TENTANG
KEBIJAKAN MUTU KLINIK DAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK MATA DR
HARYO
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bojonegoro
pada tanggal : 25 Januari 2023
DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO,
1. Direktur Klinik dan seluruh penanggung jawab wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Klinik dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Klinik.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan disepakati bersama dan menjadi acuan
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah: Visioner, Inovatif, Profesional
5. Kebijakan mutu dan tata nilai Klinik dalam memberikan pelayanan disusun secara
bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi, dan
tujuan Klinik
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Klinik Mata Dr Haryo dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab Manajemen
Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan Klinik lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
10. Audit internal dilakukan tiap bulan dan secara periodik diulang tiap tiga bulan.
11. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun, yaitu
pada bulan Juli dan bulan Januari.
12. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling
tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah ditetapkannya sasaran keselamatan pasien
yang mendukung area prioritas
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial dan indikator klinis, yang meliputi indikator
struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
13. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja Klinik dan keselamatan pasien
melibatkan/memberdayakan lintas unit dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan
untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja Klinik dan keselamatan pasien.
14. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Klinik, dan perencanaan
Klinik,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Klinik,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
15. Seluruh kegiatan mutu/kinerja Klinik dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
16. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan kepada
pihak-pihak terkait yang membutuhkan
17. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada DIREKTUR Klinik tiap tribulan.
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan
klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
Ditetapkan di : Bojonegoro
pada tanggal : 25 Januari 2023
DIREKTUR KLINIK MATA DR HARYO,