NOMOR :
TENTANG
KETIGA
Panduan alur penerimaan Pasien di lingkungan
RSUD Tengku Sulung
KEEMPAT
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
dr. H. ISWANDI
Pembina (IV/a)
NIP.19710204 200604 1 008
BAB I
DEFINISI
Definisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa Rumah Sakit
adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pasien-
diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang bersifat
bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi, dan dipelihara, dengan baik
untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang
lapang, tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit juga
menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Unit Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Selain itu Unit Gawat Darurat di RSUD Tengku Sulung (UGD) adalah salah satu bagian
di RSUD TENGKU SULUNG yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita
sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan
dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di
UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu
menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya
lebih sering mendapat
visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah.
Setelah penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan
ke RS lain karena berbagai alasan, atau dikeluarkan (dipulangkan). UGD RSUD TENGKU
SULUNG buka 24 jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih sedikit.
Sedangkan Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Seperti telah diketahui sebelumnya, Rumah Sakit secara umum menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan pada panduan ini
ditekankan pada Alur Pelayanan di Unit Gawat Darurat yang ada di RSUD TENGKU
SULUNG.
Prinsip-prinsip dasar pada layanan di Rumah Sakit :
1. Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :
a) Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan
lain.
b) Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain di
luar rumah sakit.
2. Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di loket
pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah sakit.
3. Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit dapat
dibedakan :
a) Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dengan perjanjian dan
pasien yang tidak dalam keadaan darurat.
b) Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat).
4. Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat inap.
5. Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk
keperluan pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medic.
BAB III
TATA LAKSANA
Poliklinik
Gbr. ALUR PELAYANAN PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan
(poliklinik) atau pada Unit Gawat Darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat
yang membutuhkan pertolongan medis segera/ cito.
2. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan
kondisi kegawatdaruratan pasien.
Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi
radiologi dan/ atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka
pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya
belum stabil akan dikirim ke ruang Dokteran Intensif, pasien yang kondisinya
stabil akan dikirim ke ruang rawat inap kebidanan. Selanjutnya pasien meninggal
akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Pasien sehat dapat pulang setelah
melakukan pembayaran.
BAB IV
DOKUMENTASI
Era globalisasi ini menuntut perkembangan pengetahuan dan teknologi disegala unit
kerja. Pelayanan Pasien di RSUD TENGKU SULUNG sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
Pelayanan Pasien RSUD TENGKU SULUNG merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan landasan hukum dan
batasan operasional, standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana, dan juga logistik. Untuk
mengukur mutu pelayanan diperlukan indikator mutu pelayanan. Pengukuran indikator mutu
input, proses, output, dan outcome dapat memberikan gambaran mutu Rumah Sakit. Panduan
Alur Pelayanan ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal-hal tersebut.
Panduan Alur Pelayanan UGD ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan
pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat tercapai.
Panduan Alur Pelayanan UGD ini diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan RS
Islam Lumajang dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam
pengelolaan kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta
peningkatan prasarana dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara terpadu kepada
publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan mutu pelayanan dapat dijaga.
Tidak lupa, sesuai perkembangan hendaknya panduan ini secara berkala, dievaluasi, dan
direvisi.