Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

ALUR PASIEN

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA

JAYAPURA 2019

i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG
NOMOR :

TENTANG

PANDUAN ALUR PASIEN


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA

Menimbang : 1.Bahwa untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Jiwa daerah Abepura
diperlukan suatu ketentuan standar demi memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien
yang memerlukannya.
2.Bahwa sehubungan dengan pasal tersebut di atas perlu ditetapkan Panduan Alur
Pelayanan Pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura.
3.Bahwa hal tersebut perlu ditetapkan dengan SK Direktur
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

ii
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA TENTANG
PANDUAN ALUR PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH
SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA .
KEDUA : Panduan Alur penerimaan Pasien di Lingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.
KETIGA : Panduan alur penerimaan Pasien di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura
digunakan dalam Mempermudah pelayanan pasien di satu unit kerja di Rumah Sakit
JiWa daerah Abepura.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jayapura
Pada tanggal :

Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura

Daniel L. Simunapendi, SKM.MM


NIP. 19720823 199312 1 001

iii
DAFTAR ISI

Keputusan Kepala Rumah Sakit Islam Lumajang Nomor .................. tanggal ..................tentang Buku
Panduan Tentang Tranfer Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang.

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.
B. Definisi Error! Bookmark not defined.
BAB II RUANG LINGKUP 3
A. Kategori Transfer Pasien 3
B. Petugas Pelaksana Transfer Pasien 3
C. Komunikasi 4
D. Peralatan Medis Dan Obat-Obatan 5
E. Transportasi Rujukan 8
BAB III TATA LAKSANA 9
A. Kriteria Transfer 9
B. Kriteria Masuk Dan Keluar Unit Khusus Error! Bookmark not defined.
C. Tata Laksana Pengambilan Keputusan Transfer Pasien 11
D. Tata Laksana Persiapan Pasien Error! Bookmark not defined.
E. Tata Laksana Menentukan Rumah Sakit Penerima Rujukan Dapat Memenuhi Kebutuhan Pasien.....12
F. Tata Laksana Pencatatan Rekam Medis Pasien Error! Bookmark not defined.
G. Tata Laksana Monitoring Pasien Selama Proses Transfer Error! Bookmark not defined.
H. Tata Laksana Serah Terima Pasien (Hand Off) Error! Bookmark not defined.
I. Tata Laksana Hand Off Antar Shift Kerja Error! Bookmark not defined.
J. Tata Laksana Rujukan Ke Rs Lain Error! Bookmark not defined.
K. Tata Laksana Pendokumentasian Proses Rujukan Di Lakukan Di Dalam
Rekam Medis...........................................................................................................................................17
BAB IV DOKUMENTASI Error! Bookmark not defined.
A. Form Serah Terima Pasien – Transfer Pasien Intra Rumah Sakit Error! Bookmark not defined.

iv
BAB I
DEFINISI

Definisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah
suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pasien-diagnostik dan
terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah.
Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi, dan dipelihara, dengan baik untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas yang lapang, tidak berdesak-desakan dan
terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit juga menyebutkan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Selain itu Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Islam (IGD) adalah salah satu bagian di rumah
sakit Jiwa Daerah Abepura yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan
cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di IGD dapat ditemukan dokter dari berbagai
spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di IGD, pasien biasanya
menjalani pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan
penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih sering mendapat

5
visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah. Setelah
penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain
karena berbagai alasan, atau dikeluarkan (dipulangkan). IGD Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura buka
24 jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih sedikit.
Sedangkan Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB II
RUANG LINGKUP

Seperti telah diketahui sebelumnya, Rumah Sakit secara umum menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan pada panduan ini ditekankan pada Alur Pelayanan
di Instalasi Gawat Darurat yang ada di Rumah Sakit Islam Lumajang.
Prinsip-prinsip dasar pada layanan di Rumah Sakit :
1. Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :
a) Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lain.
b) Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain di luar rumah
sakit.

1
c) Datang atas kemauan sendiri.
2. Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di loket pendaftaran.
Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah sakit.
3. Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit dapat dibedakan :
a) Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dengan perjanjian dan pasien yang
tidak dalam keadaan darurat.
b) Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat).
4. Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat inap.
5. Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan pelayanan
kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medic.

BAB III
TATA LAKSANA

Poliklinik

2
Gbr. ALUR PELAYANAN PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH


Alur Pelayanan Pasien IGD
1. Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan (poliklinik)
atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan
pertolongan medis segera/ cito.
2. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi
kegawatdaruratan pasien.
 Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis dapat
langsung pulang setelah melakukan pembayaran.
 Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan/
atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke
ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang
Dokteran Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap kebidanan.
Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Pasien sehat
dapat pulang setelah melakukan pembayaran.

BAB IV
DOKUMENTASI

3
Era globalisasi ini menuntut perkembangan pengetahuan dan teknologi disegala unit kerja.
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Islam Lumajang sebagai bagian dari pelayanan kesehatan rumah
sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti perkembangan tersebut.
Pelayanan Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan landasan hukum dan batasan
operasional, standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana, dan juga logistik. Untuk mengukur
mutu pelayanan diperlukan indikator mutu pelayanan. Pengukuran indikator mutu input, proses, output,
dan outcome dapat memberikan gambaran mutu Rumah Sakit. Panduan Alur Pelayanan ini disusun
untuk memberikan informasi tentang hal-hal tersebut.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan
pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat tercapai.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan RS Islam
Lumajang dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam pengelolaan
kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta peningkatan prasarana
dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat, cepat
dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan mutu pelayanan dapat
dijaga. Tidak lupa, sesuai perkembangan hendaknya panduan ini secara berkala, dievaluasi, dan
direvisi.

Anda mungkin juga menyukai