keperawatan, alur registrasi dan alur perizinan praktek keperawatan By Ns. Syarkawi. S.Kep. MKM Nama:muhammad aqil althaf Npm:21010613 Beberapa istilah I. Legislasi II. Lisensi III. Registrasi IV. Sertifikasi Legislasi ??? • Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan (Sand, Robbles 1981). • Legislasi praktek keperawatan merupakan ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seorang perawat dalam melakukan praktek keperawatan. • Legislasi praktek keperawatan di Indonesia diatur melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang registrasi dan praktek perawat • Legislasi (Registrasi dan Praktek Keperawatan) Keputusan Menteri Kesehatan No.1239/Menkes/XI/2001, Tujuan Legislasi Keperawatan 1. Tujuan utama Legislasi adalah untuk melindungi masyarakat serta melindungi perawat 2. Tujuan yang lainnya adalah: a. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan b. Melidungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan c. Menetapkan standar pelayanan keperawatan d. Menapis IPTEK keperawatan e. Menilai boleh tidaknya praktik f. Menilai kesalahan dan kelalaian Prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan a. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan. b. Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab atas sistem keperawatan. c. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai ketetapan. d. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat Fungsi legislasi keperawatan a. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. b. Memelihara kualitas layanan keperawatan yang diberikan c. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap katagori tenaga keperawatan. d. Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat. e. Memotivasi pengembangan profesi. f. Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan Prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan a) Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan. b) Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab atas sistem keperawatan. c) Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai ketetapan. d) Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat Tiga Tahapan Legislasi Keperawatan 1. Surat Izin Perawat (SIP) 2. Registrasi SIP 3. Jenis dan waktu registrasi 4. Surat Izin Kerja (SIK) 5. Surat Izin Praktek Perawat (SIPP) Surat Izin Perawat (SIP) Surat ini diberikan oleh Departemen Kesehatan kepada perawat setelah lulus dari pendidikan keperawatan sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktek keperawatan Registrasi SIP suatu proses dimana perawat harus (wajib) mendaftarkan diri pada kantor wilayah Departemen Kesehatan Propinsi untuk mendapat Surat Izin Perawat (SIP) sebagai persyaratan menjalankan pekerjaan keperawatan dan memperoleh nomor registrasi. Sasarannya adalah semua perawat. Sedangkan yang berwenang mengeluarkannya adalah Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dimana institusi perawat itu berasal. Bagi perawat yang sudah bekerja sebelum ditetapkan keputusan ini memperolah SIP dari pejabat kantor kesehatan kabupaten/kota di wilayah tempat kerja perawat yang bersangkutan. Jenis dan waktu registrasi 1) Registrasi awal dilakukan setelah yang bersangkutan lulus pendidikan keperawatan selambat-lambatnya 2 tahun sejak peraturan ini dikeluarkan. 2) Registrasi ulang dilakukan setelah 5 tahun sejak tanggal registrasi sebelumnya, diajukan 6 bulan berakhir berlakunya SIP Surat Izin Kerja (SIK) Surat ini merupakan bukti yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana pelayanan kesehatan. SIK hanya berlaku pada satu tempat sarana pelayanan kesehatan. Pejabat yang berwenang menerbitkan SIK adalah kantor dinas kabupaten/kota dimana yang bersangkutan akan melaksanakan praktek keperawatan. Surat Izin Praktek Perawat (SIPP) Surat ini merupakan bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktek keperawatan secara perorangan atau kelompok.SIPP hanya berlaku untuk satu tempat praktek perorangan atau kelompok dimana yang bersangkutan mendapat izin untuk melakukan praktek perawat. Pejabat yang berwenang menerbitkan SIPP adalah kantor dinas kabupaten/kota dimana yang bersangkutan akan melaksanakan praktek keperawatan Pemberian lisensi Pemberian izin kepada seseorang yang memenuhi persyaratan oleh badan pemerintah yang berwenang, sebelum ia diperkenankan melakukan pekerjaan dan prakteknya yang telah ditetapkan Tujuan pemberian lisensi a. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi yang kompeten. b. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang diperlukan Registrasi • merupakan pencantuman nama seseorang dan informasi lain pada badan resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah. • Perawat yang telah terdaftar diizinkan memakai sebutan registered nurse. • Untuk dapat terdaftar, perawat harus telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran dengan nilai yang diterima. • Izin praktik maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun. • Dalam masa transisi profesional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin praktik dan registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan SPK, akademi, sarjana keperawatan maupun program master keperawatan dengan lingkup praktik sesuai dengan kompetensi masing-masing Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi tertentu seperti kesehatan ibu dan anak, pediatric, kesehatan mental, gerontology dan kesehatan sekolah. Sertifikasi telah diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia sertifikasi belum diatur, namun demikian tidak menutup kemungkinan di masa mendatang hal ini dilaksanakan Tujuan sertifikasi a. Menyatakan pengetahuan, keterampilan dan perilaku perawat sesuai dengan pendidikan tambahan yang diikutinya. b. Menetapkan klasifikasi, tingkat dan lingkup praktek perawat sesuai pendidikan. c. Memenuhi persyaratan registrasi sesuai dengan area praktek keperawatan Akreditasi Merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi struktur, proses dan kriteria hasil. Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian/pengukuran untuk pendidikan DIII keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat Diknakes sedangkan untuk jenjang S 1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan suatu sistem akreditasi rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan