PAKET 1
PEDOMAN DAN TATACARA
PEMBERIAN REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER
DI APOTEK
Pengantar
Rekomendasi merupakan instrumen organisasi untuk memfasilitasi Anggota dalam mengimplementasikan
kompetensi yang dimiliki. Rekomendasi dapat pula dipandang sebagai bentuk tanggungjawab, kontribusi dan
partisipasi aktif organisasi dalam praktik kefarmasian agar dapat berjalan secara profesional sesuai tujuan Pasal 4,
PP51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Pedoman dan tatacara pemberian rekomendasi ini dimaksudkan untuk memperlancar dan memperjelas
mekanisme yang harus ditempuh oleh Anggota dalam memperoleh Rekomendasi yang selanjutnya akan bermanfaat
untuk mengurus Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) di Apotek. Sebagai suatu Pernyataan Organisasi terkait kesiapan
anggota dalam melaksanakan praktik, Rekomendasi mensyaratkan ruang, waktu, instrument, proses dan komitmen
yang berhubungan dengan pelaksanaan praktik itu sendiri. Sebagai organisasi profesi yang diliputi oleh nilai-nilai
kesejawatan, pemenuhan atas kode etik profesi menjadi bagian penting dalam memperoleh Rekomendasi.
Peningkatan peran Tim Rekomendasi Cabang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas rekomendasi yang
selanjutnya diharapkan akan berpengaruh secara signifikan bagi peningkatan kualitas praktik kefarmasian
sebagaimana tuntutan standar pelayanan dan ketentuan mengenai hak pengguna jasa pelayanan yang ditetapkan oleh
pemerintah disamping standar profesi dan strandar kompetensi yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
Pekerjaan kefarmasian memiliki kompleksitas tinggi. Apoteker, sesuai PP51/2009 harus menjalankan dan
bertanggungjawab terhadap praktik kefarmasian mulai dari pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan sediaan
farmasi secara kompetens di tengah berbagai kepentingan masyarakat. Kenyataan ini mempengaruhi jenis
rekomendasi yang akan diberikan. Oleh karena itu PD IAI JAWA BARAT menerbitkan Rekomendasi Berbasis Kompetensi
dalam 6 (enam) Paket sebagai berikut :
1. PAKET 1 : Rekomendasi Praktik Apoteker di Fasilitas Pelayanan-1 (Apotek)
2. PAKET 2 : Rekomendasi Praktik Apoteker di Fasilitas Pelayanan-2 (Puskesmas, Klinik, BP, RSB, IFRS Tipe C/D)
3. PAKET 3 : Rekomendasi Praktik Apoteker di Fasilitas Pelayanan-3 (Instalasi Farmasi RS Tipe A/B)
4. PAKET 4 : Rekomendasi Praktik Kefarmasian di Fasilitas Distribusi (PBF)
5. PAKET 5 : Rekomendasi Praktik Kefarmasian di Fasilitas Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan
6. PAKET 6 : Rekomendasi Praktik Kefarmasian di Fasilitas Industri Obat Tradisional, Makanan dan Minuman
Untuk mencapai sasaran kompetensi yang diharapkan oleh Standar Kompetensi Apoteker Indonesia Tahun
2010, PD IAI JAWA BARAT melibatkan Himpunan Seminat dalam suatu Tim Rekomendasi (HISFARMA, HISFARSI,
HISFARDIS, HISFARIN dan HISFARIN-OT). Suatu mekanisme yang terstruktur diharapkan mampu membangun interaksi
kompetensi antar generasi guna mengembangkan profesi ini ke arah yang semakin baik. Rekomendasi praktik apoteker
untuk pelayanan dasar diterbitkan oleh Pengurus Cabang; sedangkan rekomendasi praktik apoteker di tingkat lanjut
dan rekomendasi praktik kefarmasian di bidang distribusi dan produksi (industri) diterbitkan oleh Pengurus Daerah.
Halaman 1 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
kefarmasian di tempat yang dimaksud). SIPA diterbitkan oleh Dinas Kesehatan/Kabupaten setelah memperoleh
Rekomendasi Dari Organisasi Profesi (Cabang/Daerah).
Halaman 2 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
1 untuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
Dokumen-dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua), masing dimasukkan dalam amplop warna biru :
1 berkas diserahkan kepada PC IAI Kab/Kota
1 berkas diserahkan/dikirimkan ke PD IAI JAWA BARAT
Halaman 3 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
- Jika Anggota tidak membuat laporan tugas profesi selama 3 (tiga) kali berturut-turut, akan mendapatkan
Peringatan dari Organisasi Profesi (PC)
Halaman 4 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Kesejawatan : SKP-Attitude (9%)
- Terlibat dalam penanggulangan bencana, terlibat dalam organisasi massa terkait masalah
obat/kefarmasian/kesehatan dll
- Terlibat dalam kepengurusan dan kepanitiaan IAI di berbagai level
- Pembinaan kader kesehatan, menjadi pendamping minum obat, penyuluhan hiv/aids/narkoba,
promosi kesehatan masyarakat dll
Kecuali kelompok kegiatan 2, anggota harus menyampaikan laporan pelaksanaan rekomendasi kepada
Pengurus Cabang setelah mendapatkan verifikasi dari Tim Rekomendasi Cabang atas dasar penilaian dokumen-
dokumen praktik di lapangan. Selanjutnya Pengurus Cabang meneruskan laporan kepada Pengurus Daerah guna
menerbitkan Sertifikat SKP Praktik sesuai bobot yang diperoleh anggota yang bersangkutan. SKP Praktik
merupakan salah satu elemen penilaian portofolio kompetensi untuk memperoleh Perpanjangan Sertifikat
Kompetensi periode berikutnya. Dalam hal tertentu, Pengurus Daerah dapat meminta keterangan anggota
terkait dengan data dan fakta di lapangan.
Beberapa Kegiatan lain seperti menulis buku, jurnal ilmiah dan penelitian, pembimbingan mahasiswa,
terlibat dalam kelompok belajar, keterlibatan dalam suatu organisasi, kepengurusan/kepanitiaan dan lain-lain
dapat diusulkan secara langsung oleh anggota yang bersangkutan atau oleh pimpinan lembaga atau kelompok itu
untuk dinilai sebagai SKP jika ada bukti otentik mengenainya.
Laporan dilakukan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan oleh Sekretariat PD IAI JAWA BARAT
(Perangkat Kendali SKP untuk mengukur Kompetensi Anggota)
FORMULIR PERMOHONAN
UNTUK MENDAPATKAN REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER (Di APOTEK)
Kepada Yth,
RPA-01 : untuk Praktik Apoteker (Apotek/Mandiri) FORMULIR MODEL
PC IAI KAB/KOTA
RPA-P : untuk Apoteker Pendamping RPA01 / P
Guna melaksanakan Praktek Apoteker, dengan ini saya mengajukan Permohonan Rekomendasi atas nama :
1. Nama Lengkap & Gelar :
2. No Anggota IAI Nasional :
3. No Anggota IAI Jabar : *) Masih berlaku
4. No. Sertifikat Kompetensi : Tertanggal :
5. No. STRA : Tertanggal :
6. No. Notifikasi Praktik *) : Tertanggal :
7. No. SK Tim Rekomendasi *) : Tertanggal :
8. No. KTP : Catatan :
9. Alamat domisili/mukim : Jalan .. Harus dlm satu Kab/Kota
14. Kompetensi Pendukung : Sertifikat Managemen Apotek atau Keterangan dari Bidang VENTURA PD IAI JABAR
(untuk sementara belum diberlakukan)
KHUSUS AJUAN SEBAGAI APOTEKER PENDAMPING
Halaman 5 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
15. Pekerjaan Utama saat ini a) Apoteker Bebas
(pilih) b) PNS/Puskesmas di
c) Lainnya, sebutkan .
URAIAN Pendamping ke-1 Pendamping ke-2 Pendamping ke-3
Nama & No. SIPA - Apoteker :
Penanggungjawab
FORMULIR PERMOHONAN
UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI PRAKTIK APOTEKER (Di APOTEK)
Nomor :
Tanggal :
Kepada Yth,
NPA-01 : untuk Praktik Apoteker (Apotek/Mandiri) FORMULIR MODEL
PD IAI JAWA BARAT
NPA-P : untuk Apoteker Pendamping NPA01 / P
Di Bandung
Guna memperoleh Rekomendasi Praktik Apoteker, dengan ini PC IAI Kab/Kota
Mengajukan Permohonan Notifikasi Praktik untuk dan atas nama :
1. Nama Lengkap & Gelar :
2. No Anggota IAI Nasional :
3. No Anggota IAI Jabar : *) Masih berlaku
4. No. Sertifikat Kompetensi : Tertanggal :
5. No. STRA : Tertanggal :
6. No. KTP : Catatan :
7. Alamat domisili/mukim : Jalan .. Harus dlm satu Kab/Kota
Halaman 6 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
[Ajuan sebagai Apoteker Pendamping hanya dapat dilakukan setelah Apoteker Penanggung Jawab yang bersangkutan
memperoleh SIPA (Pasal 24, PP51/2009)]
16. Pekerjaan Utama saat ini a) Apoteker Bebas
(pilih) b) PNS/Puskesmas di
c) Lainnya, sebutkan .
URAIAN Pendamping ke-1 Pendamping ke-2 Pendamping ke-3
Nama & No. SIPA - Apoteker :
Penanggungjawab
No. & tgl SK Pengangkatan sbg :
Apoteker Pendamping *)
Hari dan Jam Praktik :
VALIDASI
PENGURUS CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA
KAB/KOTA ..
Tanda tangan dan Nama Jelas
(...) (....)
*) Lampirkan SK Pengangkatan sebagai Apoteker Pendamping (Pasal 24, PP51/2009)
BERIKUT HANYA SEBAGAI CONTOH,
FORMAT TIDAK BERSIFAT MENGIKAT DAN BUKAN SUATU KETENTUAN BAKU
SURAT KEPUTUSAN
APOTEKER PENANGGUNGJAWAB PELAYANAN KEFARMASIAN
Nomor : .
Tentang
PENGANGKATAN SEBAGAI (APOTEKER PENDAMPING / TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN)
ATAS NAMA .
Berdasarkan Pasal 20 dan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, saya
., dengan SIPA Nomor : , dengan ini mengangkat Saudara :
Nama (dan gelar Lengkap) : ..
Tempat, Tanggal Lahir : ..
Nomor STRA/STRTTK : . Berlaku s/d : .
Nomor SIPA/SIKTTK : ....
Alamat tinggal/domisili : .
.
Sebagai : Apoteker Pendamping / Tenaga Teknis Kefarmasian
Dimana semua pekerjaan kefarmasian tersebut di atas hanya dapat dilakukan pada saat saya dan/atau Apoteker
Praktik sedang ada di tempat serta di bawah tanggungjawab saya dan/atau Apoteker Praktik yang bersangkutan.
Di tempat saya melaksanakan praktik di alamat :
Halaman 7 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
..
Demikian, Surat Keputusan ini saya buat dengan menjunjung tinggi Sumpah Jabatan saya selaku Apoteker.
Kab/Kota, .20 ..
2. Nomor SK : <nomor urut SK> / SK-APJ / <insial nama Anda>/<inisial kota/kab>/ Aping / <angka arab
bulan>/<angka arab tahun>
Contoh : 001/SK-APJ/AMS/PWK/Aping/10/2011
002/SK-APJ/AMS/PWK/TTK/10/2011
3. Kolom lain : cukup jelas
4. Tugas : apa yang menjadi tugas Aping, tidak dapat/tidak boleh dilakukan oleh TTK. Meskipun
berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang bersangkutan mampu, akan tetapi TTK tersebut tidak diberi
kewenangan yang semain luas yang dapat melampauai hak undang-undang baginya. Bahkan diharapkan supaya
Apoteker Penanggungjawab dapat terus memperluas/memperbanyak tugas bagi Apoteker Pendamping
(termasuk penyerahan obat dan konseling) dalam rangka untuk membantu mempersiapkan diri melaksanakan
Praktik secara mandiri/bebas dan memimpin Apotek sendiri.
Halaman 8 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
SURAT PERNYATAAN MEMPUNYAI TEMPAT PRAKTIK PROFESI
Berdasarkan Pasal 21 ayat (2) huruf b Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah :
Dengan ini menyatakan bahwa saya benar-benar telah memilik tempat untuk dapat melaksanakan Praktik
Profesi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Kepmenkes 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Demikian Pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Surat Izin Praktik Apoteker.
Kab/Kota.., 20..
Demikian Surat Keterangan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Surat Izin Praktik Apoteker atas nama yangbersangkutan.
Terima kasih !
Kab/Kota.., 20..
Berdasarkan Pasal 14 ayat (2) huruf d Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah :
Nama dan gelar lengkap : ..
Nomor STRA : .. berlaku sampai dengan ..
Halaman 10 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
Setelah melakukan penilaian terhadap kemampuan dalam bidang *):
a. Orientasi Pengetahuan bahan/obat/material
b. Peraturan perundangan yang berlaku terkait tugas dan fungsi TTK
c. Aspek orientasi administrasi perbekalan dan kepelayanan dasar
d. Orientasi Keterampilan peracikan/penyiapan/komponding sediaan obat
e. Orientasi Keterampilan/kerapihan dalam pengemasan dan etiketing
f. Aspek orientasi penyimpanan dan pengamanan sediaan obat di gudang
g. Aspek orientasi pemeliharaan kualitas obat
h. Kebersihan, kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
Sebagai salah satu syarat guna memperoleh Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Demikian Rekomendasi ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Terima kasih !
Kab/Kota.., 20..
Tandatangan
Nomor STRA
*) Jika Apoteker memandang belum layak memenuhi kualifikasi, maka sebaiknya dilakukan pembinaan
sedemikian sehingga yang bersangkutan memenuhi standar minimal.
SURAT PERNYATAAN
BAHWA .(NAMA)
SIAP MELAKSANAKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
Berdasarkan Pasal 22 ayat (2) huruf b Permenkes 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian, saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah :
Nama dan gelar lengkap : ..
Nomor STRA : .. berlaku sampai dengan ..
Halaman 11 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
h. Aspek teknik penyimpanan dan pengamanan sediaan obat di gudang
i. Aspek teknik pemeliharaan kualitas obat
j. Kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja
Bahwa :
Nama dan gelar lengkap : .. (gelar bagi Ahli Madya/Sarjana Farmasi)
Tempat, tanggal lahir : ....
Nomor STRTTK : . Berlaku sampai dengan
Alamat domisili : .telp/hp : .
Di Fasilitas (pilih) :
a. Tempat Praktik Pelayanan Kefarmasian (Apotek/Puskesmas/Klinik/BP/RSB/IFRS) yang saya pimpin
b. Sarana Distribusi Kefarmasian (PBF) di bawah tanggungjawab saya
c. Sarana Produksi (Farmasi/IOT/IKOT/IKOSMAKMIN) di bawah tanggungjawab saya
d. Toko Obat Berizin, dimana TTK tersebut berada di bawah asuhan saya.
Nama Sarana/Perusahaan :
Alamat :
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagai salah satu persyaratan guna
memperoleh Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK).
Terima kasih !
Kab/Kota.., 20..
Yang Membuat Pernyataan,
Nomor STRA
*) Jika Apoteker memandang belum layak memenuhi kualifikasi, maka sebaiknya dilakukan pembinaan sedemikian
sehingga yang bersangkutan memenuhi standar minimal.
Halaman 12 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
KOP SURAT-MENYURAT dan STEMPEL
(1) Surat Pesanan, Etiket, Copy Resep, Lembar Skrining, Komponding Obat dan PMR ber-KOP atas
nama Diri Sendiri
Stempel-SIPA : utk penerbitan Surat Pesanan, Resep yg telah di-skrining, Copy Resep dll
Stempel-SIKA : utk penerbitan Surat Pesanan, Faktur Penjualan dari Apoteker-PBF ke Apoteker di
Pelayanan dll
(3) Copy Resep ber-KOP atasnama Diri Sendiri, seperti (1)
(4) Etiket ber-KOP atasnama Diri Sendiri, seperti (1)
(5) Lembar Skrining, Komponding dan PMR ber-KOP atasnama Diri Sendiri, seperti (1)
(6) Lain-lain yang diperlukan, atasnama Diri Sendiri, seperti (1)
Halaman 13 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
dan/atau ke tenaga kesehatan lain (dokter, bidan, perawat dll) kecuali yang dibenarkan oleh peraturan perundangan, karena dapat
berakibat dicabutnya Rekomendasi dan sangsi lain Organisasi (berdasar Surat Edaran PP IAI tanggal 20 Juni 2011)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
1) Data yang saya sampaikan sebagaimana tersebut di atas adalah benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
2) Jika dikemudian hari ternyata terbukti bahwa data dan informasi yang saya sampaikan tersebut tidak benar atau saya
rekayasa, saya bersedia menerima sangsi sesuai ketentuan organisasi.
Telah diverifikasi secara fisik oleh : , ..20
TIM REKOMENDASI CABANG
IKATAN APOTEKER INDONESIA Tanda tangan dan Nama Jelas
KAB/KOTA
. (...)
Ketua
JUMLAH
RINCIAN PRAKTIK DATA FAKTUAL Keterangan
SKOR
a) Skrining Resep : . Kasus Pasien . Tiap 20 kasus pasien = 1 SKP
b) Komponding : . Kasus Pasien . Tiap 20 kasus pasien = 1 SKP
c) Pengerjaan PMR : . Kasus Pasien . Tiap 20 kasus pasien = 1 SKP
d) Jurai (konseling) pasien : . Kasus Pasien . Tiap 20 kasus pasien = 1 SKP
e) Penyerahan Obat/sediaan : . Kasus Pasien . Tiap 20 kasus pasien = 1 SKP
f) Home Care/Residensial : . Kasus Pasien . Tiap 10 kasus pasien = 1 SKP
g) Terlibat Panel Distribusi : . Kasus . Tiap 1 kasus pasien = - 10 SKP
(negatif)
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
Data yang disampaikan sebagaimana tersebut di atas adalah benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
Halaman 14 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
Verifikasi Administratif, Verifikasi Teknis, , ..20
PENGURUS CABANG TIM REKOMENDASI CABANG
IAI KAB/KOTA KAB/KOTA Tanda tangan dan Nama Jelas
. . (..)
Ketua Ketua
Pada hari __________, tanggal _______________, bertempat di ___________, Pihak-pihak di bawah ini:
1. XXXA (tuliskan nama apoteker), apoteker di _________, berdasarkan Surat Tanda Registrasi Apoteker
(STRA) No. ___________ yang diterbitkan sesuai Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian, beralamat kantor/tinggal di ___________________________________,
selanjutnya disebut Apoteker
Dan
2. ABCINV (tuliskan nama orang atau perusahaan pemodal), sebuah perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia (atau perorangan), berkantor pusat di ______________, selanjutnya
disebut Investor,
a. Pihak Apoteker adalah tenaga kefarmasian yang memiliki kewenangan dan kompetensi sebagai Tenaga
Kefarmasian dan karena itu berwenang penuh untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada
umumnya dan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai Peraturan
Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian berikut peraturan-peraturan perundang-
undangan pelaksananya;
b. Pihak Apoteker telah menyatakan maksud dan kehendaknya untuk mendirikan dan mengelola sebuah
fasilitas pelayanan kefarmasian dalam bentuk Apotek seperti yang tertuang di dalam Rencana Usaha
dan Permodalan tertanggal __________ ;
c. Pihak Investor adalah badan hukum (atau perorangan) yang menguasai dan/atau memiliki
kewenangan berdasarkan hukum untuk bertindak bebas atas sejumlah aset dalam wujud barang
bergerak, barang tetap atau barang-barang modal lain yang seluruh atau sebagian darinya dapat
dimanfaatkan dan dipisahkan untuk penyelenggaraan dan pengembangan sebuah fasilitas pelayanan
Halaman 15 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
sediaan farmasi dalam bentuk Apotek yang akan didirikan dan dimanfaatkan sepenuhnya oleh pihak
Apoteker;
d. Pihak Investor telah menyatakan maksud dan kehendaknya untuk memanfaatkan sebagian dari aset
termaksud pada butir c di atas untuk memperoleh bagian keuntungan atas penyelenggaraan fasilitas
pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan oleh Apoteker.
Menjalin kerjasama yang baik berdasarkan prinsip kesetaraan, keadilan dan keuntungan yang bertimbal-balik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, melalui Perjanjian Kerjasama
Penyertaan Modal Apotek (selanjutnya Kerjasama) dengan persyaratan, hak dan kewajiban sesuai apa yang
dituangkan di dalam pasal-pasal Kerjasama ini.
Pasal 1
Kecuali secara tegas diberi makna berbeda, yang dimaksud di dalam Kerjasama dengan :
a. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker, dan telah teregistrasi serta memperoleh Sertifikat Kompetensi dan Surat Ijin Praktik
Apoteker (SIPA) sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
b. Apotek adalah adalah sarana pelayanan sediaan farmasi yang didirikan oleh dan dimiliki oleh Apoteker
serta merupakan tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker sesuai Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, dan yang khusus dimaksud dalam Perjanjian Kerjasama ini adalah yang
beralamat di ., (isilah alamat dengan lengkap termasuk kodepos)
c. Investor adalah perorangan atau badan hukum yang telah menyatakan kesediaan, kesanggupan serta
kemampuannya untuk menyertakan sejumlah modal dan atau asset dan atau uang tertentu sebagai
pemasukan untuk penyelenggaraan Apotek sesuai persyaratan di dalam Kerjasama ini dan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Modal Investasi adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat diuangkan yang diperlukan atau
dipergunakan oleh Apoteker untuk dapat menyelenggarakan Apotek menurut Kerjasama ini.
e. Obat adalah semua jenis bahan-bahan yang secara sah dapat diperoleh dan digunakan oleh orang
dalam upaya pemeliharaan dan atau pemulihan kesehatan jasmani dan rohani, baik atas dasar
preskripsi (atau resep) dokter atau secara bebas, termasuk namun tidak terbatas pada bahan-bahan
tradisional dan kosmetika.
f. Pasien adalah setiap anggota masyarakat umum yang memperoleh Obat melalui Apotek dan atas
petunjuk profesional Apoteker, baik berdasarkan preskripsi (atau resep) dokter maupun tanpa
preskripsi (atau resep) dokter, untuk digunakan dalam upaya pemeliharaan dan atau pemulihan
kesehatan jasmani dan rohani, atau setiap anggota masyarakat umum yang memperoleh jasa
konsultansi profesional kefarmasian dari Apoteker ;
Pasal 2
POKOK KERJASAMA
Halaman 16 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
Apoteker berjanji untuk memberikan upaya terbaiknya untuk mempergunakan modal secara profesional dan
menguntungkan, baik dari segi usaha/bisnis maupun dari segi pelaksanaan profesi kefarmasian, dan pihak
Investor berjanji serta bersedia untuk menyertakan sejumlah uang dan atau aset lain miliknya yang dapat dinilai
dengan uang sebagai Modal Investasi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengelolaan Apotek, dengan
pola pembagian keuntungan (profit sharing) sesuai persyaratan di dalam Kerjasama ini.
Pasal 3
(1) Pihak Investor berjanji dan bersedia untuk mendukung penyelenggaraan Apotek oleh pihak Apoteker
melalui penyertaan Modal Investasi miliknya yang besarnya setara dengan nilai Rp.
_________________________
(2) Modal Investasi seperti yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat berwujud atau berbentuk benda-benda
tetap, benda-benda bergerak, dan/atau sejumlah dana dalam bentuk uang tunai, dengan rincian seperti
yang tertuang pada Lampiran 1 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kerjasama ini.
(3) Investor berjanji untuk menyediakan, menyetorkan dan/atau menyerahkan kekuasaan dalam keadaan
siap-pakai Modal Investasi seperti yang dimaksud pada ayat (2) Pasal ini kepada Apoteker selambat-
lambatnya dalam tenggang waktu ____ bulan setelah penandatanganan Kerjasama ini.
Pasal 4
(1) Para Pihak sepakat bahwa jangka waktu penyertaan modal seperti yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)
pasal ini adalah _____ tahun sejak penyerahan Modal Investasi itu kepada pihak Apoteker sesuai jadual dan
pola pembagian keuntungan yang dimuat di dalam Lampiran 2 Kerjasama yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kerjasama ini.
(2) Pihak Apoteker berjanji untuk memberikan upaya terbaik secara profesional dan secara bisnis dalam
penyelenggaraan usaha Apotek dan memulai pelaksanaan pembagian keuntungan dengan pihak Investor
dalam jangka waktu ____ tahun setelah penyerahan Modal Investasi seperti yang dimaksud pada ayat (1)
Pasal ini.
(3) Rincian dan jadual pembagian keuntungan hasil pengelolaan Apotek sebagai usaha hasil kesepakatan para
Pihak dituangkan di dalam Lampiran 3 Kerjasama ini
Pasal 5
(1) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa pihak Apoteker memiliki independensi penuh untuk
menjalankan profesi dan praktik kefarmasian pada Apotek, khususnya dalam penyediaan dan
penyelenggaraan fasilitas pelayanan sediaan farmasi kepada Pasien di Apotek, baik melalui penyediaan
Obat dan produk kefarmasian lain maupun melalui penyediaan dan pemberian layanan kefarmasian
kepada Pasien ;
(2) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa pihak Apoteker memiliki kewenangan penuh untuk menguasai
seluruh perbekalan farmasi dan seluruh tatanan pelaksanaan praktik kefarmasian di Apotek tanpa campur
tangan dalam bentuk dan/atau cara apapun dari Investor atau pihak ketiga.
(3) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa dalam keadaan tertentu pihak Apoteker memiliki kewenangan
penuh untuk mengamankan dan/atau memindahtangankan sebagian atau seluruh perbekalan kefarmasian
kepada Apoteker lain yang sah atau dalam rangka penyerahan kepada institusi Pemerintah yang berwenang
berdasarkan Undang-undang tanpa syarat dan/atau tanpa meminta persetujuan dalam bentuk apapun dari
Investor.
(4) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa pemindahtanganan sebagian atau seluruh perbekalan
kefarmasian kepada Apoteker lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini hanya dapat
dilakukan kepada Apoteker yang telah memiliki STRA dan SIPA sesuai dengan peraturan perundangan yang
Halaman 17 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
berlaku serta yang berhak mengendalikan sebagian atau seluruh penyelenggaraan praktik kefarmasian di
Apotek.
(5) Para Pihak menyadari sepenuhnya bahwa Apoteker yang memperoleh pemindahtanganan perbekalan
kefarmasian seperti yang dimaksud pada Ayat (4) Pasal ini dapat menyusun Kerjasama Baru dengan
Investor, baik berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Kerjasama ini, atau melalui pembentukan
perjanjian kerjasama baru.
(6) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa untuk dan dalam rangka pengamanan dan/atau dalam rangka
penyerahan perbekalan kefarmasian kepada institusi Pemerintah yang berwenang, maka institusi semacam
itu pada dasarnya tidak berwenang untuk mengendalikan sebagian atau seluruh penyelenggaraan praktik
kefarmasian di Apotek kecuali setelah dipenuhinya seluruh ketentuan menurut ayat (4) Pasal ini.
(7) Para pihak menyadari sepenuhnya bahwa hak serta kewenangan Investor dalam pengelolaan Apotek hanya
terbatas pada upaya pemanfaatan modal dalam rangka pengembangan Apotek sebagai usaha/bisnis.
Pasal 6
(1) Apoteker berkewajiban dan bertanggungjawab penuh untuk penyelenggaraan Apotek dan pemenuhan
sediaan Obat bagi Pasien sebagaimana yang ditetapkan oleh Undang-undang;
(2) Apoteker berkewajiban untuk dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan Apotek secara profesional dan
bertanggungjawab, baik dari segi manajemen internal Apotek maupun dari segi manajemen pelayanan
terhadap Pasien;
(3) Apoteker berkewajiban serta bertanggung jawab untuk menyelenggarakan sistem informasi keuangan dan
sistem informasi pengelolaan usaha secara benar dan akurat berkenaan dengan penyelenggaraan Apotek,
termasuk namun tidak terbatas pada pencatatan, perhitungan, dan penetapan besarnya pembagian
keuntungan dengan pihak Investor;
(4) Apoteker berkewajiban untuk senantiasa menjaga kerahasiaan informasi baik yang menyangkut rahasia
kedokteran maupun rahasia kefarmasian;
(5) Apoteker berhak untuk, dengan sepengetahuan dan sesuai peruntukan yang disepakati bersama Investor,
menggunakan Aset Investasi sesuai dengan rencana kerja dan rencana usaha penyelenggaraan Apotek
selama masa berlakunya Kerjasama.
(6) Apoteker berhak untuk secara independen menentukan persyaratan dan mengangkat tenaga kefarmasian
lain yang akan bekerja pada Apotek sebagai Apoteker Pendamping atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 7
(1) Investor berkewajiban untuk menjamin keabsahan hak dan status hukum setiap dan seluruh Aset Investasi
yang disertakan melalui Kerjasama ini, serta membebaskan pihak Apoteker dari semua tuntutan hukum
dan non-hukum dari pihak ketiga terhadap Aset Investasi.
(2) Investor berkewajiban untuk menghormati dan mematuhi kewenangan, independensi dan profesionalitas
Apoteker dalam penyelenggaraan Apotek pada umumnya serta melaksanakan tugas dan kewajiban profesi
kefarmasian pada khususnya.
(3) Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Kerjasama ini, pihak Investor berhak untuk
memperoleh akses dan/atau meminta keterangan atas substansi dari sistem informasi keuangan dan sistem
informasi usaha yang dibuat oleh Apoteker serta berhak mengajukan saran serta pandangan untuk
pengembangan Apotek dari segi usaha/bisnis.
Halaman 18 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
(4) Investor berhak untuk mengajukan usul dan pandangan, serta dengan persetujuan tertulis dari pihak
Apoteker, merealisasikan pengembangan bidang-bidang usaha di luar bidang kewenangan dan pelaksanaan
profesi kefarmasian namun yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada
Pasien dan konsumen lain di dalam lingkup atau kawasan Apotek sebagai bagian dari penyertaan
investasinya;
(5) Dengan sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari Apoteker, Investor dapat mengusulkan persyaratan
atas tenaga-tenaga non-tenaga kefarmasian untuk diangkat oleh Apoteker untuk bekerja sebagai tenaga
pendukung dalam penyelenggaraan Apotek
Pasal 8
(1) Dengan memperhatikan keadaan-keadaan khusus seperti yang dimaksud pada Pasal 9 Kerjasama ini,
apabila pihak Apoteker mengalami kelambatan dan atau kegagalan dan/atau tidak berhasil memenuhi
kewajiban untuk melaksanakan pembagian keuntungan bagi Investor sesuai kesepakatan yang dimuat di
dalam Lampiran 3 Kerjasama ini, maka pihak Investor berhak untuk meminta Pihak Apoteker untuk
meninjau kembali kesepakatan mengenai pembagian keuntungan, serta mengusulkan suatu penjadualan
ulang dan/atau perubahan pola pembagian keuntungan yang harus dipenuhi oleh pihak Apoteker dan
dituangkan sebagai Lampiran baru yang menggantikan Lampiran 3 Kerjasama ini;
(2) Apabila setelah jangka waktu tertentu, pihak Apoteker belum berhasil memenuhi kewajiban untuk
melaksanakan pembagian keuntungan sesuai jadual dan pola pembagian keuntungan baru yang dimaksud
pada ayat (1) Pasal ini, maka pihak Investor berhak untuk menuntut pengembalian seluruh Modal Investasi
yang disertakan oleh pihak Investor
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA
(1) Dalam hal salah satu Pihak menghadapi situasi dan atau peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya
ketika Kerjasama ini disepakati dan tidak mungkin baginya untuk mencegah terjadinya situasi dan/atau
peristiwa semacam itu, termasuk namun tidak terbatas pada peristiwa bencana alam, kebakaran,
peperangan, huru-hara dan pertikaian massal, pemogokan ketenagakerjaan, kebijaksanaan dan aturan
negara, yang mengakibatkan Pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Kerjasama ini baik sebagian ataupun seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau untuk waktu yang tidak
terbatas, maka Pihak tersebut harus memberitahukan Pihak yang lain dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya serta memperoleh persetujuan dari Pihak yang lain bahwa Kerjasama menghadapi situasi
Keadaan Memaksa.
(2) Pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa harus tetap berupaya seoptimal mungkin untuk meminimalisasi
kerugian yang dapat timbul akibat keadaan memaksa tersebut;
(3) Apabila situasi seperti yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipenuhi, maka para Pihak dapat bersepakat
untuk menunda pelaksanaan Kerjasama atau suatu prestasi yang terbit darinya, atau mengakhiri Kerjasama
dan membuat kesepakatan-kesepakatan baru mengenai kedudukan masing-masing Pihak.
Pasal 10
Halaman 19 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
Dikecualikan untuk Pasal 5, para Pihak menyadari sepenuhnya bahwa Kerjasama ini bersifat pribadi dan atas
dasar kepercayaan serta itikad baik, dan karena itu pengalihan hak dan kewajiban yang terbit dari Kerjasama
ini, baik sebagian ataupun seluruhnya, oleh salah satu Pihak kepada pihak ketiga hanya dianggap mengikat para
Pihak apabila diketahui dan disetujui secara tertulis oleh Pihak yang lain.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Setiap dan semua perselisihan, perbedaan penafsiran dan/atau sengketa di antara para Pihak yang terbit
dari Kerjasama ini, pada dasarnya akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat dan
didasarkan pada prinsip itikad baik dan keadilan;
(2) Apabila penyelesaian perselisihan, perbedaan penafsiran dan/atau sengketa yang dimaksud pada ayat (1)
Pasal ini tidak dapat mencapai mufakat, maka para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan di
Pengadilan Negeri ___________________
Pasal 12
Semua korespondensi yang dilangsungkan di antara para Pihak dalam rangka pelaksanaan Kerjasama ini harus
disampaikan ke alamat-alamat resmi di bawah ini:
_______________________________________________________________
___________________________________________________________________
Pasal 13
KETENTUAN PENUTUP
(1) Kerjasama ini mulai berlaku dan mengikat para Pihak sejak tanggal penandatangan terakhir oleh salah
satu Pihak, dan berlaku selama ___ tahun.
(2) Pengakhiran Kerjasama akibat berakhirnya masa berlaku dan/atau akibat dari sebab-sebab lain tidak
dapat dipergunakan sebagai alasan apapun untuk menguasai sebagian atau seluruh perbekalan farmasi
beserta pengendalian penyelenggaraan praktik kefarmasian oleh Investor.
(3) Para pihak dapat memperpanjang masa berlaku Kerjasama ini, baik dengan persyaratan-persyaratan
yang sama, atau dengan perubahan-perubahan yang dituangkan pada perjanjian Kerjasama baru.
Halaman 20 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
(____________________________) (_______________________________)
Halaman 21 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
3) STANDAR PROSEDUR PELAYANAN (Kepmenkes 1027/2004)
Halaman 22 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23
Halaman 23 PAKET 1 : REKOMENDASI PRAKTIK APOTEKER DI APOTIK (anggota) PD IAI JAWA BARAT
dari 23