Anda di halaman 1dari 5

Akreditasi Internasional Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasakan hal tersebut, beberapa dekade
terkahir ini munculah istilah akreditasi untuk menilai kualitas suatu organisasi termasuk rumah
sakit. Secara umum akreditasi berarti pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang
seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya.

Beberapa definisi lebih lanjut tentang akreditasi rumah sakit tingkat internasional dijelaskan oleh
beberapa lembaga, yaitu:

 Menurut Departemen Kesehatan

Akreditasi internasional rumah sakit adalah akreditasi yang diberikan oleh pemerintah dan/atau
Badan Akreditasi Rumah Sakit taraf Internasional yang bersifat Independen yang telah
memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan.

 Menurut Joint Comission International

Akreditasi adalah proses penilaian organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit
utamanya rumah sakit non pemerintah, oleh lembaga akreditasi internasional berdasarkan standar
internasional yang telah ditetapkan. Akreditasi disusun untuk meningkatkan keamanan dan
kualitas pelayanan kesehatan. Akreditasi saat ini mendapat perhatian dari publik internasional
karena merupakan alat pengukuran dan evaluasi kualitas pelayanan dan manajemen rumah sakit
yang efektif.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akreditasi internasional rumah sakit
adalah proses penilaian organisasi kesehatan oleh lembaga akreditasi internasional berdasar
standar dan kriteria yang ditetapkan untuk meninngkatkan kualitas pelayanan dan perawatan
kesehatan.

Di Indonesia akreditasi rumah sakit baik tingkat nasional maupun internasional telah diatur oleh
pemerintah melalui Undang – Undang maupun peraturan tertulis lainnya, yaitu:

1. UU no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 40

 ayat 1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali.
 ayat 2. Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
1. Permenkes No. 659 tahun 2009 tentang rumah sakit kelas dunia

 SK Menkes No.436 tahun 1993 menyatakan berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan
standar pelayanan medis.

Tujuan Akreditasi Internasional JCI

Tujuan dariakreditasi internasional JCI rumah sakit adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien tanpa meningkatkan biaya. Akreditasi Rumah sakit JCI versi terbaru ini
sudah disosialisasikan oleh kemenkes RI. Beberapa hal yang harus dipelajari dan di mengerti
dalam menerapakan Akreditasi JCI untuk rumah sakit di Indonesia yaitu:

1. Daftar kebijakan Akreditasi JCI rumah sakit di indonesia


2. Buku Petunjuk Survey pelasanaan akreditasi JCI
3. Bimbingan akreditasi JCI rumah sakit di Indonesia
4. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit Terbaru- Versi JCI
5. Langkah penerapan dan persiapan Akreditasi Rumah Sakit Internasional Versi JCI
6. Kendala Persiapan Akreditasi Rumah Sakit akreditasi JCI rumah sakit di Indonesia
7. Tujuan Alasan Rumah Sakit Akreditasi Internasional JCI

JCI juga menawarkan sertifikasi program perawatan klinis, seperti program untuk perawatan
stroke, perawatan jantung, atau penggantian sendi. Program akreditasi JCI didasarkan pada
kerangka kerja standar internasional yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Semua akreditasi
JCI dan program sertifikasi bercirikan sebagai berikut:

1. Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebuah badan internasional,
dan disetujui Dewan internasional, yang merupakan dasar program akreditasi.
2. Filosofi yang mendasari standar didasarkan pada prinsip manajemen bermutu yang terus-
menerus diperbaik mutunya.
3. Proses akreditasi ini dirancang untuk mengakomodasi faktor hukum, agama, dan/atau faktor
budaya di sebuah negara tertentu.

Meski standar yang diterapkan bersifat seragam demi harapan tinggi untuk keselamatan dan
kualitas perawatan pasien, proses akreditasi juga mempertimbangkan sejauh mana kondisi khas
negara tertentu dapat memenuhi harapan tinggi tersebut.

1. Tim survei lapangan dan penentuan agenda survei akan bervariasi tergantung pada besar-
kecilnya organisasi pelayanan kesehatan dan jenis layanan yang diberikan. Sebagai contoh,
sebuah rumahsakit yang memiliki berbagai spesilis yang cukup banyak mungkin memerlukan
survei empat atau lima hari oleh dokter, perawat, dan administrator, sementara rumah sakit
dengan 50 tempat tidur dan spesialisasi di satu bidang mungkin hanya memerlukan survei lebih
pendek dengan tim yang lebih kecil.
Akreditasi JCI ini dirancang agar absah, dapat dipercaya, dan objektif. Berdasarkan analisis hasil
survei, keputusan akreditasi akhir dibuat oleh komite akreditasi internasional.

Langkah penerapan Akreditasi Rumah Sakit Internasional Versi JCI

Rumah sakit pelayanan kesehatan yang ingin diakreditasi oleh Joint Commission International
(JCI) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Persyaratan Umum untuk Survei yaitu Setiap rumah sakit pelayanan kesehatan dapat mendaftar
untuk diakreditasi JCI jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Rumah sakit tersebut saat ini beroperasi dengan izin sebagai rumah sakit penyedia layanan
kesehatan di negara yang bersangkutan.
2. Rumah sakit tersebut harus bersedia dan siap bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas
rawatan dan layanannya.
3. Rumah sakit tersebut menyediakan layanan yang ditentukan oleh standar JCI.

1. Maksud dan Tujuan Survei Akreditasi

Sebuah survei akreditasi menilai sejauh mana rumah sakit memenuhi standar dan pernyataan
tujuan standar JCI.

Survei mengevaluasi rumah sakit berdasarkan:

1. wawancara dengan staf dan pasien daninformasi lisan lainnya;


2. pengamatan setempat oleh pelaku survei mengenai proses perawatan pasien;
3. kebijakan, prosedur, pedoman praktik kiinis, dan dokumen lain yang disediakan rumah sakit; dan
4. hasil penilaian diri sebagai bagian dari proses akreditasi. Proses survei di lokasi dan penilaian
diri secara berkelanjutan dapat membantu rumah sakit mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah serta meningkatkan kualitas layanan dan jasanya. Di samping mengevaluasi
kepatuhannya terhadap standar dan maksud dan tujuan standar JCI serta kepatuhannya terhadap
Sasaran Internasional Keselamatan Pasien, pelaku survei juga memberikan edukasi dalam rangka
mendukung aktivitas perbaikan kualitas rumah sakit.
5. Ruang Lingkup Survei Akreditasi

Ruang lingkup survei JCI meliputi seluruh fungsi rumah sakit yang terkait dengan standar dan
seluruh penatalaksanaan perawatan pasien. Standar yang berlaku dipilih JCI dari buku pedoman
ini didasarkan pada lingkup layanan yang tersedia di rumah sakit yang mendaftar untuk disurvei.

Survei di lokasi akan mempertimbangkan faktor budaya dan/atau faktor hukum khas yang dapat
mempengaruhi atau menentukan keputusan terkait dengan penyediaan perawatan dan/atau
kebijakan dan prosedur rumah sakit.
1. Hasil Survei Akreditasi

Komite Akreditasi JCI membuat keputusan akreditasi berdasarkan temuan survei. Rumah sakit
dapat menerima salah satu dari dua keputusan akreditasi sebagai berikut Diakreditasi atau
Ditolak permohonan akreditasinya. Keputusan akreditasi ini didasarkan atas apakah rumah sakit
telah memenuhi amar keputusan atau tidak. Silakan mengacu pada Pedoman Proses Survei atau
mengakses peraturan di situs Web JCI untuk deskripsi amar keputusan.

Pemberian Akreditasi yaitu untuk memperoleh akreditasi, rumah sakit harus unjuk bukti bahwa
seluruh standar dipatuhi dan mencapai skor angka minimal standar sebagaimana tercantum
dalam amar keputusan. Rumah sakit yang Terakredirasi menerima Laporan Resmi Temuan
Survei dan sertifikat penghargaan. Laporan ini menunjukkan tingkat pemenuhan terhadap
standar JCI yang dicapai rumah sakit.

1. Masa Berlaku Akreditasi

Pemberian akreditasi ini berlakuselama tiga tahun kecuali dicabut JCI. Akreditasi ini berlaku
surut sejak hari pertama setelah JCIselesai melakukan survei di rumah sakit atau sejak survei
terfokus yang kemudian perlu dilakukan telah selesai.

Pada akhir siklus tiga tahun akreditasi rumah sakit harus dievaluasi ulanguntuk memenuhi
persyaratanpembaharuan pemberian akreditasi. Jika selama periode akreditasi, rumah sakit
mengalami perubahan struktur, kepemilikan, atau layanan, JCI harus diberitahu. JCI kemudian
akan menentukan perlu tidaknya menyurvei ulang rumah sakit dan/atau membuat keputusan
akreditasi baru.

Prasurvei

1. Cara Mengajukan Akreditasi

Sebuah rumah sakit yang ingin diakreditasi memulai proses itu dengan melengkapi dan
mengajukan aplikasi untuk survei. Dokumen ini memberi informasi penting tentang rumah sakit,
termasuk kepemilikan, demografi, jenis dan banyaknya layanan yang diberikan baik secara
langsung, berdasarkan kontrak maupun berdasarkan pengaturan lainnya.Aplikasi untuk survei:

1. mendeskripsikan rumahsakityang mencari akreditasi;


2. memuat seluruh catatan resmi dan laporan tentang lisensi, peraturan, atau badan pemerintah
lainnya yang relevan;
3. memberikan jugawewenang kepada JCI untuk mendapatkan setiap catatan dan laporan tentang
rumah sakit yang tidak dimiliki oleh rumah sakit tersebut, dan
4. ketika semuanya sudah lengkap dan disetujui baik oleh JCI maupun pemohon, disusunlah
persyaratan hubungan kerja antara rumah sakit dan JCI.

Anda mungkin juga menyukai