Anda di halaman 1dari 12

Panduan

KRITERIA PASIEN MASUK DAN


KELUAR RUANG RAWAT
INTENSIF

Jl. Madya Kebantenan No.4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing,


Provinsi DKI Jakarta Telepon :021-4412889, Email :rsukcilincing@gmail.com
Jakarta Utara
14130
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
ijinNya Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif di Rumah
Sakit Umum Daerah Cilincing dapat dibuat. Panduan ini akan dijadikan panduan dalam
operasional pelayanan pasien maupun pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat
Intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya sumber daya manusia sesuai standar.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki.
Akhir kata kami berharap semoga panduan akreditasi ini dapat bermanfaat untuk
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.

Jakarta, 2 Januari 2018

dr.Netty Siahaan,M.K.M.MARS
NIP.196104241987112001

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 1


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 1
D. Ruang Lingkup 1
E. Sasaran 2
F. Dasar Hukum 2
BAB II KRITERIA MASUK DAN KELUAR HCU 3
A. Pengertian 3
B. Krtiteria Pasien 3
C. Keadaan Yang Memerlukan Perawatan HCU 4
BAB III Sasaran Keselamatan Pasien di ICU 5
BAB IV Keselamatan Kerja 7
BAB V Penutup 8
DAFTAR PUSTAKA 9
LAMPIRAN

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ruang rawat intensif adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan
staf khusus dan perlengkapan yang khusus pula, yang ditujukan untuk observasi,
perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa.
Ruang-ruang tersebut menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta
peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital
denganmenggunakanketerampilanstafmedik, perawatdanstaf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.

Pada unit keperawatan tersebut, perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan


melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multi disiplin ilmu yang
bekerjasama dalam tim. Pengembangan tim multi disiplin yang kuat sangat
penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain itu juga diperlukan
dalam rangka meningkatkan pelayanan.

Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing sebagai salah satu penyedia pelayanan
kesehatan yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan perawatan
rawat intensif yang meliputi HCU yang professional dan berkualitas dengan
mengedepankan mutu dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, mengingat
diperlukannya tenaga-tenaga khusus serta terbatasnya sarana dan prasarana,
maka perlu dibuat suatu panduan yang mengatur criteria pasien yang masuk dan
keluar ruang rawat intensif agar penggunaannya menjadi lebih efisien.

B. Tujuan
Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang HCU Rumah Sakit Umum Daerah
Cilincing

C. Manfaat
Menjadi acuan dalam penerimaan dan pemindahan pasien di ruang HCU Rumah
Sakit Umum Daerah Cilincing.
a. Ruang Lingkup
b. Kriteria masuk dan keluar ruang HCU

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 3


D. Sasaran
- Instalasi Rawat Intensif
- Instalasi Rawat Inap Anak
- Instalasi Rawat Inap Dewasa
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi isolasi

E. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 / 2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang Republik Indonesia No 29 / 2004 tentang Praktek
Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 834 / 2010 tentang Pedoma
5. Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 4


BAB II
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)

A. Pengertian
Ruang High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien
dengan kondisi respirasi, hemodinamik dan kesadaran yang stabil yang masih
memerlukan pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat. Pelayanan
HCU adalah pelayanan medic pasien dengan kebutuhan memerlukan
pengobatan, perawatan, dan observasi secara ketat dengan tingkat pelayanan
yang berada di antara ICU dan ruang rawat inap (tidak perlu perawatan ICU
namun belum dapat dirawat di ruang rawat biasa karena memerlukan observasi
yang ketat).

B. Kriteria Pasien
a. Indikasi Masuk :
1. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai resiko tinggi
untuk terjadi komplikasi
2. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif

b. Indikasi Keluar :
1. Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang
ketat
2. Pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ke ICU
3. Pasien yang tidak perlu masuk HCU
4. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (misalnya kanker stadium
akhir)
5. Pasien/ keluarga menolak untuk dirawat di ruang HCU (atas dasar
informed consent)

C. Beberapa keadaan yang memerlukan perawatan HCU antara lain:


1. Sistem Kardiovaskuler
- MiokardInfark dengan Hemodinamik stabil
- Gangguan irama jantung dengan hemodinamik stabil
- Gangguan irama jantung yang memerlukan pacu jantung sementara /
menetap dengan hemodinamik stabil
- Gagal Jantung Kongestif NYHA kelas I atau II
- Hipertensi urgensi tanpa ada gagal organ target

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 5


2. Sistem Pernapasan
- Gangguan pernapasan yang memerlukan fisioterapi yang intensif dan
agresif
3. Sistem Saraf
- Cedera kepala sedang sampai berat yang stabil dan memerlukan tirah
baring dan memerlukan pemeliharaan jalan napas secara khusus, seperti
hisap lender
- Cedera sumsum tulang belakang leher yang stabil
4. Sistem Saluran Pencernaan
- Perdarahan saluran cerna bagian atas tanpa hipotensi dan respon dengan
pemberian cairan
5. Sistem Endokrin
- Diabetik Ketoasidosis dengan infuse insulin kontinue
6. Pembedahan
- Pasca bedah besar dengan hemodinamik stabil, tetapi masih memerlukan
resusitasi cairan dan pengawasan
7. Kebidanan dan Kandungan
- Preeklamsia pada kehamilan atau pasca persalinan

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 6


BAB III
KESELAMATAN PASIEN

Sasaran keselamatan pasien di ICU selaras dengan sasaran keselamatan RS yang


meliputi:
1. Ketepatan identitas pasien :
- Memeberikan identitas pada pasien dengan menuliskan nama dan tanggal
lahir pada gelang pasien.
- Identifikasi pasien sebelum memberikan tindakan medis dan keperawatan.
- Memberikan gelang untuk pasien perempuan : merah muda dan pasien laki-
laki : biru

2. Peningatan komunikasi efektif:


- Menggunakan teknik SBAR (Situasion, Background, Assesment,
Recommendation) dalam melaporkan kondisi pasien terhadap dokter ataupun
tenaga kesehatan yang lain.
- Melakukan CABAK ( catat, baca , konfirmasi ulang dan verivikasi / ttd ) pada
hasil pelaporan.

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai


Waspada terhadap obat HIGH ALERT missal (KCL, Natrium Bicarbonate, nacl
3%, dll)
NORUM ( nama obat rupa ucapan mirip ) / LASA ( look a like, sound a like )
Menyimpan obat higt alert pada tempat yang disiapkan khusus

4. Kepastian tentang tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien dilakukan pada
pasien yang akan dilakukan operasi meliputi timeout dan sign in dan sign out.

5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehtan dengan cara


mengalakkan 5 moment cuci tangan, yaitu:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melakukan tindakan aseptic
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Sesudah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan disekitar pasien

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 7


6. Pengurangan resiko jatuh
Pengkajian resiko pasien jatuh dengan menggunakan scoring norse untuk
dewasa dan scoring humty dumpty untuk anak dan memasang gelang kuning.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 8


BAB IV
KESELAMATAN KERJA

Program keselamatan kerja di ICU mengacu pada Undang - undang keselamatan kerja
tahun 1970, syarat syarat keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang
berbahaya dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebajaran atau
kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi perlindungan kepada pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, klembaban.
Kotoran, debu , asap, gas, sinar/radiasi dan suara)
8. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik, psikis, keracunan, infeksi
dan penularan
9. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
10. Memeliharahkenersihan, kesehatan dan ketertiban
11. Memperoleh kebersihan antara alat kerja, tenaga kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
12. Mengamankan pemeliharaan bangunan yang tersedia
13. Mencegah terkena aliran listrik
14. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi Upaya upaya tersebut juga
berlaku bagi karyawan/pegawai yang bekerja pada pelayanan darah di RS

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 9


BAB V
PENUTUP

Panduan ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan ruang rawat intensif
di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing. Dengan adanya panduan ini diharapkan
penggunaan ruang rawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing dapat
menjadi lebih efektif dan efisien.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 10


DAFTAR PUSTAKA

1. Kariadi DRD. Panduan criteria pasien masuk dan keluar ruang rawat
intensif. RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2013
2. http:// pelayananrsud.com.2016.11.28.
3. Kumala popy.2012.kamus sakukedokteraandorland.Jakarta:
bukukedokteraanEgc.
4. Smeltzer, Suzanne C. 2Smeltzer, Suzanne C. 2001 buku ajar
keperawatan medical bedah. Jakarta : Egc.

Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing 11

Anda mungkin juga menyukai