Nim : 1848201076
Kelas : IV JK
Skrining antikanker menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) pada
ekstrak metanol daun saga (Abrus precatorius L.) dengan partisi etanol
Daun Petai cina dan kulit jengkol mengandung senyawa bahan alam seperti
alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Senyawa bahan alam tersebut diduga
berpotensi sebagai antikanker. Uji toksisitas digunakan untuk mendeteksi potensi senyawa
antikanker.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai toksisitas dari kombinasi
ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol.
Proses ekstraksi menggunakan perbandingan bobot ekstrak daun petai cina dan
kulit jengkol yang digunakan secara berturut-turut 1:1, 1:3, 1:5, 1:7, dan 1:9. Metode
toksisitas yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan hewan uji
Artemia salina L. Parameter yang diukur adalah nilai lethal concentration (LC50).
Nilai LC50 yang diperoleh dari kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol
1:1, 1:3, 1:5, 1:7 dan 1:9 secara berturut-turut sebesar 85.27, 30.41, 21.76, 14.06 & 1.358
ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan semua kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit
jengkol termasuk dalam kategori sangat toksik.
Kombinasi ekstrak daun petai cina dan kulit jengkol memberikan efek sangat toksik
yang diduga berpotensi sebagai antikanker.
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2 (Desember 2019)
ISSN 2548-6462 (online), ISSN 2088-8740 (print)
DOI:
10.30644/rik.v8i2.234
Teh bawang dayak (Eleutherine americana Merr) menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik pada pasien hipertensi
Lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain) sering dikenal dengan nama Snake
plant (tanaman ular) merupakan kelompok tanaman yang dibudidayakan masyarakat
sebagai tanaman hias. Telah banyak penelitian yang dilakukan terhadap daun dan
rhizome Sansevieria trifasciata Prain ini menunjukkan adanya kandungan senyawa yang
memiliki aktivitas farmakologi, yaitu saponin, tannin, flavonoid, dan glikosida. Ekstrak
tanaman ini memberikan aktivitas antibakteri, antialergi, antianafilaksis.Dari studi
literatur kebanyakan penelitian dari tanaman Sansevieria trifasciata Prain
menggunakan ektrak daun maupun rhizome. Berdasarkan hal tersebut maka pada
penelitian ini dilakukan pengujian fraksi non polar, semi polar dan polar daun
Sansevieria trifasciata Prain untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella spp dan
Staphylococus aureus.
Santi Perawati
Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi Indonesia
Email: santiperawati@stikes-hi.ac.id
Indonesia adalah negara dengan banyak suku dan budaya, salah satunya Suku Anak
Dalam (SAD) di provinsi Jambi. SAD juga dikenal sebagai Orang Rimba, mereka adalah
kehidupan semi nomaden, bergerak dari satu tempat ke tempat lain di kawasan Taman
Nasional Bukit Dua Belas. Setiap suku dipimpin oleh Temenggung sebagai kepala ahli
pengobatan penyakit menggunakan tanaman. Menurut statistik WHO 2014, penyakit infeksi
menyebabkan peningkatan angka kematian di Indonesia.
SAD sedikit berpakaian lebih mudah membuat kontak kulit langsung dengan
lingkungan itu menyebabkan infeksi kulit sangat mudah terjadi . Mereka menggunakan
beberapa tanaman untuk mengobati penyakit infeksi, beberapa penyakit termasuk
peradangan, diare, campak, dan malaria.
DOI: 10.30644/rik.v8i1.223
Uji aktivitas ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap penurunan
kadar gula darah mencit jantan (Mus musculus L.)
1* 1
Hasyim As’ari , Tristi Indah Dwi K.
1
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
PGRI Banyuwangi, Banyuwangi, Indonesia
*Email korespondensi: hasyim.asari22@gmail.com
PEMANFAATANBAHANTUMBUHANSEBAGAIBIOKATALISATORDALAMPRODUK
SI MINYAKSAWITKAYAASAMLEMAKOMEGA-3
[UsingofPlantBiocatalisatorforOmega-3PUFA-RichPalmOilProduction]
JennyElisabeth,D.Siahaan,danD.R.H.Simajuntak
1) Makalah dipresen tsikan pada Seminar Nasional PATPI, Semarang 9-10 Oktober 2001
2) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Jl. Brigjen Katamso 51,Medan 20158
minyak dulu diselidiki oleh menggunakan asid olisisproses. Nasi dedak dan Carica papaya lateks (CPL)
digunakan sebagai biokatalis. Asidolisis antara minyak sawit merah dan PUFA n-3 berkonsentrasi dalam
bentuk asam lemak bebas dulu dilakukan tanpa pelarut, dengan bobot perbandingan dari n-3PUFA
berkonsentrasi untu ktelapak tangan minyak makhluk 1: 1.Itun-3PUFA konsentrat dulu siap dari tuna
minyak dengan metode kristalisasi.Itu Penelitian telah menunjukkan beras itulipase bekatul menunjukkan
lebih tinggi aktivitas untuk menggabungkann-3 PUFA menjadi minyak sawit merah dari CPL. Tingkat
EPA(asam eikosapentaenoat, C20: 5) dan DHA(docosahexaeboic acid, C22: 6) penggabungan adalah 3,4%
dan 12,7% dengan itu Nasi deda klipase,dan 1,7% dan 3,2% dengan itu CPL. Selanjutnya, Nasi dedak dari
beberapa varietas dari padi (Mamberamo, IR-64, Merah Munte,dan Cirata) diproduksi penggabungan yang
sama dari EPA dan DHA kemerah telapak tangan minyak. Nasi dedak dari berkecambah benih dari padi
melakukannya Tidak meningkatkan n-3 PUFA penggabungan menjadi minyak sawit merah. I ni berarti
bahwa dedak padi dalam bentuk aslinya dapat digunakan dan bertindak sebagai tidak bergerak lipase. Itu
adalah lebih mudah untuk menghapus itu Nasi dedak dari reaksi campuran dan penggunaan kembali itu
Abstrak
Salah satu terapi luka pada diabetes melitus tipe2 adalah terapi selpunca.Lingkungan
mikro bagi sel termasuk selpunca, dapat rusak akibat komplikasi dari diabetes. Lingkungan
mikro yang rusak tersebut dapat menyebabkan penuaan (senescent) dini pada selpunca.Studi
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh morfologi adipose-derived stemcells (ADSCs)
dari donor diabetes mellitus tipe 2 dalam medium yang mengandung platelet rich plasma
(PRP). Tahapan studi yang dilakukan yaitu menghitung variasi densitas awal ADSCs.
Densitas awal untuk kultur ADSCs adalah 5,000; 10,000; dan 20,000 sel pada setiap
kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa morfologi ADSCs dalam medium PRP umumnya
lebih kecil dibandingkan morfologi ADSCs dalam medium FBS pada berbagai jumlah
densitas awal ADSCs yang dikultur. Morfologi ADSCs kelompok PRP didapatkan semakin
kecil luas morfologinya pada densitas kultur awal sel yang besar
(20,000=0,014mm;10,000=0,016mm;5,000=0,018mm) begitu juga kelompok FBS
(20,000=0,032mm;10,000=0,032mm;5,000=0,036mm). Luas ukuran ADSCs yang dikultur
menggunakan FBS jauh lebih besar dibandingkan PRP dan berbeda bermakna pada densitas
jumlah selawal yang dikultur sebanyak 20,000 sel (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan bahwa morfologi ADSCs yang dikultur dengan kerapatan densitas 20,000 sel
dalam medium PRP memiliki ukuran sel yang lebih kecil secara signifikan dibandingkan
medium FBS.
Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020
ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Literature Review: Perbandingan Efektivitas Platelet Rich Plasma (PRP)
dengan Asam Hialuronat (HA) sebagai Terapi Osteoarthritis
usia. Pada osteoarthritis, terjadi perubahan proses biologi sendi yang mengakibatkan
gagalnya perbaikan kartilago yang rusak dan muncul manifestasi seperti penyempitan celah
sendi, osteofitosis, sklerosis subkondral, dan abnormalitas bentuk tulang. Diperlukan terapi
meringankan gejala serta memperlambat perkembangan arthritis. Selain itu terapi injeksi
intraartikular juga digunakan sebagai pilihan yang baik untuk terapi osteoarthritis. Asam
hialuronat (HA) dan platelet rich plasma (PRP) adalah dua pilihan terapi intraartikular yang
dapat digunakan. Asam hialuronat dapat membentuk kembali matriks kartilago melalui
agregasi dengan proteoglikan serta dapat memperbaiki cairan sinovial yang ada pada sendi,
namun terapi dengan asam hialuronat memiliki efek yang tidak tahan lama, mahal dan efek
modifikasi struktural belum terbukti. Platelet rich plasma (PRP) merupakan suatu terapi
baru. PRP didapatkan dari hasil sentrifugasi darah dalam beberapa kali. PRP sangat mudah
didapat, harga murah dan non invasif. PRP mengandung berbagai growth factor yang dapat
meregenerasi kartilago yang rusak. PRP dapat diterapkan dan memiliki manfaat yang hampir
sama dengan HA, namun sampai saat ini belum ada konsensus yang menyatakan mana
outcome yang lebih baik diantara kedua terapi tersebut. Dari berbagai literatur diketahui
bahwa PRP lebih efektif dibandingkan asam hialuronat sebagai terapi osteoarthritis.
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 1 (Juni 2019)
DOI: 10.30644/rik.v7i1.225
Data diambil secara retrospektif dengan metode purposive sampling. Sampel yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 578 pada tahun 2016 dan 643 pada tahun 2017.
Penggunaan antibiotik dengan kode Anatomical Therapeutic Chemical J01 dihitung dalam
defined daily dose (DDD)/100 pasien-hari. Antibiotik-antibiotik dengan penggunaan total
mencapai 90% (Drug Utilization [DU] 90%) ditentukan berdasarkan total DDD/100
pasien-hari antibiotic-antibiotik tersebut,