Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN SKRINING

PANDUAN SKRINING
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN SKRINING

Bandung, Januari 2017

Disusun,

dr. Esther Sylviani


Ketua Pokja APK

Disetujui, Ditetapkan,

dr. Noor Rusma Hidayati dr. Qania Mufliani, MM


Wadir Medis Direktur
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
NOMOR : 49/05/I/RSKG-SK-DIR/ 2017

TENTANG

PANDUAN SKRINING

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie, maka diperlukan penyelenggaraan
skrining pasien yang efektif;
b. bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di Rumah Sakit Khusus
Ginjal Ny.R.A. Habibie dapat terlaksana dengan baik,perlu adanya
kebijakan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan skrining
pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah sakit Khusus
Ginjal Ny. R.A.Habibie

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah sakit
5. Surat Keputusan Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda Nomor:
005/SKEP/KET-YPAB/V/2009 Tentang Pengangkatan Sebagai
Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A.Habibie.
6. Surat Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda
Nomor 001/SKEP/KET/-YPAB/I/2017 Tentang Struktur Organisasi
Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A.Habibie.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL


NY.R.A. HABIBIE TENTANG PANDUAN SKRINING

Kedua : Panduan skrining pasien di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A.
Habibie sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini

Ketiga : Penyelenggaraan skrining pasien di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.


R.A. Habibie dibawah tanggung jawab oleh Wakil Direktur Medis

Keempat : Keputusanini berlakusejaktanggal ditetapkan dan apabila dikemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : 05 Januari 2017

Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie

dr. Qania Mufliani, MM


RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
NOMOR : 49/05/I /RSKG-SK-DIR/ 2017
TENTANG PANDUAN SKRINING

PANDUAN SKRINING

BAB I
DEFINISI

Skrining adalah tatacara penerimaan pasien yang disesuaikan dengan ada atau tidaknya
fasilitas yang dimiliki rumah sakit yang dibutuhkan oleh pasien yang bertujuan agar pasien
tertangani sesuai kondisi dan kebutuhan berdasarkan kemampuan rumah sakit.

Pelaksanaan skrining dilakukan pada kontak pertama di dalam atau di luar rumah sakit.
Berdasarkan hasil skrining itulah dapat diketahui apakah kebutuhan pasien sesuai dengan misi
dan sumber daya rumah sakit karena pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan yang tepat.

Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan,


pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau
diagnostik imaging. Proses melengkapi skrining dengan hasil test diagnostik menjadi tanggung
jawab dalam memberikan keputusan pasien diterima atau dirujuk. Ditetapkan standar
pelaksanaan dari hasil test yang dibutuhkan tersedia.

Skrining dapat dibagi menjadi skrining dari luar dan skrining dari dalam rumah sakit.
Skrining dari luar rumah sakit seperti pasien yang sudah membawa hasil penunjang atau melalui
telepon dari rumah sakit lain. Sedangkan skrining dari dalam rumah sakit dilakukan pada saat
diperiksa di IGD, dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien yang akan menjadi dasar dalam
membuat keputusan pasien akan diterima atau dirujuk.

Dari hasil skrining petugas dapat menilai kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan sumber
daya rumah sakit.

1. Pasien dengan kebutuhan preventif di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan berkala


seperti medical check up.

|1
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

2. Pasien dengan kebutuhan kuratif dilakukan pemeriksaan dan diberi obat bagi pasien yang
dapat berobat jalan dan perawatan bagi pasien yang perlu rawat inap.
3. Pasien dengan kebutuhan promotif dilakukan penyuluhan tentang hidup sehat, pola makan
sehat dan olah raga.
4. Pasien dengan kebutuhan rehabilitative dibuatkan perencanaan untuk melakukan pemulihan
terhadap pasien sehingga dapat melakukan aktifitas seperti semula.
5. Pasien dengan kebutuhan paliatif diberikanapa yang menjadi keinginannya dan keluarga
pasien diberitahu keadaan pasien.

|2
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

BAB II
RUANG LINGKUP

Skrining di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny R.A.Habibie biasanya dilakukan pada saat
pasien pertama kali datang ke Rumah Sakit ataupun ke Instalasi Gawat Darurat.

Skrining dilakukan pada area:

1. Pintu masuk rumah sakit (IRJ dan IGD)


2. Bagian informasi

Skrining dilakukan melalui :

1. Kriteria triase
2. Evaluasi visual atau pengamatan
3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik
4. Pemeriksaan Laboratorium klinik, atau
5. Pemeriksaan Diagnostik imaging sebelumnya

Kriteria pasien yang tidak dapat dilayani dan mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut di
Rumah Sakit Ginjal Ny.R.A. Habibie adalah :

1. Wanita dalam proses melahirkan


2. Wanita dalam proses terminasi kehamilan
3. Pasien dengan kelainan emosional atau gangguan jiwa
4. Pasien dengan ketergantungan obat
5. Pasien terlantar atau disakiti
6. Pasien dengan infeksi hebat atau penyakit menular
7. Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
8. Pasien anak yang diharuskan rawat inap
9.

|3
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

BAB III
TATA LAKSANA

Skrining dilakukan melalui:

Initial Assesmen (Penilaian Awal)

Pasien yang masuk melalui IGD maupun IRJ memerlukan penilaian dan pengelolaan
yang cepat dan tepat. Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu diperlukan carayang mudah
cepat dan tepat. Proses awal ini di kenal Initial assesment (Penilaian Awal)

A. TRIAGE

Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga pasien terseleksi
dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya. Triage di RS
Khusus Ginjal Ny R.A. Habibie menggunakan Australian Triage Scale.

Untuk Triage IGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan menggunakan kriteria:

A : Alert

P : Respon to pain

V : Verbal

U : Unrespon

Penilaian awal ini intinya adalah:

1. Primary Survey yaitu penanganan ABCDE dan resusitasi, disini dicari keadaan yang
mengancam nyawa dan apabila menemukan harus dilakukan resusitasi. Penanganan ABCDE
yang dimaksud adalah :
A. : Airway dengan kontrol Cervical
B. : Breathing dan Ventilasi
C. : Circulation dengan kontrol perdarahan
D. : Disability, status neurologis dan nilai GCS
E. : Eksposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi

Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter urine (Folley Catheter),


kateter lambung (NGT), Pemasangan tensi monitor dan pemeriksaan laboratorium atau Rontgen.

2. Secondary Survey

|4
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

a. Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital yang meliputi :

A : Alergi.

M : Medikasi atau obat-obatan.

P : Past Ilness / Penyakit sebelumnya yang menyertai.

L : Last meal / terakhir makan jam berapa, bukan makan apa.

E : Event / hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera.

b. Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi periksa dengan teliti
apakah ada perubahan bentuk, tumor, luka dan sakit. Pemeriksaan punggung dilakukan
dengan log roll (memiringkan penderita dengan menjaga kesegarisan tubuh). Cek tanda-
tanda vital.

B. EVALUASI VISUAL ATAU PENGAMATAN

1. Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat dan memerlukan
pertolangan segera langsung diarahkan ke IGD
2. Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan pertolongan segera akan
diarahkan ke poliklinik
3. Jika rumah sakit belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu maka pasien
disarankan untuk dirujuk.

C. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi, termasuk
juga pemeriksaan psikologik.

D. LABORATORIUM ATAU PEMERIKSAAN IMAGING (PENUNJANG)

Sebelumnya pasien yang sudah membawa hasil Laboratorium atau pemeriksaan imaging
akan tetap di periksa, kemudian jika memerlukan penanganan lebih lanjut akan di konsulkan
ke dokter spesialis sesuai penyakit. Konsultasi bisa di lakukan melalui IGD atau diarahkan
ke praktek di poliklinik.

E. PERSYARATAN

|5
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam dan diluar rumah sakit. Pasien yang
membawa surat pengantar berobat dari pelayanan kesehatan dianggap telah diskrining.
2. Dokter yang melakukan skrining adalah dokter telah ditetapkan dalam tim skrining.

F. SKRINING DI LUAR INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Skrining dilakukan pada saat kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan
sumber daya rumah sakit
3. Pasien diterima hanya apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan pelayanan
rawat inap dan rawat jalan yang tepat
4. Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaan dengan tanggung jawab untuk
menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan atau dirujuk.
5. Ada kebijakan yang menetapkan tentang skrining dan tes diagnosa mana yang merupakan
standar sebelum penerimaan yaitu:

a. Pemeriksaan Vital sign, TD, HR, RR, Pemeriksaan Fisik


b. Skrining Test Diagnostik Standar yang harus dilakukan sebelum pasien
didaftarkan/dirawat di RS Khusus Ginjal Ny. R.A. Habibie

NO RUANGAN SKRINING DIAGNOSTIK TEST PASIEN


1 Kasus Umum 1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi(Hemoglobin,
Leukosit, Eritrosit, Trombosit,Hematokrit)
(Interna)
2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT)
3. Hasil EKG (Pasien Jantung dan Pasien Dewasa > 40 tahun)

2 Kasus Bedah 1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hematokrit)
2. Kimia Klinik Standar (Elektrolit, Ureum, Kreatinin,
SGOT/SGPT)
3. Pemeriksaan Foto Thorax/Rongent Foto sesuai kebutuhan
4. Hasil EKG (Pasien Jantung dan Pasien Dewasa > 40 tahun)

3 Perawatan 1. Pemeriksaan Laboratorium : Hematologi (Hemoglobin,


Tuberculosis Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis)
2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, SGOT/SGPT)
3. Thorax Foto

4 Hemodialisa 1. HbsAg
2. Anti HCV

|6
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

3. Anti HIV

5 Radiologi Ureum/Creatinin (Pemeriksaan Kontras)

6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes yang
dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan

G. SKRINING INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Skrining dilakukan pada saat kontak pertama didalam oleh petugas Triase RS Khusus
Ginjal Ny. R.A.Habibie
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan
sumber daya rumah sakit
3. Pasien diterima hanya apabila rumah sakit dapat menyediakan kebutuhan pelayanan
rawat inap dan rawat jalan yang tepat
4. Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaan dengan tanggung jawab untuk
menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan atau dirujuk
5. Ada kebijakan yang menetapkan tentang skrining dan tes diagnosa mana yang
merupakan standar sebelum penerimaan yaitu:

a. Pemeriksaan Vital sign, TD, HR, RR, Temperatur Pemeriksaan Fisik


b. Skrining Test Diagnostik Standar yang harus dilakukan sebelum pasien didaftarkan /
dirawat di RS Khusus Ginjal Ny R.A. Habibie.

NO RUANGAN SKRINING DIAGNOSTIK TEST PASIEN


IGD
1 Kasus Umum 1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin(Hemoglobin,
Leukosit, Eritrosit, Trombosit,Haemotokrit), Analisa Gas
(Interna)
Darah, Kadar Gula Darah
2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, Elektrolit)
3. EKG (Pasien Jantung dan Pasien Dewasa > 25 tahun)
4. Foto Thorak sesuai kebutuhan

2 Bedah 1. Pemeriksaan Laboratorium :Darah rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit,Haemostatis)
2. Kimia Klinik Standar (Elektrolit, Ureum, Kreatinin)
3. Pemeriksaan Foto Thorak dan foto sesuai dengan kebutuhan
4. EKG (Pasien Dewasa > 25 tahun)

3 Paru 1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah Rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit),Analisa gas darah
2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin)

|7
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

3. Foto Thorax
4. EKG ( Pasien Dewasa > 25 tahun)

4 Obgyn 1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Haematokrit)
2. Kimia Klinik Standar ( Elektrolit,Ureum, Kreatinin)
3. Pemeriksaan Urinalisa

5 Neurologi 1. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit)
2. Kimia Klinik Dasar ( Ureum Kreatinin,Elektrolit)

6 Kardiologi 1. Pemeriksaan laboratorium : Darah rutin ( Haemoglobin,


leukosit, Eritrosit, Trombosit, Haematokrit)
2. Kimia Klinik dasar ( Ureum kreatinin, Elektrolit)
3. EKG
4. Foto Thorax sesuai dengan kebutuhan

7 Anak 1. Pemeriksaan Laboratorium :Darah Rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Hitung Jenis)
2. Kimia Klinik Standar (Ureum, Kreatinin, Elektrolit)
3. Foto thorax sesuai kebutuhan

8 Perinatologi 1. Pemeriksaan Laboratorium :Darah rutin (Hemoglobin,


Leukosit, Eritrosit, Trombosit,hematokrit)
2. Elektrolit dan Haemostatis
3. Pemeriksaan Foto Thorax sesuai dengan kebutuhan

9 Hemodialisa 1. HbsAg
2. Anti HCV
3. Anti HIV

|8
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Panduan Skrining

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Buku catatan skrining pasien


2. Form skrining

|9

Anda mungkin juga menyukai