulan sebelum
berakhirnya masa berlaku SIP.
SIP berlaku untuk masa 5 tahun dan setiap 5 tahun perawat yang
bersangkutan melakukan registrasi ulang.
Registarsi awal/ SIP awal
- Pimpinan penyelenggara penyelenggara pendidikan perawat wajib
menyampaikan laporan secara tertulis kepada kantor dinas kesehatan
provinsi mengenai peserta didik yang baru lulus, selambat-lambatnya 1
bulan setelah dinyatakan lulus pendidikan keperawatan. Bentuk dan isi
laporan sebagaimana dimaksud menggunakan formulir 1 kepmenkes
1239 tahun 2001 (terlampir).
- Bagi perawat yang sudah bekerja sebelum kepmenkes 1239/ 2001
diterbitkan untuk memperoleh SIP juga mengajukan permohonan
registrasi menggunakan form A yang di usulkan oleh kepala instansi
tempat yang bersangkutan bekerja.
- Formulir A yang telah di isi beserta kelengkapan registrasi, dikirimkan
kepada kantor kepala dinas kesehatan provinsi tempat institusi
pendidiakn berada selambat-lambatnya satu bulan setelah menerima
ijazah pendidiakn keperawatan.
- Kelengkapan registrasi sebagaimana diamksud meliputi:
Foto copy ijazah pendidikan keperawatan
Surat ketrangan sehat dari dokter
Pas foto hitam putih 4x6 sebanyak 2 lembar dan 3x4 sebanyak 2
lembar.
Registrasi ulang / SIP ualng
- Perawat yang akan melakukan registrasi ulang, 6 bulan sebelum berakhir
masa berlakunya SIP, megjkan permohonan kepada pengurus PPNI kabupaten
/ kota, untuk memperoleh rekomendasi PPNI.
- Mengajukan permohonan registrasi ulang ke kantor dinas kesehatan provinsi
dengan melampirkan kelengkapan registrasi ulang sebagai berikut.
- Foto copy ijazah pendidikan keperawatan terakhir
- Syrat keterangan sehat dari dokter
- Foto copy SIP
- Pas foto ukuran 3x4 dan 4x6 2 lembar
- Rekomendasi PPNI
- Persyaratan memperoleh rekomendasi dari PPNI
- Memiliki 30 SKP (satuan kredit point) yang terdiri dari :
- Pekerjaan perawat minimal 1 tahun terakhir, bagi yang
tiadak memenuhi akan mendapat perlakuan khusus jika
perlu mengikuti ujian.
- Kegiatan-kegiatan ilmiah (seminar, loka karya, menulis
buku, penelitian, dll).
- Tidak sedang menjalani hukuman pelanggaran kode etik
oleh organisasi profesi.
- Merupakan anggota PPNI
- Membayar biaya administrasi sebesar Rp.100.000 melalui BRI.
izin praktek perawat
Izin praktek perawat adalah bukti ttulis yang menerangkan kewenangan
perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan sesuia dengan bentu
praktik keperawatan sesuai dengan bentuk praktek keperawatn yang
dilakukan.
Sasaran izin praktik perawat adalah semua perawat yang akan melaksanakan
keperawatan.
Keluaran proses mendapatkan perizinan praktik perawat adalah dalam bentuk
surat izin kerja (SIK) dan syarat Izin praktek perawat (SIPP). SIK hanya berlaku
pada satu tempat sarana pelayanan keehatan dan SIPP berlaku hanya untuk
satu tempat praktik perorangan / kelompok ketika yang bersangkutan
mndapatkan izin untuk melakukan praktik keperawatan.
Pejabat yang berwenang menerbitkan SIK atau SIPP adalah kantor dinas
kesehatan kabupaten / kota tempat yang varsangkutan akan melaksanakan
praktek keperawatan.
Jenis perizinan adalah perizinan awal dan ulang. Perizinan awal untuk SIK
diajukan oleh perawat selambat-lambatnya 1 bulan setelah diterima bekerja
pada suatu institusi pelayanan kesehatan, sedangkan SIPP awal diajukan oleh
perawat sebelum yang bersangkutan melkukan praktik perorangan/ kelompok.
SIK awal bagi perawat yang sudah bekerja harus dimilki paling lambat 2 tahun
sejak kepmenkes di berlakukan. Perizinan ulang dilakukan oleh setiap perawat
setelah memperoleh SIP ualng, perizinan ulang di ajukan 6 bulan sebelum
masa beakhirnya SIK dan atau SIPP.
Penerbitan SIK awal
- Perawat dapat mlaksanakan praktik keperawtan di sarana pelayanan
kesehatan dengan mengjukan permohonan SIK pada kepala dinas
kesehatan kota / kabupaten setempat, mengguankan form III
kepmenkes 1239 (tterlampir).
- Permohonan SIk selambat-lambatnya 1 bulan setelah bekerja.
- Permohonan SIK diajukan ke kepala dinas ksehatan kota / kabupaten
setempat denganmelampirkan :
- Foto copy SIP,
- Surat keterangan sehat dari dokter,
- Syrat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan
yang menyatakan tanggal mulai bekerja atau surat keterangan
dari pimpinan institusi pendidikan tentang tanggal mulai
bekerja sebagai instruktur klinis
- Rekomndasi dari organisasi profesi,
- Pas foto hitam putih ukuran 3x4 1 lembar dan 4x6 sebanyak 2
lembar
lanjutan
- Persyaratan memperoleh rekomendasi PPNI untuk
mendaptkan SIk awal adalah :
-Menjadi anggota profesi (PPNI),
- Pembayaran administrasi sebesar Rp.60.000 d
transfer ke BRI.
 Bagi perawat yang telah bekerja sebelum diterbitkanya
kepmenkes, rekomendasi dapat diajukan secara kolektif k
oraganisasi profesi (pengurus PPNI kabupaten/ kota).
 Setelah berkas-berkas persyaratan dipenuhi, permohonan ini
diberikan melalui jasa pos ke kepala dinas kesehatan kabupaten
/ kota tempat berasangkutan bekerja.
 Apabila permohonan disetujui, kepala dinas ksehatan kota/
kabupaten menerbitkan SIK dan diberikan kepada yang
bersangkutan dengan tembusan kepada pengurus PPNI
kabupaten/ kota.
 Apabila permohonan di tolak kepala dinas kesehatan kota/
kabupaten wajib memberikan alasan penolakan tersebut
dengan mnggunakan formulir VII kepmenkes 1239/ 2001.
Pembaharuan SIK
 SIK diperbaharui 6 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku SIK.
 Permohonan pembaharuan SIK dengan melampirkan :
 SIK sebelumya,
 SIP erbaru,
 Surat keterangan dari pimpinan instansi bkerja.
 Setelah semua persyaratan dipenuhi, permohonan ini dikirim melalui
pos ke kantor dinas kesehatan kota/ kabupaten di wilayah tempat
bersangkutan bekerja.
 Kantor dinas kesehatan kota / kabupaten menerbitkan SIK lanjutan
jika permohonan disetujui.
 Sik lanjutan di kirim kepada yang bersangkutan dengan tembusan
ke pengurus PPNI kabupaten / kota.
 SIK lanjutan tidak diterbitkan jika tidak memenuhi persyaratan
dengan memerikan alas an penolakan tersebut dengan
menggunakan formulir VII kepmenkes 1239/ 2001.
Penerbitan SIPP awal

 SIPP awal diperoleh dengan mengajukan permohonan


kepada kantor dinas kesehatan kota/ kabupaten
setempat (menggunakan form IV kepmenkes
1239/2001).
 SIPP diterbitkan kepada perawat yang minimal
memiliki pendidikan dasar DIII keerawatan.
 Permohnan diajukan dengan melampirkan :
 Foto copy ijazah pendidiakn keperawatan terakhir,
 Syrat pengalaman kerja selama 3 tahun bagi lulusan DIII
keperawatan,
 Foto copy SIP,
 Rekomendasi dari organisasi profesi PPNI.
lanjutan

 Rekomendasi organisasi profesi diperoleh dengan persyaratn berikut.


 Menjadi anggota profesi PPNI
 Sertifikat Basic Life Support (BLS) /Advance Life Support (ALS)
 SIK bagi DIII keperawatan
 Surat pengalaman kerja minimal # tahun bagi lulusan DIII keperawatan
 Memiliki surat keterangan prestasi kerja untuk DIII keperawatan
 Foto copy SIP terbaru
 Alamat dan denah lokasi praktik
 Foto copy tanda bukti kepemilkan tempat praktik
 Memenuhi standar peralatan / bahan praktik berkelompok/pribadi (sesuai
dengan lampiran D)permohonan rekomendasi PPNI untuk mendapatkan SIPP
awal diajukan menggunakan formulir E (terlampir).
 Setelah semua persyaratan terpenuhi, permohonan ni di berika kepada kantor
dinas ksehatan kota/ kabupaten wilayah tempat yang bersangkutan akan praktik.
 Kepala dianas kesehatan kota/ kabupaten mnerbitkan SIPP, jika permohonan di
setujui.
 SIPP dikirimkan kepada yang bersangkutan dengan tembusan ke pengurus PPNI
kabupaten/ kota.
 SIPP tidak di terbitkan jika tidak memenuhi persyaratan dengan memberikan
alasan penolakan tersebut dengan menggunakan formulir VII kepmenkes
1239/2001.
Pembaruan SIPP
 SIPP diperbaharui 6 bulan sebelum berakhirnya masa
berlaku SIPP
 Permohonan pemabaruan SIPP dengan melampirkan :

 SIP terbaru

 SIPP sebelumnya, dan

 Rekomendasi dari organisasi profesi PPNI.

 Rekomendasi organisasi profesi diperoleh dengan


persyaratan berikut :
 Sertifikat BLS /ALS setahun terakhir
 Foto copy SIP terbaru
 Foto copy SIPP sebelumnya
 Alamat dan denah lokasipraktik
 Foto copy tanda kepemilikan tempat praktik
 Laporan kegiatan setahun terakhir tempat praktik
 Permohonan rekomendasi PPNI untuk mendaptkan SIPP
lanjutan diajukan perawat menggunakan formulir F
(terlampir)
lanjutan

 Setelah semu persyaratan terpenuhi, permohonan ini


dikirimkan ke kantor dinas kesehatan kabupaten/ kota
di wilayah tempat yang bersangkutan melaksanakan
praktik
 Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota menerbitkan
SIPP lanjutan, jika permohonan di setujui.
 SIPP lanjutan dikirimkan kepada yang bersangkutan
dengan tembusasn ke pengurus organisasi profesi
kabupaten/kota
 SIPP lanjutan tidak diterbitkan jika tidak memenuhi
persyartan dengan memberikan alas an penolokan
tersebut dengan menggunakan formulir VII.

Anda mungkin juga menyukai